Mengapa pancasila dianggap ideologi yang paling tepat untuk bangsa indonesia?

Hal itu dia sampaikan dalam sambutannya di acara Kuliah Umum dan Transfer Energi “Pancasila dan Narasi Kebangsaan” di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Riau, Rabu (7/8/2019).

Baca juga: Soal Penanaman Pancasila, Wiranto Minta Kementerian Terapkan Total Football

Oesman menambahkan, nilai-nilai yang terkandung pada kelima sila Pancasila tersebut digali dari nilai asli Indonesia dan tidak melawan kodrat manusia.

Lebih lanjut ia menegaskan Pancasila bukan hanya menjadi ideologi bangsa, tapi juga pemersatu bangsa.

Buktinya, Oesman menjelaskan, masyarakat Indonesia dari Aceh sampai Papua selama ini dapat hidup dengan tentram di bawah naungan Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika sebagai pemersatu.

“Itulah kekuatan besar dari sebuah ideologi bernama Pancasila. Dia menjadi pandangan hidup sekaligus pemersatu bangsa Indonesia,” ucap Oesman.

Baca juga: Pancasila Bukan Ideologi Masa Lampau...

Dia pun sangat menentang munculnya paham radikalisme yang mengancam kedudukan Pancasila.

Untuk itu, menurutnya dibutuhkan acara-acara seperti yang dilakukan oleh Universitas Riau ini dalam rangka mencegah timbulnya paham radikalisme.

Dia menilai, wilayah-wilayah lain harus mencontoh inisiatif tersebut. Pasalanya, sudah banyak contoh negara-negara yang sistemnya hancur karena dirusak oleh kelompok-kelompok tertentu.

“Berarti mereka ini kan sadar bahwa akan ada kehancuran bila mereka tidak mencegah dari sekarang. Ini yang harus saya apresiasi,” pungkasnya.

Hakim Konstitusi Arief Hidayat melangsungkan pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Republik Ceko. (03/10) Foto Humas/Noel.

PRAHA – HUMAS MKRI, Delegasi MKRI yang dipimpin oleh Hakim Konstitusi Arief Hidayat melangsungkan pertemuan dengan warga negara Indonesia di Wisma KBRI Ceko (03/10). Dalam pertemuan tersebut, Arief diterima langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Rep. Ceko, Kenssy Dwi Ekaningsih beserta jajarannya serta warga negara Indonesia yang tinggal di Republik Ceko. Adapun tujuan kedatangan delegasi MKRI adalah untuk bertukar pikiran, gagasan dan pengalaman serta untuk mengkonkritkan kerjasama kedua belah pihak, ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman. 

Lebih lanjut disampaikan Kenssy, bahwa Indonesia dan Ceko sudah demikian erat menjalin hubungan baik serta kerjasama yang saling menguntungkan. Sejauh ini Indonesia dan Ceko sudah bekerja sama pada tataran eksekutif dan politik, sehingga ketika kerjasama antara MKRI dan Ceko dapat terwujud, maka hubungan pemerintah RI dengan pemerintah Ceko menjadi lengkap, karena telah meliputi tataran eksekutif, politik dan yudikatif. 

Dalam kesempatan tersebut, Hakim Konstitusi Arief Hidayat juga menjelaskan fungsi dan peran penting MK, serta kondisi terkini perkembangan demokrasi di Indonesia. Arief menegaskan, masalah yang dihadapi bangsa kita saat ini dikarenakan sistem demokrasi yang berkembang di Indonesia menganut sistem kebebasan HAM Partikular dan kebebasan HAM Universal. Adapun Kebebasan HAM Universal mengacu pada kebebasan hak asasi masyarakat dunia, sedangkan kebebasan HAM Partikular lebih kepada kebebasan hal asasi yang dikembangkan sebagaimana yang diterapkan pada kondisi masyarakat di Indonesia. “Dua paham demokrasi ini berkembang di masyarakat dan bahkan mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara baik dari ke aspek politik, ekonomi maupun hukum,” papar Guru Besar Universitas Diponegoro tersebut. 

Lebih lanjut menurut Arif, Kondisi sosial masyarakat Indonesia berpegangan pada kebebasan yang tidak dibatasi dan kondisi sosial masyarakatnya yang menjalankan kebebasan hamnya berdasarkan Pancasila, yang saling menghormati satu sama lain. Namun, hal negatif dari kondisi ini adalah dengan adanya kebebasan berbicara di ruang publik, pemberitaan yang tidak valid dan informasi yang tidak sesuai fakta tersebar melalui media sosial dan online. “Jika kondisi ini dibiarkan akibatnya Indonesia bisa disintegrasi bangsa. Oleh karena itu, Untuk menjaga keutuhan Indonesia, kita semua harus menjadikan Pancasila menjadi Ideologi tunggal, dan menjaga pembukaan UUD 1945,” tutup Arief. (HS)

Samarinda - Indonesia Tangguh Berlandaskan Pancasila" menjadi tema Hari Kesaktian Pancasila 2021. Untuk tahun ini, upacara Hari Kesaktian Pancasila sudah dapat dilakukan secara langsung namun terbatas dan tentunya diikuti secara virtual dengan format yang lebih sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Usai melakukan Upacara Hari Kesaktian Pancasila bertempat di Halaman Kantor Gubernur Kaltim, Wakil Gubernur Hadi Mulyadi kembali mengikut upacara Hari Kesaktian Pancasila 2021 di tingkat pusat yang berlokasi di Monumen Pancasila Sakti, Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Dalam wawancara bersama awak media Hadi menegaskan bahwa warga negara Indonesia harus bersyukur memiliki Pancasila sebagai ideologi yang menyatukan bangsa Indonesia dengan berbagai suku dan budaya yang berragam.

"Kaltim sebagai calon Ibu Kota Negara harus memiliki rasa kesatuan dan persatuan,"jelas Hadi.

Pancasila sebagai ideologi negara adalah sarana pemersatu masyarakat dan pengarah motivasi bangsa untuk mencapai cita-cita.

Dan Pancasila sebagai ideologi negara secara lebih luas adalah visi atau arah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Visi tersebut adalah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Mengapa Pancasila sangat cocok sebagai ideologi bangsa Indonesia?

Salah satu alasan Pancasila dipilih menjadi dasar negara Indonesia karena berasal dari nilai-nilai luhur budaya bangsa dan sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara bukan hanya registrasi kepribadian sendiri, tetapi juga pemberi arah bagi masa depan bangsa.

Mengapa Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia brainly?

Jawaban ini terverifikasi Pancasila dijadikan ideologi negara karena didalamnya terdapat nilai-nilai dasar yang disepakati oleh mayoritas warga negara Indonesia dan ingin wujudkan dalam kehidupan bernegara. Kesepakatan ini terjadi pada awal berdirinya negara Indonesia yaitu sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.

Mengapa ideologi sangat penting dan harus ada pada setiap negara?

Sebelum memahami pentingnya ideologi, perlu dipahami dulu fungsi ideologi bagi suatu bangsa adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa. Artinya, ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita. Selain itu, ideologi juga berfungsi mengatasi berbagai pertentangan (konflik) atau ketegangan sosial.