Menjaga kerukunan antar umat beragama merupakan contoh penerapan nilai


Jakarta, Kominfo – Keberagaman suku, agama, dan ras bangsa Indonesia merupakan keunikan tersendiri yang menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. Namun, tidak sedikit pula konflik yang terjadi akibat keberagaman itu sendiri. Untuk itu, dibutuhkan upaya menciptakan kerukunan antar umat agar dapat menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.

“Saya berharap seluruh organisasi kemasyarakatan (ormas), terutama yang berbasis agama, untuk terus berperan dan berkontribusi dalam upaya ikut menjaga antar umat beragama, membangun kesatuan dan keutuhan nasional, karena kerukunan adalah faktor utama dalam menjaga keutuhan bangsa,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2572 Kongzili melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No.2, Jakarta, Minggu (14/02/21).

Selain menjaga kerukunan, Wapres juga meminta Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) yang sebagian besar warganya merupakan pelaku usaha, dapat mendukung upaya pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional akibat pandemi Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) ini.

Ia pun mengapresiasi partisipasi organisasi tersebut dalam menanggulangi dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

“Saya sampaikan apresiasi yang tinggi kepada MATAKIN dan segenap umat Konghucu, atas peran serta dan kontribusi yang telah diberikan dalam membantu masyarakat mengatasi pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan,” ucap Wapres.

Menurutnya, hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk melakukan percepatan penanganan pandemi Covid-19 sekaligus untuk pemulihan ekonomi nasional.

“Kunci utamanya adalah kedisiplinan untuk menerapkan protokol kesehatan, dimana kita harus melakukan penyesuaian untuk tetap beraktivitas dan produktif,” tutur Wapres.

Selain itu, Wapres juga mendorong peran para pemuka agama untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.

“Nasihat dan bimbingan pemuka agama akan memperkuat keyakinan dan kepatuhan umatnya tentang akibat apabila tidak menerapkan protokol kesehatan,” ungkap Wapres.

Wapres juga berharap kondisi ekonomi nasional dapat dipulihkan secara cepat melalui dukungan dari organisasi masyarakat.

“Saya berharap dukungan MATAKIN dan seluruh umat Konghucu akan memberikan dampak yang berarti bagi percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19,” harapnya.

Wapres pun optimis bangsa Indonesia mampu menghadapi masa sulit dan mampu bangkit dari pandemi ini.

“Saya percaya dengan semangat dan usaha yang terbaik, diiringi doa, serta inovasi dan kreativitas, kita dapat melewati masa sulit ini serta dapat kembali membangun Indonesia yang lebih baik,” kata Wapres optimis.

Menutup sambutannya dalam acara yang mengangkat tema “Doa Untuk Indonesia” tersebut, Wapres memberikan ucapan tahun baru Imlek ke-2572 dengan harapan adanya pandemi tidak mengurangi kekhidmatan perayaan serta agar tahun yang baru ini dapat menjadi tahun yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

“Selamat Hari Raya Tahun Baru Imlek ke-2572 kepada umat Khonghucu. Semoga perlindungan dan berkah Yang Maha Kuasa, serta upaya membersihkan hati, menyucikan nurani, dan berusaha supaya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” tutup Wapres.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan bahwa dalam sejarahnya, perayaan Imlek memberikan hikmah tentang pentingnya persatuan di dalam menghadapi permasalahan. Anies mengajak masyarakat untuk saling menopang dan memupuk optimisme dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Marilah kita melihat momen pandemi ini untuk mencari peluang agar kita bisa kembali bangkit dalam suasana persatuan dan persaudaraan, dengan harapan kita semua bisa lebih cepat melewati masa penuh ujian ini,” ajak Anies.

Sementara, Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Choil Qoumas menyampaikan agar perayaan Tahun Baru Imlek kali ini dapat dijadikan momentum melakukan refleksi diri untuk dapat menjadi manusia yang lebih baik lagi.

“Hakikat tahun baru bukanlah pesta pora tapi mengoreksi perjalanan yang lalu, bersyukur terhadap kesempatan yang diberikan lagi, dan merencanakan pembaruan pada perjalanan berikutnya,” ucap Yaqut.

Turut hadir pada acara tersebut secara virtual Ketua Umum Dewan Rohaniwan/Pengurus Pusat MATAKIN Xs. Budi Santoso Tanuwibowo, Ketua Kehormatan MATAKIN Jimly Asshiddiqie, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj.

Menjaga kerukunan antar umat beragama merupakan contoh penerapan nilai

Para pekerja seni mempunyai peranan untuk menyatukan bangsa melalui karya-karya yang beragam bentuk dan makna. Selengkapnya

Menjaga kerukunan antar umat beragama merupakan contoh penerapan nilai

Wapres menyampaikan, salah satu cara mensyukuri nikmat kemerdekaan adalah dengan menjaga keutuhan bangsa. Sehingga, nikmat tersebut tidak di Selengkapnya

Menjaga kerukunan antar umat beragama merupakan contoh penerapan nilai

Penerapan nilai tersebut dilakukan demi kemajuan BUMN. Selain itu, diharapkan juga penerapan AKHLAK dapat memberikan manfaat bagi kesejahter Selengkapnya

Menjaga kerukunan antar umat beragama merupakan contoh penerapan nilai

Wapres pun mengajak agar para pendidik, lulusan dan santri dapat meneruskan warisan ilmu yang diberikan ini. Selengkapnya


Jakarta, Kominfo – Kerukunan antar umat beragama merupakan salah satu modal utama dalam menciptakan kerukunan nasional. Dengan terciptanya kerukunan nasional, maka cita-cita Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju dan sejahtera pun dapat terwujud. Oleh karena itu, kerukunan antar umat beragama harus dibangun dan dijaga.

“Kerukunan harus kita bangun dan kita yakin dengan kerukunan antar umat beragama merupakan unsur utama daripada kerukunan nasional. Maka kerukunan nasional kita, persatuan Indonesia yang seperti diciptakan para pendiri bangsa, dapat kita jaga dan kita pertahankan untuk Indonesia Maju, Indonesia Sejahtera,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin usai menyusuri Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Jakarta, Jumat (27/08/2021).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, bahwa Terowongan Silaturahmi memiliki makna yang dalam. Bukan hanya sebuah lambang atau penghubung antar tempat ibadah, namun merupakan simbol saling menghormati antar pemeluk agama.

“Bukan saja hanya sekedar lambang, tapi memberikan inspirasi terbangunnya kerukunan antar umat. Antar umat Islam yang direpresentasikan oleh [Masjid] Istiqlal dan juga masyarakat atau umat Katolik yang direpresentasikan oleh [Gereja Katedral],” ungkap Wapres.

“Dan yang menarik lagi, parkir yang ada di bawah itu digunakan bersama, ya, antara Istiqlal dan Katedral,” tambahnya.

Wapres pun berharap agar terowongan ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia dengan berbagai agama yang dianutnya untuk saling menghormati dan menjalin kerukunan dengan sesama.

“Saya berharap ini benar-benar memberikan inspirasi kepada kita seluruh bangsa Indonesia,” tutur Wapres.

Pada kesempatan yang sama, Wapres juga melakukan peninjauan penerapan protokol kesehatan yang diterapkan di tempat ibadah. Ia mengungkapkan bahwa baik di Masjid Istiqlal dan di Gereja Katedral, protokol kesehatan yang diterapkan sudah sangat baik. Dimulai dari pengukuran suhu tubuh Jemaah, pengecekan kartu vaksinasi, pemberian hand sanitizer, pemberian jarak aman antar jemaah saat melakukan ibadah serta pemberlakuan kuota tertentu untuk Jemaah yang beribadah dalam satu kesempatan.

Adapun di Masjid Istiqlal, dari kapasitas maksimal dapat menampung 300.000 jemaah, saat ini kapasitas maksimum yang ditetapkan adalah 4.000 jemaah. Sedangkan di Gereja Katedral, diberlakukan penetapan 20 persen jumlah Jemaah dari kapasitas maksimalnya.

Ke depan, Wapres mengimbau kepada seluruh pengurus tempat ibadah, agar dapat menerapkan protokol kesehatan serupa, untuk keselamatan bersama. Sehingga, Jemaah sehat, ibadah pun lancar.

“Dengan adanya juga cara-cara seperti ini kita harapkan bahwa seluruh tempat-tempat ibadah baik masjid, gereja, pura dan juga tempat lain bisa menerapkan aturan ini di daerah-daerah yang levelnya sudah mulai turun ke-3 apalagi ke-2 dan seterusnya,” pungkas Wapres.

Hadir dalam peninjauan ini diantaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, dan Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo.

Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar dan Staf Khusus Wapres Bambang Widianto.

Menjaga kerukunan antar umat beragama merupakan contoh penerapan nilai

Penerapan nilai tersebut dilakukan demi kemajuan BUMN. Selain itu, diharapkan juga penerapan AKHLAK dapat memberikan manfaat bagi kesejahter Selengkapnya

Menjaga kerukunan antar umat beragama merupakan contoh penerapan nilai

Dalam sambutannya, Presiden menyebut bahwa investasi ini merupakan investasi pertama di dunia yang mengintegrasikan produksi kendaraan listr Selengkapnya

Menjaga kerukunan antar umat beragama merupakan contoh penerapan nilai

Propaganda komputasional saat ini telah masuk ke dalam tatanan masyarakat hingga ke tingkat terkecil, yaitu anak-anak. Untuk itu, Wapres men Selengkapnya

Menjaga kerukunan antar umat beragama merupakan contoh penerapan nilai

Oleh karena itu, diperlukan inovasi daerah berbasis karakteristik wilayah, agar program-program yang ada benar-benar sesuai dengan apa yang Selengkapnya