Menurut anda apakah selama ini anda mempunyai permasalahan dalam belajar sebutkan dan jelaskan

Menurut anda apakah selama ini anda mempunyai permasalahan dalam belajar sebutkan dan jelaskan

Oleh: MUKHLISON
Guru MTsN 1 Pelalawan

Sejak kasus pertama Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020 yang lalu, Indonesia kemudian dihadapkan pada masa pandemi. Banyak sektor kehidupan yang lumpuh, termasuk bidang pendidikan. Negara berkewajiban mencarikan solusi demi keberlangsungan pendidikan agar proses pembelajaran tidak terhenti.

Mulai Senin, 16 Maret 2020 hingga saat ini, kegiatan belajar mengajar tidak lagi berlangsung dengan tatap muka di sekolah, melainkan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Peserta didik belajar dari rumah dengan bimbingan dari guru dan orangtua. Kegiatan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Berbasis Komputer (UAMBNBK) yang seharusnya diselenggarakan tiga hari mulai tanggal 16-18 Maret 2020 dibatalkan. Pihak madrasah mulai mengatur strategi pembelajaran yang tepat untuk menghadapi masa pandemi. Pada awal pandemi, media (aplikasi) yang digunakan untuk pembelajaran daring adalah WhatsApp.

Aplikasi ini mempunyai kelebihan relatif murah dalam pemakaian kuota internet dan hampir semua orangtua Peserta didik sudah mengenalnya. Kekurangannya antara lain video grup WhatsApp hanya bisa diikuti oleh empat orang, sehingga tidak bisa digunakan untuk pembelajaran langsung yang maksimal. Selain itu, aplikasi ini juga tidak efektif untuk tempat pengumpulan tugas peserta didik, sehingga perlu dicari alternatif yang lain.

Kemendikbud menayangkan sebuah program Belajar dari Rumah (BDR) yang disiarkan TVRI pada pertengahan bulan April 2020. Program ini diisi dengan berbagai tayangan edukatif dan menyenangkan sebagai alternatif pembelajaran bagi peserta didik, orangtua, dan guru. Kelebihannya peserta didik tinggal menonton dari TVRI didampingi orangtuanya untuk meringkas materi yang disampaikan. Kekurangannya adalah tidak semua peserta didik di rumahnya ada televisi, ada juga yang mempunyai televisi, tapi tidak dapat menangkap siaran TVRI, kemudian jadwal penayangannya kadang berubah dan tidak mencakup semua mata pelajaran, sehingga masih perlu dicari alternatif aplikasi yang lain.

Media (aplikasi) Pembelajaran Daring yang bisa digunakan antara lain Zoom (platform video conference), Jitsi Meet (platform video conference), Google meet (platform video conference), Cisco Webex (platform video conference), Google Classroom, Google Form, Qiuzizz, E-learning Madrasah, dan WhatsApp.

Sedangkan aplikasi yang dipakai diberbagai madrasah mulai akhir April 2020 adalah E-learning Madrasah. E-learning Madrasah dipilih karena memiliki beberapa kelebihan antara lain memiliki beragam fitur baik untuk guru maupun untuk peserta didik yang memungkinkan guru bisa berinovasi dan berkreasi, guru madrasah di seluruh Indonesia bisa berbagi informasi apapun yang bermanfaat dalam fitur guru berbagi, Peserta didik dan guru dapat berbagi ide dan membuka forum diskusi sehingga bisa saling berkomuniasi antar guru dan Peserta didik. Adapun alamat URL E- learning madrasah: https://elearning.kemenag.go.id/ Secara umum hasil evaluasi pelaksanaan PJJ yang dilakukan Kementerian Agama RI, menyebutkan bahwa tidak semua madrasah dapat menjalankan kegiatan PJJ daring (dalam jaringan) secara penuh, sebagian besar menyelenggarakan PJJ secara luring (luar jaringan).

Kendala yang dihadapi adalah keterbatasan SDM, keterbatasan sarana prasarana seperti laptop atau HP yang dimiliki orangtua peserta didik, kesulitan akses internet, kondisi listrik yang tidak stabil, dan keterbatasan kuota internet yang bisa disediakan oleh orangtua. Menteri pendidikan pada kegiatan Webinar Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, yang dilaksanakan secara virtual melalui Zoom dan disiarkan langsung dari kanal YouTube Kemendikbud RI menyatakan terdapat beberpa kendala yang dihadapi guru, orangtua, dan peserta didik selama PJJ setidaknya meliputi:

  1. Guru mengalami hambatan dalam PJJ dan cenderung fokus kepada penuntasan kurikulum.
  2. Waktu pembelajaran menjadi berkurang, sehingga guru tidak dapat memenuhi beban jam mengajarnya.
  3. Guru mengalami kesulitan komunikasi dengan orangtua sebagai pembimbing peserta didik di rumah
  4. Belum semua orangtua bersedia dan mampu mendampingi anak belajar di rumah karena ada tanggung jawab yang lain seperti urusan kerja, urusan rumah, dan sebagainya.
  5. Orangtua mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran dan memotivasi anak saat mendampingi belajar di rumah.
  6. Peserta didik mengalami kesulitan untuk konsentrasi dalam belajar dari rumah dan mengeluhkan banyaknya penugasan soal dari guru.
  7. Meningkatnya rasa stress dan jenuh akibat isolasi di rumah secara berkelanjutan berpotensi menimbulkan rasa cemas dan depresi bagi anak, akses ke sumber belajar baik disebabkan karena masalah jangkauan listrik atau internet, maupun dana untuk aksesnya.

Solusi yang bisa diambil diantaranya guru mengikuti Program Guru Berbagi, Seri Bimtek Daring, dan Seri Webinar, penyediaan kuota gratis, relaksasi BOS dan BOP, “Belajar dari Rumah” di TVRI, belajar di radio RRI, Rumah Belajar, dan kerjasama dengan platform pembelajaran daring. Langkah yang dapat ditempuh adalah menyusun kurikulum darurat. Penyusunan kurikulum darurat menggunakan dasar hukum utama tentang Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah yaitu SK Dirjen Pendis Nomor 2791 Tahun 2020. Selain itu didukung juga dengan beberapa dasar hukum yang lain.

Kurikulum darurat merupakan penyederhanaan jumlah KD yang mengacu pada K-2013. Kurikulum darurat diharapkan akan memudahkan proses pembelajaran di masa pandemi dengan adanya pemilihan KD esensial. Dampak yang diharapkan setelah penerapan kurikulum darurat bagi guru, orangtua, dan peserta didik antara lain tersedianya acuan kurikulum yang sederhana, berkurangnya beban mengajar bagi guru, Peserta didik tidak lagi merasa terbebani tuntutan untuk menuntaskan seluruh capaian kurikulum, guru dan Peserta didik dapat lebih fokus pada pendidikan serta pembelajaran yang esensial dan kontekstual, orangtua di rumah lebih mudah mendampingi anaknya belajar, sehingga kesejahteraan psikososial guru, Peserta didik, dan orangtua menjadi lebih baik. Pelaksanaan PJJ selama masa darurat Covid-19 untuk masing-masing madrasah sangat bervariasi, sesuai dengan asumsi dan kesiapan madrasah tersebut.

Implementasi pelaksanaan kurikulum darurat menuntut guru untuk merubah paradigma pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta pada penilaian hasil belajar karena kegiatan pembelajaran tidak lagi dilaksanakan di madrasah, tetapi dilaksanakan peserta didik dari rumah. Kegiatan belajar dari rumah (BDR) menuntut adanya kerjasama antara guru, orangtua dan peserta didik.

Belajar dari rumah pada hakikatnya tidak hanya untuk memenuhi tuntutan kompetensi (KI-KD) pada kurikulum, tetapi lebih ditekankan pada pengembangan karakter, akhlak mulia, ubudiyah dan kemandirian Peserta didik. Guru harus bisa lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi pelajaran dan memberi tugas kepada peserta didik, agar terwujud kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna, menginspirasi, dan lebih menyenangkan agar peserta didik tidak mengalami kejenuhan belajar dari rumah.

Di masa pandemi ini, banyak aktivitas yang mengharuskan keluar rumah menjadi terganggu. Salah satunya adalah proses belajar mengajar yang harus dilakukan via online. Hingga hari ini, masih banyak tantangan dan halangan belajar online yang dialami oleh siswa hingga mahasiswa.

10 Tantangan dan Halangan Belajar Online yang Banyak Dihadapi Siswa dan Mahasiswa

  1. Jaringan Internet yang LambatSalah satu masalah utama yang banyak dihadapi oleh siswa maupun mahasiswa adalah jaringan internet yang lambat. Padahal, pembelajaran daring membutuhkan jaringan internet yang cukup kuat mengingat media yang digunakan berupa Zoom, Google Meet, Skype dan aplikasi lainnya untuk menghadiri video conference.Aplikasi-aplikasi untuk menghadiri video conference tersebut membutuhkan jaringan internet yang kuat agar proses pembelajaran tetap lancar dan tidak terkendala video yang tiba-tiba berhenti atau suara yang putus-putus.Permasalahan teknis seperti suara yang putus-putus dan video yang berhenti menyebabkan pembelajaran tidak efektif dan murid tidak dapat menyerap informasi yang disampaikan guru secara utuh.Bahkan, Indonesia menempati negara dengan urutan terbawah dari negara OECD terkait terbatasnya ketersediaan akses jaringan internet. Inilah yang menjadi tantangan bagi Kementerian Pendidikan dalam memaksimalkan potensi yang ada.
  2. Harga Kuota Internet yang MahalSelain jaringan internet yang sangat lambat terutama untuk mereka yang berada di daerah-daerah pedalaman atau di luar Pulau Jawa, tantangan dan halangan belajar online selanjutnya adalah harga kuota internet yang terlalu mahal bagi sebagian besar orang.Apalagi paket internet yang mahal tersebut seringkali dibatasi untuk besaran kuota tertentu saja yang tentunya tidak cukup untuk kebutuhan para siswa menjalankan video conference dengan gurunya. Seperti yang kita ketahui bahwa kuota yang dibutuhkan untuk video conference tentu saja sangat besar.Sementara rata-rata harga paket internet dari provider di Indonesia tergolong cukup mahal terutama untuk rata-rata pendapatan masyarakat. Ditambah lagi paket internet tersebut hanya bisa digunakan oleh satu orang untuk satu perangkat dan tidak untuk seluruh anggota keluarga.
  3. Terbatasnya Akses ke Perangkat Komputer dan SmartphoneMasih banyak pelajar di Indonesia yang tidak memiliki akses ke perangkat komputer dan smartphone. Hal ini biasa dialami oleh pelajar yang berasal dari keluarga menengah ke bawah. Terkadang, satu-satunya perangkat telekomunikasi yang dimiliki oleh keluarga hanya handphone biasa tanpa akses internet.Kondisi ini menyebabkan tidak meratanya akses pembelajaran daring bagi seluruh pelajar di Indonesia. Keterbatasan akses ke perangkat yang terhubung dengan internet ini banyak dialami terutama oleh pelajar yang berasal dari desa dan pedalaman.
  4. Banyaknya Gangguan di RumahPerbedaan utama dari belajar di sekolah atau kampus dengan belajar di rumah adalah tingkat distraksi yang dialami oleh para pelajar. Ketika pelajar belajar di ruang kelas, maka lingkungan ruangan tersebut sudah diatur sedemikian rupa untuk mendukung proses pembelajaran agar berjalan lancar.Hal ini berbeda dengan proses belajar mengajar dari rumah. Tidak semua pelajar memiliki kondisi rumah yang sama untuk mendukung proses belajar. Banyak dari pelajar tidak memiliki ruang belajar yang sunyi, senyap, mendapat sinar yang mencukupi dan nyaman.Ditambah lagi seringkali aktivitas di lingkungan rumah menyebabkan distraksi yang cukup banyak bagi pelajar. Distraksi tersebut sangat beragam, mulai dari distraksi suara, distraksi pandangan dan banyak lainnya yang menyebabkan pelajar tidak dapat fokus belajar.
  5. Guru dan Pelajar Masih Belum Lihai Menggunakan Teknologi DigitalSelama ini, masyarakat hanya mengenal proses belajar secara tatap muka. Proses pembelajaran secara daring masih sangat langka dilakukan di Indonesia sehingga perubahan sistem belajar dari tatap muka menjadi daring membuat banyak pihak harus segera beradaptasi dengan teknologi digital.Penggunaan teknologi digital yang harus dipelajari mulai dari perangkat keras hardware hingga software atau aplikasi. Banyak pihak seperti guru hingga pelajar yang tidak terlalu paham menjalankan fitur tertentu di dalam software sehingga pembelajaran tidak maksimal.
  6. Sulit untuk InteraktifMeski hal ini tidak selalu terjadi, namun umumnya proses belajar mengajar yang dilakukan secara online menyebabkan proses pembelajaran tidak dapat berlangsung secara interaktif. Banyak siswa yang merasa bingung dengan suatu materi namun kesulitan untuk bertanya kepada guru.Hal ini terkadang juga disebabkan oleh guru yang menyampaikan materi secara satu arah saja dan tidak memberi kesempatan murid untuk bertanya. Apalagi di beberapa kasus, guru seringkali tidak mengadakan video conference dan hanya memberikan materi tertulis dan video penjelasan saja kepada siswa.Hal ini tentu menyulitkan para siswa untuk memahami dan bertanya terkait materi tertentu kepada guru. Alhasil proses belajar mengajar menjadi tidak efektif untuk siswa.
  7. Siswa Bermain-MainBanyak siswa yang bermain-main ketika belajar online karena merasa tidak diawasi oleh guru secara langsung. Para guru pun kesulitan untuk memantau perkembangan siswa. Oleh karena itu dibutuhkan koordinasi yang baik antara guru dan wali murid.

Belajar Online dengan Paket Learning From Home dari IndiHome

Banyaknya masalah yang dihadapi oleh para pelajar atau bahkan pengajar di negeri ini dalam menjalankan belajar online dapat diantisipasi dengan berlangganan paket Learning From Home dari IndiHome. Paket ini khusus untuk membantu para pelajar mendapatkan akses internet memadai dalam menjalankan belajar online.

IndiHome menawarkan berbagai bonus dari berlangganan paket Learning From Home yang bisa dinikmati oleh pelanggan untuk pembelian sebelum tanggal 31 Desember 2020. Bonus menarik yang ditawarkan oleh IndiHome berupa gratis 1 bulan akses IndiHome Study, yaitu aplikasi yang menyediakan materi pembelajaran.

Harga paket Learning From Home dari IndiHome sangat terjangkau yakni mulai dari Rp169.000 per bulan khusus untuk para pelajar, baik siswa maupun mahasiswa. Paket belajar online IndiHome ini terdiri dari dua jenis, yakni Dual Play dan Triple Play.

  1. Paket Dual PlayPaket ini dibanderol dengan harga Rp169.000 saja per bulannya. Dengan biaya yang sangat terjangkau ini, Anda dan keluarga bisa mendapatkan internet dengan kecepatan mencapai 10 Mbps yang dapat digunakan untuk 1 sampai 3 perangkat. Anda juga mendapatkan bebas biaya telepon rumah selama 50 menit.
  2. Paket Triple PlayPaket Triple Play dibanderol dengan harga Rp199.000 saja per bulannya. Dengan biaya yang sangat terjangkau ini, Anda dan keluarga bisa mendapatkan internet dengan kecepatan mencapai 10 Mbps yang dapat digunakan untuk 1 sampai 3 perangkat serta bebas biaya telepon rumah selama 50 menit. Kelebihan paket Triple Play adalah terdapat tambahan bonus berupa akses TV interaktif paket Intro yang di dalamnya terdapat 33 saluran TV.Masing-masing paket Dual Play dan Triple Play sudah termasuk akses gratis ke aplikasi IndiHome Study.

    Pastikan Anda dan keluarga berlangganan paket internet dari IndiHome untuk akses internet kencang dan lancar. Meski masih banyak tantangan penyelenggaraan belajar online, namun dengan kerjasama semua pihak diharapkan para pelajar tetap dapat menyerap ilmu yang diberikan oleh guru maupun dosen.