Menurut Effendi kegiatan pembenihan meliputi apa saja sebutkan?

Menurut Effendi kegiatan pembenihan meliputi apa saja sebutkan?

1. Wadah Pemeliharaan Ikan Hias2. Penyesuaian Wadah Untuk Ikan HiasIkan hias yang satu dengan yang lainnya memiliki lingkungan hidup yang berbeda. Lingkungan hidup yang paling berpengaruh adalah air, suhu, derjat keasaman (PH), kandungan oksigen dan juga kecerahan.Sediakan air dengan kandungan kimiawi zero atau paling tidak minimal. Untuk suhu air sebaiknya berkisar antara 24-30 C. keasaman air (PH) kurang lebih 6-7, oksigen terlarutnya > 3 ppm dan kecerahan air berkisar 30-60 cm.Sumber air bisa kita dapatkan juga dari berbagai sumber, seperti berasal dari air tanah, air sungai dan air PAM. Air yang akan digunakan harus didiamkan terlebih dahulu dan diendapkan selama 12-24 jam sebelum dipakai. Ini bertujuan agar kandungan oksigen terlarutnya cukup dan gas-gas yang ada di dalam air hilang. Dan untuk menyesuaikan PH dapat dilakukan dengan memberikan kapur pertanian atau kapur bordo dengan dosis secukupnya bila terlalu asam atau basa.3. Pakan Ikan HiasPakan untuk ikan hias biasanya pakan alami dan pakan buatan. Jenis pakan alami yang biasa diberikan yaitu infusoria, kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, serangga, kodok, dan ikan kecil. Untuk pakan buatan pada umumnya berbentuk pellet yang kadar proteinnya dapat diatur sesuai kebutuhan pertumbuhan ikan.4. Memilih Calon Indukan Ikan HiasDalam proses pemijahan diperlukan indukan ikan jantan dan ikan betina. Induk yang digunakan harus cukup umur untuk dipijahkan dan sudah matang gonad (kelamin).Untuk mengetahui tingkat kematangan gonad pada ikan hias dapat dilihat dari cirinya seperti kalau pada induk betina, perut gendut kea rah genital dan apabila diraba terasa lembek serta halus, genital menonjol dan apabila diurut akan keluar telur. Untuk induk jantan bila diurut kearah genital akan mengeluarkan cairan sperma.5. Pemijahan Ikan HiasPada proses pemijahan atau pembuahan telurnya ada yang berlangsung secara internal dan eksternal. Kerana ikan hias ada yang bertelur dan beranak. Pada setiap jens ikan perlakuan proses pemijahannya berbeda. Untuk memudahkan kita harus menyiapkan media, bahan, alat yang diperlukan dalam proses pemijahan.Ikan hias yang tidak bisa memijah sendiri atau secara alami dapat diperlakukan dengan cara menyuntikkan hormone perangsang (induced spawning) agar dapat memijah sendiri baik secara alami atau melalui pengurutan (stripping).6. Penetasan Telur Ikan HiasLama waktu telur menetas tergantung pada masing-masing jenis ikannya. Biasanya telur akan menetas setelah 24 jam dan menjadi larva. Proses penetasan (inkubasi) telur dapat dilakukan di akuarium, kolam permanen, corong dan hampa.Saat proses penetasan ada yang dilakukan dengan cara mengangkat induk secara keseluruhan atau ditinggal salah satu induknya. Ini tergantung jenis ikan hiasnya karena setiap jenis ikan hias memiliki karakteristik yang berbeda.7. Perawatan Larva Hingga PembesarTelur yang menetas akan menjadi larva. Larva ikan biasanya ditempatkan di akuarium, kolam bak, bak plastic, fiber glass, kolam tanah ataupun wadah lain.Sejak menetas dan sampai kurang lebih berumur seminggu larva tidak perlu diberi makan karena cadangan makanan mereka masih ada yaitu berupa kuning telur (yolksack). Setelah seminggu baru bisa diberi makan berupa kutu air, infusoria, cacing sutera atau makanan lain baik yang alami maupun jenis makan buatan.Di saat larva berubah menjadi ukuran benih dan mulai besar, maka pakan yang diberikan juga berubah. Pakan yang biasanya diberikan berupa kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, serangga, kodok, ikan kecil dan pellet. Pemberian pakan harus disesuaikan, karena jika tidak akan berpengaruh juga terhadap kualitas air. Apabila pemberian pakan berlebihan akan mengakibatkan kekurangan oksigen dalam air dan keracunan.Untuk kepadatan penebaran benih harus disesuaikan dengan luasan media. Jangan terlalu padat karena dapat menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat dan jangan terlalu jarang karena tidak efisien atau pemborosan.

Ikan yang terawat akan mengalami pertumbuhan dengan baik. Namun biasanya ada yang tidak seragam, ada yang besar dibanding yang lain dan ada yang kecil. Untuk itu diperlukan penyortiran berdasarkan ukuran agar pertumbuhannya seragam.


PEMBENIHAN

A.  Pengertian Pembenihan

Pembenihan adalah suatu tahap kegiatan dalam budidaya yang sangat menentukan tahap kegiatan selanjutnya, yaitu pembesaran atau suau kegiatan pemeliharaan yang bertujuan untuk menghasilkan benih dan selanjutnya benih yang dihasilkan menjadi komponen input bagi kegiatan pembesaran (Effendi, 2004). Pembenihan udang galah dalam produksi benih udang galah kelas benih sebar ukuran larva, juwana dan tokolan adalah suatu rangkaian kegiatan praproduksi, proses produksi dan pemanenan untuk menghasilkan benih udang galah (SNI, 2005).


B.  Kegiatan dan Teknologi Pembenihan

Menurut Effendi (2004), Kegiatan pembenihan meliputi pemeliharaan induk, pemijahan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva dan benih, serta kultur pakan alami.

Pemeliharaan induk

Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad (sel telur dan sperma). Penumbuhan dan pematangan ikan dapat dipacu melalui pendekatan lingkungan, pakan serta hormonal. Pada pendekatan lingkungan media hidup dibuat seoptimal mungkin sehingga nafsu makan biota budidaya tinggi didalam wadah pemeliharaan. Pakan yang diberikan pada induk memiliki kualitas yang baik terutama kandungan asam amino (protein, asam lemak, karbohidrat, mineral dan jumlah dan rasio yang sesuai).

Pemijahan induk

Pemijahan induk adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Induk yang telah matang gonad berarti telah siap melakukan pemijahan. Proses pemijahan dapat berlangsung secara alami dan bantuan, sehingga masing-masing disebut pemijahan alami dan pemijahan buatan. Dalam pemijahan alami, telur dibuahi oleh sperma didalam air setelah dikeluarkan oleh induk betina, proses ini biasanya didahului oleh aktifitas percumbuan oleh kedua induk tersebut. Pada pemijahan buatan, pembuahan telur oleh sperma dilakukan oleh bantuan manusia. Telur dipaksa keluar dari tubuh induk betina. Pemijahan dapat berlangsung setelah melalui proses perangsangan. Perangsangan pemijahan dapat dilakukan dengan mengatur lingkungan dan pemberian hormon.

Penetasan telur

Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva, untuk itu telur hasil pemijahan diambil dari bak pemijahan kemudian diinkubasikan dalam media penetasan dalam wadah khusus sehingga disebut wadah penetasan. Wadah ini berbentuk bak, tangki, akuarium, kolam atau ember besar.

Pemeliharaan larva dan benih

Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling menentukan keberhasilan suatu pembenihan, hal ini disebabkan sifat larva yang merupakan stadia paling kritis dalam siklus hidup biota budidaya, sehingga pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling sulit. Pemeliharaan larva dan benih meliputi persiapan wadah, penebaran larva, pemberian pakan dan pengelolaan air.

Kultur pakan alami

Pakan alami (live food) merupakan salah satu jenis pakan yang digunakan dalam bidang akuakultur. Selain pakan alami dalam akuakultur dikenal pakan buatan dan pakan tambahan.

5. Proses Produksi Ikan Hias

a) Proses Pembenihan Ikan Cupang

Menurut Efendi (2004), kegiatan pembenihan meliputi persiapan sarana dan prasarana, pemeliharaan induk, pemijahan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva dan benih. Berikut merupakan diagram alir proses produksi pembenihan ikan konsumsi mulai dari persiapan sarana dan prasarana sampai pemeliharaan larva dan benih seperti diperlihatkan pada Gambar 3.8.

Prakarya dan Kewirausahaan

Persiapan Sarana dan Prasarana

Pemeliharaan Induk

Pemijahan Induk

Penetasa Telur

Pemeliharaan Larva dan Benih

Gambar 3.8 Diagram alir proses pembenihan ikan

1) Persiapan sarana dan prasarana (media pemijahan indukan)

Dalam pemijahan indukan ikan, langkah utama yang harus dilakukan adalah siapkan media pemeliharaan. Media pemeliharaan yang biasa digunakan dalam pemijahan ikan cupang adalah baskom (bak plastik), akuarium, bahkan botol bekas. Media yang biasa digunakan untuk pemijhan ikan cupang adalah akuarium. Akuarium yang digunakan diisi dengan air yang sudah diendapkan minimal 2 hari degan ketinggian sekitar 8-12cm. Kemudian akuarium diisi dengan tanaman air seperti eceng gondok, daun ketapang, atau tanaman lainnya. Fungsi pemberian tanaman air yaitu untuk menampung busa yg dikeluarkan pejantan agar

tidak mudah hancur.

Sumber: Dokumen Kemendikbud Gambar 3.9 Akuarium

126 Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 2

2) Pemeliharaan induk Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad (sel telur dan sperma). Penumbuhan dan pematangan ikan dapat dipacu melalui pendekatan lingkungan, pakan serta hormonal. Pada pendekatan lingkungan media hidup dibuat seoptimal mungkin sehingga nafsu makan meningkat di dalam wadah pemeliharaan. Syarat induk cupang untuk budidaya diantaranya:

a) Ukuran badan Betina tidak boleh lebih besar dari Jantan.

b) Betina tidak boleh lebih galak daripada Jantan.

c) Jantan dan betina harus setipe.

d) Siapkan daun ketapang atau cairan penyembuh luka karena setelah proses perkembangbiakan terjadi badan dari betina banyak yang rontok akibat perkelahian dengan jantan sebelum dibuahi

Ciri-ciri ikan cupang jantan dan betina yang siap dilakukan pemijahan diantaranya:

Ikan Jantan Ikan Betina

Memiliki umur minimal 5 bulan. Perut Betina Buncit (Bukan karena sesudah makan).

Mengumpulkan busa busa yang Ada seperti telur berwarna cukup banyak (bukan merupakan putih yang mao keluar dari syarat mutlak, terkadang ada yg saluran pembuangannnya. tidak mengeluarkan busa sama sekali, tapi ketika disatukan dengan Betina baru mengeluarkan busa).

Badan harus lebih besar dan harus Dan tentu sudah memasuki lebih galak daripada betina.

umur yang pas untuk proses perkembangbiakan minimal 5 bulan.

Prakarya dan Kewirausahaan

3) Pemijahan induk Pemijahan induk adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Induk yang telah matang gonad berarti telah siap pemijahan. Proses pemijahan dapat berlangsung secara alami dan bantuan. Dalam pemijahan alami, telur dibuahi oleh sperma di dalam air setelah dikeluarkan oleh induk betina, yang didahului dengan aktiitas percumbuan oleh kedua induk tersebut. Pada pemijahan buatan, pembuahan telur oleh sperma dilakukan dengan bantuan manusia. Telur dipaksa keluar dari tubuh induk betina setelah melalui proses perangsangan dengan cara mengatur lingkungan dan pemberian hormon. Proses pemijahan ikan cupang dilakukan dengan cara:

a) Masukan jantan ke wadah perkembangbiakan

b) Betina jangan dimasukan langsung, biarkan betina dan jantan saling mengenal dan melihat terlebih dahulu agar ikan jantan menyiapkan busa yang cukup untuk menampung telur-telurnya.

c) Berikan penutup pada bagian atas wadah pemijahan, hal ini untuk mencegah busa terkena getaran dan angin yang menyebabkan tempat peletakan telur Cupang menjadi tidak ada.

d) Sampai pada tahap ini, tunggu 1-2 hari sampai sudah terlihat kumpulan busa yg cukup untuk menampung telur (tergantung pejantannya).

e) Pada keesokan harinya perhatikan busa yang dihasilkan oleh pejantan, apabila busa sudah banyak, berarti sudah siap untuk berkembangbiak.

f) Kemudian betina diangkat dan digabungkan dengan pejantan (hati-hati pada waktu mengangkat toples dari wadah, pelan-pelan supaya busa tidak terlalu banyak yg pecah)

g) Biarkan sekitar 1 jam - 12 jam pejantan dan betinanya saling mengenal, tergantung kecocokan dari pasangannya.

h) Setelah digabungkan proses pemijahan antara jantan dan betina berlangsung. Pejantan melilit tubuh betina, dan masing-masing akan saling melengkungkan tubuhnya. Ketika selesai betina akan mengeluarkan telur, pejantan akan langsung mengambil telur tersebut dengan cara meletakan di dalam mulutnya, dan dibawa naik lalu telur-telur tersebut dimuntahkan ke busa-busa diatas.

i) Perhatikan telur yang dihasilkan, biasanya berada di bawah busa

dan berwarna putih. j) Pejantan akan menjaga telurnya, dan akan mengangkut telur yang

jatuh ke dasar akuarium. k) Apabila cupang sudah tidak melakukan proses perkawinan lagi dan sang cupang jantan sudah cenderung mengejar betina untuk berkelahi, segera pindahkan betina ke wadah lain

128 Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 2 Semester 2

ketapang atau cairan kuning untuk penyembuh luka (biasanya menggunakan melaix).

4) Penetasan telur

Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva, untuk itu telur hasil pemijahan diambil dari bak pemijahan kemudian diinkubasikan dalam media penetasan dalam wadah khusus (wadah penetasan) yang berbentuk bak, tangki, akuarium, kolam atau ember besar. Telur ikan cupang yang berhasil difertilisasi biasanya akan menetas dalam waktu

36 – 48 jam. Telur mulai pecah dan akan menghasilkan burayak-burayak yang baru berumur 1 hari. Induk ikan jantan jangan diangkat terlebih dahulu sebelum burayak (larva) dapat berenang secara bebas. Burayak cupang biasanya sering sekali terjatuh ke dasar permukaan dan tidak bisa mengambil udara di atas. Induk jantan akan membantu burayak untuk naik ke atas. Burayak hanya terlihat seperti titik hitam kecil yang hanya berenang naik dan turun.

5) Pemeliharaan larva dan benih

Setelah lebih dari tiga hari menetas, biasanya benih cupang akan mencari makan. Makanan yg paling baik untuk burayak cupang adalah kutu air, baby brine shrimp (Artemia), atau Microworm. Burayak sudah dapat berenang bebas di hari ke enam, tetapi induk jantan tetap jangan diangkat hingga burayak berumur 3 hari. Setelah burayak berumur 3 hari, induk jantan baru dapat dipindahkan ke wadah lainnya. Hal ini ditujukan untuk mencegah Induk Jantan memakan burayaknya. Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang relatif sulit dan menentukan keberhasilan proses pembenihan karena sifat larva merupakan stadia paling kritis dalam siklus hidup biota budidaya.

Tugas LK4

1. Jelaskan cara pembenihan ikan hias di daerahmu dengan cara mewawancarai pembudidaya ikan!

2. Bagaimana cara memilih indukan yang baik?

3. Sebutkan pakan alami yang biasa dikonsumsi ikan hias!

4. Sebutkan pakan alami ikan hias yang biasa dikultur didaerahmu!

5. Sebutkan dan jelaskan stadia larva pada pembenihan ikan?

Prakarya dan Kewirausahaan