Menurutmu apa hubungan antara kebutuhan dengan kelangkaan

Menurutmu apa hubungan antara kebutuhan dengan kelangkaan

Menurutmu apa hubungan antara kebutuhan dengan kelangkaan
Lihat Foto

shutterstock.com/By Michal Zieba

Ilustrasi kelangkaan sumber daya

KOMPAS.com – Tidak seimbangnya antara kebutuhan manusia dengan komoditasnya menyebabkan terjadinya masalah kelangkaan sumber daya.

Dilansir dari buku Kamus Ekonomi (2012) karya Nurul Oktima, kelangkaan merupakan kondisi di mana barang yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.

Sumber daya yang sulit diperoleh sebagai barang kebutuhan manusia disebut sebagai sumber daya langka atau terbatas. Sumber daya terbatas dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

Sumber daya alam dikatakan terbatas apabila sumber daya alam tersebut tidak bisa diperbaharui. Contoh bahan tambang seperti emas, nikel, perak, dan lain-lain.

Baca juga: Mengelola Sumber Daya Alam dengan Prinsip Ekoefisiensi

Sumber daya manusia atau tenaga kerja bisa menjadi terbatas apabila gaji yang tersedia semakin sedikit.

Modal dikatakan terbatas sebab untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan dalam bentuk biaya. Modal tidak hanya berbentuk uang, tetapi juga bisa berbentuk barang.

Cara mengatasi kelangkaan

Ketika sumber daya yang tersedia terbatas, sedangkan kebutuhan manusia terus bertambah, maka harus yang ada dikorbankan untuk pemakaian yang lebih penting.

Agar kelangkaan bisa teratasi, manusia setidaknya melakukan beberapa cara berikut:

Penentuan urutan kebutuhan dari yang terpenting sampai dengan yang kurang penting. Dengan menyusun skala prioritas, dapat memperlihatkan kebutuhan mana yang benar-benar mendesak dan harus dipenuhi.

Baca juga: Prinsip Ekoefisiensi dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam

  • Menerapkan prinsip ekoefisiensi

Menerapkan prinsip ekoefisiensi ketika menggunakan sumber daya alam. Dilansir dari buku Kamus Populer Kesehatan Lingkungan (2002) karya Hadi Siswanto, prinsip ekoefisiensi bertujuan untuk menggunakan sumber daya alam seefektif mungkin.

Menurutmu apa hubungan antara kebutuhan dengan kelangkaan

Menurutmu apa hubungan antara kebutuhan dengan kelangkaan
Lihat Foto

KOMPAS.Com

BBM Langka Jelang Lebaran, Kendaraan Pemudik Antri Hingga 2 Km di Jalur Trans Sulawesi

KOMPAS.com - Kelangkaan mengacu pada masalah ekonomi dasar, kesenjangan antara sumber daya yang terbatas dan keingingan yang secara teoretis tidak terbatas.

Sebenarnya apa pengertian dan ciri-ciri kelangkaan?

Pengertian kelangkaan

Manusia berhadapan dengan inti masalah ekonomi yaitu kelangkaan.

Kelangkaan (scarcity) juga dapat disebut sebagai kekurangan (paucity).

Ekonom Inggris, Lionel Robbins dalam Nature and Significance of Economic Science (1932), mendefinisikan disiplin dalam hal kelangkaan.

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia sebagai hubungan antara tujuan dan sarana langka yang memiliki kegunaan alternatif.

Baca juga: BBM Langka, Kapal Oceana Tujuan Tanjungpinang-Batam Tidak Beroperasi

Menurut Kamus Oxford, kelangkaan adalah keadaan menjadi langka atau kekurangan pasokan.

Dalam Kamus Cambridge, kelangkaan adalah situasi di mana sesuatu tidak mudah ditemukan atau didapat.

Dikutip dari Investopedia, kelangkaan adalah dasar masalah inti ekonomi di mana alokasi sarana yang terbatas untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas.

Kelangkaan adalah suatu kondisi di mana manusia tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan kebutuhannya.

Kelangkaan adalah kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi karena jumlah kebutuhan lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia. Kelangkaan bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus dipenuhi. Kelangkaan mengandung dua pengertian:

  • Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
  • Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan yang lain.

Masalah kelangkaan selalu dihadapi merupakan masalah bagaimana seseorang dapat memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dengan alat pemuas yang terbatas. Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu ekonomi berperan penting karena massal ekonomi yang sebenarnya adalah bagaimana kita mampu menyeimbangkan antara keinginan yang tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Apabila suatu sumber daya dapat digunakan untuk menghasilkan suatu alat pemuas kebutuhan dalam jumlah tidak terbatas, maka sumber daya tersebut dikatakan tidak mengalami kelangkaan.

Kelangkaan ini menunjukan hubungan antara berapa banyak barang yang ada dan berapa banyak barang yang kita perlukan, jadi kelangkaan ini merujuk pada barang yang susah ditemukan.

  • Keterbatasan sumber daya

Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah. Namun, tetap saja jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara sembarangan. Walaupun sumber daya tersebut dapat diperbaharui atau tersedia secara bebas, tetap saja akan berkurang dan lama-kelamaan akan habis.

  • Perbedaan letak geografis

Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata disetiap daerah. Ada daerah yang sangat subur, ada pula daerah yang kaya akan bahan tambang. Namun, ada pula daerah yang gersang dan selalu kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan sumber daya menjadi langka dan terbatas, terutama bagi daerah yang tidak mempunyai sumber daya yang melimpah.

  • Pertambahan jumlah penduduk

Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi barang dan jasa. Hal ini telah diamati oleh seorang ekonom, Thomas Robert Malthus. Menurutnya, jumlah manusia tumbuh mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, dan seterusnya). Sementara jumlah produksi hanya tumbuh mengikuti deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya).[1]

  • Keterbatasan kemampuan produksi

Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang digunakan. Misalnya kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena masih bisa sakit, lelah, atau bosan. Mesin produksi juga bisa rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan produksi juga ditentukan karena perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju, perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara berkembang perkembangan kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat daripada perkembangan teknologinya. Keterbatasan produksi menyebabkan penawaran tetap sedangkan permintaan barang tersebut tinggi sehingga selain menyebabkan kelangkaan juga dapat menyebabkan inflasi permintaan.[2]

  • Bencana alam

Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan dan kemampuan manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi akibat ulah manusia sendiri. Banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain telah membawa dampak kerugian yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat usaha, sumber daya alam, dan bahkan korban jiwa yang menjadi korban bencana alam tersebut.[3]

  • Tidak ada pengganti (substitusi) yang efektif.[4]

Tidak adanya pengganti akan suatu barang atau jasa merupakan salah satu penyebab terjadinya kelangkaan.

  1. ^ Faktor kelangkaaan pertumbuhan penduduk
  2. ^ Liputan6.com (2019-03-17). "Penyebab Inflasi dan Pentingnya Kestabilan Harga di Suatu Negara". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-10-02. 
  3. ^ Faktor Kelangkaan Sumber Daya
  4. ^ Media, Kompas Cyber. "Kelangkaan: Pengertian, Ciri-ciri, Penyebab Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-10-02. 

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelangkaan&oldid=19364808"