Nama pasar yang terkenal di jazirah arab adalah pasar

Nama pasar yang terkenal di jazirah arab adalah pasar

Quraisy membuat tradisi baru, perjalanan dagang musim panas dan musim dingin, kenapa dinamakan Quraisy, Quraisy berarti Qirsyan atau jam’ul mal, atau mengumpulkan harta, karena ia merupakan seorang pedagang yang ulung

Allah SWT berfirman:

وَقَالُوۤاْ إِن نَّتَّبِعِ ٱلْهُدَىٰ مَعَكَ نُتَخَطَّفْ مِنْ أَرْضِنَآ أَوَلَمْ نُمَكِّن لَّهُمْ حَرَماً آمِناً يُجْبَىٰ إِلَيْهِ ثَمَرَاتُ كُلِّ شَيْءٍ رِّزْقاً مِّن لَّدُنَّا وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ

Dan mereka berkata: “Jika kami mengikuti petunjuk bersama kamu, niscaya kami akan diusir dari negeri kami”. Dan apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) untuk menjadi rezeki (bagimu) dari sisi Kami?. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (QS: Al-Qasas: 57)

Allah SWT berfirman:

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا آمِنًا وَيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْ ۚ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَكْفُرُونَ

Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa (sesudah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah? (QS Al-Ankabut: 67)

Keamanan merupakan syarat dari perdagangan di dalam al-Quran pasar-pasar pada zaman Jahiliyyah, masa-masa dibukanya pada waktu-waktu tertentu

pada masa jahliyah, tidak melakukan perdagangan (jual beli) ketika berada di Arafah dan Mina, kemudian turunlah ayat

لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَبْتَغُوا فَضْلًا مِّن رَّبِّكُمْ ۚ فَإِذَا أَفَضْتُم مِّنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِندَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ ۖ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِن كُنتُم مِّن قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّالِّينَ

Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari ‘Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat. (QS Al-Baqarah: 198)

Fungsi Pasar-pasar pada masa Jahiliyah sebagai tempat para penyair membaca syair-syairnya, majikan memerdekakan hamba sahayanya, orang-orang yang meminta perlindungan, orang yang berselisih mencari keadilan, orang-orang yang mencari informasi, Pertemuan para pembesar kabilah, orang-orang memamerkan atau membangga-banggakan kabilahnya

Islam tidak melarang pasar-pasar tersebut, Nabi Muhammad SAW pernah datang ke sebagian pasar tersebut untuk berdakwah, Pasar-pasar ini terus ada sebagiannya hingga Daulah Bani Abbasiyah

Berapa Jumlah pasar tersebut? Para Sejarawan berbeda pendapat mengenai jumlahnya. Menurut al-Qalqasyandi ada 8 pasar, menurut al-Ya’qubi ada 10 pasar, menurut at-Tauhidi ada 11 pasar, menurut al-Marzuqi ada 17 pasar, menurut al-Alusi ada 14 pasar dan menurut Muhammad Habib ada 12 pasar

Berikut ini diantara pasar-pasar tersebut:

1. Pasar Dumatul Jandal, terletak di al-Jauf, antara Jazirah Arab dengan Syam, dibuka setiap 1-15 Rabiul Awwal, para pengunjung berasal dari Arab, Irak dan Syam

2. Pasar Hijr, terletak di Bahrain (Al-Ahsa, Arab Saudi saat ini), dibuka setiap Rabi’uts Tsani, para pengunjung berasal dari Arab dan wilayah sekitarnya

3. Pasar al-Musyaqqir, terletak di Bahrain (Al-Ahsa, Arab Saudi saat ini), dibuka setiap Jumada al-Ula, para pengunjung berasal dari Arab dan wilayah sekitarnya khususnya Persia

4. Pasar Oman, terletak di pantai laut Yaman (Negara Oman saat ini), dibuka setiap bulan Jumada ats-Tsaniyah dan 15-30 Ramadan, para pengunjung berasal dari Arab khususnya suku Azd dan bangsa lainnya

5. Pasar Hubasyah, terletak di Tihamah, antara Hijaz dengan Yaman, dibuka setiap 1-8 Rajab, para pengunjung berasal dari berbagai bangsa, merupakan salah satu pasar yang pernah disinggahi oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika dalam perjalanan dagang dengan Khadijah binti Khuwailid sebelum menikah, pasar ini juga masuk ke dalam jalur perdagangan musim dingin (rihlah syita)

6. Pasar Sohar, terletak di pantai Oman, dibuka setiap bulan Rajab, para pengunjung berasal dari berbagai bangsa

7. Pasar Dubai, terletak di Teluk Arab, dibuka setiap Rajab sampai 10 Sya’ban, para pengunjung berasal dari India, Sind, Tiongkok dan Arab

8. Pasar asy-Syihr, terletak di pantai selatan antara Aden dengan Oman, dibuka setiap 15 Sya’ban, para pengunjung hanya para pedagang

9. Pasar Aden, terletak di selatan Selat Bab el-Mandeb, dibuka setiap 1-10 Ramadan, para pengunjung merupakan pedagang dari Arab, Habasyah (Ethiopia) dan Persia

10. Pasar Hadhramaut, terletak diantara Oman dan Yaman, dibuka setiap 15-30 Dzulqa’dah, para pengunjung berasal dari berbagai bangsa

11. Pasar Okaz, terletak di dekat kota Taif, Hijaz, dibuka setiap 1-20/15-30 Dzulqa’dah, merupakan pasar Jahiliyah yang paling terkenal, merupakan pusat perdagangan, sosial, sastra yang mempengaruhi bahasa Arab dalam penyatuan dialek mereka, para pengunjung berasal dari seluruh Jazirah Arab

12. Pasar Majinnah, terletak di dekat kota Makkah, dibuka setiap 20-30 Dzulqa’dah, merupakan pusat sosial dan sastra, lebih kecil dari pasar Okaz, para pengunjung berasal dari pengunjung pasar Okaz serta orang-orang yang akan berihram untuk haji

13. Pasar Dzilmajaz, Terletak di dekat kota Makkah, dibuka setiap 1-8 Dzulhijjah, para pengunjung merupakan para pedagang serta jamaah haji, setelah dari Dzilmajaz para pengunjung bergerak menuju ke Mina (hari Tarwiyah) untuk menunaikan ibadah haji

14. Pasar Khaibar, Terletak di utara Madinah, dibuka setelah musim haji, para pengunjung berasal dari Arab dan Yahudi

15. Pasar Hijr al-Yamamah, terletak di barat al-Bahrain (al-Ahsa, Arab Saudi saat ini) dan selatan Irak, (lebih tepatnya di Riyadh, Arab Saudi saat ini), dibuka setiap 10-30 Muharram, merupakan pusat perdagangan, sosial dan sastra, para pengunjung berasal dari Arab

16. Pasar Bushra, terletak di Hauran, Syam, dibuka setelah musim haji, antara Muharram dan Rabi’ul Awwal selama 30-40 hari, pusat perdagangan barang-barang yang berasal dari berbagai negeri antara lain India dan Habasyah (Ethiopia), juga dikenal dengan pedang dan khamr, para pengunjung berasal dari pedagang Arab

17. Pasar Dar’a, terletak di Hauran, Syam, dibuka setelah Pasar Bushra, pusat perdagangan perhiasan, dan tujuan pada musim panas, dikenal dengan khamrnya, para pengunjung berasal dari pedagang Arab

18. Pasar al-Hirah, terletak di utara Kufah, Irak, pusat perdagangan dan hiburan, terkenal dengan minyak wangi, perhiasan, kuda, barang-barang dagangan dari pasar-pasar Arab dan pasar-pasar negeri lainnya, para pengunjung berasal dari Arab dan Persia

19. Pasar al-Mirbad, terletak di Basrah, Irak, merupakan pasar tetap, pusat perdagangan dan sastra, ada hingga zaman Bani Abbasiyah, para pengunjung berasal dari pedagang, sastrawan dan cendikiawan Arab

Referensi:

https://alkhaleejonline.net/%D8%AB%D9%82%D8%A7%D9%81%D8%A9-%D9%88%D9%81%D9%86/%D8%A3%D8%B3%D9%88%D8%A7%D9%82-%D8%A7%D9%84%D8%AC%D8%B2%D9%8A%D8%B1%D8%A9-%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%AE%D9%84%D9%8A%D8%AC-%D8%A7%D9%84%D9%82%D8%AF%D9%8A%D9%85%D8%A9-%D8%AA%D8%AC%D8%A7%D8%B1%D8%A9-%D9%88%D8%AB%D9%82%D8%A7%D9%81%D8%A9-%D9%88%D8%A8%D9%84%D8%A7%D8%BA%D8%A9

IBADAH.ID, MAKKAH – Selain Kota Makkah dan Madinah yang menjadi saksi bisu sejarah keislaman didunia, Kota Thaif pun tak luput dari perjalanan sejarah berkembangnya islam di tanah Arab. Di Kota yang berada di ketinggian 1700 m diatas permukaan laut (mdpl) banyak menyimpan bukti peninggalan sejarah berkembangnya Agama Islam diantaranya adalah Pasar Ukaz.

Jika orang-orang modern mengenal pasar hanya sebagai tempat transaksi jual-beli, maka orang-orang Arab klasik tidak mengenal fungsi pasar hanya sebatas itu saja. Jika orang-orang abad modern ini memahami bahwa pasar itu dibuka setiap hari, maka beda lagi dengan orang-orang Arab kuno, pasar itu bisa jadi hanya berlangsung satu tahun sekali. Dan pasar yang paling terkenal bagi bangsa Arab kuno adalah Pasar Ukaz.

Pasar Ukaz adalah pasar dimana para pedagang dan pebisnis mengadakan transaksi jual-beli. Para politisi mengadakan lobi-lobi penting. Mereka merundingkan perdamaian, persekutuan, atau bahkan membicarakan rencana peperangan. Dan di Pasar Ukaz pula para penyair dan orator unjuk kemampuan, membacakan untaian kalimat indah yang mereka susun sekaligus mengungkapkan isu-isu hangat yang sedang terjadi.

Ukaz merupakan pasar kuno yang paling terkenal di Semenanjung Arabia. Nama tersebut diambil dari apa yang dikerjakan orang Arab di tempat tersebut, mereka memamerkan prestasi dan nenek moyang mereka. Pasar tersebut tercatat untuk pertama kalinya pada 500 Sebelum Masehi.

Pasar tersebut terletak diantara Thaif dan Makkah, tepatnya di kota Al-Athdia. Pasar terkenal diadakan bersamaan dengan pasar di Hadramaut. Pasar ini melebihi pasar lainnya, dalam kemegahan, hubungan dagang, manifestasi syair, kesukuan dan dikunjungi oleh suku Quraisy, Hawazin, Ghatafan, Aslam, Ahabish, Adl, ad-Dish, al-Haya dan al-Mustaliq.

Diadakan pada 15-30 Dzu al-Qa’dah. Para pedagang membawa barang menggunakan onta atau keledai menuju pasar Ukaz. Barang dagangan yang dijual pedagang Badui antara lain permadani, tenda, bulu domba, tembikar, peralatan, perhiasan, parfum, hasil bumi dan rempah-rempah.

Nama pasar yang terkenal di jazirah arab adalah pasar
Festival Pasar Ukaz. (foto:istimewa)

Di pasar Ukaz juga diadakan berbagai pertunjukan baik syair maupun nyanyian. Para penyair dan penyanyi datang ke Ukaz untuk berpartisipasi dalam lomba syair dan nyanyian tersebut. Menurut arkeolog Saudi yang telah mempelajari daerah ini, memperkirakan pasar Ukaz berakhir sampai 760 Sesudah Masehi.

Quraisy merupakan suku Arab yang terkenal, yang di dalamnya termasuk Nabi Muhammad s.a.w. mempunyai gagasan untuk mempunyai sebuah tempat orang Arab dapat berkumpul dan bersatu untuk melawan musuh. Mereka memilih tempat tersebut adalah Ukaz. Tempat tersebut merupakan pasar ketika para calon haji tiba di Makkah dan pergi selama empat bulan ke tempat tersebut.

Orang Arab mempunyai bulan khusus yang selama itu disepakati oleh mereka untuk tidak menggunakan senjata atau memulai berperang. Terhadap mereka diberikan jaminan atas keselamatan di lingkungan kota tersebut untuk melakukan aktivitas dan berdagang.

Sebagai perbandingan terhadap mal yang modern, Ukaz tidak hanya menawarkan barang untuk dijual, tetapi pengunjung mempunyai banyak hal untuk dikerjakan disamping berbelanja. Mereka masing-masing memperoleh tantangan untuk membuktikan siapa yang terbaik sebagai pembuat syair di Arab. Mereka membanggakan prestasi sukunya dan mereka juga mencoba menyelesaikan perselisihan dan pertentangan antar suku. Sejak pasar dibuka, banyak aktivitas budaya di pasar tersebut membantu memelihara dan melindungi bahasa Arab, membantu menghasilkan syair-syair yang baik dan mendorong para penyair untuk menghasilkan syair lebih banyak.

Nabi Muhammad s.a.w. mengunjungi pasar sebanyak tujuh kali dan mencoba untuk menjelaskan kepada orang Arab tentang Islam dipasar tersebut. King Faisal ibn Abdul Aziz meminta kepada para ahli dan ilmuwan untuk mengidentifikasi lokasi dari Ukaz, dengan mencari kembali catatan kuno dan dokumen sejarah yang akhirnya diputuskan lokasinya di dekat Taif ditempat yang dikenal Al-Athdia. Setelah 1300 tahun, pasar tersebut dioperasikan kembali dan diresmikan oleh Gubernur Makkah, Pangeran Khalid Al-Faisal, putra Raja Faisal.

Peristiwa tersebut berlangsung selama 7 hari, terjadi penjualan bermacam-macam barang dan bahan, baik tradisional maupun modern. Di tempat tersebut juga terdapat tulisan syair Arab kuna dalam emas dan diperuntukkan untuk pengunjung untuk melihatnya dan diramaikan oleh penyanyi Arab terkenal.

Pasar ini diprediksi pertama kali diadakan sebelum tahun 500 M. Pasar Ukaz bukanlah sekedar pasar biasa. Ia adalah pekan raya kebanggan masyarakat Arab. Di sana terdapat perniagaan, pameran budaya, penyebaran agama, hingga aktivitas politik. Ukaz juga sebagai media informasi tentang info-info yang terjadi di masyarakat jazirah