Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Tata Nama Senyawa Organik – Tata Nama Senyawa berguna untuk mendeskripsikan suatu senyawa berdasarkan gugus fungsi dan rantainya.

Penentuan tata nama bertujuan untuk menghindari adanya ambiguitas dalam senyawa, khususnya senyawa organik, dimana kita tahu bahwa senyawa organik memiliki banyak turunan dari setiap macam gugus fungsinya.

Pada umumnya, penamaan senyawa organik ditentukan pertama kali dengan melihat gugus fungi yang menjadi prioritas utama. Selanjutnya melihat rantai dan cabang dari senyawa tersebut.

Artikel terkait: Tata nama senyawa anorganik

Penamaan senyawa organik menggunakan awalan, sisipan, maupun akhiran, misalnya 1,2-dimetilpentana. Berikut ini akan dijelaskan tata nama senyawa organik berdasarkan gugus fungsi masing-masing.

Tatanama Senyawa Alkana, Alkena, dan Alkuna

Senyawa alkana, alkena, dan alkuna dibedakan berdasarkan jenis ikatan rangkap pada unsur karbon yang satu dengan unsur karbon yang lainnya. Senyawa alkana tidak memiliki ikatan rangkap, senyawa alkena memiliki ikatan rangkap 2 dan bukan ikatan rangkap, sedangkan alkuna memiliki ikatan rangkap tiga dan bukan ikatan rangkap.

Artikel terkait: Hukum-hukum dasar ilmu kimia

Penamaan senyawa alkana dilakukan dengan cara melihat rantai utama senyawa dan memberi nomor pada setiap atom C. Pemberian nomor berdasarkan gugus fungsi, letak ikatan rangkap, dan letak rantai cabang terdekat.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Untuk rantai cabang, akhiran –ana diganti dengan –il, misalnya untuk rantai –CH3 maka ditulis metil. Penambahan awalan di- dan tri- diberikan jika rantai cabang berjumlah dua dan tiga secara berturut-turut dan sama susunan atomnya. Untuk senyawa alkena, akhiran –ana hanya perlu diganti dengan –ena. Begitu juga dengan senyawa alkuna.

Untuk senyawa alkana siklik, penamaan menggunakan awalan “siklo-“, misalnya untuk senyawa C6H12 maka namanya menjadi sikloheksana.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Tatanama Senyawa Alkohol

Senyawa alkohol atau R-OH, dimana –OH adalah gugus fungsinya, memiliki akhiran berupa “-ol”. Penamaan IUPAC alkohol menggunakan angka untuk mendeskripsikan letak atau posisi gugus –OH di dalam senyawa, misalnya CH3CH2CH2CH2OH menjadi 1-butanol.

Adapun penggunaan –diol, –triol, dst mendeskripsikan jumlah gugus –OH. Namun perlu diperhatikan letak –OH dalam satu atom C karena hal ini mengindikasikan gugus fungsi asam karboksilat yaitu –COOH.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Tatanama Senyawa Aldehida

Untuk senyawa Aldehida atau R-CHO, penamaan senyawa menggunakan akhiran “–al”.Contoh senyawa HCHO ditulis menjadi metanal atau formaldehida.

Tatanama Senyawa Ester

Ester atau dikenal dengan rumus R-COO-R’, dimana R dan C dari gugus fungsi adalah rantai utama sedangkan R’ adalah rantai cabang yang ditulis pertama kali dalam tata nama senyawanya. Rantai utama ditulis dengan akhiran –oat. Sebagai contoh CH3CH(CH3)OOCH2CH2CH3 maka ditulis 2-propil propanoat.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Tatanama Senyawa Keton

Tatanama senyawa keton atau R-CO-R didasarkan pada letak gugus –CO- pada rantai senyawa alkohol. Misalnya CH3CH2COCH2CH3, maka penamaannya ditulis sebagai 3-Pentanon.

Tatanama Senyawa Asam Karboksilat

Senyawa organik asam karboksilat memiliki gugus fungsi yang paling panjang yaitu –COOH. Tata nama senyawa asam karboksilat menggunakan awalan “asam” dengan akhiran –oat. Misalnya asam butanoat, asam pentanoat, dan sebagainya.

Tatanama Senyawa Eter

Senyawa eter memiliki rumus R-O-R dimana –O—mengikat dua atom C. penentuan tatanama dimulai dari melihat rantai R yang lebih panjang. Rantai R yang lebih panjang disebut dengan rantai utama, maka penamaannya berada di akhir dengan menggunakan akhiran –ana. Sedangkan rantai R yang lebih pendek menggunakan akhiran –oksi. Contoh untuk senyawa CH3CH2OCH3 maka ditulis metoksietana.

Daftar Pustaka:
Bibliography of IUPAC Recommendations on Organic Nomenclature.

Tatanama organik atau lengkapnya tatanama IUPAC sebagai kimia organik yaitu suatu perkara sistematik sebagai memberi nama senyawa organik yang direkomendasikan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Idealnya, setiap senyawa organik harus mempunyai nama yang dari sana dapat digambarkan suatu formula struktural dengan jelas.

Sebagai komunikasi umum dan menghindari deskripsi yang panjang, rekomendasi penamaan resmi IUPAC tidak selalu disertai dalam prakteknya kecuali bila diperlukan sebagai memberikan ruang lingkup ringkas terhadap suatu senyawa atau bila nama IUPAC lebih sederhana (bandingkan etanol dengan etil alkohol). Bila tidak, karenanya nama umum atau nama trivial yang kebanyakan diturunkan dari sumber senyawa tersebutlah yang dipakai.

Prinsip dasar

Tatanama IUPAC menggunakan sebanyak awalan, akhiran, dan sisipan sebagai mendeskripsikan jenis dan posisi gugus fungsi pada suatu senyawa.

Pada kebanyakan senyawa, penamaan dapat dimulai dengan menentukan rantai hidrokarbon Ingold Prelog bila ambiguitas sedang saja mempunyai pada struktur rantai hidrokarbon induk. Nama dari rantai induk dimodifikasi dengan akhiran gugus fungsi yang mempunyai prioritas tertinggi, sedangkan gugus fungsi sisanya diindikasikan dengan awalan yang dinomori dan disusun secara alfabetis.

Dalam kebanyakan kasus, penamaan yang tidak mengikuti kaidah penamaan yang patut dan mempunyai bisa menghasilkan nama yang sedang bisa dipahami strukturnya — tentu saja penamaan yang patut dan mempunyai direkomendasikan sebagai menghindari ambiguitas.

Sebagai contoh nama senyawa ]] induk dan mengidentifikasi gugus fungsi pada molekul tersebut. Penomoran alkana induk diterapkan dengan menggunakan [[kaidah prioritas Cahn

NH2CH2CH2OH

bila mengikuti anggaran kaidah prioritas Cahn Ingold Prelog yaitu 2-aminoetanol. Namun nama 2-hidroksietanaamina juga secara jelas merujuk pada senyawa yang sama.

Nama senyawa diatas dikonstruksi dengan perkara sebagai berikut:

  1. Terdapat dua karbon pada rantai induk, karenanya diberi nama dasar "et"
  2. Karbon-karbon pada senyawa tersebut berikatan tunggal, karenanya diberi akhiran "an"
  3. Terdapat dua gugus fungsi pada senyawa tersebut, yakni alkohol (OH) dan amina (NH2). Alkohol mempunyai nomor atom dan prioritas yang lebih tinggi dari amina, dan akhiran dari alkohol yaitu "ol", karenanya akhiran majemuk yang terbentuk yaitu "anol".
  4. Gugus amina tidak mempunyai pada satu karbon yang sama dengan gugus OH (karbon nomor 1), namun melekat pada karbon nomor 2, oleh karenanya dia diidentifikasikan dengan awalan "2-amino".
  5. Setelah awalan, nama dasar, dan akhirannya digabung, kita mendapat "2-aminoetanol".

Terdapat pula sistem penamaan lama sebagai senyawa organik, dikenal sebagai tatanama umum, yang sering dipakai sebagai menamakan senyawa yang sederhana maupun senyawa yang sangat kompleks sehingga nama IUPAC dibuat menjadi sangat panjang sebagai dipakai.

Alkana

Alkana yang berantai tunggal mempunyai akhiran "-ana" dan diberikan awalan tergantung pada banyak atom dalam rantai tersebut mengikuti anggaran imbuhan pengganda IUPAC:

Sebagai contoh alkana sangat sederhana CH4 yaitu metana dan alkana berkarbon sembilan CH3(CH2)7CH3 yaitu nonana. Hal yang sama juga berjalan pada alkana berkarbon 157 CH3(CH2)155CH3, dinamakan heptapentahektana.

Tanda kurung dipakai sebagai mengindikasikan pengulangan dari molekul yang dikurung, (CH2)155 mengindikasikan suatu molekul yang terdiri dari 155 rantai CH2.

Alkana siklik diberi nama dengan menggunakan awalan "siklo-", sebagai contoh C4H8 dinamakan siklobutana dan C6H12 dinamakan sikloheksana

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah
Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Alkana bercabang dinamakan dengan menggunakan nama alkana berantai tunggal yang dilekatkan gugus alkil. Gugus alkil ini diberi awalan angka yang mengindikasikan di mana dia melekat pada karbon tertentu. Gugus alkil ini diberi sisipan "-il-". Sebagai contoh (CH3)2CHCH3 bisa diasumsikan sebagai rantai propana yang dilekatkan dua gugus metil di karbon nomor 2. Senyawa ini diberi nama 2-metilpropana. Awalan angka dapat dihapus bila dia tidak menimbulkan ambiguitas, jadi 2-metilpropana ditulis sebagai metilpropana (struktur 1-metilpropana yaitu identik dengan butana).

Bila terdapat ambiguitas dalam posisi substituen, yakni karbon mana yang dinomori sebagai "1", dipilih penomoran dengan angka yang sangat kecil. Sebagai contoh, (CH3)2CHCH2CH3 (isopentana) dinamakan 2-metilbutana, bukan not 3-metilbutana. Oleh karena tidak mempunyai struktur lain yang bernama metilbutana kecuali 3-metilbutana, awalan angka 3 ini dapat dihapus.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Bila terdapat cabang-cabang rantai dengan alkil yang sama, posisi mereka dipisahkan dengan koma dan diberi awalan di-, tri-, tetra-, dan sebagainya., tergantung pada banyak cabang tersebut, misalnya C(CH3)4 dinamakan 2,2-dimetilpropana. Bila terdapat gugus alkil yang berlainan, karenanya mereka disusun menurut susunan abjad dan dipisahkan dengan koma maupun tanda hubung: 3-etil-4-metilheksana. Dalam hal ini rantai induk diambil dari rantai yang sangat panjang, oleh karenanya 2,3-dietilpentana yaitu nama yang salah. Awalan di-, tri-, dan sebagainya tidak dihiraukan ketika kita mengurutkan gugus alkil (contohnya 3-etil-2,4-dimetilpentana, bukan 2,4-dimetil-3-etilpentana). Bila terdapat beberapa probabilitas rantai sangat panjang, karenanya rantai yang memililki cabang terbanyaklah yang dipakai.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah
Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Sub-cabang dari rantai samping diberikan imbuhan sesuai dengan sistem penomoran sekunder pada cabang samping, penomoran dimulai dari titik cabang rantai utama dan semua rantai samping dikurung dan diasumsikan sebagai substituen tunggal. Misalnya 4-(1-metiletil)oktana yaitu rantai oktana dengan cabang rantai di karbon nomor 4, cabang tersebut terdiri dari gugus etil dengan gugus metil yang melekat pada cabang etil.

Alkena dan Alkuna

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Alkena dinamakan dari rantai induk alkana dengan akhiran "-ena" dan awalan angka yang mengindikasikan posisi ikatan rangkap karbon pada rantai: CH2=CHCH2CH3 dinamakan 1-butena. Etena (etilena) dan propena (propilena) tidak memerlukan imbuhan angka karena tidak mempunyai probabilitas terjadinya ambiguasi pada struktur senyawa. Sama seperti kaidah sebelumnya, nomor yang diambil yaitu nomor yang sangat kecil.

Ikatan rangkap yang lebih dari satu diberikan imbuhan majemuk -adiena, -atriena, dan lain-lain. sesuai dengan berapa banyaknya ikatan rangkap tersebut: CH2=CHCH=CH2 dinamakan 1,3-butadiena. Isomer cis dan trans diindikasikan dengan awalan cis- atau trans-: cis-2-butena, trans-2-butena. Isomer geometrik lainnya yang lebih berkelok-kelok dapat diindikasikan dengan menggunakan kaidah prioritas Cahn Ingold Prelog.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Alkuna dinamakan dengan perkara yang sama dengan alkena, namun dengan akhiran "-una" yang mengindikasikan ikatan rangkap tiga, misalnya etuna dan propuna.

Gugus fungsi

Alkohol

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Alkohol (R-OH) dinamakan dengan menghilangkan huruf sangat yang akhir sekali "a" dari alkana dan dipasangkan dengan akhiran "-ol" dengan imbuhan angka yang mengindikasikan posisi ikatan gugus alkohol: CH3CH2CH2OH dinamakan 1-propanol. (Metanol dan etanol tidak memerlukan imbuhan angka karena tidak mempunyai ambiguasi dalam strukturnya). Akhiran -diol, -triol, -tetraol, dan lain-lain. dipakai bila gugus alkohol dalam suatu senyawa lebih dari satu: Etilena glikol CH2OHCH2OH dinamakan 1,2-etanadiol.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Bila terdapat gugus fungsi lain yang mempunyai prioritas lebih tinggi, karenanya awalan "hidroksi" dipakai sebagai mengindikasikan gugus fungsi alkohol: CH3CHOHCOOH dinamakan asam 2-hidroksipropanoat.

Halogens (Alkil Halida)

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Gugus fungsi Halogen diawali dengan kata-kata fluoro-, kloro-, bromo-, iodo-, dan lain-lain., tergantung dari halogennya. Gugus yang lebih dari satu dinamai dikloro-, trikloro-, etc., dan gugus yang berlainan dinamai sesuai urutan alfabet. Contohnya, CHCl3 (kloroform) yaitu triklorometana. Anestetik Halotana (CF3CHBrCl) yaitu 2-bromo-2-kloro-1,1,1-trifluoroetana.

Keton

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Secara umum penamaan pada keton (R-CO-R) yaitu berakhiran "-on" dengan sisipan di tengah yaitu nomor posisi: CH3CH2CH2COCH3 disebut 2-pentanon. Bila terdapat imbuhan gugus fungsi lainnya yang berprioritas lebih tinggi, karenanya awalan "okso-" yang digunakan: CH3CH2CH2COCH2CHO disebut 3-oksoheksanal.

Aldehida

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Aldehida (R-CHO) mempunyai akhiran "-al". Bila terdapat gugus fungsi lainnya, karenanya karbon aldehida pada rantai tersebut mempunyai pada posisi "1", kecuali terdapat gugus fungsi lainnya yang berprioritas lebih tinggi

Bila diperlukan awalan wujud, karenanya imbuhan "okso-" dipakai (sama seperti keton), dengan nomor posisi mengindikasikan yang akhir sekali rantai: CHOCH2COOH disebut asam 3-oksopropanoat. Bila karbon pada gugus karbonil tidak dapat diberi pokok ke dalam rantai karbon (misalnya dalam kasus aldehida siklik), karenanya dipakai awalan "formil-" atau akhiran "-karbaldehida": C6H11CHO disebut sikloheksanakarbaldehida. Bila aldehida terhubung ke benzena dan merupakan gugus fungsi utama, karenanya sufiksnya dibuat menjadi benzaldehida.

Eter

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Eter (R-O-R) terdiri dari suatu atom oksigen yang mempunyai di selang 2 rantai karbon yang menyambung. Rantai yang lebih pendek di selang 2 rantai karbon itu dibuat menjadi awal nama dengan sufiks "-ana" dibuat menjadi "-oksi". Rantai alkana yang lebih panjang dibuat menjadi yang akhir sekali nama eter tersebut. Sehingga CH3OCH3 disebut metoksimetana, dan CH3OCH2CH3 disebut metoksietana (bukan etoksimetana). Bila oksigen tidak tersambung pada yang akhir sekali rantai utama alkana, karenanya semua rantai pendek gugus alkil beserta eter diasumsikan sebagai rantai samping dan diberikan imbuhan nomor yang sesuai dengan posisi ikatan rantai tersebut dengan rantai utama. Karenanya CH3OCH(CH3)2 disebut 2-metoksipropana.

Ester

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Ester (R-CO-O-R') yaitu nama turunan alkil dari asam karboksilat. Gugus alkil (R') disebut pertama kali. Ronde R-CO-O pengahabisan dinamai dengan kata terpisah sesuai dengan nama asam karboksilatnya, dengan nama terakhirnya berakhiran dengan -oat. Contohnya, CH3CH2CH2CH2COOCH3 disebut metil pentanoat, dan (CH3)2CHCH2CH2COOCH2CH3 disebut etil 4-metil pentanoat. Sebagai ester semacam etil asetat (CH3COOCH2CH3), etil format (HCOOCH2CH3) atau dimetil fitalat yang berasal dari asam, karenanya IUPAC tetap menyarankan tetap memakai nama ini. Beberapa contoh sederhana ditunjukkan dalam gambar.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Bila gugus alkil tidak terhubung di yang akhir sekali rantai, karenanya letak posisi yang terhubung dengan gugus ester diberi imbuhan "-il": CH3CH2CH(CH3)OOCCH2CH3 disebut 2-butil propanoat atau 2-butil propionat.

Amina dan amida

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Amina (R-NH2) yaitu gugus fungsi yang namanya diambil dari rantai alkana yang mendapatkan imbuhan "-amina" (contoh: CH3NH2 Metil amina). Bila diperlukan, karenanya posisi berikatan juga diberi imbuhan: CH3CH2CH2NH2 1-propanamina, CH3CHNH2CH3 2-propanamina. Imbuhan di depan yaitu "amino-".

Sebagai amina sekunder (rumus umum R-NH-R), rantai karbon terpanjang hendak terhubung dengan atom nitrogen dan dibuat menjadi nama utama amina tersebut, rantai lainnyanya dinamai dengan gugus alkil, lokasi gugus yang berikatan dengan gugus fungsi diberi huruf miring N: CH3NHCH2CH3 disebut dengan N-methiletanamida. Amina tersier (R-NR-R) juga dinamai mirip: CH3CH2N(CH3)CH2CH2CH3 disebut N-etil-N-metilpropanamida. Juga, nama gugus alkil diurutkan sesuai alfabet.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Amida (R-CO-NH2) diberi tambahan kata "-amida", atau "-karboksamida" bila karbon di dalam gugug amida tidak termasuk dalam rantai utama. Imbuhan kata di depan kebanyakan diberi kata "karbamol-" dan "amido-".

Amida sekunder dan tersier juga dinamai sama dengan amina: ranai alkana yang terhubung dengan atom nitrogen diperlakukan sebagai substituen dengan letak gugus alkil diberi prefiks N: HCON(CH3)2 disebut N,N-dimetilmetanamida.

Lihat juga

Pranala luar


edunitas.com


Page 2

Tatanama organik atau lengkapnya tatanama IUPAC sebagai kimia organik yaitu suatu perkara sistematik sebagai memberi nama senyawa organik yang direkomendasikan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Idealnya, setiap senyawa organik harus mempunyai nama yang dari sana dapat digambarkan suatu formula struktural dengan jelas.

Sebagai komunikasi umum dan menghindari deskripsi yang panjang, rekomendasi penamaan resmi IUPAC tidak selalu disertai dalam prakteknya kecuali bila diperlukan sebagai memberikan ruang lingkup ringkas terhadap suatu senyawa atau bila nama IUPAC lebih sederhana (bandingkan etanol dengan etil alkohol). Bila tidak, karenanya nama umum atau nama trivial yang kebanyakan diturunkan dari sumber senyawa tersebutlah yang dipakai.

Prinsip dasar

Tatanama IUPAC menggunakan sebanyak awalan, akhiran, dan sisipan sebagai mendeskripsikan jenis dan posisi gugus fungsi pada suatu senyawa.

Pada kebanyakan senyawa, penamaan dapat dimulai dengan menentukan rantai hidrokarbon Ingold Prelog bila ambiguitas sedang saja mempunyai pada struktur rantai hidrokarbon induk. Nama dari rantai induk dimodifikasi dengan akhiran gugus fungsi yang mempunyai prioritas tertinggi, sedangkan gugus fungsi sisanya diindikasikan dengan awalan yang dinomori dan disusun secara alfabetis.

Dalam kebanyakan kasus, penamaan yang tidak mengikuti kaidah penamaan yang patut dan mempunyai bisa menghasilkan nama yang sedang bisa dipahami strukturnya — tentu saja penamaan yang patut dan mempunyai direkomendasikan sebagai menghindari ambiguitas.

Sebagai contoh nama senyawa ]] induk dan mengidentifikasi gugus fungsi pada molekul tersebut. Penomoran alkana induk diterapkan dengan menggunakan [[kaidah prioritas Cahn

NH2CH2CH2OH

bila mengikuti anggaran kaidah prioritas Cahn Ingold Prelog yaitu 2-aminoetanol. Namun nama 2-hidroksietanaamina juga secara jelas merujuk pada senyawa yang sama.

Nama senyawa diatas dikonstruksi dengan perkara sebagai berikut:

  1. Terdapat dua karbon pada rantai induk, karenanya diberi nama dasar "et"
  2. Karbon-karbon pada senyawa tersebut berikatan tunggal, karenanya diberi akhiran "an"
  3. Terdapat dua gugus fungsi pada senyawa tersebut, yakni alkohol (OH) dan amina (NH2). Alkohol mempunyai nomor atom dan prioritas yang lebih tinggi dari amina, dan akhiran dari alkohol yaitu "ol", karenanya akhiran majemuk yang terbentuk yaitu "anol".
  4. Gugus amina tidak mempunyai pada satu karbon yang sama dengan gugus OH (karbon nomor 1), namun melekat pada karbon nomor 2, oleh karenanya dia diidentifikasikan dengan awalan "2-amino".
  5. Setelah awalan, nama dasar, dan akhirannya digabung, kita mendapat "2-aminoetanol".

Terdapat pula sistem penamaan lama sebagai senyawa organik, dikenal sebagai tatanama umum, yang sering dipakai sebagai menamakan senyawa yang sederhana maupun senyawa yang sangat kompleks sehingga nama IUPAC dibuat menjadi sangat panjang sebagai dipakai.

Alkana

Alkana yang berantai tunggal mempunyai akhiran "-ana" dan diberikan awalan tergantung pada banyak atom dalam rantai tersebut mengikuti anggaran imbuhan pengganda IUPAC:

Sebagai contoh alkana sangat sederhana CH4 yaitu metana dan alkana berkarbon sembilan CH3(CH2)7CH3 yaitu nonana. Hal yang sama juga berjalan pada alkana berkarbon 157 CH3(CH2)155CH3, dinamakan heptapentahektana.

Tanda kurung dipakai sebagai mengindikasikan pengulangan dari molekul yang dikurung, (CH2)155 mengindikasikan suatu molekul yang terdiri dari 155 rantai CH2.

Alkana siklik diberi nama dengan menggunakan awalan "siklo-", sebagai contoh C4H8 dinamakan siklobutana dan C6H12 dinamakan sikloheksana

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah
Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Alkana bercabang dinamakan dengan menggunakan nama alkana berantai tunggal yang dilekatkan gugus alkil. Gugus alkil ini diberi awalan angka yang mengindikasikan di mana dia melekat pada karbon tertentu. Gugus alkil ini diberi sisipan "-il-". Sebagai contoh (CH3)2CHCH3 bisa diasumsikan sebagai rantai propana yang dilekatkan dua gugus metil di karbon nomor 2. Senyawa ini diberi nama 2-metilpropana. Awalan angka dapat dihapus bila dia tidak menimbulkan ambiguitas, jadi 2-metilpropana ditulis sebagai metilpropana (struktur 1-metilpropana yaitu identik dengan butana).

Bila terdapat ambiguitas dalam posisi substituen, yakni karbon mana yang dinomori sebagai "1", dipilih penomoran dengan angka yang sangat kecil. Sebagai contoh, (CH3)2CHCH2CH3 (isopentana) dinamakan 2-metilbutana, bukan not 3-metilbutana. Oleh karena tidak mempunyai struktur lain yang bernama metilbutana kecuali 3-metilbutana, awalan angka 3 ini dapat dihapus.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Bila terdapat cabang-cabang rantai dengan alkil yang sama, posisi mereka dipisahkan dengan koma dan diberi awalan di-, tri-, tetra-, dan sebagainya., tergantung pada banyak cabang tersebut, misalnya C(CH3)4 dinamakan 2,2-dimetilpropana. Bila terdapat gugus alkil yang berlainan, karenanya mereka disusun menurut susunan abjad dan dipisahkan dengan koma maupun tanda hubung: 3-etil-4-metilheksana. Dalam hal ini rantai induk diambil dari rantai yang sangat panjang, oleh karenanya 2,3-dietilpentana yaitu nama yang salah. Awalan di-, tri-, dan sebagainya tidak dihiraukan ketika kita mengurutkan gugus alkil (contohnya 3-etil-2,4-dimetilpentana, bukan 2,4-dimetil-3-etilpentana). Bila terdapat beberapa probabilitas rantai sangat panjang, karenanya rantai yang memililki cabang terbanyaklah yang dipakai.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah
Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Sub-cabang dari rantai samping diberikan imbuhan sesuai dengan sistem penomoran sekunder pada cabang samping, penomoran dimulai dari titik cabang rantai utama dan semua rantai samping dikurung dan diasumsikan sebagai substituen tunggal. Misalnya 4-(1-metiletil)oktana yaitu rantai oktana dengan cabang rantai di karbon nomor 4, cabang tersebut terdiri dari gugus etil dengan gugus metil yang melekat pada cabang etil.

Alkena dan Alkuna

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Alkena dinamakan dari rantai induk alkana dengan akhiran "-ena" dan awalan angka yang mengindikasikan posisi ikatan rangkap karbon pada rantai: CH2=CHCH2CH3 dinamakan 1-butena. Etena (etilena) dan propena (propilena) tidak memerlukan imbuhan angka karena tidak mempunyai probabilitas terjadinya ambiguasi pada struktur senyawa. Sama seperti kaidah sebelumnya, nomor yang diambil yaitu nomor yang sangat kecil.

Ikatan rangkap yang lebih dari satu diberikan imbuhan majemuk -adiena, -atriena, dan lain-lain. sesuai dengan berapa banyaknya ikatan rangkap tersebut: CH2=CHCH=CH2 dinamakan 1,3-butadiena. Isomer cis dan trans diindikasikan dengan awalan cis- atau trans-: cis-2-butena, trans-2-butena. Isomer geometrik lainnya yang lebih berkelok-kelok dapat diindikasikan dengan menggunakan kaidah prioritas Cahn Ingold Prelog.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Alkuna dinamakan dengan perkara yang sama dengan alkena, namun dengan akhiran "-una" yang mengindikasikan ikatan rangkap tiga, misalnya etuna dan propuna.

Gugus fungsi

Alkohol

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Alkohol (R-OH) dinamakan dengan menghilangkan huruf sangat yang akhir sekali "a" dari alkana dan dipasangkan dengan akhiran "-ol" dengan imbuhan angka yang mengindikasikan posisi ikatan gugus alkohol: CH3CH2CH2OH dinamakan 1-propanol. (Metanol dan etanol tidak memerlukan imbuhan angka karena tidak mempunyai ambiguasi dalam strukturnya). Akhiran -diol, -triol, -tetraol, dan lain-lain. dipakai bila gugus alkohol dalam suatu senyawa lebih dari satu: Etilena glikol CH2OHCH2OH dinamakan 1,2-etanadiol.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Bila terdapat gugus fungsi lain yang mempunyai prioritas lebih tinggi, karenanya awalan "hidroksi" dipakai sebagai mengindikasikan gugus fungsi alkohol: CH3CHOHCOOH dinamakan asam 2-hidroksipropanoat.

Halogens (Alkil Halida)

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Gugus fungsi Halogen diawali dengan kata-kata fluoro-, kloro-, bromo-, iodo-, dan lain-lain., tergantung dari halogennya. Gugus yang lebih dari satu dinamai dikloro-, trikloro-, etc., dan gugus yang berlainan dinamai sesuai urutan alfabet. Contohnya, CHCl3 (kloroform) yaitu triklorometana. Anestetik Halotana (CF3CHBrCl) yaitu 2-bromo-2-kloro-1,1,1-trifluoroetana.

Keton

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Secara umum penamaan pada keton (R-CO-R) yaitu berakhiran "-on" dengan sisipan di tengah yaitu nomor posisi: CH3CH2CH2COCH3 disebut 2-pentanon. Bila terdapat imbuhan gugus fungsi lainnya yang berprioritas lebih tinggi, karenanya awalan "okso-" yang digunakan: CH3CH2CH2COCH2CHO disebut 3-oksoheksanal.

Aldehida

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Aldehida (R-CHO) mempunyai akhiran "-al". Bila terdapat gugus fungsi lainnya, karenanya karbon aldehida pada rantai tersebut mempunyai pada posisi "1", kecuali terdapat gugus fungsi lainnya yang berprioritas lebih tinggi

Bila diperlukan awalan wujud, karenanya imbuhan "okso-" dipakai (sama seperti keton), dengan nomor posisi mengindikasikan yang akhir sekali rantai: CHOCH2COOH disebut asam 3-oksopropanoat. Bila karbon pada gugus karbonil tidak dapat diberi pokok ke dalam rantai karbon (misalnya dalam kasus aldehida siklik), karenanya dipakai awalan "formil-" atau akhiran "-karbaldehida": C6H11CHO disebut sikloheksanakarbaldehida. Bila aldehida terhubung ke benzena dan merupakan gugus fungsi utama, karenanya sufiksnya dibuat menjadi benzaldehida.

Eter

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Eter (R-O-R) terdiri dari suatu atom oksigen yang mempunyai di selang 2 rantai karbon yang menyambung. Rantai yang lebih pendek di selang 2 rantai karbon itu dibuat menjadi awal nama dengan sufiks "-ana" dibuat menjadi "-oksi". Rantai alkana yang lebih panjang dibuat menjadi yang akhir sekali nama eter tersebut. Sehingga CH3OCH3 disebut metoksimetana, dan CH3OCH2CH3 disebut metoksietana (bukan etoksimetana). Bila oksigen tidak tersambung pada yang akhir sekali rantai utama alkana, karenanya semua rantai pendek gugus alkil beserta eter diasumsikan sebagai rantai samping dan diberikan imbuhan nomor yang sesuai dengan posisi ikatan rantai tersebut dengan rantai utama. Karenanya CH3OCH(CH3)2 disebut 2-metoksipropana.

Ester

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Ester (R-CO-O-R') yaitu nama turunan alkil dari asam karboksilat. Gugus alkil (R') disebut pertama kali. Ronde R-CO-O pengahabisan dinamai dengan kata terpisah sesuai dengan nama asam karboksilatnya, dengan nama terakhirnya berakhiran dengan -oat. Contohnya, CH3CH2CH2CH2COOCH3 disebut metil pentanoat, dan (CH3)2CHCH2CH2COOCH2CH3 disebut etil 4-metil pentanoat. Sebagai ester semacam etil asetat (CH3COOCH2CH3), etil format (HCOOCH2CH3) atau dimetil fitalat yang berasal dari asam, karenanya IUPAC tetap menyarankan tetap memakai nama ini. Beberapa contoh sederhana ditunjukkan dalam gambar.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Bila gugus alkil tidak terhubung di yang akhir sekali rantai, karenanya letak posisi yang terhubung dengan gugus ester diberi imbuhan "-il": CH3CH2CH(CH3)OOCCH2CH3 disebut 2-butil propanoat atau 2-butil propionat.

Amina dan amida

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Amina (R-NH2) yaitu gugus fungsi yang namanya diambil dari rantai alkana yang mendapatkan imbuhan "-amina" (contoh: CH3NH2 Metil amina). Bila diperlukan, karenanya posisi berikatan juga diberi imbuhan: CH3CH2CH2NH2 1-propanamina, CH3CHNH2CH3 2-propanamina. Imbuhan di depan yaitu "amino-".

Sebagai amina sekunder (rumus umum R-NH-R), rantai karbon terpanjang hendak terhubung dengan atom nitrogen dan dibuat menjadi nama utama amina tersebut, rantai lainnyanya dinamai dengan gugus alkil, lokasi gugus yang berikatan dengan gugus fungsi diberi huruf miring N: CH3NHCH2CH3 disebut dengan N-methiletanamida. Amina tersier (R-NR-R) juga dinamai mirip: CH3CH2N(CH3)CH2CH2CH3 disebut N-etil-N-metilpropanamida. Juga, nama gugus alkil diurutkan sesuai alfabet.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Amida (R-CO-NH2) diberi tambahan kata "-amida", atau "-karboksamida" bila karbon di dalam gugug amida tidak termasuk dalam rantai utama. Imbuhan kata di depan kebanyakan diberi kata "karbamol-" dan "amido-".

Amida sekunder dan tersier juga dinamai sama dengan amina: ranai alkana yang terhubung dengan atom nitrogen diperlakukan sebagai substituen dengan letak gugus alkil diberi prefiks N: HCON(CH3)2 disebut N,N-dimetilmetanamida.

Lihat juga

Pranala luar


edunitas.com


Page 3

Tatanama organik atau lengkapnya tatanama IUPAC untuk kimia organik yaitu suatu perkara sistematik untuk memberi nama senyawa organik yang direkomendasikan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Idealnya, setiap senyawa organik harus mempunyai nama yang dari sana dapat digambarkan suatu formula struktural dengan jelas.

Untuk komunikasi umum dan menghindari deskripsi yang panjang, rekomendasi penamaan resmi IUPAC tidak selalu disertai dalam prakteknya kecuali bila diperlukan untuk memberikan ruang lingkup ringkas terhadap suatu senyawa atau bila nama IUPAC lebih sederhana (bandingkan etanol dengan etil alkohol). Bila tidak, karenanya nama umum atau nama trivial yang biasanya diturunkan dari sumber senyawa tersebutlah yang digunakan.

Prinsip dasar

Tatanama IUPAC menggunakan sebanyak awalan, akhiran, dan sisipan untuk mendeskripsikan jenis dan posisi gugus fungsi pada suatu senyawa.

Pada kebanyakan senyawa, penamaan dapat dimulai dengan menentukan rantai hidrokarbon Ingold Prelog bila ambiguitas sedang saja mempunyai pada struktur rantai hidrokarbon induk. Nama dari rantai induk dimodifikasi dengan akhiran gugus fungsi yang mempunyai prioritas tertinggi, sedangkan gugus fungsi sisanya diindikasikan dengan awalan yang dinomori dan disusun secara alfabetis.

Dalam kebanyakan kasus, penamaan yang tidak mengikuti kaidah penamaan yang patut dan mempunyai bisa menghasilkan nama yang sedang bisa dipahami strukturnya — tentu saja penamaan yang patut dan mempunyai direkomendasikan untuk menghindari ambiguitas.

Sebagai contoh nama senyawa ]] induk dan mengidentifikasi gugus fungsi pada molekul tersebut. Penomoran alkana induk diterapkan dengan menggunakan [[kaidah prioritas Cahn

NH2CH2CH2OH

bila mengikuti anggaran kaidah prioritas Cahn Ingold Prelog yaitu 2-aminoetanol. Namun nama 2-hidroksietanaamina juga secara jelas merujuk pada senyawa yang sama.

Nama senyawa diatas dikonstruksi dengan perkara sebagai berikut:

  1. Terdapat dua karbon pada rantai induk, karenanya diberi nama dasar "et"
  2. Karbon-karbon pada senyawa tersebut berikatan tunggal, karenanya diberi akhiran "an"
  3. Terdapat dua gugus fungsi pada senyawa tersebut, yakni alkohol (OH) dan amina (NH2). Alkohol mempunyai nomor atom dan prioritas yang lebih tinggi dari amina, dan akhiran dari alkohol yaitu "ol", karenanya akhiran majemuk yang terbentuk yaitu "anol".
  4. Gugus amina tidak mempunyai pada satu karbon yang sama dengan gugus OH (karbon nomor 1), namun melekat pada karbon nomor 2, oleh karena itu dia diidentifikasikan dengan awalan "2-amino".
  5. Setelah awalan, nama dasar, dan akhirannya digabung, kita mendapat "2-aminoetanol".

Terdapat pula sistem penamaan lama untuk senyawa organik, dikenal sebagai tatanama umum, yang sering digunakan untuk menamakan senyawa yang sederhana maupun senyawa yang sangat kompleks sehingga nama IUPAC dibuat menjadi sangat panjang untuk digunakan.

Alkana

Alkana yang berantai tunggal mempunyai akhiran "-ana" dan diberikan awalan tergantung pada banyak atom dalam rantai tersebut mengikuti anggaran imbuhan pengganda IUPAC:

Banyak karbon1234567891011121314152030
AwalanMet-Et-Prop-But-Pent-Heks-Hept-Okt-Non-Dek-Undek-Dodek-Tridek-Tetradek-Pentadek-Eikos-Triakont

Sebagai contoh alkana sangat sederhana CH4 yaitu metana dan alkana berkarbon sembilan CH3(CH2)7CH3 yaitu nonana. Hal yang sama juga berjalan pada alkana berkarbon 157 CH3(CH2)155CH3, dinamakan heptapentahektana.

Tanda kurung digunakan untuk mengindikasikan pengulangan dari molekul yang dikurung, (CH2)155 mengindikasikan sebuah molekul yang terdiri dari 155 rantai CH2.

Alkana siklik diberi nama dengan menggunakan awalan "siklo-", sebagai contoh C4H8 dinamakan siklobutana dan C6H12 dinamakan sikloheksana

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah
Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Alkana bercabang dinamakan dengan menggunakan nama alkana berantai tunggal yang dilekatkan gugus alkil. Gugus alkil ini diberi awalan angka yang mengindikasikan di mana dia melekat pada karbon tertentu. Gugus alkil ini diberi sisipan "-il-". Sebagai contoh (CH3)2CHCH3 bisa dianggap sebagai rantai propana yang dilekatkan dua gugus metil di karbon nomor 2. Senyawa ini diberi nama 2-metilpropana. Awalan angka dapat dihapus bila dia tidak menimbulkan ambiguitas, jadi 2-metilpropana ditulis sebagai metilpropana (struktur 1-metilpropana yaitu identik dengan butana).

Bila terdapat ambiguitas dalam posisi substituen, yakni karbon mana yang dinomori sebagai "1", dipilih penomoran dengan angka yang sangat kecil. Sebagai contoh, (CH3)2CHCH2CH3 (isopentana) dinamakan 2-metilbutana, bukan not 3-metilbutana. Oleh karena tidak mempunyai struktur lain yang bernama metilbutana kecuali 3-metilbutana, awalan angka 3 ini dapat dihapus.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Bila terdapat cabang-cabang rantai dengan alkil yang sama, posisi mereka dipisahkan dengan koma dan diberi awalan di-, tri-, tetra-, dan sebagainya., tergantung pada banyak cabang tersebut, misalnya C(CH3)4 dinamakan 2,2-dimetilpropana. Bila terdapat gugus alkil yang berlainan, karenanya mereka disusun menurut susunan abjad dan dipisahkan dengan koma maupun tanda hubung: 3-etil-4-metilheksana. Dalam hal ini rantai induk diambil dari rantai yang sangat panjang, oleh karena itu 2,3-dietilpentana yaitu nama yang salah. Awalan di-, tri-, dan sebagainya tidak dihiraukan ketika kita mengurutkan gugus alkil (contohnya 3-etil-2,4-dimetilpentana, bukan 2,4-dimetil-3-etilpentana). Bila terdapat beberapa probabilitas rantai sangat panjang, karenanya rantai yang memililki cabang terbanyaklah yang digunakan.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah
Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Sub-cabang dari rantai samping diberikan imbuhan sesuai dengan sistem penomoran sekunder pada cabang samping, penomoran dimulai dari titik cabang rantai utama dan semua rantai samping dikurung dan dianggap sebagai substituen tunggal. Misalnya 4-(1-metiletil)oktana yaitu rantai oktana dengan cabang rantai di karbon nomor 4, cabang tersebut terdiri dari gugus etil dengan gugus metil yang melekat pada cabang etil.

Alkena dan Alkuna

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Alkena dinamakan dari rantai induk alkana dengan akhiran "-ena" dan awalan angka yang mengindikasikan posisi ikatan rangkap karbon pada rantai: CH2=CHCH2CH3 dinamakan 1-butena. Etena (etilena) dan propena (propilena) tidak memerlukan imbuhan angka karena tidak mempunyai probabilitas terjadinya ambiguasi pada struktur senyawa. Sama seperti kaidah sebelumnya, nomor yang diambil yaitu nomor yang sangat kecil.

Ikatan rangkap yang lebih dari satu diberikan imbuhan majemuk -adiena, -atriena, dan lain-lain. sesuai dengan berapa banyaknya ikatan rangkap tersebut: CH2=CHCH=CH2 dinamakan 1,3-butadiena. Isomer cis dan trans diindikasikan dengan awalan cis- atau trans-: cis-2-butena, trans-2-butena. Isomer geometrik lainnya yang lebih berkelok-kelok dapat diindikasikan dengan menggunakan kaidah prioritas Cahn Ingold Prelog.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Alkuna dinamakan dengan perkara yang sama dengan alkena, namun dengan akhiran "-una" yang mengindikasikan ikatan rangkap tiga, misalnya etuna dan propuna.

Gugus fungsi

GolonganStrukturTatanama IUPACTatanama IUPA untuk rantai siklik
(jika beda dari rantai lurus)
Tatanama umum
Gugus alkilR—Alkil-Alkil
HalogenR—X (halogen)Halo'alkana-Alkil halida
AlkoholR—OHAlkanol-Alkil alkohol
AminaR—NH2Alkamina/Amino Alkana-Alkil amina
Asam karboksilat
Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah
Asam (Alk + 1)anoatAsam sikloalkanakarbosilat-
Aldehida
Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah
AlkanalSikloalkanakarbaldehida-
Keton
Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah
Alkanon-Alk(1)il Alk(2)il keton
ThiolR—SHAlkanathiol--
Amida
Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah
(Alk + 1)anamidaSikloalkanakarboksamida-
EterR1—O—R2alkoksialkana-Alk(1)il Alk(2)il eter
Ester
Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah
Alk(1)il Alk(2)anoatAlk(1)il Sikloalk(2)anakarboksilatAlk(1)il (Alk + 1)(2)anoat

Alkohol

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Alkohol (R-OH) dinamakan dengan menghilangkan huruf sangat yang akhir sekali "a" dari alkana dan dipasangkan dengan akhiran "-ol" dengan imbuhan angka yang mengindikasikan posisi ikatan gugus alkohol: CH3CH2CH2OH dinamakan 1-propanol. (Metanol dan etanol tidak memerlukan imbuhan angka karena tidak mempunyai ambiguasi dalam strukturnya). Akhiran -diol, -triol, -tetraol, dan lain-lain. digunakan bila gugus alkohol dalam suatu senyawa lebih dari satu: Etilena glikol CH2OHCH2OH dinamakan 1,2-etanadiol.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Bila terdapat gugus fungsi lain yang mempunyai prioritas lebih tinggi, karenanya awalan "hidroksi" digunakan untuk mengindikasikan gugus fungsi alkohol: CH3CHOHCOOH dinamakan asam 2-hidroksipropanoat.

Halogens (Alkil Halida)

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Gugus fungsi Halogen diawali dengan kata-kata fluoro-, kloro-, bromo-, iodo-, dan lain-lain., tergantung dari halogennya. Gugus yang lebih dari satu dinamai dikloro-, trikloro-, etc., dan gugus yang berlainan dinamai sesuai urutan alfabet. Contohnya, CHCl3 (kloroform) yaitu triklorometana. Anestetik Halotana (CF3CHBrCl) yaitu 2-bromo-2-kloro-1,1,1-trifluoroetana.

Keton

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Secara umum penamaan pada keton (R-CO-R) yaitu berakhiran "-on" dengan sisipan di tengah yaitu nomor posisi: CH3CH2CH2COCH3 disebut 2-pentanon. Bila terdapat imbuhan gugus fungsi lainnya yang berprioritas lebih tinggi, karenanya awalan "okso-" yang digunakan: CH3CH2CH2COCH2CHO disebut 3-oksoheksanal.

Aldehida

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Aldehida (R-CHO) mempunyai akhiran "-al". Bila terdapat gugus fungsi lainnya, karenanya karbon aldehida pada rantai tersebut mempunyai pada posisi "1", kecuali terdapat gugus fungsi lainnya yang berprioritas lebih tinggi

Bila diperlukan awalan wujud, karenanya imbuhan "okso-" digunakan (sama seperti keton), dengan nomor posisi mengindikasikan yang akhir sekali rantai: CHOCH2COOH disebut asam 3-oksopropanoat. Bila karbon pada gugus karbonil tidak dapat diberi isi ke dalam rantai karbon (misalnya dalam kasus aldehida siklik), karenanya digunakan awalan "formil-" atau akhiran "-karbaldehida": C6H11CHO disebut sikloheksanakarbaldehida. Bila aldehida terhubung ke benzena dan merupakan gugus fungsi utama, karenanya sufiksnya dibuat menjadi benzaldehida.

Eter

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Eter (R-O-R) terdiri dari sebuah atom oksigen yang mempunyai di selang 2 rantai karbon yang menyambung. Rantai yang lebih pendek di selang 2 rantai karbon itu dibuat menjadi awal nama dengan sufiks "-ana" dibuat menjadi "-oksi". Rantai alkana yang lebih panjang dibuat menjadi yang akhir sekali nama eter tersebut. Sehingga CH3OCH3 disebut metoksimetana, dan CH3OCH2CH3 disebut metoksietana (bukan etoksimetana). Bila oksigen tidak tersambung pada yang akhir sekali rantai utama alkana, karenanya semua rantai pendek gugus alkil beserta eter dianggap sebagai rantai samping dan diberikan imbuhan nomor yang sesuai dengan posisi ikatan rantai tersebut dengan rantai utama. Karenanya CH3OCH(CH3)2 disebut 2-metoksipropana.

Ester

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Ester (R-CO-O-R') yaitu nama turunan alkil dari asam karboksilat. Gugus alkil (R') disebut pertama kali. Ronde R-CO-O pengahabisan dinamai dengan kata terpisah sesuai dengan nama asam karboksilatnya, dengan nama terakhirnya berakhiran dengan -oat. Contohnya, CH3CH2CH2CH2COOCH3 disebut metil pentanoat, dan (CH3)2CHCH2CH2COOCH2CH3 disebut etil 4-metil pentanoat. Untuk ester semacam etil asetat (CH3COOCH2CH3), etil format (HCOOCH2CH3) atau dimetil fitalat yang berasal dari asam, karenanya IUPAC tetap menyarankan tetap memakai nama ini. Beberapa contoh sederhana ditunjukkan dalam gambar.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Bila gugus alkil tidak terhubung di yang akhir sekali rantai, karenanya letak posisi yang terhubung dengan gugus ester diberi imbuhan "-il": CH3CH2CH(CH3)OOCCH2CH3 disebut 2-butil propanoat atau 2-butil propionat.

Amina dan amida

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Amina (R-NH2) yaitu gugus fungsi yang namanya diambil dari rantai alkana yang mendapatkan imbuhan "-amina" (contoh: CH3NH2 Metil amina). Bila diperlukan, karenanya posisi berikatan juga diberi imbuhan: CH3CH2CH2NH2 1-propanamina, CH3CHNH2CH3 2-propanamina. Imbuhan di depan yaitu "amino-".

Untuk amina sekunder (rumus umum R-NH-R), rantai karbon terpanjang hendak terhubung dengan atom nitrogen dan dibuat menjadi nama utama amina tersebut, rantai yang lainnya dinamai dengan gugus alkil, lokasi gugus yang berikatan dengan gugus fungsi diberi huruf miring N: CH3NHCH2CH3 disebut dengan N-methiletanamida. Amina tersier (R-NR-R) juga dinamai mirip: CH3CH2N(CH3)CH2CH2CH3 disebut N-etil-N-metilpropanamida. Juga, nama gugus alkil diurutkan sesuai alfabet.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Amida (R-CO-NH2) diberi tambahan kata "-amida", atau "-karboksamida" bila karbon di dalam gugug amida tidak termasuk dalam rantai utama. Imbuhan kata di depan biasanya diberi kata "karbamol-" dan "amido-".

Amida sekunder dan tersier juga dinamai sama dengan amina: ranai alkana yang terhubung dengan atom nitrogen diperlakukan sebagai substituen dengan letak gugus alkil diberi prefiks N: HCON(CH3)2 disebut N,N-dimetilmetanamida.

Lihat pula

Tautan luar


edunitas.com


Page 4

Tatanama organik atau lengkapnya tatanama IUPAC untuk kimia organik yaitu suatu perkara sistematik untuk memberi nama senyawa organik yang direkomendasikan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Idealnya, setiap senyawa organik harus mempunyai nama yang dari sana dapat digambarkan suatu formula struktural dengan jelas.

Untuk komunikasi umum dan menghindari deskripsi yang panjang, rekomendasi penamaan resmi IUPAC tidak selalu disertai dalam prakteknya kecuali bila diperlukan untuk memberikan ruang lingkup ringkas terhadap suatu senyawa atau bila nama IUPAC lebih sederhana (bandingkan etanol dengan etil alkohol). Bila tidak, karenanya nama umum atau nama trivial yang biasanya diturunkan dari sumber senyawa tersebutlah yang digunakan.

Prinsip dasar

Tatanama IUPAC menggunakan sebanyak awalan, akhiran, dan sisipan untuk mendeskripsikan jenis dan posisi gugus fungsi pada suatu senyawa.

Pada kebanyakan senyawa, penamaan dapat dimulai dengan menentukan rantai hidrokarbon Ingold Prelog bila ambiguitas sedang saja mempunyai pada struktur rantai hidrokarbon induk. Nama dari rantai induk dimodifikasi dengan akhiran gugus fungsi yang mempunyai prioritas tertinggi, sedangkan gugus fungsi sisanya diindikasikan dengan awalan yang dinomori dan disusun secara alfabetis.

Dalam kebanyakan kasus, penamaan yang tidak mengikuti kaidah penamaan yang patut dan mempunyai bisa menghasilkan nama yang sedang bisa dipahami strukturnya — tentu saja penamaan yang patut dan mempunyai direkomendasikan untuk menghindari ambiguitas.

Sebagai contoh nama senyawa ]] induk dan mengidentifikasi gugus fungsi pada molekul tersebut. Penomoran alkana induk diterapkan dengan menggunakan [[kaidah prioritas Cahn

NH2CH2CH2OH

bila mengikuti anggaran kaidah prioritas Cahn Ingold Prelog yaitu 2-aminoetanol. Namun nama 2-hidroksietanaamina juga secara jelas merujuk pada senyawa yang sama.

Nama senyawa diatas dikonstruksi dengan perkara sebagai berikut:

  1. Terdapat dua karbon pada rantai induk, karenanya diberi nama dasar "et"
  2. Karbon-karbon pada senyawa tersebut berikatan tunggal, karenanya diberi akhiran "an"
  3. Terdapat dua gugus fungsi pada senyawa tersebut, yakni alkohol (OH) dan amina (NH2). Alkohol mempunyai nomor atom dan prioritas yang lebih tinggi dari amina, dan akhiran dari alkohol yaitu "ol", karenanya akhiran majemuk yang terbentuk yaitu "anol".
  4. Gugus amina tidak mempunyai pada satu karbon yang sama dengan gugus OH (karbon nomor 1), namun melekat pada karbon nomor 2, oleh karena itu dia diidentifikasikan dengan awalan "2-amino".
  5. Setelah awalan, nama dasar, dan akhirannya digabung, kita mendapat "2-aminoetanol".

Terdapat pula sistem penamaan lama untuk senyawa organik, dikenal sebagai tatanama umum, yang sering digunakan untuk menamakan senyawa yang sederhana maupun senyawa yang sangat kompleks sehingga nama IUPAC dibuat menjadi sangat panjang untuk digunakan.

Alkana

Alkana yang berantai tunggal mempunyai akhiran "-ana" dan diberikan awalan tergantung pada banyak atom dalam rantai tersebut mengikuti anggaran imbuhan pengganda IUPAC:

Banyak karbon1234567891011121314152030
AwalanMet-Et-Prop-But-Pent-Heks-Hept-Okt-Non-Dek-Undek-Dodek-Tridek-Tetradek-Pentadek-Eikos-Triakont

Sebagai contoh alkana sangat sederhana CH4 yaitu metana dan alkana berkarbon sembilan CH3(CH2)7CH3 yaitu nonana. Hal yang sama juga berjalan pada alkana berkarbon 157 CH3(CH2)155CH3, dinamakan heptapentahektana.

Tanda kurung digunakan untuk mengindikasikan pengulangan dari molekul yang dikurung, (CH2)155 mengindikasikan sebuah molekul yang terdiri dari 155 rantai CH2.

Alkana siklik diberi nama dengan menggunakan awalan "siklo-", sebagai contoh C4H8 dinamakan siklobutana dan C6H12 dinamakan sikloheksana

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah
Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Alkana bercabang dinamakan dengan menggunakan nama alkana berantai tunggal yang dilekatkan gugus alkil. Gugus alkil ini diberi awalan angka yang mengindikasikan di mana dia melekat pada karbon tertentu. Gugus alkil ini diberi sisipan "-il-". Sebagai contoh (CH3)2CHCH3 bisa dianggap sebagai rantai propana yang dilekatkan dua gugus metil di karbon nomor 2. Senyawa ini diberi nama 2-metilpropana. Awalan angka dapat dihapus bila dia tidak menimbulkan ambiguitas, jadi 2-metilpropana ditulis sebagai metilpropana (struktur 1-metilpropana yaitu identik dengan butana).

Bila terdapat ambiguitas dalam posisi substituen, yakni karbon mana yang dinomori sebagai "1", dipilih penomoran dengan angka yang sangat kecil. Sebagai contoh, (CH3)2CHCH2CH3 (isopentana) dinamakan 2-metilbutana, bukan not 3-metilbutana. Oleh karena tidak mempunyai struktur lain yang bernama metilbutana kecuali 3-metilbutana, awalan angka 3 ini dapat dihapus.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Bila terdapat cabang-cabang rantai dengan alkil yang sama, posisi mereka dipisahkan dengan koma dan diberi awalan di-, tri-, tetra-, dan sebagainya., tergantung pada banyak cabang tersebut, misalnya C(CH3)4 dinamakan 2,2-dimetilpropana. Bila terdapat gugus alkil yang berlainan, karenanya mereka disusun menurut susunan abjad dan dipisahkan dengan koma maupun tanda hubung: 3-etil-4-metilheksana. Dalam hal ini rantai induk diambil dari rantai yang sangat panjang, oleh karena itu 2,3-dietilpentana yaitu nama yang salah. Awalan di-, tri-, dan sebagainya tidak dihiraukan ketika kita mengurutkan gugus alkil (contohnya 3-etil-2,4-dimetilpentana, bukan 2,4-dimetil-3-etilpentana). Bila terdapat beberapa probabilitas rantai sangat panjang, karenanya rantai yang memililki cabang terbanyaklah yang digunakan.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah
Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Sub-cabang dari rantai samping diberikan imbuhan sesuai dengan sistem penomoran sekunder pada cabang samping, penomoran dimulai dari titik cabang rantai utama dan semua rantai samping dikurung dan dianggap sebagai substituen tunggal. Misalnya 4-(1-metiletil)oktana yaitu rantai oktana dengan cabang rantai di karbon nomor 4, cabang tersebut terdiri dari gugus etil dengan gugus metil yang melekat pada cabang etil.

Alkena dan Alkuna

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Alkena dinamakan dari rantai induk alkana dengan akhiran "-ena" dan awalan angka yang mengindikasikan posisi ikatan rangkap karbon pada rantai: CH2=CHCH2CH3 dinamakan 1-butena. Etena (etilena) dan propena (propilena) tidak memerlukan imbuhan angka karena tidak mempunyai probabilitas terjadinya ambiguasi pada struktur senyawa. Sama seperti kaidah sebelumnya, nomor yang diambil yaitu nomor yang sangat kecil.

Ikatan rangkap yang lebih dari satu diberikan imbuhan majemuk -adiena, -atriena, dan lain-lain. sesuai dengan berapa banyaknya ikatan rangkap tersebut: CH2=CHCH=CH2 dinamakan 1,3-butadiena. Isomer cis dan trans diindikasikan dengan awalan cis- atau trans-: cis-2-butena, trans-2-butena. Isomer geometrik lainnya yang lebih berkelok-kelok dapat diindikasikan dengan menggunakan kaidah prioritas Cahn Ingold Prelog.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Alkuna dinamakan dengan perkara yang sama dengan alkena, namun dengan akhiran "-una" yang mengindikasikan ikatan rangkap tiga, misalnya etuna dan propuna.

Gugus fungsi

GolonganStrukturTatanama IUPACTatanama IUPA untuk rantai siklik
(jika beda dari rantai lurus)
Tatanama umum
Gugus alkilR—Alkil-Alkil
HalogenR—X (halogen)Halo'alkana-Alkil halida
AlkoholR—OHAlkanol-Alkil alkohol
AminaR—NH2Alkamina/Amino Alkana-Alkil amina
Asam karboksilat
Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah
Asam (Alk + 1)anoatAsam sikloalkanakarbosilat-
Aldehida
Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah
AlkanalSikloalkanakarbaldehida-
Keton
Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah
Alkanon-Alk(1)il Alk(2)il keton
ThiolR—SHAlkanathiol--
Amida
Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah
(Alk + 1)anamidaSikloalkanakarboksamida-
EterR1—O—R2alkoksialkana-Alk(1)il Alk(2)il eter
Ester
Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah
Alk(1)il Alk(2)anoatAlk(1)il Sikloalk(2)anakarboksilatAlk(1)il (Alk + 1)(2)anoat

Alkohol

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Alkohol (R-OH) dinamakan dengan menghilangkan huruf sangat yang akhir sekali "a" dari alkana dan dipasangkan dengan akhiran "-ol" dengan imbuhan angka yang mengindikasikan posisi ikatan gugus alkohol: CH3CH2CH2OH dinamakan 1-propanol. (Metanol dan etanol tidak memerlukan imbuhan angka karena tidak mempunyai ambiguasi dalam strukturnya). Akhiran -diol, -triol, -tetraol, dan lain-lain. digunakan bila gugus alkohol dalam suatu senyawa lebih dari satu: Etilena glikol CH2OHCH2OH dinamakan 1,2-etanadiol.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Bila terdapat gugus fungsi lain yang mempunyai prioritas lebih tinggi, karenanya awalan "hidroksi" digunakan untuk mengindikasikan gugus fungsi alkohol: CH3CHOHCOOH dinamakan asam 2-hidroksipropanoat.

Halogens (Alkil Halida)

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Gugus fungsi Halogen diawali dengan kata-kata fluoro-, kloro-, bromo-, iodo-, dan lain-lain., tergantung dari halogennya. Gugus yang lebih dari satu dinamai dikloro-, trikloro-, etc., dan gugus yang berlainan dinamai sesuai urutan alfabet. Contohnya, CHCl3 (kloroform) yaitu triklorometana. Anestetik Halotana (CF3CHBrCl) yaitu 2-bromo-2-kloro-1,1,1-trifluoroetana.

Keton

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Secara umum penamaan pada keton (R-CO-R) yaitu berakhiran "-on" dengan sisipan di tengah yaitu nomor posisi: CH3CH2CH2COCH3 disebut 2-pentanon. Bila terdapat imbuhan gugus fungsi lainnya yang berprioritas lebih tinggi, karenanya awalan "okso-" yang digunakan: CH3CH2CH2COCH2CHO disebut 3-oksoheksanal.

Aldehida

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Aldehida (R-CHO) mempunyai akhiran "-al". Bila terdapat gugus fungsi lainnya, karenanya karbon aldehida pada rantai tersebut mempunyai pada posisi "1", kecuali terdapat gugus fungsi lainnya yang berprioritas lebih tinggi

Bila diperlukan awalan wujud, karenanya imbuhan "okso-" digunakan (sama seperti keton), dengan nomor posisi mengindikasikan yang akhir sekali rantai: CHOCH2COOH disebut asam 3-oksopropanoat. Bila karbon pada gugus karbonil tidak dapat diberi isi ke dalam rantai karbon (misalnya dalam kasus aldehida siklik), karenanya digunakan awalan "formil-" atau akhiran "-karbaldehida": C6H11CHO disebut sikloheksanakarbaldehida. Bila aldehida terhubung ke benzena dan merupakan gugus fungsi utama, karenanya sufiksnya dibuat menjadi benzaldehida.

Eter

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Eter (R-O-R) terdiri dari sebuah atom oksigen yang mempunyai di selang 2 rantai karbon yang menyambung. Rantai yang lebih pendek di selang 2 rantai karbon itu dibuat menjadi awal nama dengan sufiks "-ana" dibuat menjadi "-oksi". Rantai alkana yang lebih panjang dibuat menjadi yang akhir sekali nama eter tersebut. Sehingga CH3OCH3 disebut metoksimetana, dan CH3OCH2CH3 disebut metoksietana (bukan etoksimetana). Bila oksigen tidak tersambung pada yang akhir sekali rantai utama alkana, karenanya semua rantai pendek gugus alkil beserta eter dianggap sebagai rantai samping dan diberikan imbuhan nomor yang sesuai dengan posisi ikatan rantai tersebut dengan rantai utama. Karenanya CH3OCH(CH3)2 disebut 2-metoksipropana.

Ester

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Ester (R-CO-O-R') yaitu nama turunan alkil dari asam karboksilat. Gugus alkil (R') disebut pertama kali. Ronde R-CO-O pengahabisan dinamai dengan kata terpisah sesuai dengan nama asam karboksilatnya, dengan nama terakhirnya berakhiran dengan -oat. Contohnya, CH3CH2CH2CH2COOCH3 disebut metil pentanoat, dan (CH3)2CHCH2CH2COOCH2CH3 disebut etil 4-metil pentanoat. Untuk ester semacam etil asetat (CH3COOCH2CH3), etil format (HCOOCH2CH3) atau dimetil fitalat yang berasal dari asam, karenanya IUPAC tetap menyarankan tetap memakai nama ini. Beberapa contoh sederhana ditunjukkan dalam gambar.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Bila gugus alkil tidak terhubung di yang akhir sekali rantai, karenanya letak posisi yang terhubung dengan gugus ester diberi imbuhan "-il": CH3CH2CH(CH3)OOCCH2CH3 disebut 2-butil propanoat atau 2-butil propionat.

Amina dan amida

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Amina (R-NH2) yaitu gugus fungsi yang namanya diambil dari rantai alkana yang mendapatkan imbuhan "-amina" (contoh: CH3NH2 Metil amina). Bila diperlukan, karenanya posisi berikatan juga diberi imbuhan: CH3CH2CH2NH2 1-propanamina, CH3CHNH2CH3 2-propanamina. Imbuhan di depan yaitu "amino-".

Untuk amina sekunder (rumus umum R-NH-R), rantai karbon terpanjang hendak terhubung dengan atom nitrogen dan dibuat menjadi nama utama amina tersebut, rantai yang lainnya dinamai dengan gugus alkil, lokasi gugus yang berikatan dengan gugus fungsi diberi huruf miring N: CH3NHCH2CH3 disebut dengan N-methiletanamida. Amina tersier (R-NR-R) juga dinamai mirip: CH3CH2N(CH3)CH2CH2CH3 disebut N-etil-N-metilpropanamida. Juga, nama gugus alkil diurutkan sesuai alfabet.

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Amida (R-CO-NH2) diberi tambahan kata "-amida", atau "-karboksamida" bila karbon di dalam gugug amida tidak termasuk dalam rantai utama. Imbuhan kata di depan biasanya diberi kata "karbamol-" dan "amido-".

Amida sekunder dan tersier juga dinamai sama dengan amina: ranai alkana yang terhubung dengan atom nitrogen diperlakukan sebagai substituen dengan letak gugus alkil diberi prefiks N: HCON(CH3)2 disebut N,N-dimetilmetanamida.

Lihat pula

Tautan luar


edunitas.com


Page 5

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Telefunken adalah suatu perusahaan radio dan televisi asal Jerman yang didirikan di Berlin pada tahun 1.903, sbg perusahaan yang sama dengan dua perusahaan akbar, yakni Siemens & Halske (S & H) dan Allgemeinevf Elektrizitätsf-Gesellschaft (Organisasi Elektrik Umum).

Nama "Telegunken" terdapat dalam:

  • merek keluaran "Telefunken";
  • anak perusahaan AEG, Telefunken GmbH (1955);
  • anak perusahaan AEG, Telegunken AG (1963);
  • perusahaan AEG-Telegunken (1967–1985);
  • perusahaan "Telefunken USA" (2001). Sekarang Telefunken Elektroakustik (2009)
  • perusahaan "Telefunken semiconductor GmbH & Co KG" Heilbronn Germany (2009).

«»=19900

Pustaka

  • M. Friedewald: Telefunken and the German ship radio 1903–1914. In: Magazine for enterprise history 46. No. 1, 2001, P. 27-57.
  • M. Fox: George von Arco (1869–1940) - engineer, Pazifist, technical director von Telefunken. A Erfinderbiographie. Publishing house for history of the natural sciences and the technology, Berlin and Munich Diepholz, 2003.
  • L. And Scholl: Marconi versus Telefunken: Drathlose telegraphy and their meaning for shipping. In: G. Bayerl, W. weber (Hrsg.): Social history of the technology. Ulrich Troitz to 60. Birthday. Waxmann, Münster 1997 (Cottbuser studies to the history of technology, work and environment, 7).
  • Telefunken transmitter technology GmbH: 90 years Telefunken. Berlin, 1993.
  • E. Thiele (Hrsg.): Telefunken after 100 years: The inheritance of a German world brand. Nicolai, Berlin, 2003.

edunitas.com


Page 6


Page 7

Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog.

Sistem televisi analog umum

Pemadaman sinyal televisi analog

Mencapai kesudahan tahun 2009, 10 negara telah menyelesaikan ronde mematikan siaran analog terestrial. Jumlah negara lain sudah punya rencana untuk melaksanakannya atau masih dalam ronde konversi yang dipentaskan. Negara pertama yang menciptakan grosir beralih ke digital over-the-air (terestrial) penyiaran adalah Luksemburg, pada tahun 2006, diiringi oleh Belanda kesudahan pada tahun 2006, Finlandia, Andorra, Swedia, Norwegia dan Swiss pada tahun 2007, Belgia (Flanders) dan Jerman pada tahun 2008, Amerika Serikat (khusus daya tinggi), Isle of Man dan Denmark, dan Norwegia pada tahun 2009. Pada tahun 2010, Wallonia, Spanyol, Wales, Latvia, Estonia, Kep. Channel dan Slovenia menyelesaikan transisi. Kroasia sepenuhnya menggunakan sinyal digital dan wilayah terakhir yang menggunakan sinyal analog telah mematikan sinyal analog pada bulan Oktober 2010.[1]

Di Amerika Serikat, siaran berketetapan tinggi over-the-air sepenuhnya dalam format digital ATSC semenjak 12 Juni 2009, tanggal yang diambil keputusan FCC kesudahan dari semua daya tinggi transmisi TV analog. Akibatnya, hampir dua juta rumah tangga tidak bisa lagi menonton televisi sebab mereka tidak siap untuk transisi. Penggantian ini awal mulanya dijadwalkan untuk 17 Februari 2009 mencapai Kongres AS melalui tansisi ke sinyal digital.[2] Hal ini terjadi pada tengah malam saat semua sinyal analog untuk TV ditutup.[3]

Di Jepang, peralihan ke siaran digital dijadwalkan terjadi 24 Juli 2011. Di Kanada, itu dijadwalkan terjadi 31 Agustus 2011. Cina dijadwalkan untuk beralih pada tahun 2015. Di Britania Raya, peralihan digital memiliki waktu yang berbeda untuk setiap bidang dari negara, namun seluruh Inggris akan menjadi digital pada 2012. Brasil beralih ke digital pada 2 Desember 2007 di kota-kota akbar dan diperkirakan akan memakan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perluasan sinyal atas semua wilayah Brasil.Pada tahun 2017,seluruh televisi di Indonesia sudah menggunakan sistem digital.Jadi,tidak benar lagi TV analog di Indonesia.

Di Malaysia, Malaysia Communications & Multimedia Commission (MCMC) akan menanti tawaran tender pada triwulan ketiga untuk tahun 2009 UHF 470-742 MHz spektrum yang akan membuka perlintasan untuk negara untuk mengadakan kampanye ke era televisi digital. Pemberian spektrumyang akan melihat harus mendirikan satu transmisi terrestrial digital / TV broadcast (DTTB) infrastruktur untuk semua penyiar naik untuk menyampaikan program-program TV mereka. Pemenang akan diumumkan pada kesudahan 2009 atau awal 2010 dan harus memulai roll out digital segera setelah penghargaan di mana analog switch-off direncanakan untuk tahun 2015.

Sementara sebagian akbar pemirsa dari over-the-air siaran di Amerika Serikat menonton listrik penuh (yang berjumlah 1800), benar tiga kategori lain dari stasiun TV di Amerika Serikat: stasiun tenaga rendah, stasiun kelas A, dan stasiun translator

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Peta dunia kemajuan transisi televisi digital.

Keterangan:

  Transisi beres, semua sinyal analog dibubarkan

  Transisi beres untuk pembangkit listrik penuh, belum beres untuk pembangkit listrik rendah

  Transisi berlanjut, penyiaran analog maupun digital

  Transisi belum dimulai, hanya penyiaran sinyal analog

  Tidak bermaksud untuk transisi, hanya penyiaran sinyal analog

  Tidak benar informasi tersedia

Negara-negara yang memberhentikan sinyal analog

NTSC

  • Amerika Serikat (Jumat, 12 Juni 2009)

SECAM

  •  Andorra (Selasa, 25 September 2007)[4]
  • Monako (Selasa, 24 Mei 2011)

Recom

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Peringatan pada suatu stasiun televisi di Spanyol tentang beresnya pemadaman sinyal analog

  •  Belgia (Senin, 3 November 2008 di Flanders; Senin, 1 Maret 2010 di Wallonia)
  •  Denmark (Ahad, 1 November 2009)[5]
  •  Finlandia (Sabtu, 1 September 2007)[6]
  •  Jerman (Selasa, 25 November 2008)
  • Pulau Man (Kamis, 16 Juli 2009)[7]
  •  Luksemburg (Jumat, 1 September 2006)
  •  Belanda (Senin, 11 Desember 2006)
  • Norwegia (Selasa, 1 Desember 2009)
  •  Swedia (Senin, 15 Oktober 2007)[8]
  •  Swiss (Senin, 26 November 2007)[9]
  •  Wales (Rabu, 31 Maret 2010)[10]
  •  Spanyol (Sabtu, 3 April 2010)[11]
  •  Latvia (Selasa, 1 Juni 2010)
  •  Estonia (Kamis, 1 Juli 2010)
  •  Kroasia (Selasa, 5 Oktober 2010)
  • Kep. Channel (Rabu, 17 November 2010)
  •  Slovenia (Rabu, 1 Desember 2010)
  • Israel (Kamis, 31 Maret 2011)
  • Austria (Selasa, 7 Juni 2011)
  • Skotlandia (Rabu, 22 Juni 2011)[12]
  • Siprus (Kamis, 30 Juni 2011)
  • Negara Pan-Arab (Senin, 13 Februari 2012)

Pustaka

Lihat pula

  • Sistem televisi penyiaran
  • Televisi gratis

Tautan luar

  • Conventional Analog Television - Suatu perkenalan

edunitas.com


Page 8

Teologi feminis adalah gerakan teologi yang bersama-sama melakukan perubahan ke arah yang semakin adun dalam hal keadilan sosial untuk perempuan.[1] Teologi feminis berusaha untuk melihat kekayaan dan keterbatasan dari Alkitab dan literatur Kristen, serta berusaha untuk memberikan perubahan konsep, adun di Gereja maupun dalam institusi akademis.[1] Ide pokok dalam teologi feminis adalah keberatan terhadap tradisi kekristenan tentang hubungan selang perempuan dengan keilahian.[1] Teolog-teolog feminis berpendapat bahwa perempuan dapat menggambarkan Allah, adun secara penuh maupun terbatas, sama seperti Allah yang digambarkan melalui laki-laki.[1]

Daftar isi

  • 1 Aliran
  • 2 Latar Belakang
  • 3 Tokoh
  • 4 Pustaka

Aliran

Aliran Revolusioner adalah aliran yang memandang tradisi telah didominasi oleh kaum laki-laki dan menyatakan bahwa tradisi tidak dapat memberikan harapan perbaikan.[2]Aliran Reformnis adalah aliran yang walau memandang tradisi telah didominasi oleh kaum laki-laki, tetapi masih melihat benarnya harapan bahwa tradisi kristen dapat diubah, sebab tradisi juga berisi unsur-unsur pembebasan yang kuat.[2]

Latar Belakang

Wanita dianggap sebagai hak milik, objek, bahkan polusi yang membahayakan. Pandangan ini diangkatkan sebab pada masa penciptaan yang menyebabkan manusia jatuh kedalam dosa ialah wanita, sehingga muncul pandangan bahwa wanita bukanlah bayangan Allah sehingga wanita dilarang untuk menjadi pemimpin, penghotbah dan pengajar dalam ibadah pelayanan gereja. Bapa-bapa gereja dipengaruhi dengan perkataan Paulus di 1 Korintus 14:34-35 dan 1 Timotius 2:12-1 yang melarang wanita untuk bercakap dan mengajar dalam pertemuan-pertemuan jemaat. Sehingga sudah barang tentu wanita kurang sedikit tidak berperan dalam gereja dan wanita dianggap dibawah dominasi pria hingga berlanjut mencapai abad-abad berikutnya.

Tokoh

Teolog-teolog feminis memberikan kontribusi yang sangat akbar terhadap perkembangan doktrin gereja. [1] Rosemary Radford Reuther, memahami bahwa Kristus dapat menyelamatkan adun laki-laki maupun perempuan.[1] Elizabeth Johnson, melakukan revitalisasi terhadap doktrin trinitas dan teologi feminis ekumenis.[1]

Pustaka

  1. ^ a b c d e f g Cross, F.L., The Oxford Dictionary of The Christian Church, Oxford University Press, New York 1957
  2. ^ a b Johnson, Elizabeth A., Kristologi Di Mata Kaum Feminis: Gelombang Pembaruan dalam Kristologi, Kanisius, Yogyakarta 2003


edunitas.com


Page 9

Teologi feminis adalah gerakan teologi yang bersama-sama melakukan perubahan ke arah yang semakin adun dalam hal keadilan sosial untuk perempuan.[1] Teologi feminis berusaha untuk melihat kekayaan dan keterbatasan dari Alkitab dan literatur Kristen, serta berusaha untuk memberikan perubahan konsep, adun di Gereja maupun dalam institusi akademis.[1] Ide pokok dalam teologi feminis adalah keberatan terhadap tradisi kekristenan tentang hubungan selang perempuan dengan keilahian.[1] Teolog-teolog feminis berpendapat bahwa perempuan dapat menggambarkan Allah, adun secara penuh maupun terbatas, sama seperti Allah yang digambarkan melalui laki-laki.[1]

Daftar isi

  • 1 Aliran
  • 2 Latar Belakang
  • 3 Tokoh
  • 4 Pustaka

Aliran

Aliran Revolusioner adalah aliran yang memandang tradisi telah didominasi oleh kaum laki-laki dan menyatakan bahwa tradisi tidak dapat memberikan harapan perbaikan.[2]Aliran Reformnis adalah aliran yang walau memandang tradisi telah didominasi oleh kaum laki-laki, tetapi masih melihat benarnya harapan bahwa tradisi kristen dapat diubah, sebab tradisi juga berisi unsur-unsur pembebasan yang kuat.[2]

Latar Belakang

Wanita dianggap sebagai hak milik, objek, bahkan polusi yang membahayakan. Pandangan ini diangkatkan sebab pada masa penciptaan yang menyebabkan manusia jatuh kedalam dosa ialah wanita, sehingga muncul pandangan bahwa wanita bukanlah bayangan Allah sehingga wanita dilarang untuk menjadi pemimpin, penghotbah dan pengajar dalam ibadah pelayanan gereja. Bapa-bapa gereja dipengaruhi dengan perkataan Paulus di 1 Korintus 14:34-35 dan 1 Timotius 2:12-1 yang melarang wanita untuk bercakap dan mengajar dalam pertemuan-pertemuan jemaat. Sehingga sudah barang tentu wanita kurang sedikit tidak berperan dalam gereja dan wanita dianggap dibawah dominasi pria hingga berlanjut mencapai abad-abad berikutnya.

Tokoh

Teolog-teolog feminis memberikan kontribusi yang sangat akbar terhadap perkembangan doktrin gereja. [1] Rosemary Radford Reuther, memahami bahwa Kristus dapat menyelamatkan adun laki-laki maupun perempuan.[1] Elizabeth Johnson, melakukan revitalisasi terhadap doktrin trinitas dan teologi feminis ekumenis.[1]

Pustaka

  1. ^ a b c d e f g Cross, F.L., The Oxford Dictionary of The Christian Church, Oxford University Press, New York 1957
  2. ^ a b Johnson, Elizabeth A., Kristologi Di Mata Kaum Feminis: Gelombang Pembaruan dalam Kristologi, Kanisius, Yogyakarta 2003


edunitas.com


Page 10

Teologi feminis adalah gerakan teologi yang bersama-sama melakukan perubahan ke arah yang semakin adun dalam hal keadilan sosial untuk perempuan.[1] Teologi feminis berusaha untuk melihat kekayaan dan keterbatasan dari Alkitab dan literatur Kristen, serta berusaha untuk memberikan perubahan konsep, adun di Gereja maupun dalam institusi akademis.[1] Ide pokok dalam teologi feminis adalah keberatan terhadap tradisi kekristenan tentang hubungan selang perempuan dengan keilahian.[1] Teolog-teolog feminis berpendapat bahwa perempuan dapat menggambarkan Allah, adun secara penuh maupun terbatas, sama seperti Allah yang digambarkan melalui laki-laki.[1]

Daftar isi

  • 1 Aliran
  • 2 Latar Belakang
  • 3 Tokoh
  • 4 Pustaka

Aliran

Aliran Revolusioner adalah aliran yang memandang tradisi telah didominasi oleh kaum laki-laki dan menyatakan bahwa tradisi tidak dapat memberikan harapan perbaikan.[2]Aliran Reformnis adalah aliran yang walau memandang tradisi telah didominasi oleh kaum laki-laki, tetapi masih melihat benarnya harapan bahwa tradisi kristen dapat diubah, sebab tradisi juga berisi unsur-unsur pembebasan yang kuat.[2]

Latar Belakang

Wanita dianggap sebagai hak milik, objek, bahkan polusi yang membahayakan. Pandangan ini diangkatkan sebab pada masa penciptaan yang menyebabkan manusia jatuh kedalam dosa ialah wanita, sehingga muncul pandangan bahwa wanita bukanlah bayangan Allah sehingga wanita dilarang untuk menjadi pemimpin, penghotbah dan pengajar dalam ibadah pelayanan gereja. Bapa-bapa gereja dipengaruhi dengan perkataan Paulus di 1 Korintus 14:34-35 dan 1 Timotius 2:12-1 yang melarang wanita untuk bercakap dan mengajar dalam pertemuan-pertemuan jemaat. Sehingga sudah barang tentu wanita kurang sedikit tidak berperan dalam gereja dan wanita dianggap dibawah dominasi pria hingga berlanjut mencapai abad-abad berikutnya.

Tokoh

Teolog-teolog feminis memberikan kontribusi yang sangat akbar terhadap perkembangan doktrin gereja. [1] Rosemary Radford Reuther, memahami bahwa Kristus dapat menyelamatkan adun laki-laki maupun perempuan.[1] Elizabeth Johnson, melakukan revitalisasi terhadap doktrin trinitas dan teologi feminis ekumenis.[1]

Pustaka

  1. ^ a b c d e f g Cross, F.L., The Oxford Dictionary of The Christian Church, Oxford University Press, New York 1957
  2. ^ a b Johnson, Elizabeth A., Kristologi Di Mata Kaum Feminis: Gelombang Pembaruan dalam Kristologi, Kanisius, Yogyakarta 2003


edunitas.com


Page 11

Teologi feminis adalah gerakan teologi yang bersama-sama melakukan perubahan ke arah yang semakin adun dalam hal keadilan sosial untuk perempuan.[1] Teologi feminis berusaha untuk melihat kekayaan dan keterbatasan dari Alkitab dan literatur Kristen, serta berusaha untuk memberikan perubahan konsep, adun di Gereja maupun dalam institusi akademis.[1] Ide pokok dalam teologi feminis adalah keberatan terhadap tradisi kekristenan tentang hubungan selang perempuan dengan keilahian.[1] Teolog-teolog feminis berpendapat bahwa perempuan dapat menggambarkan Allah, adun secara penuh maupun terbatas, sama seperti Allah yang digambarkan melalui laki-laki.[1]

Daftar isi

  • 1 Aliran
  • 2 Latar Belakang
  • 3 Tokoh
  • 4 Pustaka

Aliran

Aliran Revolusioner adalah aliran yang memandang tradisi telah didominasi oleh kaum laki-laki dan menyatakan bahwa tradisi tidak dapat memberikan harapan perbaikan.[2]Aliran Reformnis adalah aliran yang walau memandang tradisi telah didominasi oleh kaum laki-laki, tetapi masih melihat benarnya harapan bahwa tradisi kristen dapat diubah, sebab tradisi juga berisi unsur-unsur pembebasan yang kuat.[2]

Latar Belakang

Wanita dianggap sebagai hak milik, objek, bahkan polusi yang membahayakan. Pandangan ini diangkatkan sebab pada masa penciptaan yang menyebabkan manusia jatuh kedalam dosa ialah wanita, sehingga muncul pandangan bahwa wanita bukanlah bayangan Allah sehingga wanita dilarang untuk menjadi pemimpin, penghotbah dan pengajar dalam ibadah pelayanan gereja. Bapa-bapa gereja dipengaruhi dengan perkataan Paulus di 1 Korintus 14:34-35 dan 1 Timotius 2:12-1 yang melarang wanita untuk bercakap dan mengajar dalam pertemuan-pertemuan jemaat. Sehingga sudah barang tentu wanita kurang sedikit tidak berperan dalam gereja dan wanita dianggap dibawah dominasi pria hingga berlanjut mencapai abad-abad berikutnya.

Tokoh

Teolog-teolog feminis memberikan kontribusi yang sangat akbar terhadap perkembangan doktrin gereja. [1] Rosemary Radford Reuther, memahami bahwa Kristus dapat menyelamatkan adun laki-laki maupun perempuan.[1] Elizabeth Johnson, melakukan revitalisasi terhadap doktrin trinitas dan teologi feminis ekumenis.[1]

Pustaka

  1. ^ a b c d e f g Cross, F.L., The Oxford Dictionary of The Christian Church, Oxford University Press, New York 1957
  2. ^ a b Johnson, Elizabeth A., Kristologi Di Mata Kaum Feminis: Gelombang Pembaruan dalam Kristologi, Kanisius, Yogyakarta 2003


edunitas.com


Page 12

Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog.

Sistem televisi analog umum

Pemadaman sinyal televisi analog

Mencapai kesudahan tahun 2009, 10 negara telah menyelesaikan ronde mematikan siaran analog terestrial. Jumlah negara lain sudah punya rencana untuk melaksanakannya atau masih dalam ronde konversi yang dipentaskan. Negara pertama yang menciptakan grosir beralih ke digital over-the-air (terestrial) penyiaran adalah Luksemburg, pada tahun 2006, diiringi oleh Belanda kesudahan pada tahun 2006, Finlandia, Andorra, Swedia, Norwegia dan Swiss pada tahun 2007, Belgia (Flanders) dan Jerman pada tahun 2008, Amerika Serikat (khusus daya tinggi), Isle of Man dan Denmark, dan Norwegia pada tahun 2009. Pada tahun 2010, Wallonia, Spanyol, Wales, Latvia, Estonia, Kep. Channel dan Slovenia menyelesaikan transisi. Kroasia sepenuhnya menggunakan sinyal digital dan wilayah terakhir yang menggunakan sinyal analog telah mematikan sinyal analog pada bulan Oktober 2010.[1]

Di Amerika Serikat, siaran berketetapan tinggi over-the-air sepenuhnya dalam format digital ATSC semenjak 12 Juni 2009, tanggal yang diambil keputusan FCC kesudahan dari semua daya tinggi transmisi TV analog. Akibatnya, hampir dua juta rumah tangga tidak bisa lagi menonton televisi sebab mereka tidak siap untuk transisi. Penggantian ini awal mulanya dijadwalkan untuk 17 Februari 2009 mencapai Kongres AS melalui tansisi ke sinyal digital.[2] Hal ini terjadi pada tengah malam saat semua sinyal analog untuk TV ditutup.[3]

Di Jepang, peralihan ke siaran digital dijadwalkan terjadi 24 Juli 2011. Di Kanada, itu dijadwalkan terjadi 31 Agustus 2011. Cina dijadwalkan untuk beralih pada tahun 2015. Di Britania Raya, peralihan digital memiliki waktu yang berbeda untuk setiap bidang dari negara, namun seluruh Inggris akan menjadi digital pada 2012. Brasil beralih ke digital pada 2 Desember 2007 di kota-kota akbar dan diperkirakan akan memakan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perluasan sinyal atas semua wilayah Brasil.Pada tahun 2017,seluruh televisi di Indonesia sudah menggunakan sistem digital.Jadi,tidak benar lagi TV analog di Indonesia.

Di Malaysia, Malaysia Communications & Multimedia Commission (MCMC) akan menanti tawaran tender pada triwulan ketiga untuk tahun 2009 UHF 470-742 MHz spektrum yang akan membuka perlintasan untuk negara untuk mengadakan kampanye ke era televisi digital. Pemberian spektrumyang akan melihat harus mendirikan satu transmisi terrestrial digital / TV broadcast (DTTB) infrastruktur untuk semua penyiar naik untuk menyampaikan program-program TV mereka. Pemenang akan diumumkan pada kesudahan 2009 atau awal 2010 dan harus memulai roll out digital segera setelah penghargaan di mana analog switch-off direncanakan untuk tahun 2015.

Sementara sebagian akbar pemirsa dari over-the-air siaran di Amerika Serikat menonton listrik penuh (yang berjumlah 1800), benar tiga kategori lain dari stasiun TV di Amerika Serikat: stasiun tenaga rendah, stasiun kelas A, dan stasiun translator

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Peta dunia kemajuan transisi televisi digital.

Keterangan:

  Transisi beres, semua sinyal analog dibubarkan

  Transisi beres untuk pembangkit listrik penuh, belum beres untuk pembangkit listrik rendah

  Transisi berlanjut, penyiaran analog maupun digital

  Transisi belum dimulai, hanya penyiaran sinyal analog

  Tidak bermaksud untuk transisi, hanya penyiaran sinyal analog

  Tidak benar informasi tersedia

Negara-negara yang memberhentikan sinyal analog

NTSC

  • Amerika Serikat (Jumat, 12 Juni 2009)

SECAM

  •  Andorra (Selasa, 25 September 2007)[4]
  • Monako (Selasa, 24 Mei 2011)

Recom

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Peringatan pada suatu stasiun televisi di Spanyol tentang beresnya pemadaman sinyal analog

  •  Belgia (Senin, 3 November 2008 di Flanders; Senin, 1 Maret 2010 di Wallonia)
  •  Denmark (Ahad, 1 November 2009)[5]
  •  Finlandia (Sabtu, 1 September 2007)[6]
  •  Jerman (Selasa, 25 November 2008)
  • Pulau Man (Kamis, 16 Juli 2009)[7]
  •  Luksemburg (Jumat, 1 September 2006)
  •  Belanda (Senin, 11 Desember 2006)
  • Norwegia (Selasa, 1 Desember 2009)
  •  Swedia (Senin, 15 Oktober 2007)[8]
  •  Swiss (Senin, 26 November 2007)[9]
  •  Wales (Rabu, 31 Maret 2010)[10]
  •  Spanyol (Sabtu, 3 April 2010)[11]
  •  Latvia (Selasa, 1 Juni 2010)
  •  Estonia (Kamis, 1 Juli 2010)
  •  Kroasia (Selasa, 5 Oktober 2010)
  • Kep. Channel (Rabu, 17 November 2010)
  •  Slovenia (Rabu, 1 Desember 2010)
  • Israel (Kamis, 31 Maret 2011)
  • Austria (Selasa, 7 Juni 2011)
  • Skotlandia (Rabu, 22 Juni 2011)[12]
  • Siprus (Kamis, 30 Juni 2011)
  • Negara Pan-Arab (Senin, 13 Februari 2012)

Pustaka

Lihat pula

  • Sistem televisi penyiaran
  • Televisi gratis

Tautan luar

  • Conventional Analog Television - Suatu perkenalan

edunitas.com


Page 13

Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog.

Sistem televisi analog umum

Pemadaman sinyal televisi analog

Mencapai kesudahan tahun 2009, 10 negara telah menyelesaikan ronde mematikan siaran analog terestrial. Jumlah negara lain sudah punya rencana untuk melaksanakannya atau masih dalam ronde konversi yang dipentaskan. Negara pertama yang menciptakan grosir beralih ke digital over-the-air (terestrial) penyiaran adalah Luksemburg, pada tahun 2006, diiringi oleh Belanda kesudahan pada tahun 2006, Finlandia, Andorra, Swedia, Norwegia dan Swiss pada tahun 2007, Belgia (Flanders) dan Jerman pada tahun 2008, Amerika Serikat (khusus daya tinggi), Isle of Man dan Denmark, dan Norwegia pada tahun 2009. Pada tahun 2010, Wallonia, Spanyol, Wales, Latvia, Estonia, Kep. Channel dan Slovenia menyelesaikan transisi. Kroasia sepenuhnya menggunakan sinyal digital dan wilayah terakhir yang menggunakan sinyal analog telah mematikan sinyal analog pada bulan Oktober 2010.[1]

Di Amerika Serikat, siaran berketetapan tinggi over-the-air sepenuhnya dalam format digital ATSC semenjak 12 Juni 2009, tanggal yang diambil keputusan FCC kesudahan dari semua daya tinggi transmisi TV analog. Akibatnya, hampir dua juta rumah tangga tidak bisa lagi menonton televisi sebab mereka tidak siap untuk transisi. Penggantian ini awal mulanya dijadwalkan untuk 17 Februari 2009 mencapai Kongres AS melalui tansisi ke sinyal digital.[2] Hal ini terjadi pada tengah malam saat semua sinyal analog untuk TV ditutup.[3]

Di Jepang, peralihan ke siaran digital dijadwalkan terjadi 24 Juli 2011. Di Kanada, itu dijadwalkan terjadi 31 Agustus 2011. Cina dijadwalkan untuk beralih pada tahun 2015. Di Britania Raya, peralihan digital memiliki waktu yang berbeda untuk setiap bidang dari negara, namun seluruh Inggris akan menjadi digital pada 2012. Brasil beralih ke digital pada 2 Desember 2007 di kota-kota akbar dan diperkirakan akan memakan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perluasan sinyal atas semua wilayah Brasil.Pada tahun 2017,seluruh televisi di Indonesia sudah menggunakan sistem digital.Jadi,tidak benar lagi TV analog di Indonesia.

Di Malaysia, Malaysia Communications & Multimedia Commission (MCMC) akan menanti tawaran tender pada triwulan ketiga untuk tahun 2009 UHF 470-742 MHz spektrum yang akan membuka perlintasan untuk negara untuk mengadakan kampanye ke era televisi digital. Pemberian spektrumyang akan melihat harus mendirikan satu transmisi terrestrial digital / TV broadcast (DTTB) infrastruktur untuk semua penyiar naik untuk menyampaikan program-program TV mereka. Pemenang akan diumumkan pada kesudahan 2009 atau awal 2010 dan harus memulai roll out digital segera setelah penghargaan di mana analog switch-off direncanakan untuk tahun 2015.

Sementara sebagian akbar pemirsa dari over-the-air siaran di Amerika Serikat menonton listrik penuh (yang berjumlah 1800), benar tiga kategori lain dari stasiun TV di Amerika Serikat: stasiun tenaga rendah, stasiun kelas A, dan stasiun translator

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Peta dunia kemajuan transisi televisi digital.

Keterangan:

  Transisi beres, semua sinyal analog dibubarkan

  Transisi beres untuk pembangkit listrik penuh, belum beres untuk pembangkit listrik rendah

  Transisi berlanjut, penyiaran analog maupun digital

  Transisi belum dimulai, hanya penyiaran sinyal analog

  Tidak bermaksud untuk transisi, hanya penyiaran sinyal analog

  Tidak benar informasi tersedia

Negara-negara yang memberhentikan sinyal analog

NTSC

  • Amerika Serikat (Jumat, 12 Juni 2009)

SECAM

  •  Andorra (Selasa, 25 September 2007)[4]
  • Monako (Selasa, 24 Mei 2011)

Recom

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Peringatan pada suatu stasiun televisi di Spanyol tentang beresnya pemadaman sinyal analog

  •  Belgia (Senin, 3 November 2008 di Flanders; Senin, 1 Maret 2010 di Wallonia)
  •  Denmark (Ahad, 1 November 2009)[5]
  •  Finlandia (Sabtu, 1 September 2007)[6]
  •  Jerman (Selasa, 25 November 2008)
  • Pulau Man (Kamis, 16 Juli 2009)[7]
  •  Luksemburg (Jumat, 1 September 2006)
  •  Belanda (Senin, 11 Desember 2006)
  • Norwegia (Selasa, 1 Desember 2009)
  •  Swedia (Senin, 15 Oktober 2007)[8]
  •  Swiss (Senin, 26 November 2007)[9]
  •  Wales (Rabu, 31 Maret 2010)[10]
  •  Spanyol (Sabtu, 3 April 2010)[11]
  •  Latvia (Selasa, 1 Juni 2010)
  •  Estonia (Kamis, 1 Juli 2010)
  •  Kroasia (Selasa, 5 Oktober 2010)
  • Kep. Channel (Rabu, 17 November 2010)
  •  Slovenia (Rabu, 1 Desember 2010)
  • Israel (Kamis, 31 Maret 2011)
  • Austria (Selasa, 7 Juni 2011)
  • Skotlandia (Rabu, 22 Juni 2011)[12]
  • Siprus (Kamis, 30 Juni 2011)
  • Negara Pan-Arab (Senin, 13 Februari 2012)

Pustaka

Lihat pula

  • Sistem televisi penyiaran
  • Televisi gratis

Tautan luar

  • Conventional Analog Television - Suatu perkenalan

edunitas.com


Page 14

Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog.

Sistem televisi analog umum

Pemadaman sinyal televisi analog

Mencapai kesudahan tahun 2009, 10 negara telah menyelesaikan ronde mematikan siaran analog terestrial. Jumlah negara lain sudah punya rencana untuk melaksanakannya atau masih dalam ronde konversi yang dipentaskan. Negara pertama yang menciptakan grosir beralih ke digital over-the-air (terestrial) penyiaran adalah Luksemburg, pada tahun 2006, diiringi oleh Belanda kesudahan pada tahun 2006, Finlandia, Andorra, Swedia, Norwegia dan Swiss pada tahun 2007, Belgia (Flanders) dan Jerman pada tahun 2008, Amerika Serikat (khusus daya tinggi), Isle of Man dan Denmark, dan Norwegia pada tahun 2009. Pada tahun 2010, Wallonia, Spanyol, Wales, Latvia, Estonia, Kep. Channel dan Slovenia menyelesaikan transisi. Kroasia sepenuhnya menggunakan sinyal digital dan wilayah terakhir yang menggunakan sinyal analog telah mematikan sinyal analog pada bulan Oktober 2010.[1]

Di Amerika Serikat, siaran berketetapan tinggi over-the-air sepenuhnya dalam format digital ATSC semenjak 12 Juni 2009, tanggal yang diambil keputusan FCC kesudahan dari semua daya tinggi transmisi TV analog. Akibatnya, hampir dua juta rumah tangga tidak bisa lagi menonton televisi sebab mereka tidak siap untuk transisi. Penggantian ini awal mulanya dijadwalkan untuk 17 Februari 2009 mencapai Kongres AS melalui tansisi ke sinyal digital.[2] Hal ini terjadi pada tengah malam saat semua sinyal analog untuk TV ditutup.[3]

Di Jepang, peralihan ke siaran digital dijadwalkan terjadi 24 Juli 2011. Di Kanada, itu dijadwalkan terjadi 31 Agustus 2011. Cina dijadwalkan untuk beralih pada tahun 2015. Di Britania Raya, peralihan digital memiliki waktu yang berbeda untuk setiap bidang dari negara, namun seluruh Inggris akan menjadi digital pada 2012. Brasil beralih ke digital pada 2 Desember 2007 di kota-kota akbar dan diperkirakan akan memakan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perluasan sinyal atas semua wilayah Brasil.Pada tahun 2017,seluruh televisi di Indonesia sudah menggunakan sistem digital.Jadi,tidak benar lagi TV analog di Indonesia.

Di Malaysia, Malaysia Communications & Multimedia Commission (MCMC) akan menanti tawaran tender pada triwulan ketiga untuk tahun 2009 UHF 470-742 MHz spektrum yang akan membuka perlintasan untuk negara untuk mengadakan kampanye ke era televisi digital. Pemberian spektrumyang akan melihat harus mendirikan satu transmisi terrestrial digital / TV broadcast (DTTB) infrastruktur untuk semua penyiar naik untuk menyampaikan program-program TV mereka. Pemenang akan diumumkan pada kesudahan 2009 atau awal 2010 dan harus memulai roll out digital segera setelah penghargaan di mana analog switch-off direncanakan untuk tahun 2015.

Sementara sebagian akbar pemirsa dari over-the-air siaran di Amerika Serikat menonton listrik penuh (yang berjumlah 1800), benar tiga kategori lain dari stasiun TV di Amerika Serikat: stasiun tenaga rendah, stasiun kelas A, dan stasiun translator

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Peta dunia kemajuan transisi televisi digital.

Keterangan:

  Transisi beres, semua sinyal analog dibubarkan

  Transisi beres untuk pembangkit listrik penuh, belum beres untuk pembangkit listrik rendah

  Transisi berlanjut, penyiaran analog maupun digital

  Transisi belum dimulai, hanya penyiaran sinyal analog

  Tidak bermaksud untuk transisi, hanya penyiaran sinyal analog

  Tidak benar informasi tersedia

Negara-negara yang memberhentikan sinyal analog

NTSC

  • Amerika Serikat (Jumat, 12 Juni 2009)

SECAM

  •  Andorra (Selasa, 25 September 2007)[4]
  • Monako (Selasa, 24 Mei 2011)

Recom

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Peringatan pada suatu stasiun televisi di Spanyol tentang beresnya pemadaman sinyal analog

  •  Belgia (Senin, 3 November 2008 di Flanders; Senin, 1 Maret 2010 di Wallonia)
  •  Denmark (Ahad, 1 November 2009)[5]
  •  Finlandia (Sabtu, 1 September 2007)[6]
  •  Jerman (Selasa, 25 November 2008)
  • Pulau Man (Kamis, 16 Juli 2009)[7]
  •  Luksemburg (Jumat, 1 September 2006)
  •  Belanda (Senin, 11 Desember 2006)
  • Norwegia (Selasa, 1 Desember 2009)
  •  Swedia (Senin, 15 Oktober 2007)[8]
  •  Swiss (Senin, 26 November 2007)[9]
  •  Wales (Rabu, 31 Maret 2010)[10]
  •  Spanyol (Sabtu, 3 April 2010)[11]
  •  Latvia (Selasa, 1 Juni 2010)
  •  Estonia (Kamis, 1 Juli 2010)
  •  Kroasia (Selasa, 5 Oktober 2010)
  • Kep. Channel (Rabu, 17 November 2010)
  •  Slovenia (Rabu, 1 Desember 2010)
  • Israel (Kamis, 31 Maret 2011)
  • Austria (Selasa, 7 Juni 2011)
  • Skotlandia (Rabu, 22 Juni 2011)[12]
  • Siprus (Kamis, 30 Juni 2011)
  • Negara Pan-Arab (Senin, 13 Februari 2012)

Pustaka

Lihat pula

  • Sistem televisi penyiaran
  • Televisi gratis

Tautan luar

  • Conventional Analog Television - Suatu perkenalan

edunitas.com


Page 15


Page 16


Page 17


Page 18

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Telefunken adalah suatu perusahaan radio dan televisi asal Jerman yang didirikan di Berlin pada tahun 1.903, sbg perusahaan yang sama dengan dua perusahaan akbar, yakni Siemens & Halske (S & H) dan Allgemeinevf Elektrizitätsf-Gesellschaft (Organisasi Elektrik Umum).

Nama "Telegunken" terdapat dalam:

  • merek keluaran "Telefunken";
  • anak perusahaan AEG, Telefunken GmbH (1955);
  • anak perusahaan AEG, Telegunken AG (1963);
  • perusahaan AEG-Telegunken (1967–1985);
  • perusahaan "Telefunken USA" (2001). Sekarang Telefunken Elektroakustik (2009)
  • perusahaan "Telefunken semiconductor GmbH & Co KG" Heilbronn Germany (2009).

«»=19900

Pustaka

  • M. Friedewald: Telefunken and the German ship radio 1903–1914. In: Magazine for enterprise history 46. No. 1, 2001, P. 27-57.
  • M. Fox: George von Arco (1869–1940) - engineer, Pazifist, technical director von Telefunken. A Erfinderbiographie. Publishing house for history of the natural sciences and the technology, Berlin and Munich Diepholz, 2003.
  • L. And Scholl: Marconi versus Telefunken: Drathlose telegraphy and their meaning for shipping. In: G. Bayerl, W. weber (Hrsg.): Social history of the technology. Ulrich Troitz to 60. Birthday. Waxmann, Münster 1997 (Cottbuser studies to the history of technology, work and environment, 7).
  • Telefunken transmitter technology GmbH: 90 years Telefunken. Berlin, 1993.
  • E. Thiele (Hrsg.): Telefunken after 100 years: The inheritance of a German world brand. Nicolai, Berlin, 2003.

edunitas.com


Page 19

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Telefunken adalah suatu perusahaan radio dan televisi asal Jerman yang didirikan di Berlin pada tahun 1.903, sbg perusahaan yang sama dengan dua perusahaan akbar, yakni Siemens & Halske (S & H) dan Allgemeinevf Elektrizitätsf-Gesellschaft (Organisasi Elektrik Umum).

Nama "Telegunken" terdapat dalam:

  • merek keluaran "Telefunken";
  • anak perusahaan AEG, Telefunken GmbH (1955);
  • anak perusahaan AEG, Telegunken AG (1963);
  • perusahaan AEG-Telegunken (1967–1985);
  • perusahaan "Telefunken USA" (2001). Sekarang Telefunken Elektroakustik (2009)
  • perusahaan "Telefunken semiconductor GmbH & Co KG" Heilbronn Germany (2009).

«»=19900

Pustaka

  • M. Friedewald: Telefunken and the German ship radio 1903–1914. In: Magazine for enterprise history 46. No. 1, 2001, P. 27-57.
  • M. Fox: George von Arco (1869–1940) - engineer, Pazifist, technical director von Telefunken. A Erfinderbiographie. Publishing house for history of the natural sciences and the technology, Berlin and Munich Diepholz, 2003.
  • L. And Scholl: Marconi versus Telefunken: Drathlose telegraphy and their meaning for shipping. In: G. Bayerl, W. weber (Hrsg.): Social history of the technology. Ulrich Troitz to 60. Birthday. Waxmann, Münster 1997 (Cottbuser studies to the history of technology, work and environment, 7).
  • Telefunken transmitter technology GmbH: 90 years Telefunken. Berlin, 1993.
  • E. Thiele (Hrsg.): Telefunken after 100 years: The inheritance of a German world brand. Nicolai, Berlin, 2003.

edunitas.com


Page 20

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Nama yang sesuai dengan aturan tata nama Senyawa organik adalah

Telefunken adalah suatu perusahaan radio dan televisi asal Jerman yang didirikan di Berlin pada tahun 1.903, sbg perusahaan yang sama dengan dua perusahaan akbar, yakni Siemens & Halske (S & H) dan Allgemeinevf Elektrizitätsf-Gesellschaft (Organisasi Elektrik Umum).

Nama "Telegunken" terdapat dalam:

  • merek keluaran "Telefunken";
  • anak perusahaan AEG, Telefunken GmbH (1955);
  • anak perusahaan AEG, Telegunken AG (1963);
  • perusahaan AEG-Telegunken (1967–1985);
  • perusahaan "Telefunken USA" (2001). Sekarang Telefunken Elektroakustik (2009)
  • perusahaan "Telefunken semiconductor GmbH & Co KG" Heilbronn Germany (2009).

«»=19900

Pustaka

  • M. Friedewald: Telefunken and the German ship radio 1903–1914. In: Magazine for enterprise history 46. No. 1, 2001, P. 27-57.
  • M. Fox: George von Arco (1869–1940) - engineer, Pazifist, technical director von Telefunken. A Erfinderbiographie. Publishing house for history of the natural sciences and the technology, Berlin and Munich Diepholz, 2003.
  • L. And Scholl: Marconi versus Telefunken: Drathlose telegraphy and their meaning for shipping. In: G. Bayerl, W. weber (Hrsg.): Social history of the technology. Ulrich Troitz to 60. Birthday. Waxmann, Münster 1997 (Cottbuser studies to the history of technology, work and environment, 7).
  • Telefunken transmitter technology GmbH: 90 years Telefunken. Berlin, 1993.
  • E. Thiele (Hrsg.): Telefunken after 100 years: The inheritance of a German world brand. Nicolai, Berlin, 2003.

edunitas.com


Page 21

Tags (tagged): 2 Title of articles, 2002 FIFA World Cup Qualifying - European Zone Group 5, 2002 FIFA World Cup Qualifying - European Zone Group 7, 2002 FIFA World Cup Qualifying - European Zone Group 8, 2002 FIFA World Cup Qualifying - European Zone Group 9, 2006 FIFA World Cup Qualifying - Final Round Zone North, Central America and the Caribbean, 2006 FIFA World Cup Qualifying - First round African Zone, 2006 FIFA World Cup Qualifying - First round of Asian Zone, 2006 FIFA World Cup Qualifying - Qualifying Zone North, Central America and the Caribbean, 2011 AFC Cup, 2011 Asian Cup, 2011 CONCACAF Gold Cup, 2011 Copa America squad, 2014 FIFA World Cup Qualifying - Second Round Zone North, Central America and the Caribbean, 2014 FIFA World Cup Qualifying - Third Round Zone North, Central America and the Caribbean, 2014 FIFA World Cup squads, 2014 Winter Olympics, 27 September, 270, 273 BC, 28


Page 22

Tags (tagged): 2 Title of articles, 2002 FIFA World Cup Qualifying - European Zone Group 5, 2002 FIFA World Cup Qualifying - European Zone Group 7, 2002 FIFA World Cup Qualifying - European Zone Group 8, 2002 FIFA World Cup Qualifying - European Zone Group 9, 2006 FIFA World Cup Qualifying - Final Round Zone North, Central America and the Caribbean, 2006 FIFA World Cup Qualifying - First round African Zone, 2006 FIFA World Cup Qualifying - First round of Asian Zone, 2006 FIFA World Cup Qualifying - Qualifying Zone North, Central America and the Caribbean, 2011 AFC Cup, 2011 Asian Cup, 2011 CONCACAF Gold Cup, 2011 Copa America squad, 2014 FIFA World Cup Qualifying - Second Round Zone North, Central America and the Caribbean, 2014 FIFA World Cup Qualifying - Third Round Zone North, Central America and the Caribbean, 2014 FIFA World Cup squads, 2014 Winter Olympics, 27 September, 270, 273 BC, 28


Page 23

Tags (tagged): F Title of articles, F/A-18 Hornet, F1 2011 European Grand Prix, F1 Brazilian Grand Prix 2003, F1 Brazilian Grand Prix 2009, FC Sion, FC Slavyansky Slavyansk-na-Kubani, FC Slovan Liberec, FC Smena Komsomolsk-na-Amure, FIFA Ballon d' Or 2011, FIFA Ballon d'Or, FIFA Ballon d'Or 2012, FIFA Ballon d'Or 2013, Flag of Slovakia, Flag of Slovenia, Flag of Solomon Islands, Flag of Somalia, foster brother, Fotodiode, Fouad Rachid, Foued Kadir


Page 24

Tags (tagged): F Title of articles, F/A-18 Hornet, F1 2011 European Grand Prix, F1 Brazilian Grand Prix 2003, F1 Brazilian Grand Prix 2009, FC Sion, FC Slavyansky Slavyansk-na-Kubani, FC Slovan Liberec, FC Smena Komsomolsk-na-Amure, FIFA Ballon d' Or 2011, FIFA Ballon d'Or, FIFA Ballon d'Or 2012, FIFA Ballon d'Or 2013, Flag of Slovakia, Flag of Slovenia, Flag of Solomon Islands, Flag of Somalia, foster brother, Fotodiode, Fouad Rachid, Foued Kadir


Page 25

Tags (tagged): G Title of articles, Gary Andrew Stevens, Gary Breen, Gary Cahill, Gary Caldwell, Georginio Wijnaldum, Georgios George Koumantarakis, Georgios Karagounis, Georgios Samaras, Giuseppe Wilson, giussano, Givi Chokheli, Givi Dmitriyevich Chokheli, Granze, graph, grapheme, graphic, Gunter Friesenbichler, Gunungkidul Persig, Gunungsitoli, Gupta script


Page 26

Tags (tagged): G Title of articles, Gary Andrew Stevens, Gary Breen, Gary Cahill, Gary Caldwell, Georginio Wijnaldum, Georgios George Koumantarakis, Georgios Karagounis, Georgios Samaras, Giuseppe Wilson, giussano, Givi Chokheli, Givi Dmitriyevich Chokheli, Granze, graph, grapheme, graphic, Gunter Friesenbichler, Gunungkidul Persig, Gunungsitoli, Gupta script