Jakarta - Show
Bunda bisa merasakan sakit perut bagian bawah saat hamil 9 bulan lho. Kondisi ini umumnya terjadi karena beberapa penyebab. Memasuki trimester ketiga, keluhan-keluhan baru mungkin akan dirasakan Bunda. Berbagai keluhan ini dapat menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman bahkan di seluruh tubuh. Selain di bagian perut, rasa sakit juga bisa terjadi di punggung dan pinggul, Bunda. Rasa sakit ini dapat terjadi berulang hingga menjelang waktu persalinan. Munculnya rasa sakit di perut saat trimester akhir bisa berbeda dari penyebab di trimester pertama. Untuk itu, Bunda sebaiknya memahami beragam penyebabnya untuk bisa mencegah dan mengatasinya. Setidaknya ada 7 penyebab sakit perut bagian bawah saat hamil 9 bulan. Apa saja penyebabnya? Penyebab sakit perut bagian bawahSakit perut bagian bawah dapat dialami Bunda di usia kehamilan 9 bulan. Mengutip berbagai sumber, berikut 7 penyebab sakit perut bagian bawah saat hamil 9 bulan: 1. Tekanan dari janinMemasuki trimester ketiga, perubahan tubuh saat hamil akan terlihat jelas. Hal ini juga menyebabkan keluhan baru, seperti nyeri atau sakit perut bagian bawah. Saat hamil 9 bulan, pertumbuhan janin sudah sempurna, termasuk beratnya. Akibat pertumbuhan dan berat janin ini, rahim akan meregang. Pada kondisi ini, Bunda bisa merasakan sakit perut di bagian bawah. Selain itu, pertumbuhan janin juga akan menekan organ di sekitar panggul Bunda. Organ yang bisa terpengaruh adalah kandung kemih dan vagina. 2. Kontraksi palsu penyebab sakit perut bagian bawahKontraksi palsu atau Braxton Hicks merupakan kontraksi intermiten sering terjadi di trimester kedua dan ketiga kehamilan. Kepala Departemen obstetri dan ginekologi RSUPN Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Suskhan Djusad, Sp.OG (K), mengatakan, kontraksi palsu adalah kondisi saat perut terasa kencang dan terjadi secara tidak teratur atau hilang timbul. "Kontraksi palsu terjadi dalam waktu singkat dan dapat terasa setiap jam. Selama kontraksi, perut dari pinggang ke depan akan terasa seperti kram," kata Suskhan kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu. Kontraksi palsu biasanya akan hilang dengan mengubah posisi saat beraktivitas dan mengurangi aktivitas berat. Kontraksi juga bisa berkurang dengan beristirahat. 3. KeputihanIlustrasi Ibu Hamil Sakit Perurt Bagian Bawah/ Foto: Getty Images/iStockphotoKeputihan dapat terjadi di usia 9 bulan kehamilan. Kadar hormon akan berubah di akhir kehamilan karena suplai darah ke serviks akan meningkat, sehingga menyebabkan jumlah cairan menjadi lebih banyak. Pada keputihan yang normal, Bunda tidak akan mengalami sakit perut bagian bawah. Munculnya rasa nyeri saat keputihan umumnya disebabkan karena infeksi. "Pada ibu hamil yang mengalami infeksi akan terjadi reaksi sehingga menyebabkan kontraksi. Infeksi dapat masuk ke rahim ibu. Akibatnya, perut ibu menjadi kencang dan terasa sangat sakit," ujar Suskhan. Segera ke dokter bila Bunda mengalami keputihan tidak normal ya. Cirinya adalah muncul rasa sakit perut bagian bawah, vagina gatal, disertai bau tidak sedap. 4. Masalah di saluran pencernaanSelama kehamilan, Bunda bisa mengalami beberapa masalah terkait pencernaan. Di akhir kehamilan, masalah ini bisa muncul karena tekanan pada perut dan usus saat bayi tumbuh di dalam rahim. Berikut 2 masalah pencernaan yang dapat terjadi di akhir trimester kehamilan: Perut kembungPerut kembung bisa menyebabkan sakit perut di bagian bawah. Untuk mengatasi perut kembung, Bunda bisa melakukan olahraga ringan. Bila keluhan tidak membaik, segera ke dokter ya. SembelitSembelit dapat menyebabkan sakit perut bagian bawah dan sakit di sekitar pinggang. Cara mengatasi sembelit adalah mengonsumsi makanan berserat dan mencukupi asupan cairan. Sedangkan 5. Penyebab sakit perut bagian bawah: KelelahanKelelahan dapat menyebabkan kontraksi di usia kehamilan 9 bulan. Akibatnya, Bunda juga bisa merasakan sakit perut bagian bawah nih. Di akhir kehamilan, Bunda bisa fokus untuk persiapan melahirkan saja. Hindari melakukan aktivitas berlebihan yang bisa menyebabkan kelelahan. Meski begitu, Bunda tetap bisa melakukan aktivitas fisik ringan ya. Tapi untuk memastikan intensitas dan durasinya, sebaiknya dikonsultasikan dulu ke dokter agar tidak menyebabkan kontraksi atau sakit perut bagian bawah. 6. Solusio plasentaIlustrasi Sakit Perut Bagian Bawah saat Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/hxyumeDikutip dari Mayo Clinic, solusio plasenta kemungkinan besar terjadi pada trimester akhir kehamilan, terutama beberapa minggu terakhir sebelum melahirkan. Salah satu gejala khasnya adalah sakit perut bagian bawah, Bunda. Solusio plasenta atau abruptio plasentae adalah komplikasi kehamilan yang jarang terjadi. Namun, kondisi ini bisa menjadi serius dan memengaruhi kehamilan, Bunda. Solusio plasenta terjadi ketika sebagian atau seluruh plasenta terpisah dari dinding bagian dalam rahim sebelum melahirkan. Hal ini dapat menurunkan atau menghalangi suplai oksigen dan nutrisi bayi dan menyebabkan perdarahan hebat pada Bunda hamil. Pendarahan ini dapat disertai nyeri perut bagian bawah. 7. Kondisi lainnya penyebab sakit perut bagian bawahMunculnya rasa nyeri di perut bagian bawah juga dapat terjadi karena beberapa kondisi medis yang dialami Bunda selama kehamilan. Pemeriksaan mungkin dibutuhkan untuk memastikan kondisi Bunda sebelum bersalin. Nah, berikut beberapa kondisi medis yang bisa menjadi penyebab sakit perut bagian bawah saat hamil 9 bulan: Infeksi Saluran Kemih (ISK)Melansir dari Parents, sekitar 13 persen ibu hamil akan mengalami ISK. Gejala khasnya adalah sering buang air kecil (BAK), muncul rasa nyeri saat BAK, dan beberapa mengalami sakit perut. Radang usus buntu penyebab sakit perut bagian bawahRadang usus buntu atau apendisitis biasanya sulit didiagnosis saat hamil. Tapi, saat rahim mulai membesar, usus buntu akan tertarik dan daik di dekat pusar atau hati, Bunda. Bila peradangan terjadi, Bunda bisa merasakan sakit perut, hingga kehilangan nafsu makan. Batu empeduBatu di kantong empedu sering terjadi pada wanita, terutama bila mereka mengalami kelebihan berat badan, berusia di atas 35 tahun, atau memiliki riwayat kondisi serupa. Tergantung pada tingkat keparahan dan gejala, pengobatan batu empedu dapat ditunda setelah melahirkan. Nah, salah satu gejala batu empedu adalah sakit perut bagian bawah. Dalam beberapa kasus, rasa sakit dapat menyebar ke punggung hingga di bawah tulang belikat kanan. Cara mengatasi sakit perut bagian bawahIlustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphotoBunda dapat mengatasi atau mengurangi rasa sakit perut bagian bawah saat hamil 9 bulan lho. Berikut 9 cara mengatasinya:
Bila keluhan sakit perut bagian bawah tak kunjung sembuh saat hamil 9 bulan, segera ke dokter ya, Bunda. Pilihan Redaksi
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. Simak juga 6 penyebab ibu hamil sakit punggung, dalam video berikut: [Gambas:Video Haibunda] (ank/pri) Kenapa perut sakit seperti haid saat hamil tua?Biasanya kontraksi palsu akan mulai dirasakan pada kehamilan trimester ke dua atau memasuki trimester ke tiga. Namun, keluhan kram perut yang terasa seperti menstruasi pada usia kehamilan saat ini kemungkinan besar memang kontraksi persalinan, bulan kontraksi palsu.
Mulas seperti haid apakah tanda akan melahirkan?Beberapa wanita mengatakan mulas karena kontraksi terasa seperti rasa kram saat menstruasi tapi sangat kuat. Jika rasa mulas ini yang kamu rasakan, pertanda bahwa waktu persalinan sudah semakin dekat.
Bagaimana rasa sakit perut saat akan melahirkan?Mirip seperti perut kembung
Rasa kontraksi juga mirip seperti perut kembung atau 'begah' yang membuat Bunda sangat tidak nyaman. Jika rasa begah ini tak mereda bahkan setelah buang angin atau buang air besar, bisa jadi ini adalah indikasi bahwa persalinan sudah kian dekat.
Nyeri perut bagian bawah saat hamil 9 bulan apakah tanda mau melahirkan?Rupanya sakit perut bagian bawah saat hamil 9 bulan ini merupakan kondisi yang wajar dan bisa menjadi salah satu tanda akan melahirkan Ma! Dilansir Medical News Today, kondisi ini bisa terjadi karena ligamen yang meregang seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
|