Pada saat ini banyak hutan yang gundul akibat penebangan liar dan pembakaran

Dampak akibat hutan gundul tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di dekat hutan gundul tersebut, namun dampak buruk dari hutan gundul bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Banyak sekali penyebab hutan menjadi gundul, salah satunya adalah penebangan liar dan kebakaran hutan. Saat ini Indonesia sedang mengalami masalah serius berupa kabut asap yang sedang menyerang beberapa wilayah di Indonesia, misalnya saja adalah wilayah Banjarmasin dan Riau.

Kebakaran hutan tersebut membuat wilayah tersebut dipenuhi dengan asap yang berbahaya. Sebagai warga Indonesia, ada baiknya kita menjaga kelestarian lingkungan dan juga kelestarian hutan. Hutan merupakan sumber kehidupan manusia dan juga makhluk hidup. Tanpa adanya hutan, Indonesia akan kekurangan cadangan air bersih dan juga sumber daya di Indonesia akan menurun bahkan hilang.

Hutan gundul bisa mengakibatkan berbagai macam masalah. Sedikitnya kesadaran masyarakat untuk menjaga  dan melestarian hutan menjadi penyebab utama mengapa hutan-hutan di Indonesia kini bermasalah. Kesadaran masyarakat yang sedikit itu ditandai dengan penebangan hutan secara liar dan illegal, sedikitnya usaha reboisasi yang dilakukan serta maraknya pembakaran hutan. Berikut ini Dampak Akibat Hutan Gundul ;

  1. Rendahnya Kualitas Oksigen

Salah satu dampak dari hutan gundul adalah kualitas oksigen yang semakin menurun. Kita tahu jika selama ini tumbuhan berperan penting dalam pembentukan oksigen yang dibutuhkan manusia. Semakin sedikit tumbuhan yang ada di hutan, semakin sedikit pula oksigen yang dihasilkan. Akibatnya adalah kualitas oksigen akan menurun.

Akibat hutan gundul yang harus diketahui adalah menjadikan alam semakin panas. Alam semakin panas dikarenakan tanaman yang dijadikan sebagai peneduh semakin berkurang jumlahnya. Sinar matahari bisa langsung menyengat kulit akibat manusia tidak diteduhi pohon atau tumbuhan. Pohon juga bisa menimbulkan angin yang segar sehingga udara panas tidak terasa.

Dampak nyata akibat hutan gundul adalah datangnya banjir, hutan gundul merupakan penyebab banjir yang sangat besar perannya. Akar pohon atau akar tumbuhan bisa menyerap air hujan yang meluap sehingga saat datang banjir pun air banjir itu bisa terserap oleh akar dengan volume yang banyak.  Jika hutan telah gundul akibatnya adalah ketika banjir datang, air banjir itu bisa meluber kemana-mana sebab tidak terserap oleh akar pohon.

Akibat hutan gundul adalah bisa menyebabkan kekeringan. Saat pohon jumlahnya hanya sedikit, air yang diserap pun hanya sedikit. Sehingga air tanah juga menjadi sedikit. Air tanah yang sedikit bisa menyebabkan alam terkena bencana kekeringan.

Hutan yang semakin gundul bisa menyebabkan tanah longsor. Hal itu dikarenakan akar tumbuhan berfungsi sebagai pemadat struktur tanah. Saat hujan datang, air tersebut tidak langsung mengenai tanah sehingga tidak menyebabkan tanah longsor. Akar pohon tersebut justru akan menyerap hujan yang datang. Untuk hutan yang gundul, air hujan bisa langsung jatuh ke atas tanah tanpa terhalang oleh pohon terlebih dahulu. Air tersebut juga tidak terserap oleh akar pohon. Tanah yang terkena hujan terus menerus kontur dan struktur tanahnya bisa rusak kemudian menyebabkan tanah longsor (baca : Cara mencegah tanah longsor).

Pemanasan global merupakan dampak nyata akibat efek dari rumah kaca dan hutan yang semakin gundul.  Hutan gundul menjadi penyebab pemanasan global dikarenakan benda yang menghasilkan zat karbon bisa menyebabkan bumi semakin panas. Zat karbon tersebut tidak bisa diubah menjadi oksigen oleh keberadaan tumbuhan yang semakin sedikit. Zat karbon tersebut juga bisa merusak lapisan ozon bumi sehingga es di kutub akan semakin mencair.

Hutan gundul juga bisa menyebabkan bencana tsunami. Bencana tsunami itu diakibatkan oleh pemanasan global yang membuat es di kutub utara menjadi leleh.  Lelehan es di kutub yang semakin sering terjadi akan membuat ombak di lautan semakin besar dan puncaknya adalah bencana tsunami.

Hutan yang semakin gundul dan tumbuhan yang semakin sedikit menjadi penyebab erosi tanah. Erosi merupakan pengikisan lapisan tanah, pengikisan sedimen, pengikisan batuan dan partikel-partikel yang ada di tanah akibat angin, air maupun oleh karakteristik hujan. Hutan gundul menyebabkan erosi karena hujan yang turun ke bumi lama kelamaan akan mengkikis tanah sehingga lapisan tanah dan komponen-komponen tanah menjadi rusak (Baca : Cara mencegah erosi tanah).

Dampak akibat hutan gundul adalah pengikisan tanah di sekitar pantai yang disebabkan oleh gelombang laut. Abrasi akan semakin terjadi  jika pohon yang ada di sekitar pantai jumlahnya sedikit bahkan tidak ada sama sekali.

Hutan merupakan aset negara sebab di dalam hutan banyak sekali yang bisa dijadikan aset misalnya saja kayunya, faunanya dan masih banyak lagi lainnya. Jika hutan semakin gundul aset negara pun akan berkurang bahkan bisa hilang.

  1. Keuntungan Negara Dari Hasil Hutan Menurun

Negara memperoleh keuntungan banyak dari hasil hutan. Negara banyak diberikan keuntungan dari industri kayu di hutan, industri rotan, industri buah-buahan dan masih banyak lagi lainnya. Saat hutan semakin gundul, potensi hutan seperti kayu dan rotan juga akan ikut menghilang. Menghilangnya hasil hutan tersebut juga akan menurunkan potensi pendapatan negara.

Hutan merupakan tempat hidup bagi hewan dan tumbuhan. Saat hutan mengalami kebakaran dan kemudian gundul, habitat hewan dan tumbuhan di dalamnya pun akan terganggu bahkan mengalami kerusakan.

Dampak nyata dari akibat hutan gundul adalah flora dan fauna yang ada di dalamnya bisa mati. Hutan merupakan habitat mereka, saat habitanya rusak flora dan fauna tersebut menjadi korban dari habitat yang rusak tersebut.

  1. Kehilangan Flora Dan Fauna Langka

Tidak jarang flora dan fauna yang mati tersebut adalah flora dan fauna yang langka dan dilindungi di Indonesia. Jika flora dan fauna tersebut mati, Indonesia akan kehilangan flora dan fauna yang menjadi ciri khas di Indonesia.

Ekosistem merupakan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang saling memberikan umpan balik. Saat hutan menjadi gundul, ekosistem tersebut menjadi rusak sebab mereka tidak bisa saling memberikan umpan balik seperti biasanya. Umpan balik yang dimaksud tersebut adalah sebagai berikut ini :

  • Organisme yang ada di lingkungan tersebut akan menyesuaikan diri dengan kondisi fisik lingkungan yang ditempatinya.
  • Sebaliknya pula, organisme tersebut akan berpengaruh terhadap kondisi fisik lingkungan yang ditempatinya itu terutama dalam mencukupi keperluan hidupnya.
  1. Kehidupan Manusia Menjadi Terganggu

Habitat fauna yang telah rusak akibat hutan gundul membuat fauna yang ada di dalamnya berlari menyelamatkan diri atau pindah dari habitat yang telah rusak tersebut. Tidak jarang, fauna tersebut masuk ke dalam perkampungan penduduk untuk mendapatkan makanan. Bisa anda bayangkan jika yang masuk ke dalam perkampungan penduduk sejenis harimau, singa dan lain sebagainya. Tentu kehidupan manusia yang ada di dalam perkampungan tersebut menjadi terganggu.

  1. Kekayaan Hutan Yang Semakin Sedikit

Indonesia itu kaya, baik itu hasil lautnya, hasil buminya dan juga hasil hutannya. Sayangnya penebangan hutan yang semakin liar dan merajalela ditambah dengan kebakaran hutan menyebabkan kekayaan hutan yang ada di Indonesia semakin sedikit. Penyebabnya adalah rusaknya flora dan fauna yang menjadi aset kebanggaan Indonesia.

  1. Terputusnya Rantai Makanan

Jika hutan menjadi gundul, hal itu bisa menyebabkan terputusnya rantai makanan. Misalnya saja bagian hutan yang gundul adalah daerah habitatnya si ular. Ular-ular tersebut banyak yang mati sehingga rantai makanan akan terputus di tikus. Akibatnya adalah populasi tikus semakin meningkat. Jika populasi tikus meningkat, tentu rantai makanan menjadi tidak seimbang lagi.

  1. Sumber Daya Menjadi Langka

Hutan gundul yang terjadi di Indonesia bisa menyebabkan masalah berupa sumber daya menjadi langka. Sumber daya yang termasuk di dalamnya adalah hewan dan juga tumbuhan. Misalnya saja kita ambil contoh, selama ini manusia menggantungkan kehidupannya sama tumbuhan dan hewan. Manusia tidak bisa hidup tanpa hewan dan tumbuhan. Hutan bagi manusia bisa menghasilkan berbagai macam hal seperti kayu, daun, buah, getah dan air yang bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan manusia. Hutan yang mengalami kerusakan, dampaknya pun akan dirasakan oleh manusia juga. Sumber daya yang biasanya dibutuhkan oleh manusia menjadi langka. Kayu sudah menjadi langka, air menjadi langka, buah menjadi langka serta masih banyak lagi lainnya. Yang paling fatal adalah manusia lama kelamaan akan kehilangan sumber daya berupa air.

  1. Menurunnya Kualitas Kesehatan

Hutan yang menjadi gundul dan rusak menyebabkan kualitas kesehatan menurun. Seperti yang kita lihat saat ini, kebakaran hutan menyebabkan terjadinya kabut asap di Indonesia. Warga yang terpapar langsung dengan kabut asap tersebut rentan untuk terkena penyakit pernafasan seperti asma, ispa dan masih banyak lagi lainnya.Tidak hanya itu saja, rusaknya habitat fauna yang ada di hutan menyebabkan fauna masuk ke perkampungan penduduk. Fauna itu bisa menyebabkan kesehatan manusai menjadi menurun. Hal itu dikarenakan hewan-hewan tersebut akan membawa penyakit untuk manusia. Penyakit yang sering ditimbulkan akibat rusaknya habitat di hutan adalah anthrax, pes dan juga flu burung.

Artikel Hutan Lainnya

Baca juga : Cara mencegah hutan gundul

Pada saat ini banyak hutan yang gundul akibat penebangan liar dan pembakaran

Indonesia memiliki hutan yang kaya akan keragaman jenis populasi di dalamnya, namun seiring berjalannya waktu hutan di Indonesia menjadi hutan yang paling terancam di dunia. Terkikis karena seringnya terjadi penebangan secara liar. Dimana diperkirakan 70-75 persen dari kayu yang di panen di tebang secara liar. Dari perspektif ekonomi, penebangan liar telah mengurangi pendapatan dan devisa negara. Diperkirakan kerugian negara mencapai 30 trilyun per tahun.

kerugian akibat penebangan hutan secara liar

Dampak ekonomi yang muncul dari penebangan liar bukan hanya karena kerugian finansial dampak akibat hutan gundul hilangnya pohon, akan tetapi lebih berdampak pada ekonomi dalam arti luas, seperti hilangnya kesempatan untuk memanfaatkan keragaman produk di masa depan (opprotunity cost). Sesunguhnya pendapatan yang diperoleh masyarakat pelaku penebangan liar dari kegiatan ilegalnya itu sangatlah kecil, karena porsi pendapatan terbesar dipetik oleh para penyandang dana (cukong).

Berikut adalah kerugian akibat penebangan hutan secara liar :

  • Penebangan liar atau illegal logging ini juga mengakibatkan timbulnya berbagai anomali di sektor kehutanan. Salah satu anomali terburuk sebagai akibat maraknya dampak akibat kerusakan hutan adalah ancaman proses deindustrialisasi sektor kehutanan.
  • Sektor kehutanan nasional yang secara konseptual bersifat berkelanjutan karena ditopang oleh sumber daya alam yang bersifat terbaharui yang ditulang punggungi oleh aktivitas industrialisasi kehutanan di sektor hilir dan pengusahaan hutan disektor hulu, kini sudah berada di titik ambang kehancuran.
  • Penebangan liar juga sangat merugikan bagi kehidupan, karena keberadaan hutan sangatlah penting sebagai penjaga keseimbangan alam. Seperti yang telah kita ketahui tentang penyebab pemanasan global, yang merupakan salah satu contoh dampak dari penebangan liar.
  • Pemanasan global bukan hanya bersumber dari asap kendaraan bermotor tapi juga dipengaruhi oleh keadaan hutan yang tidak seimbang. Kita tahu bahwa daun bisa menetralisir karbondioksida, itulah sebabnya kenapa hutan disebut paru-paru dunia. Jadi seandainya hutan masih terjaga mungkin global warming tidak akan terjadi.

Untuk lebih jelas, Dampak Penebangan Hutan Secara Liar adalah sebagai berikut :

1. Hilangnya kesuburan tanah

Ketika hutan di babat pohon-pohonnya, hal ini mengakibatkan tanah menyerap sinar matahari terlalu banyak sehingga menjadi sangat kering dan gersang. Hingga nutrisi dalam tanah mudah menguap. Selain itu, hujan bisa menyapu sisa-sisa nutrisi dari tanah. Oleh sebab itu, ketika tanah sudah kehilangan banyak nutrisi, maka reboisasi menjadi hal yang sulit dan budidaya di lahan itu menjadi tidak memungkinkan.

2. Turunnya sumber daya air

Pohon sangat berkontribusi dalam menjaga siklus air, melalui akar pohon menyerap air yang kemudian di alirkan ke daun dan kemudian menguap dan dilepaskan ke lapisan atmosfer. Ketika pohon-pohon ditebang dan daerah tersebut menjadi gersang, maka tak ada lagi yang membantu tanah menyerap lebih banyak air, dengan demikian, akhirnya menyebabkan terjadinya penurunan sumber daya air.

3. Punahnya keaneka ragaman hayati

Meskipun hutan hujan tropis hanya seluas 6% dari permukaan bumi, tetapi sekitar 80-90% dari spesies ada di dalamnya. Akibat penebangan liar pohon secara besar-besaran, ada sekitar 100 spesies hewan menurun setiap hari, keanekaragaman hayati dari berbagai daerah hilang dalam skala besar, banyak mahluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan telah lenyap dari muka bumi.

4. Mengakibatkan banjir

Salah satu fungsi hutan adalah menyerap dengan cepat dan menyimpan air dalam jumlah yang banyak ketika hujan lebat terjadi. Namun ketika hutan digunduli, hal ini tentu saja membuat aliran air terganggu dan menyebabkan air menggenang dan banjir yang mengalir ke pemukiman penduduk.

5. Global Warming

Deforestasi juga berdampak pada pemanasan global. Pohon berperan dalam menyimpan karbondioksida yang kemudian digunakan untuk menghasilkan karbohidrat, lemak dan protein yang membentuk pohon, dalam biologi proses ini disebut fotosintesis. Ketika terjadi deforestasi, banyak pepohonan yang dibakar, ditebang, yang mengakibatkan lepasnya karbondioksida di dalamnya, hal ini menyebabkan tingginya kadar karbondioksida yang ada di atmosfir. Dengan melihat dampaknya yang sangat mengerikan, maka pelestarian hutan perlu dan Harus segera dilaksanakan. Eksploitasi hutan yang terus menerus terjadi, berlangsung sejak dahulu hingga sekarang tanpa dibarengi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak.

Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal sudah kita ketahui, hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian semakin merebak dari dulu hingga kini, demikian pula penebangan hutan semakin tak terkendali, baik untuk memenuhi kebutuhan industri kayu , untuk bahan bagunan, bahan perkakas rumah tangga, maupun untuk bahan bakar. Kita bisa menghitung berapa volume kayu untuk semua kebutuhan tadi, dan berapa dari luar Jawa yang masuk, dan berapa yang dihasilkan oleh Perhutani.

Sumber: ilmugeografi.com