Di bawah ini yang termasuk penyusun ekosistem komponen abiotik adalah

Lihat Foto

shutterstock.com

Ilustrasi ekosistem bawah kolam

KOMPAS.com – Ekosistem adalah sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan.

Terdapat dua macam ekosistem di Bumi, yakni ekosistem alami [tercipta tanpa campur tangan manusia] dan ekosistem buatan [dibuat dengan campur tangan manusia].

Contoh ekosistem alami adalah sungai, laut, dan pantai, sedangkan contoh ekosistem buatan adalah sawah dan kebun.

Dalam ekosistem, organisme makhluk hidup [biotik] melakukan interaksi dengan makhluk hidup tidak hidup [abiotik].

Dilansir dari buku Lingkungan Hidup Kita, komponen biotik dalam ekosisem adalah manusia, hewan, dan tumbuhan. Adapun yang termasuk komponen abiotik adalah cahaya matahari, batuan, tanah, udara, dan air.

Baca juga: Transplantasi Terumbu Karang dengan Pipa PVC, Bantu Kembalikan Ekosistem Laut Pulau Sangiang

Misalnya, rusa membutuhkan air, udara, rumput, dan sinar Matahari untuk bertahan hidup. Rumput juga membutuhkan air, udara, dan sinar Matahari untuk menjaga kelangsung hidupnya.

Dengan demikian, setiap makhluk hidup akan saling membutuhkan dan terus berinteraksi dengan lingkungannya agar tetap hidup.

Menjaga setiap komponen tetap berfungsi dan seimbang akan menjadikan ekosistem terus terjaga.

1. Komponen biotik

Komponen biotik adalah semua makhluk yang hidup di dalam suatu ekosistem. Terdapat dua macam komponen biotik, yakni:

Hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berinteraksi disebut dengan ekosistem. Makhluk hidup saling berhubungan timbal balik dan berinteraksi dengan makhluk hidup lain serta lingkungan agar dapat bertahan hidup. Terdiri dari dua komponen yaitu komponen biotik dan abiotik penyusun ekosistem.

Komponen biotik adalah komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup atau organisme. Komponen biotik bisa berupa tumbuhan, rumput, pohon, hewan, ikan, burung, jamur, dan pengurai. Sedangkan komponen abiotik adalah komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati. Komponen abiotik terdiri dari tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

Kita harus senantiasa menjaga seluruh komponen baik itu biotik maupun abiotik. Dengan menjaga tanah, air dan udara dari pencemaran maka kita telah berperan dalam kelestarian ekosistem. Banyak manfaat yang manusia peroleh dari terjaganya ekosistem di bumi.

Contoh Komponen Biotik dan Abiotik penyusun Ekosistem

Komponen Biotik

Komponen biotik yang terdiri atas makhluk hidup dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.

Produsen

Produsen merupakan komponen biotik yang mampu menghasilkan makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Kemampuan ini disebut dengan autotrof. Organisme yang termasuk produsen yaitu tumbuhan hijau dan tumbuhan berklorofil.

Konsumen

Konsumen merupakan komponen biotik yang tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri. Konsumen mendapatkan makanan dari produsen atau organisme lain sebagai sumber energinya. Konsumen bisa terdiri dari manusia dan hewan.

Pengurai

Pengurai disebut juga dekomposer. Pengurai bertugas menguraikan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati menjadi senyawa anorganik. Contoh pengurai yaitu ganggang, jamur, bakteri, dan cacing.

Komponen Abiotik

Komponen abiotik berasal dari makhluk tak hidup atau benda mati namun juga berpengaruh terhadap jalannya ekosistem. Makhluk hidup tidak dapat berlangsung dengan baik tanpa adanya komponen abiotik. Komponen abiotik terdiri dari :

Tanah

Tanah merupakan komponen abiotik yang mengandung berbagai mineral dan struktur fisik yang berperan penting dalam persebaran makhluk hidup.

Air

Air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup. Setiap makhluk hidup pasti membutuhkan air bagi tubuhnya walaupun dalam jumlah yang berbeda. Sehingga keberadaan air sangat penting.

Udara

Udara memiliki banyak fungsi bagi makhluk hidup. Manusia dapat bernapas karena adanya udara, sedangkan tumbuhan juga membutuhkan karbondioksida untuk proses fotosintesis.

Cahaya matahari

Matahari merupakan sumber energi utama di bumi. Bagi tumbuhan cahaya matahari juga berfungsi untuk membantu proses fotosintesis. Selain itu cahaya matahari juga menimbulkan penguapan air di permukaan bumi sehingga membentuk awan dan terjadi hujan. Artinya cahaya matahari juga berperan dalam siklus hidrologi.

Komponen biotik dan abiotik merupakan komponen yang sangat penting dalam pembentukan ekosistem dan keduanya harus saling melengkapi agar terjadi keseimbangan dalam ekosistem.

Video yang berhubungan

Di bawah ini yang termasuk penyusun ekosistem komponen abiotik adalah

Di bawah ini yang termasuk penyusun ekosistem komponen abiotik adalah
Lihat Foto

shutterstock.com

Ilustrasi ekosistem bawah kolam

KOMPAS.com – Ekosistem adalah sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan.

Terdapat dua macam ekosistem di Bumi, yakni ekosistem alami (tercipta tanpa campur tangan manusia) dan ekosistem buatan (dibuat dengan campur tangan manusia).

Contoh ekosistem alami adalah sungai, laut, dan pantai, sedangkan contoh ekosistem buatan adalah sawah dan kebun.

Dalam ekosistem, organisme makhluk hidup (biotik) melakukan interaksi dengan makhluk hidup tidak hidup (abiotik).

Dilansir dari buku Lingkungan Hidup Kita, komponen biotik dalam ekosisem adalah manusia, hewan, dan tumbuhan. Adapun yang termasuk komponen abiotik adalah cahaya matahari, batuan, tanah, udara, dan air.

Baca juga: Transplantasi Terumbu Karang dengan Pipa PVC, Bantu Kembalikan Ekosistem Laut Pulau Sangiang

Misalnya, rusa membutuhkan air, udara, rumput, dan sinar Matahari untuk bertahan hidup. Rumput juga membutuhkan air, udara, dan sinar Matahari untuk menjaga kelangsung hidupnya.

Dengan demikian, setiap makhluk hidup akan saling membutuhkan dan terus berinteraksi dengan lingkungannya agar tetap hidup.

Menjaga setiap komponen tetap berfungsi dan seimbang akan menjadikan ekosistem terus terjaga.

1. Komponen biotik

Komponen biotik adalah semua makhluk yang hidup di dalam suatu ekosistem. Terdapat dua macam komponen biotik, yakni:

a. Organisme autotrof

Organisme autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis makanannya sendiri dengan bantuan energi Matahari melalui proses fotosintesis.

Baca juga: Populasi Hiu Global Turun 71 Persen, Ini Artinya bagi Ekosistem

Peran organisme autotrof adalah sebagai produsen. Contoh organisme autotrof adalah semua organisme yang mengandung klorofil.

b. Organisme heterotrof

Organisme heterotrof adalah semua organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Organisme ini memanfaatkan bahan-bahan organik dan organisme lain sebagai makanan.

Organisme heterotrof dibagi menjadi tiga tingkatan, yakni konsumen, pengurai, dan detritivor.

Konsumen adalah organisme heterotrof yang secara langsung memakan organisme lain. Kemudian, ada pengurai yang mendapatkan makanan dari penguraian organisme mati.

Terakhir, ada detritivor yang merupakan pemakan partikel organik atau jaringan yang telah membusuk, seperti lintah dan cacing.

Baca juga: Pembangunan TNK bisa Bahayakan Ekosistem dan Konservasi Komodo

2. Komponen abiotik

Komponen abiotik adalah benda-benda tidak hidup yang ada di dalam suatu ekosistem. Abiotik dalam ekosistem meliputi aspek kimia dan fisika, seperti tanah, air, Matahari, udara, dan energi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Abiotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang tidak hidup (benda-benda mati). Komponen abiotik merupakan komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda tak hidup. Secara terperinci, komponen abiotik merupakan keadaan fisik dan kimia di sekitar organisme yang menjadi medium dan substrat untuk menunjang berlangsungnya kehidupan organisme tersebut. Beberapa contoh komponen abiotik adalah air, udara, cahaya matahari, tanah, topografi, dan iklim.

Di bawah ini yang termasuk penyusun ekosistem komponen abiotik adalah

Tanah, air, udara, dan bebatuan merupakan contoh komponen abiotik

Hampir semua makhluk hidup membutuhkan air. Karena itu,air merupakan komponen yang sangat vital bagi kehidupan. Sebagian besar tubuh makhluk hidup tersusun oleh air dan tidak ada satupun makhluk hidup yang tidak membutuhkan air. Meskipun demikian, kebutuhan organisme akan air tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya. Begitu pula dengan ketersediaan air di suatu daerah, tidak sama antara daerah satu dengan yang lainnya.

Hal ini juga akan mempengaruhi cara hidup organisme yang ada di daerah-daerah tersebut. Misalnya hewan yang hidup di daerah gurun akan memiliki kapasitas penggunaan air yang relatif sedikit sebagai penyesuaian terhadap lingkungan hidupnya yang miskin air. Berbagai jenis tumbuhan yang ada juga beradaptasi dengan keadaan tersebut, salah satunya dengan membentuk daun yang tebal dan sempit sehingga mengurangi penguapan, contohnya adalah tumbuhan kaktus.

Udara sangat penting bagi kehidupan di bumi ini. Oksigen diperlukan manusia dan hewan untuk bernapas atau karbondioksida yang diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis juga berasal dari udara. Bahkan bumi pun dilindungi oleh atmosfer yang merupakan lapisan-lapisan udara.

Keadaan udara di suatu tepat dipengaruhi oleh cahaya matahari, kelembapan, dan juga temperatur (suhu). Intensitas cahaya matahari yang diterima oleh suatu daerah akan mempengaruhi kelembaban atau kadar uap air di udara. Selain itu, cahaya matahari juga menyebabkan peningkatan suhu atau temperatur udara. Adanya perbedaan temperatur menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan udara, sehingga udara mengalir atau bergerak membentuk angin. Kesemuanya memberikan pengaruh bagi organisme.

Cahaya matahari merupakan sumber energi utama semua makhluk hidup, karena dengannya tumbuhan dapat berfotosintesis. Sedangkan keberadaan uap air di udara akan mempengaruhi kecepatan penguapan air dari permukaan tubuh organisme. Organisme yang hidup di daerah panas (suhu udara tinggi dan kelembaban rendah) akan berupaya untuk mengurangi penguapan air dari dalam tubuh, misalnya unta yang merupakan hewan khas padang pasir. Sedangkan beruang kutub, karena hidup di lingkungan yang sangat dingin, beradaptasi dengan memiliki rambut yang tebal.

Selain perbedaan suhu udara juga bisa menimbulkan angin, yaitu aliran udara akibat perbedaan tekanan. Sehingga organisme akan menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. Contohnya pada tumbuhan. Tumbuhan yang hidup di daerah dengan angin yang kencang, daerah pantai misalnya, membentuk sistem perakaran yang kuat dan batang yang elastis supaya tidak mudah patah ketika diterpa angin. Contohnya jenis tumbuhan tersebut adalah cemara udang.

Keberadaan suatu ekosistem juga dipengaruhi oleh kondisi tanah. Bila bumi hanya berisi batu dan logam, tanpa ada tanah maka tidak akan ada berbagai jenis tumbuhan dan organisme lainnya. Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai jenis organisme, terutama tumbuhan. Adanya tumbuhan akan menjadikan suatu daerah memiliki berbagai organisme pemakan tumbuhan dan organisme lain yang memakan pemakan tumbuhan tersebut. Sebagai perbandingan adalah tanah yang subur dengan tanah yang tandus. Kualitas tanah bisa dilihat dari derajat keasaman (pH), tekstur (komposisi partikel tanah), dan kandungan garam mineral atau unsur hara.

Topografi adalah letak suatu tempat dipandang dari ketinggian di atas permukaan air laut atau dipandang dari garis bujur dan garis lintang. Topografi yang berbeda menyebabkan perbedaan penerimaan intensitas cahaya, kelembaban, tekanan udara, dan suhu udara, sehingga topografi dapat menggambarkan distribusi makhluk hidup.

Sedangkan iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata di suatu tempat yang luas dalam waktu yang lama (30 tahun), terbentuk oleh interaksi berbagai komponen abiotik seperti kelembaban udara,suhu, curah hujan, cahaya matahari, dan lain sebagainya.Iklim mempunyai hubungan yang erat dengan komunitas tumbuhan dan kesuburan tanah. Contohnya adalah di daerah yang beriklim tropis, seperti Indonesia, memiliki hutan yang lebat dan kaya akan keanekaragaman hayati yang disebut hutan hujan tropis sedang kan di daerah subtropis hutan seperti itu tidak dijumpai.

  1. ^Proposal mengenai kaitan Faktor Abiotik dengan kelangsungan hidup manusia, diakses tanggal 11-12-2011  Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
  2. ^Blog sains yang mengulas tentang komponen Abiotik, diakses tanggal 11-12-2011  Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
  3. ^Abiotik pada "The free dictionary", diakses tanggal 11-12-2011  Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
  4. ^Artikel prinsip-prinsip ekologi di Bebas UI, diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-11, diakses tanggal 11-12-2011  Parameter |first1= tanpa |last1= di Authors list (bantuan); Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
 

Artikel bertopik ekologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Komponen_abiotik&oldid=18669495"