Pada zaman dahulu pengolahan kulit hewan dapat diolah dengan cara

Jonathan Alfrendi Kamis, 8 Agustus 2019 | 15:00 WIB

Pada zaman dahulu pengolahan kulit hewan dapat diolah dengan cara

Contoh Model Pakaian Bangsa Mesir Kuno (Pixabay)

Bobo.id - Berbagai jenis model pakaian kini semakin bermunculan.

Namun, tahukah teman-teman, seperti apakah proses perkembangan kemunculan pakaian sebagai pelindung tubuh? Nah, berikut ini cerita singkatnya!

Baca Juga: Saat Pakaian Kita Basah, Warna Kainnya Berubah Jadi Gelap, Mengapa Begitu?

Kulit Binatang

Para ilmuwan memperkirakan bahwa manusia zaman purba menggunakan kulit binatang dan kulit pepohonan sebagai bahan pakaian.

Tujuannya untuk menutupi tubuhnya dari suhu udara yang panas dan dingin.

Peradaban Kuno

Pada tahun 5000 Sebelum Masehi (SM), manusia zaman dulu telah mengenakan pakaian yang terbuat dari serat alami.

Bangsa Mesir Kuno, misalnya, telah menggunakan jerami dan katun yang terbuat dari serat tanaman sebagai pakaian.

Baca Juga: Berenang Harus Menggunakan Pakaian Renang, Cari Tahu Alasannya, yuk!


Page 2


Page 3

Pada zaman dahulu pengolahan kulit hewan dapat diolah dengan cara

Pixabay

Contoh Model Pakaian Bangsa Mesir Kuno

Bobo.id - Berbagai jenis model pakaian kini semakin bermunculan.

Namun, tahukah teman-teman, seperti apakah proses perkembangan kemunculan pakaian sebagai pelindung tubuh? Nah, berikut ini cerita singkatnya!

Baca Juga: Saat Pakaian Kita Basah, Warna Kainnya Berubah Jadi Gelap, Mengapa Begitu?

Kulit Binatang

Para ilmuwan memperkirakan bahwa manusia zaman purba menggunakan kulit binatang dan kulit pepohonan sebagai bahan pakaian.

Tujuannya untuk menutupi tubuhnya dari suhu udara yang panas dan dingin.

Peradaban Kuno

Pada tahun 5000 Sebelum Masehi (SM), manusia zaman dulu telah mengenakan pakaian yang terbuat dari serat alami.

Bangsa Mesir Kuno, misalnya, telah menggunakan jerami dan katun yang terbuat dari serat tanaman sebagai pakaian.

Baca Juga: Berenang Harus Menggunakan Pakaian Renang, Cari Tahu Alasannya, yuk!

Pada zaman dahulu pengolahan kulit hewan dapat diolah dengan cara

Pada zaman dahulu pengolahan kulit hewan dapat diolah dengan cara
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi pakaian berwarna merah.

KOMPAS.com - Pakaian menjadi sebuah kebutuhan dan selalu digunakan manusia dari masa ke masa. Pakaian memiliki fungsi utama yaitu melindungi tubuh agar tetap hangat.

Pakaian terus mengalami perkembangan seiring pengaruh budaya, fungsi, dan mode. Biasanya pakaian terbuat dari bahan tekstil dan serat.

Namun pada zaman purbakala apakah teksil dan serat sudah terbuat? Lalu seperti apakah sejarah perkembangan pakaian? Berikut faktanya:

Sejarah pakaian

Pada zaman dahulu pengolahan kulit hewan dapat diolah dengan cara

Pada zaman dahulu pengolahan kulit hewan dapat diolah dengan cara
Lihat Foto

shutterstock.com

Ilustrasi pakaian purba

Dilansir dari situs History, pakaian manusia sudah ada sejak zaman purbakala.

Saat itu manusia belajar menggunakan kumparan untuk memintal benang dari serat tanaman dan hewan.

Sehingga kumparan menjadi alat tenun primitif pertama yang pernah dibuat dalam sejarah peradaban manusia.

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Kru Pesawat yang Jemput WNI di China Pakai Pakaian Khusus

Meski belum diketahui pasti kapan pakaian muncul.

Namun dari bukti penelitian menunjukkan bahwa sejarah pakaian sudah hadir sejak 100 ribu hingga 500 ribu tahun yang lalu. Hal tersebut ditunjukkan melalui bukti-bukti artefak yang ditemukan.

Di beberapa wilayah, Neanderthal adalah bangsa yang pertama kali membuat pakaian. Mereka belajar untuk menggunakan kulit binatang yang diburu sebagai pelindung tubuh agar tetap hangat dan kering.

Kemudian manusia Cro-Magnon mengembangkan pakaian menggunakan jarum dan benda runcing dari tulang binantang. Kemudian dibuat titik di salah satu ujung dan mata runcing di ujung lainnya.

Dengan alat tersebut mereka mampu menggabungkan beberapa kulit menjadi sebuah jubah. Jubah tersebut berbentuk persegi panjang yang diikat dan dibuat lubang sebagai leher. Jubah ini tak memiliki lengan dan diikat dengan ikat pinggang dari sisa kulit.

Penemuan alat pakaian

Pada zaman dahulu pengolahan kulit hewan dapat diolah dengan cara

Pada zaman dahulu pengolahan kulit hewan dapat diolah dengan cara
Lihat Foto

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Dwi mengoperasikan alat tenun untuk menghasilkan tenunan dari serat pohon gebang yang akan digunakan untuk berbagai macam kerajinan di sentra kerajinan tenun Dusun Gamplong, Desa Sumberrahayu, Moyudan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (17/9/2012).

Beberapa peneliti menemukan benda-benda tekstil yang sudah ada sejak zaman purbakala. salah satunya jarum jahit buatan tangan yang diperkirakan berumur 40 ribu tahun.

Selain jarum, juga ditemukan serat rami yang dicelup dan berada di sebuah goa prasejarah yang kisaran berumur 36 ribu tahun.

Baca juga: Demi Tampil Keren, Cocokkan Warna Pakaian dengan Skin Tone

Kemudian di Republik Ceko ditemukan alat tenun pertama dalam bentuk cetakan tekstil, keranjang dan jaring yang terbuat dari potongan tanah liat dan berusia 27 ribu tahun.

Bahkan para arkeolog juga menemukan patung-patung yang diukir menggunakan topi atau penutup kepala, ikat pinggang, dan tali pengikat pakaian.

Patung tersebut berada di Eropa Timur. Arkeolog juga menemukan pengukur rajutan, kumparan jarum dan tongkat tenun, yang diyakini digunakan dalam pembuatan tekstil.

Kemudian muncul kain pada 5.000 Sebelum Masehi sebagai pakaian beras dari serat alami. Peradaban Mesir dan India memperkenalkan jeramindan katun yang terbuat dari serat tanaman.

Terdapat kain dengan wol dari bulu hewan. Kemudian Tiongkok memperkenalkan sutra yang terbuat dari serat ulat sutra.

Memasuki era modern dan berkembangnya pengetahuan manusia, pada abad ke-20 kain mulai terbuat dari mineral atau serat sintesis.

Baca juga: Kemenkes: Pakaian dan Makanan Impor Bukan Media Penyebar Virus Corona

Jenis-jenis kain yang sekarang kita kenal untuk membuat pakaian antara lain rayon, asetat, nylon, akrilik, polyester, dan spandex.

Pakaian kemudian mengalami perkembangan dari masa ke masa. Dikutip dari Textile School setelah mengenal kain, kemudian muncul beberapa bagian pada pakaian, di antaranya:

Penggunaan kancing untuk pertamakalinya berasal dari Lembah Indus sekitar 2.000 Sebelum Masehi. Kancing tersebut terbuat dari cangkang yang dilubangi dan dijahit di pakaian.

Kancing kemudian berkembang dan digunakan dalam peradaban Tiongkok serta Romawi Kuno. Pada abad ke-13 Jerman mengaplikasikan kancing pada sebuah pakaian dalam skala industri.

  • Pada zaman dahulu pengolahan kulit hewan dapat diolah dengan cara

    Pada zaman dahulu pengolahan kulit hewan dapat diolah dengan cara
    Lihat Foto

    shutterstock.com

    ilustrasi baju bangsawan

    Kerah

Kerah biasanya identik dengan pakaian yang formal atau resmi. Kerah dikembangkan mulai dari bentuk ruffle. Ruffle adalah lipatan kain atau pita pada bagian leher pakaian.

Pada abad ke -17 dampai 18, bangsa Eropa menggunakan saku sebagai kantong atau tas kecil yang terpisah. Tas tersebut menggantung di bagian pakaian atau celana.

Saat ini saku berkembang menjadi bagian yang utuh dengan pakaian atau celana.

Baca juga: Beranikan Diri Mengenakan Pakaian Berwarna ala Kallula

Ritsleting berarti mengunci. Digunakan pada pakaian sejak abad ke-19. Awalnya ritsleting ini berbentuk besar dan tebal. Kemudian disempurnakan dan memiliki banyak varian hingga sekarang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.