Tari Wayang – Mengenal tarian wayang yang merupakan tarian yang latar belakangnya diambil dari kisah pewayangan. Tari jenis ini marak di Jawa Barat dengan kisah yang berbeda. Show
Para penarinya mengenakan kostum sesuai tokoh wayang yang diperankannya dengan sentuhan musik dan hiasan khas budaya Jawa Barat. Asal dan Sejarah Tari WayangTarian ini mulai dikenal oleh masyarakat pada jaman Syekh Syarif Hidayatullah di Kesultanan Cirebon di abad 16. Kemudian tersebar ke daerah lain di Jawa Barat di bawa oleh para seniman keliling misalnya ke Sumedang, Bogor atau Tasikmalaya. Tahun 1926 Raden Ono Lesmana Kartadikusumah terus mengembangkan beragam tarian wayang hingga tahun 1987 di daerah Sumedang. Karena memiliki dasar pencak silat, sebagian gerak tarian yang memiliki karakter satria terlihat pengaruh pencak silat dalam koreografinya. Penokohan Karakter Tari WayangAda beberapa tokoh wayang yang kerap dijadikan tokoh utama dalam kisah yang dibawakan oleh tarian misalnya Gatotkaca, Srikandi, Adipati Karna dan lainnya. Tokoh utama ini bisa diperankan oleh pria maupun wanita dengan kostum yang sesuai, secara tarian tunggal atau berkelompok.
Penokohan karakter pewayangan yang ditampilkan mirip dengan penggambaran dalam pertunjukkan wayang golek. Khususnya dengan penokohan sesuai jenis kelamin karakternya. Kecuali dalam kasus tranvesti dimana penari wanita memerankan tokoh wayang pria tapi penari pria tidak memainkan tokoh wanita. Tari Wayang PopulerAda kisah pewayangan populer yang sering ditampilkan dalam tari wayang yaitu penokohan Arayana atau Narayana yang kemudian dikenal sebagai Kresna yang memangku jabatan sebagai Raja Drawati. Sejak mudanya memiliki perilaku ksatria yang cerdas dan berhasil Raja Kangsa yang lalim. Setelah mengalahkan raja Kangsa itulah Arayana menikah dan menjadi Raja Drawati dengan gelar khusus sebagai titisan Dewa Wisnu yaitu Sri Batara Kresna. Tari Arayana menggambarkan rasa syukur kepada para dewa atas anugrah menjadi titisan Wisnu, tingkatan karakternya termasuk satria ladak. Filosofi yang ditampilkan dalam tarian ini adalah selalu bersyukur pada Tuhan atas hidup dan seluruh pengalamannya, kebahagiaan dan perjuangannya. Agar manusia selalu mengupayakan memiliki karakter yang terpuji dan menjunjung kebenaran dan keadilan. Unsur karawitan pengiring tari Arayana ini menggunakan lagu Ageung Kastawa yang beritme lambat dan lagu Sawiletan Palimanan yang ritmenya sedang. Tarian ini juga didukung gaya pedalangan dengan memasukkan suara Waditra Kecrek yang terdengar harmonis dengan suara kendang. Alat Musik Pengiring Tari WayangTarian ini selalu diiringi oleh gamelan salendro dimana satu set gamelan salendro lengkap terdiri dari seperangkat. Bonang, demung, gambang, gong, kendang, kempul, kenong, peking, rebab, rincik, saron pangbarep, saron pangbarung, selentem, waditra saron (dua buah) dan iringan vokal sinden. Properti Tari WayangAwalnya kostum yang dikenakan penari wayang adalah pakaian keraton Sunda harian dilengkapi dengan kain selendang panjang. Kemudian berkembang di jaman Mangkunegaran VI (tahun 1881-1896) dengan tambahan irah-irahan (semacam mahkota penutup kepala) yang terbuat dari kulit dan dihias dengan perada.
Tari Kecak Berasal dari ? Sejarah, Properti dan Pola Lantai Unsur Kelengkapan Pertunjukan Tari WayangAgar sebuah pertunjukan tari wayang bisa berjalan sempurna, ada banyak unsur kelengkapan yang harus dipersiapkan. Mulai dari lokasi pementasan, tata panggung, sutradara, dalang, gamelan dan kostum, seperti yang dijelaskan di bawah ini: 1. Lokasi PementasanUmumnya tari wayang dipentaskan di dalam gedung atau di atas panggung untuk memasang layar latar belakang (backdrop) sesuai cerita. Misalnya gambar lingkungan dalam keraton atau hutan dan sungai. Bagian pinggir panggung untuk lokasi penempatan gamelan dan duduknya sinden (vokal). 2. DalangSebenarnya dalang biasanya memainkan boneka wayang, namun dalam tari wayang dalang ini juga dihadirkan untuk memberikan latar belakang cerita atas tarian yang dipentaskan. Biasanya dalang duduk di dekat sinden di area gamelan di letakkan. 3. Gamelan dan PengrawitPementasan tari wayang selalu diiringi dengan musik dari gamelan yang dimainkan oleh pengrawitnya untuk mendukung suasana yang diinginkan. Ritme musik juga menjadi pendukung gerak tarian misalnya ritme cepat saat melakukan adegan pertempuran atau ritme pelan mendayu saat putri sedih. 4. SutradaraPeran sutradara dalam pementasan tari wayang biasanya adalah orang yang mengarahkan koreografi sesuai kisah yang ingin ditampilkan. Sutradara harus memahami cerita aslinya, berbagai tokoh yang terlibat dalam kisah tersebut dan bagaimana menampilkannya, juga mengerti seni tari wayang. 5. Gerakan Tari WayangTata laku tari wayang adalah tradisional klasik. Gerak tari didasarkan dari beberapa karakter yaitu tari Putri Luruh dan Lanyap, tari Putra Gagah atau Luruh dan Lanyap dan tari Gecul. Gerak baku tari wayang sesuai patokan yang berlaku. Seperti Gajah-gajahan, Golek Iwang, Bapang, Ukel Wuluh (gerak putar tangan), Besut (gerak penghubung), Sabetan, Lumaksana (gerak berjalan maju atau mundur), Kebyok Kebyak Sampur (mengibaskan selendang agar tersangkut di tangan). Namun semua gerakan dasar tadi akan dikombinasikan sesuai dengan karakter yang diperankan karena beberapa karakter jahat mungkin lebih dinamis dan keras sedangkan karakter putri akan lemah lembut. Detail gerakan tergantung karakter dan ritme musiknya. 6. Kostum LengkapSeperti dibahas sebelumnya, kostum lengkap dan riasan wajah selalu disesuaikan dengan karakter yang diperankan sehingga belum tentu semua properti tari wayang akan dipakai. Ada yang perlu menggunakan senjata, ada kostum sederhana untuk tokoh pendukung tapi bisa mewah untuk tokoh utama. 7. Lampu dan SuaraAwalnya pementasan tarian ini hanya diterangi oleh obor api dan pengaturan suara oleh kentongan. Tapi kini sudah menggunakan daya listrik dengan sistem suara elektronik sehingga bisa menampilkan atau menghidupkan suasana seperti yang diinginkan. Juga memberikan kesan dramatis pada beberapa adegan. Fungsi Tari WayangPementasan tari wayang biasanya digunakan sebagai sarana hiburan namun karena cerita yang disampaikan maka terselip juga filosofi di dalamnya.
Tari Indang Berasal dari ? Sejarah, Properti dan Pola Lantai Seperti dasar kisah pewayangan dari kisah Ramayana atau Mahabaratha tentang perjuangan, baik dan buruk, kepahlawanan dan filosofi lain yang memiliki nilai simbolik. Keunikan Tari WayangAda banyak hal yang hanya bisa dilihat dari tari wayang sehingga menjadi hal unik yang tidak ditemukan pada tari jenis lain. Khususnya karena kisah yang disampaikan termasuk kaya dengan sumber sesuai kisah pewayangan. Berikut adalah keunikan tari wayang: 1. Kaya Akan Cerita dan FilosofiSeperti pementasan wayang golek, kisah yang serupa juga diperankan oleh penari dalan tari wayang. Kisah pewayangan biasanya diambil dari kisah Ramayana atau Mahabaratha sehingga tidak pernah kehabisan sumber atau ide cerita untuk dibuat pementasan tari wayang. Semua kisah tersebut mengandung filosofi yang ingin disampaikan agar menjadi pelajaran bagi orang yang menyaksikannya. Misalnya nilai atau sikap kepahlawanan, baik buruk sifat manusia, kewibawaan pemimpin dan kelembutan dan keanggunan wanita. Juga lelucon gaya Punakawan untuk menghibur. 2. Memiliki Beragam KostumKarena banyaknya tokoh yang diperankan dalam tarian ini maka kostum pendukungnya juga harus banyak sesuai karakter yang ditampilkan. Kostum untuk ksatria atau raja dan putri biasanya terlihat lengkap dan mewah sementara untuk punakawan atau prajurit tampil lebih sederhana. Belum lagi karakter khusus yang membutuhkan topeng atau kostum khusus seperti Cakil, Hanoman dan berbagai karakter lain yang tampil berbeda dari tokoh lainnya. Tokoh khusus seperti ini membutuhkan penanganan khusus seperti riasan dan aksesoris pendukungnya. 3. Dialog Dalam PementasanSelain tarian, saat pementasan juga dilengkapi dengan dialog dalam bentuk tembang. Tembang ditampilkan dalam dua jenis yaitu Sworo Lola atau suara sendiri karena menyanyi tanpa musik. Yang kedua adalah Greget Saut (keadaan emosi yang jelas) dengan iringan musik. 4. Jenis GerakanDalam tari wayang terdapat istilah Wirogo Wiroso Wiromo. Wirogo artinya gerakan fisik, wiroso adalah gerakan karena dorongan rasa dan wiromo artinya mengikuti irama. Semua gerakan ini akan dimasukkan ke dalam koreografi tarian yang ditampilkan. Penutup Tari WayangTari wayang adalah jenis tarian Jawa Barat yang mendukung perkembangan wayang golek dan memiliki kesamaan cerita dan filosofi, hanya saja disampaikan dengan media yang berbeda. Keunikan kisah yang ditampilkan bisa disesuaikan dengan tema dan bisa dipentaskan secara kolosal jika memungkinkan. Tari Wayang |