Panitia Sembilan berhasil menyelesaikan dasar negara yang dituangkan ke dalam

Panitia Sembilan berhasil menyelesaikan dasar negara yang dituangkan ke dalam?

  1. Piaga Jakarta
  2. Deklarasi Djuanda
  3. UUD 1945
  4. Pancasila
  5. Semua jawaban benar

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: A. Piaga Jakarta.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban A benar, dan 0 orang setuju jawaban A salah.

Panitia Sembilan berhasil menyelesaikan dasar negara yang dituangkan ke dalam piaga jakarta.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. Piaga Jakarta menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban B. Deklarasi Djuanda menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban C. UUD 1945 menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. Pancasila menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah A. Piaga Jakarta

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Merdeka.com - Pernahkah kamu mendengar tentang Panitia Sembilan? Panitia Sembilan adalah sebuah panitia kecil yang dibentuk sebelum masa reses BPUPKI dimulai. Panitia Sembilan ini punya tugas untuk menyusun rumusan yang akan menjadi dasar negara sesuai dengan pandangan yang sudah dimiliki oleh para anggota BPUPKI.

Hasil kerja keras Panitia Sembilan ini membuahkan sebuah hasil, yaitu rumusan dasar negara. Muhammad Yamin memberi nama hasil rumusan ini dengan nama Piagam Jakarta.

Rumusan Piagam Jakarta ini berisi tentang:

  1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
  2. (menurut) dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Persatuan Indonesia.
  4. (dan) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
  5. (serta dengan mewujudkan suatu) keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Perumusan terakhir dasar negara dilakukan di sidang kedua BPUPKI yang dilakukan pada tanggal 10 Juli 1945. Di sidang itu, mereka juga membahas tentang rancangan Undang-undang dan pembukaannya. Pembahasan dilakukan oleh sebuah Panitia Perancang UUD yang diketuai oleh Ir Sukarno dan beranggotakan banyak pahlawan lain seperti AA Maramis, Otto Iskandar Dinata, Agus Salim, Mr. Supomo, Mr Ahmad Subarjo, KH Wahid Hasyim, Mr. Latuharhary, Mr. Wongsonegoro, Mr RP Singgih dan Tang Eng Hoat.

Di tanggal 1 Juli 1945, Panitia Perancang UUD itu setuju bahwa isi pembukaan UUD akan diambil dari isi Piagam Jakarta. Panitia Perancang UUD juga membentuk Panitia Kecil Perancang UUD yang diketuai oleh Mr Supomo. Hasil rumusan panitia ini akan disempurnakan oleh Panitia Penghalus Bahasa. Nah, sekarang kamu sudah tahu tentang Panitia Sembilan dan hasil perumusannya. Sampai sekarang, hasil rumusan itu masih kita gunakan untuk pedoman sehari-hari.

Panitia Sembilan berhasil menyelesaikan dasar negara yang dituangkan ke dalam?

  1. Piaga Jakarta
  2. Deklarasi Djuanda
  3. UUD 1945
  4. Pancasila
  5. Semua jawaban benar

Jawaban yang benar adalah: A. Piaga Jakarta.

Dilansir dari Ensiklopedia, panitia sembilan berhasil menyelesaikan dasar negara yang dituangkan ke dalam Piaga Jakarta.

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. Piaga Jakarta adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban B. Deklarasi Djuanda adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban C. UUD 1945 adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban D. Pancasila adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

Read: Budaya hidup sehat kita harus berpodoman pada?

Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. Piaga Jakarta.

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

  1. Piaga Jakarta
  2. Deklarasi Djuanda
  3. UUD 1945
  4. Pancasila
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: A. Piaga Jakarta

Dilansir dari Ensiklopedia, panitia sembilan berhasil menyelesaikan dasar negara yang dituangkan ke dalam piaga jakarta.

Panitia Sembilan berhasil menyelesaikan dasar negara yang dituangkan ke dalam

Panitia Sembilan berhasil menyelesaikan dasar negara yang dituangkan kedalam?

  1. Piaga Jakarta
  2. Deklarasi Djuanda
  3. UUD 1945
  4. Pancasila
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: A. Piaga Jakarta

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, panitia sembilan berhasil menyelesaikan dasar negara yang dituangkan kedalam piaga jakarta.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu yang berperan dalam penyusunan naskah teks proklamasi diantaranya? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Panitia Sembilan berhasil menyelesaikan dasar negara yang dituangkan ke dalam

Panitia Sembilan berhasil menyelesaikan dasar negara yang dituangkan ke dalam?

  1. Piaga Jakarta
  2. Deklarasi Djuanda
  3. UUD 1945
  4. Pancasila
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: A. Piaga Jakarta

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, panitia sembilan berhasil menyelesaikan dasar negara yang dituangkan ke dalam piaga jakarta.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan melalui 2 cara yaitu? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Panitia Sembilan adalah kelompok yang dibentuk pada tanggal 1 Juni 1945, diambil dari suatu Panitia Kecil ketika sidang pertama BPUPKI. Panitia Sembilan dibentuk setelah Ir. Soekarno memberikan rumusan Pancasila. Adapun anggotanya adalah sebagai berikut:

  1. Ir. Soekarno (ketua)
  2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua)
  3. Mr. Alexander Andries Maramis (anggota)
  4. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)
  5. Abdoel Kahar Moezakir (anggota)
  6. H. Agus Salim (anggota)
  7. Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
  8. Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (anggota)
  9. Mr. Mohammad Yamin (anggota)

Panitia Sembilan berhasil menyelesaikan dasar negara yang dituangkan ke dalam

Hasil rapat Panitia Sembilan

Setelah melakukan kompromi antara 4 orang dari kaum kebangsaan (nasionalisme) dan 4 orang dari pihak Islam, tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan menghasilkan rumusan dasar negara yang dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang berisi:

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

Dan perjuangan pergerakan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan Rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat Rahmat Allah Yang Mahakuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah-darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam Hukum Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan Rakyat dengan berdasar kepada: "Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat-kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".

Jakarta, 22-6-1945[1]

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang bersidang sesudah Proklamasi Kemerdekaan, menjadikan Piagam Jakarta sebagai Pendahuluan bagi Undang-Undang Dasar 1945, dengan mencoret bagian kalimat dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluk-pemeluknya". Alasannya.Untuk menjaga persatuan dan kesatuan karena ada keberatan oleh pihak lain yang tidak beragama Islam.[2]

  1. ^ Jakarta, 22-6-1945
  2. ^ Hatta, Mohammad (2015). Politik, Kebangsaan, Ekonomi (1926-1977). Jakarta: Kompas. hlm. 310. ISBN 9789797099671. 

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Panitia_Sembilan&oldid=21540575"