Peluang dan tantangan teknologi bagi generasi muslim milenial

Di era digital ini, kita semakin dimudahkan dalam banyak hal karena kemajuan teknologi informasi. Seiring dengan perubahan zaman yang bergerak ke arah yang lebih canggih, semakin banyak pula inovasi yang terjadi, yang tentunya memberikan manfaat bagi manusia.

Manusia terus bergerak dalam proses digitalisasi. Penemuan dan inovasi berkat keberadaan teknologi informasi dan komunikasi itu menjadi sahabat yang menyertai aktivitas manusia sehari-hari lewat media komputer, smartphone, televisi dan perangkat elektronik lainnya.

Melalui teknologi informasi, kita bisa melakukan komunikasi jarak jauh dengan mudah dan cepat. Aplikasi jejaring sosial yang tersedia di berbagai perangkat bisa menghubungkan kita dengan orang yang yang berasal dari seluruh penjuru dunia.

Smartphone, khususnya, menjadi barang wajib ada di era digital ini. Semua kalangan merasa harus memiliki smartphone yang terhubung dengan internet dan menggunakan aplikasi media sosial.

Banyak penduduk Indonesia yang menjadi pengguna aktif media sosial. Mereka memiliki akun media sosial yang popular seperti facebook, instagram, twitter dan sebagainya. Dari sana mereka memperoleh kemudahan demi kemudahan dalam berinteraksi dengan berbagai pihak, yang diperoleh dengan modal paket data atau langganan internet.

Tali persaudaraan bisa semakin kuat karena kita terhubung melalui media sosial, di mana komunikasi yang semula terasa susah menjadi jauh lebih mudah. Itulah dampak positif media sosial.

Selain untuk mempererat tali silaturrahmi, kehadiran media sosial ternyata juga membawa dampak positif bagi dunia bisnis. Karena setiap orang, terutama generasi milenial, memiliki kesempatan untuk menjadi entrepreneur di dunia maya.

Menghadapi perubahan ini, generasi milenial diharapkan bisa menyikapi peluang yang ada sehingga mampu menciptakan lapangan kerja baru. Bagi yang menjadi pelaku bisnis, kemajuan dalam bidang teknologi informasi ini merupakan peluang yang luar biasa.

Banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan oleh generasi milenial yang menjalankan usaha bisnismya dengan basis online. Bagaimana tidak, sekarang kita dapat menjalankan usaha tanpa harus membangun dan atau menyewa toko. Mereka  bisa dengan bebas menuangkan ide, bakat, dan kreativitasnya untuk berkarya walau hanya bermodalkan smartphone. 

Namun demikian, kemajuan teknologi informasi tidak hanya menyajikan peluang yang menguntungkan, namun juga menyajikan tantangan. Di antara beberapa ancaman yang ada, misalnya penyebaran pornografi dan paham radikalisme yang harus diantisipasi agar tidak menimbulkan masalah bagi generasi muda yang sedang bertumbuh dan berkembang menjadi calon penerus perjuangan bangsa.

Kehadiran teknologi informasi juga membawa dampak yang sangat positif pada berbagai bidang. Misalnya kewirausahaan dan bisnis, ekonomi perbankan, pendidikan, pemerintahan, kesehatan, transportasi, penelitian dan sebagainya. Sebab teknologi informasi mempermudah segala urusan dan pekerjaan, termasuk  menciptakan banyak profesi baru yang memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi.

Seperti halnya di bidang kewirausahaan, saat ini banyak bermunculan marketplace seperti bukalapak, tokopedia, shopee, lazada dan sebagainya. Selain menawarkan fasilitas dan keuntungan yang menarik, marketplace ini juga dinilai mampu menjamin keamanan transaksi berbasis online dari tindak penipuan.

Di sisi lain, tren teknologi informasi dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan melalui platform e-commerce atau marketplace, akibatnya banyak generasi milenial yang sukses mengembangkan bisnis secara online dan menjangkau lebih banyak pelanggan.

Dalam bidang ekonomi dan perbankan, dengan hadirnya fasilitas mobile banking, kita sangat dimudahkan dalam bertransaksi transfer uang, pembayaran tagihan, pembelian pulsa dan pembayaran listrik, telepon, air, pajak serta transaksi lainnya hanya dengan mengikuti instruksi yang ada pada aplikasi smartphone, tanpa harus datang secara fisik.

Kehadiran teknologi informasi pun turut dirasakan di bidang pendidikan.  Dahulu, kegiatan belajar mengajar sangat bertumpu pada buku cetak. Semua hal yang dituliskan untuk keperluan referensi bahan ajar dan pembuatan tugas-tugas sekolah bersumber dari buku.

Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, kita bisa memanfaatkan media internet dan mengoptimalkan e-learning untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang mungkin tidak ditemukan di buku.

Selain itu, dalam hal mendaftar masuk sekolah dan berkuliah, dahulu kita harus datang langsung ke sekolah dan universitas tujuan yang diinginkan. Akan tetapi, sekarang telah diterapkan registrasi berbasis online yang dinilai sangat menghemat waktu dan lebih efisien.

Bahkan, sekarang mayoritas sekolah dan kampus memberikan fasilitas mengajar jarak jauh karena “dipaksa” oleh situasi pandemi., Melalui perantara internet kita sudah bisa terhubung dengan guru dan dosen tanpa harus bertatap muka langsung.

Di bidang pemerintahan, pelaksananaan e-government mengacu kepada penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara  pemerintah dan pihak-pihak lain.

Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan serta transaksi keuangan pemerintah, dilakukan secara online menggunakan aplikasi teknologi guna mempercepat proses transparansi pertanggungjawaban dan akuntabilitas penggunaan anggaran dan meningkatkan pelayanan kepada publik.

Teknologi informasi juga sangat berjasa sekali dalam perbaikan berbagai manajemen industri kesehatan. Jika dulu pencatatan riwayat kesehatan pasien hanya ditulis dalam sebuah berkas, sekarang pencatatan juga dilakukan dan diarsipkan di komputer.

Manajemen data berbasis digital berperan membantu meningkatkan keamanan data dari pasien serta memudahkan petugas untuk mengetahui rekam medis pasien dengan cepat. Hal ini meliputi data klinis pasien dari hasil pemeriksaan dokter ataupun hasil laboratorium.

Pada sektor transportasi, yang sedang booming saat ini, penggunaan transportasi konvensional menghadapi persaingan dengan transportasi berbasis online. Sebagai generasi milenial tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya  perangkat teknologi informasi. Dengan bermodal aplikasi yang ada pada gadget atau smartphone, generasi milenial dapat melakukan transaksi jasa transportasi secara online.

Akibat dari perkembangan teknologi informasi, juga muncullah profesi-profesi baru. Di antaranya  Food Blogger, Selebgram, Youtube Specialist, Web Developer, Social Media Specialist, Digital Marketer, APP Developer, Content Writer, Video Creator, Affiliate Account Manager, Graphic Designer, Data Analyst, dan UI/UX Designer.

Profesi ini lahir akibat dampak teknologi secara langsung serta perilaku atau gaya hidup pengguna teknologi, di mana pekerjaan baru tersebut tentu sangat membutuhkan skill dan kecerdasan yang mumpuni. Saat ini teknologi informasi berkembang dengan begitu pesat sehingga memungkinkan generasi milenial melakukan berbagai hal, guna meningkatkan kapasitas dan keterampilannya.

Terlebih lagi generasi milenial lebih melek terhadap teknologi dan perkembangannya. Mereka bisa lebih peka terhadap tren yang ada saat ini sekaligus bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas kerja. Makanya, tidak heran jika saat ini sudah mulai banyak pebisnis muda sukses yang hadir dengan berbagai ide kreatif serta inovatif.

Banyak generasi milenial yang begitu cerdas, kreatif, inovatif serta mandiri dalam melihat peluang dan pasar di era digital dengan menjadi YouTuber atau vlogger. Misalnya dengan memposting video-video kreatif di channel-nya, mendapatkan subscriber atau pelanggan dan kemudian menikmati penghasilan dari konten-konten kreatif yang telah dibuat.

Hadirnya talenta muda, melalui kreativitas dan inovasi yang dilakukan dengan memanfaatkan hobi dan bakatnya secara optimal, menjadikan generasi milenial bisa mendapatkan pemasukan dan keuntungan yang besar. Melalui kreativitas dan inovasinya tersebut, kesuksesan berkarir untuk masa depan akan nyata terlihat dan dirasakan.

Generasi milenial harus mampu beradaptasi dengan cepat dan sebaik mungkin, serta menciptakan peluang pemanfaatan teknologi untuk produktivitas. Bila generasi milenial mampu bersaing secara produktif dan kompetitif, maka keberhasilan akan menjadi jawabannya.

Kemampuan memanfaatkan hadirnya teknologi informasi, bagi para milenial, menjadi tiket untuk meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam karir dan masa depan. Di sisi lain sekaligus menjadi bukti keberhasilan anak bangsa dalam menyongsong kemajuan Indonesia di masa depan.

Kemenko PMK – Sebagai generasi penerus bangsa serta agen perubahan, pemuda memiliki peran yang penting dalam proses pembangunan dan berpartisipasi untuk menyelesaikan tantangan persoalan dalam bidang sosial dan lingkungan khususnya di era digital saat ini.

Tatangan utama generasi muda dalam perkembangan digital adalah untuk tidak hanyut dan menjadi korban dari sisi negatif kemajuan teknologi. Selain itu, pemuda berperan penting sebagai subjek pembangunan dan menjadi agen perubahan untuk lingkungannya, melalui partisipasi aktif pemuda dalam kegiatan sosial-kemasyarakatan. 

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono mengatakan cara untuk menghadapi tantangan pada generasi muda yaitu membangun kepedulian sosial sejak dini. 

“Saya kira yang harus menjadi kesadaran bersama pada setiap orang tua untuk membangun kesadaran sosial terhadap anak sejak dini dimulai dari lingkungan keluarga, sehingga nantinya anak tidak menjadi orang yang individualistis,” ujarnya saat menjadi narasumber pada acara Diskusi Online yang diselenggarakan oleh Tempo, pada Kamis (28/10).

Deputi Agus juga menambahkan, dengan adanya penguatan literasi digital ini, diharapkan para generasi muda akan memiliki daya tahan yang cukup dalam menghadapi bombardir informasi negatif di berbagai platform digital yang ada. 

“Kemudian, yang harus dilakukan secara bersama-sama khususnya para generasi muda ini yaitu melalui penguatan literasi digital baik dari sisi teknis maupun dalam etika berbudaya di dunia digital,” jelasnya.

Deputi Agus menambahkan, pemerintah perlu berpartisipasi aktif dengan membuat regulasi terkait penguatan literasi digital. Dengan adanya sebuah regulasi yang disepakati bersama dapat mencegah perilaku berisiko dari pemanfaatan teknologi informasi saat ini. 

"Supaya para pemuda ini nantinya dapat membangun Negara Indonesia menjadi lebih baik kedepannya," pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, terdapat narasumber lainnya yang dihadiri oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bonifasius Wahyu Pudjianto, dan Direktur Jendral Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar Baharudin.