Penemuan api dalam kehidupan masyarakat pada zaman praaksara diawali dengan cara…

Bagi manusia purba, proses penemuan api merupakan bentuk inovasi yang sangat penting. Berdasarkan data arkeologi, penemuan api kira-kira terjadi pada 400.000 tahun yang lalu. Penemuan pada periode manusia Homo erectus. Api digunakan untuk menghangatkan diri dari cuaca dingin. Dengan api kehidupan menjadi lebih bervariasi dan berbagai kemajuan akan dicapai. Teknologi api dapat dimanfaatkan manusia untuk berbagai hal. Di samping itu penemuan api juga memperkenalkan manusia pada teknologi memasak makanan, yaitu memasak dengan cara membakar dan menggunakan bumbu dengan ramuan tertentu. Manusia juga menggunakan api sebagai senjata. Api pada saat itu digunakan manusia untuk menghalau binatang buas yang menyerangnya. Api dapat juga dijadikan sumber penerangan. Melalui pembakaran pula manusia dapat menaklukkan alam, seperti membuka lahan untuk garapan dengan cara membakar hutan. Kebiasaan bertani dengan menebang lalu bakar (slash and burn) adalah kebiasaan kuno yang tetap berkembang sampai sekarang.

Dengan demikian bagi masyarakat praaksara api bermanfaat untuk menghangatkan tubuh, memasak/membakar makanan, sebagai senjata perlindungan dari hewan buas dan membuka lahan.

ASTALOG.COM – Salah satu dari contoh langkah awal manusia dalam menuju peradaban adalah penemuan cara membuat dan menggunakan api. Seperti yang kita tahu, manusia purba, nenek moyang kita hidup ratusan ribu tahun yang lalu menggunakan api dari arang dan tulang-tulang hangus yang ditemukan dalam gua mereka. Bahkan batu-batu yang digunakan sebagai perapian masih berdiri tegak dan telah ditemukan oleh para peneliti.

Bagi manusia purba, proses penemuan api merupakan bentuk inovasi yang sangat penting. Berdasarkan data arkeologi, penemuan api kira-kira terjadi pada 400.000 tahun yang lalu. Penemuan pada periode manusia Homo erectus. Banyak manfaat dan kegunaan dari api saat itu. Manusia purba bahkan bisa dikatakan dapat bertahan hidup karena bantuan api.

Penemuan Api
Pada awalnya pembuatan api dilakukan dengan cara membenturkan dan menggosokkan benda halus yang mudah terbakar dengan benda padat lain. Sebuah batu yang keras, misalnya batu api, jika dibenturkan ke batuan keras lainnya akan menghasilkan percikan api. Percikan tersebut kemudian ditangkap dengan dedaunan kering, lumut atau material lain yang kering hingga menimbulkan api. Pembuatan api juga dapat dilakukan dengan menggosok suatu benda terhadap benda lainnya, baik secara berputar, berulang, atau bolak-balik. Sepotong kayu keras misalnya, jika digosokkan pada kayu lainnya akan menghasilkan panas karena gesekan itu kemudian menimbulkan api.’

PELAJARI:  Pengertian Tindakan Ekonomi

Setelah mengalami banyak kegagalan, akhirnya cara membuat api ditemukan yaitu dengan membenturkan dua buah batu atau dengan menggesekan dua buah kayu, sehingga akan menimbulkan percikan api yang kemudian bisa kita gunakan pada ranting atau daun kering yang kemudian bisa menjadi sebuah api.

Penemuan api dalam kehidupan masyarakat pada zaman praaksara diawali dengan cara…
 

Pada waktu manusia menginjak-injak batu-batuan dalam gelap, mereka melihat percikan-percikan api saat batu-batu tersebut berbenturan. Kejadian itu berlangsung selama ribuan tahun sebelum mereka menjadi cukup cerdik untuk dengan sengaja membenturkan batu-batu.

Manfaat Api Untuk Manusia Purba Ada beberapa manfaat api untuk manusia purba, antara lain: 1. Api digunakan untuk menghangatkan diri dari cuaca dingin. 2. Dengan api kehidupan menjadi lebih bervariasi dan berbagai kemajuan akan dicapai. 3. Teknologi api dapat dimanfaatkan manusia untuk berbagai hal. 4. Penemuan api memperkenalkan manusia pada teknologi atau metoda memasak makanan, yaitu memasak dengan cara membakar dan menggunakan bumbu dengan ramuan tertentu. 5. Manusia juga menggunakan api sebagai senjata. 6. Api digunakan manusia untuk menghalau binatang buas yang menyerangnya. 7. Api dapat juga dijadikan sumber penerangan.

8. Melalui pembakaran pula manusia dapat menaklukkan alam, seperti membuka lahan untuk garapan dengan cara membakar hutan. Kebiasaan bertani dengan menebang lalu bakar (slash and burn) adalahkebiasaan kuno yang tetap berkembang sampai sekarang.

Penemuan api dalam kehidupan masyarakat pada zaman praaksara diawali dengan cara…

Penemuan api dalam kehidupan masyarakat pada zaman praaksara diawali dengan cara…
Lihat Foto

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO

Kubur batu di Kampung Raja Prailiu, Waingapu, Sumba Timur. Kuburan batu besar yang identik dengan jaman megalitikum, bisa dengan mudah ditemui di Pulau Sumba.

KOMPAS.com - Kehidupan zaman praaksara adalah kehidupan pada masa di mana catatan sejarah tertulis belum ada.

Mengutip Kemdikbud RI, masa praaksara disebut juga masa prasejarah atau nirleka. Masa praaksara adalah zaman sebelum ditemukan tulisan atau zaman sebelum manusia mengenal tulisan.

Manusia pada zaman praaksara antara lain Meganthropus Palaeojavanicus, Pithecanthropus Erectus, dan Homo Sapiens.

Kehidupan masyarakat praaksara dibagi menjadi tiga masa, yaitu:

  1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan
  2. Masa bercocok tanam
  3. Masa perundagian

Baca juga: 4 Pembagian Zaman Prasejarah Berdasarkan Geologi

Berikut ini penjelasannya:

Manusia purba pada masa ini selalu berpindah-pindah (nomaden) karena tidak punya tempat tinggal tetap. Untuk mencari tempat-tempat yang menyediakan banyak bahan makanan.

Manusia purba mengumpulkan makanan yang tersedia di alam, tanpa mengolah atau menanam lebih dulu.

Alat-alat yang digunakan pada masa ini antara lain:

  • Kapak perimbas untuk merimbas kayu, menguliti binatang, dan memecah tulang.
  • Kapak genggam untuk menggali umbi dan memotong hewan buruan.
  • Alat serpih digunakan sebagai pisau.

Manusia praaksara membutuhkan api untuk memasak dan penerangan pada malam hari. Pembuatan api dengan cara menggosokkan dua keing batu yang mengandung unsur besi. Maka akan timbul percikan api untuk membakar lumut atau rumput kering.

Dalam kehidupan sosial, manusia praaksara hidup dalam kelompok-kelompok dan membekali diri untuk menghadapi lingkungan sekitarnya.

Baca juga: Bagaimana Pola Makan Zaman Manusia Purba?

Penemuan api dalam kehidupan masyarakat pada zaman praaksara diawali dengan cara…

Penemuan api dalam kehidupan masyarakat pada zaman praaksara diawali dengan cara…
Lihat Foto

Bridgeman Images/Wood Ronsaville Harlin

Ilustrasi manusia purba Neanderthal yang membuat api dengan menggesekkan batu.

KOMPAS.com - Pada mulanya, manusia purba bertahan hidup dengan cara berburu dan meramu.

Bahan makanan yang didapatkan pun tidak diolah atau dimasak, karena mereka belum mengenal api.

Bagi manusia purba, proses penemuan api merupakan bentuk perkembangan yang sangat penting.

Pasalnya, dengan kehadiran api, kehidupan menjadi lebih bervariasi dan berbagai kemajuan dapat dicapai.

Api tidak hanya digunakan untuk memasak makanan, tetapi juga untuk menghangatkan diri dari cuaca dingin, sumber penerangan, dan menghalau binatang buas.

Dalam budaya yang lebih maju, api dapat digunakan untuk membuka lahan dan mengeraskan alat-alat tulang.

Lantas, kapan dan bagaimana manusia purba mulai mengenal api?

Sejarah penemuan api

Berdasarkan data arkeologi, penemuan api berlangsung sekitar 400.000 tahun lalu.

Api ditemukan pada masa paleolitikum, ketika berbagai belahan bumi dihuni oleh Homo erectus.

Akan tetapi belum dapat dipastikan apakah pada periode tersebut manusia purba membuat api atau mengambilnya dari sumber alam.

Penyelesaian perjuangan menghadapi ancaman disintegrasi bangsa

tolong dong buat presentasi selasa besok. jelaskan apa yang di maksud dngn zaman prasejarah + beri contoh gambar dan penjelasan gambar ​

dampak dukungan australia terhadap kancah internasional​

jika terjadi perang dingin jilid 2, faktor apa yang menjadi penyebabnya?​

manfaat pemikiran ibnu Khaldun pada zaman sekarang?​

apa pengertian Diakronik​

bagaimanakah keterkaitan ruang atau tempat dengan sejarah​

contoh konsep dasar ilmu sejarah yang dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa sejarah​

dua pengakuan kedaulatan dari negara lain

unsur unsur melakukan kedaulatan suatu negara