Pengertian neraca PERDAGANGAN menurut para ahli

Pengertian neraca PERDAGANGAN menurut para ahli

Pengertian neraca PERDAGANGAN menurut para ahli
Lihat Foto

freepik.com/sunshy_

Ilustrasi neraca perdagangan

KOMPAS.com - Neraca perdagangan menjadi salah satu komponen penting dalam neraca pembayaran. Neraca perdagangan sering digunakan sebagai indikator transaksi internasional.

Dalam bidang ekonomi, neraca perdagangan berkaitan pula dengan transaksi ekspor dan impor di sebuah negara. Indikator terpenting dalam neraca perdagangan adalah nilai ekspor dan impornya.

Definisi neraca perdagangan

Dilansir dari situs Otoritas Jasa Keuangan, neraca perdagangan adalah ikhtisar yang menunjukkan selisih nilai transaksi eskpor dan impor di suatu negara dalam jangka waktu tertentu.

Neraca perdagangan juga dapat diartikan sebagai daftar yang berisi tentang perbandingan nilai ekspor dan impor suatu negara dalam satu tahun. 

Baca juga: Neraca Pembayaran Internasional: Konsep dan Fungsinya

Neraca perdagangan dalam Bahasa Inggris sering disebut BoT atau Balance of Trade. Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, balance of trade atau neraca perdagangan merupakan perbedaan nilai ekspor dan impor suatu negara dalam jangka waktu tertentu.

Biasanya neraca perdagangan dinyatakan dalam mata uang negara tertentu atau sesuai serikat ekonominya. Contoh Dolar untuk Amerika Serikat, Pound Sterling untuk Inggris, serta Euro untuk Uni Eropa.

Jenis neraca perdagangan

Neraca perdagangan dibagi menjadi tiga jenis. Berikut penjelasannya yang dilansir dari Investopedia.com:

  • Neraca perdagangan surplus

Adalah suatu kondisi dimana ketika nilai transaksi ekspor jauh lebih besar dari nilai impor. Apabila kondisi neraca perdagangannya surplus, hal ini sangat menguntungkan negara.

Karena nilai pendapatannya bisa jauh lebih besar. Agar neraca perdagangannya bisa selalu surplus, negara harus sebisa mungkin menjaga nilai ekspor dan impornya.

Baca juga: Barang Ekonomi: Pengertian dan Contohnya

  • Neraca perdagangan defisit

Adalah kebalikan dari neraca perdagangan surplus. Kondisi neraca pembayaran dikatakan defisit jika nilai transaksi impornya jauh lebih besar dibanding nilai ekspornya.

Pengertian neraca PERDAGANGAN menurut para ahli
Bagikan

Ikhtisar yang menunjukkan selisih antara nilai transaksi ekspor dan impor suatu negara dalam jangka waktu tertentu (balance of trade).

Otoritas Jasa Keuangan

Neraca perdagangan atau balance of trade (BoT) adalah perbedaan antara nilai semua barang dan jasa yang diekspor serta diimpor dari suatu negara dalam periode waktu tertentu. Neraca perdagangan menjadi komponen terbesar dalam neraca pembayaran karena jadi indikator untuk mengukur seluruh transaksi internasional.

Dalam praktiknya, neraca perdagangan mempunyai dua sifat, positif dan negatif. Suatu negara dikatakan mempunyai neraca perdagangan yang positif apabila negara tersebut lebih banyak melakukan ekspor daripada impor. Sebaliknya, ketika suatu negara lebih banyak menerima impor dari negara lain daripada ekspor, negara tersebut mempunyai neraca perdagangan yang negatif.

Pengertian neraca PERDAGANGAN menurut para ahli

Pengertian neraca PERDAGANGAN menurut para ahli

Pengertian neraca PERDAGANGAN menurut para ahli

Pengertian neraca PERDAGANGAN menurut para ahli

Pengertian neraca PERDAGANGAN menurut para ahli

Pengertian neraca PERDAGANGAN menurut para ahli

Pengertian neraca PERDAGANGAN menurut para ahli

Ada dua hal yang dibutuhkan untuk menghitung neraca perdagangan, yaitu nilai ekspor dan nilai impor. Neraca perdagangan punya rumus yang sederhana, yaitu nilai ekspor dikurangi nilai impor.

Yang dimaksud ekspor adalah barang dan jasa yang dibuat di dalam negeri dan dijual kepada orang asing. Sementara, impor adalah barang dan jasa yang dibeli oleh penduduk suatu negara, di mana barang dan jasa tersebut dibuat di luar negeri.

Namun, ada celah yang menyebabkan penghitungan neraca perdagangan menjadi tidak akurat. Salah satunya adalah perdagangan gelap. Pasalnya, dalam perdagangan gelap, beberapa kegiatan transaksi tersebut hanya tercatat di satu negara (yang mengekspor atau yang mengimpor), sedangkan negara lainnya tidak. Alhasil, akumulasi dari seluruh neraca perdagangan dunia menjadi tidak seimbang.

Dalam neraca perdagangan, surplus tidak selamanya baik, begitu juga defisit yang tidak selamanya menunjukkan tanda bahaya terhadap perekonomian.

Neraca perdagangan yang surplus akan sangat dibutuhkan ketika perekonomian berada dalam fase resesi. Pasalnya, dalam keadaan tersebut, surplus perdagangan akan membantu dalam penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan permintaan atas suatu barang dan jasa.

Sedangkan, defisit perdagangan akan sangat dibutuhkan ketika ekonomi suatu negara dalam keadaan ekspansi. Karena, di saat seperti itulah jumlah barang yang diimpor akan semakin banyak, namun harga tetap rendah karena banyaknya persaingan usaha.

1. PENGERTIAN NERACA PERDAGANGAN

Neraca perdagangan merupakan perbedaan neraca ekspor dan impor yang diukur menggunakan mata uang yang berlaku adapun neraca positif saat ekspor lebih tinggi daripada impor dan neraca saat impor lebih tinggi daripada ekspor.

2. PENTINGNYA NERACA PERDAGANGAN

  1. Sebagai pengukur kondisi ekonomi yang berkaitan dengan perdagangan international.
  2. Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat, mengenai jumlah barang, dan jasa yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah suatu negara serta untuk mendapatkan keterangan-keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar negerinya.
  3. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan internasional dari suatu negara, dan sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.

3. STATUS QUO NERACA PERDAGANGAN INDONESIA TAHUN 2018

TPT (Tekstil, dan Produk Tekstil), produk hasil hutan, elektronik, karet, produk karet, sawit produk sawit, otomotif, alas kaki, udang, kakao, dan kopi.

3 besar impor barang konsumsi, yaitu :

  1. Daging lembu beku tanpa tulang sebesar US$ 15,1 miliar
  2. Susu bubuk sebesar US$ 11,3 juta
  3. Beras khusus sebesar US$ 4,7 juta

3 besar impor bahan baku penolong

  1. Peralatan helikopter sebesar US$ 143 juta
  2. Kain katun sebesar US$ 133 juta
  3. Kedelai sebesar US$ 97 juta

3  besar impor barang modal, yaitu :

  1. Laptop sebesar US$ 67 juta
  2. Telepon sebesar US$ 45 juta
  3. Mesin logam US$ 1,2 juta

4. FAKTOR-FAKTOR NERACA PERDAGANGAN INDONESIA KUARTAL 1

  • Indonesia sebagian besar ekspornya barang mentah disertai perjanjian sebelumnya dengan negara lain mengenai indonesia ekspor bahan mentah.
  • Indonesia masih kekurangan tenaga kerja yang professional dibanding negara lain.
  • Konsumsi masyarakat Indonesia sebagian besar berupa barang jadi sehingga impor kita untuk mengkonsumsi barang jadi akan lebih banyak.
  • Upgrade infrastruktur industri sangat berpengaruh pada nilai value barang yang bisa bereffect bertambahnya value barang ketika sudah menjadi produk jadi.
  • Perang Dagang Amerika Serikat, dan China dimana perlambatan permintaan China akan mempengaruhi keputusan investasinya ke Indonesia, dan akan menyebabkan ekspor Indonesia turun. China juga akan memilih Indonesia sebagai salah satu alternatif dalam ekspornya, dan akan menambah impor Indonesia, selain itu juga perang dagang antara Amerika Serikat dan China ini mempengaruhi adanya defisit neraca perdagangan di tahun 2018 yang pada dampaknya menimbulkan defisit transaksi berjalan di tahun 2019.
  • Perang dagang dengan Filipina juga berpengaruh dimana ia menerapkan kebijakan proteksionisme terhadam kopi, dan CPO (Council of Palm Oil) Indonesia yang masuk ke negaranya.
  • Embargo CPO yang dilakukan oleh Eropa yang akhirnya dapat mempengaruhi negara lain dalam membuat kebijakan untuk Indonesia karena dianggap tidak ramah lingkungan oleh negara G20, dan Uni Eropa sedangkan Lahan CPO di dunia hanya 17 juta hektar sedangkan nabati mencapai 298 juta hektar.
  • Mengupgrade infrastuktur industri tidak akan menjadikan suatu negara terhindar dari defisitnya neraca perdagangan jika tidak dibarengi dengan mengupgrade suprastukturnya. Suprastuktur dan Infrastuktur sendiri akan lebih baik berjalan bebarengan tanpa adanya halangan dari berbagai aspek lain seperti politik, dsb.

 5. DAMPAK NERACA PERDAGANGAN INDONESIA KUARTAL 1 2019

Devisa negara saat melakukan impor lebih banyak dari ekspor, dalam ekspor dan impor sendiri memakai mata uang asing, maka mata uang asing lebih banyak dikeluarkan hal ini akan memengaruhi langsung devisa negara.

Produsen saat melakukan ekspor menjadi terhambat,  maka penjualan dalam negri ke luar negri akan mengalami penurunan.

Nilai Mata uang  saat melakukan impor yang lebih tinggi daripada ekspor maka akan membutuhkan mata uang asing lebih banyak dan akan memengaruhi permintaan mata uang asing.

Realisasi PNBP sepanjang tahun lalu mencapai Rp 407,1 triliun, melesat tinggi dibandingkan target yang dipatok dalam kas keuangan negara 2018 sebesar Rp 275,6 triliun.

Mulai dari alumunium, kopi, nikel, tembaga, sampai dengan CPO. Jatuhnya harga komoditas tersebut, tak lepas dari menurunnya permintaan dari global.

“Ini hal yang serius karena menyangkut setidak-tidaknya 15 juta rakyat yang bekerja langsung atau tidak langsung di bisnis ini,” kata Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Selasa (26/3/2019).Jusuf Kalla bahkan mengancam bisa saja Indonesia menyetop pembelian produk Eropa termasuk pesawat pabrikan Airbus, dikatakan Jusuf Kalla, “jika Eropa membuat aturan tersendiri, kenapa RI tidak bisa?”.

6. TINDAKAN PEMERINTAH DALAM PERMASALAHAN NERACA PERDAGANGAN

Program mandatori : solar sangat cocok digunakan oleh kendaraan-kendaraan besar seperti truk, kereta api, dan kapal laut pada sekali digunakan penggunanaan quantitas solar bisa melebihi bensin.

Dari persoalan B20 dengan solar B20 ini sangat berguna sekali bagi transportasi berat yaitu truck, kereta api  dan juga kapal yang semuanya menggunakan bahan bakar dari solar yaitu B-20. Transportasi ini juga sangat memerlukan bahan bakar yang banyak oleh karena itu dengan B20 diharapkan agar memperingan alokasi  dana masyarakat untuk bahan bakar jenis solar ini.

7. PROBLEM SOLVING

  • Impor bisa menjadi batu loncatan suatu negara agar perekonomian bisa maju. Dengan impor bisa menjadikan barang ekspor menjadi lebih berkualitas
  • Impor dalam jangka pendek berdampak positif jika tujuannya menstabilkan harga dalam perekonomian kala itu, asalkan kegunaan dari substansi impornya jelas dan efektif. Tetapi, Impor akan dipandang negatif jika dilakukan secara terus menerus tanpa melihat efektifitasnya.
  • Peningkatan sumber daya manusia untuk menghasilkan tenaga kerja yang professional dalam pengolahan barang yang bernilai rendah menjadikan barang bernilai tinggi
  • Teori absolut, yang mana setiap negara punya keunggulan komparatif akan mengisi satu sama lain dan setiap negara ada kelemahannya. Sebagai mahasiswa ekonomi kita harus kritis melihat masalah ekonomi negara ini.
  • Program mandatori dinilai efektif karena banyak digunakan oleh kendaraan-kendaraan besar, seperti truk, kereta api,kapal laut saat sekali digunakan, penggunanaan quantitas solar bisa melebihi bensin dan juga solar digunakan untuk bahan bakar pabrik.
  • Lebih baik CPO itu dibuat dan dimanfaatkan di negara sendiri agar tidak melulu ekspor bahan mentah.
  • Kebanyakan ekspor barang mentah indonesia yang nilai jualnya rendah misal kopi dan kakao sedangkan negara lain seperti jepang barang ekspor nilai barangnya tinggi seperti penjualan barang teknologi.
  • Pengelolaan internal harus diperkuat agar jika terkena dampak pengaruh external tidak terlalu terganggu

 SUMBER

  • DISKUSI FUNGSIONARIS HMJIE FEB UB 29-03-19