Perhatikan gambar berikut kelainan tulang lordosis dan skeliosis ditunjukan oleh gambar nomor

Jenis kelainan tulang belakang ada tiga, yakni skoliosis, kifosis, dan lordosis.

GridKids.id - Tubuh kita tersusun atas berbagai tulang sebagai penopang.

Tulang-tulang pada tubuh kita tersusun secara beraturan, Kids.

Nah, kalau ada bagian tulang yang enggak berada pada tempatnya, maka bisa memengaruhi postur tubuh kita, lo.

Misalnya, posisi tulang belakang yang normalnya sejajar, lurus ke bawah, dan sedikit melengkung.

Baca Juga: Mengenal Fungsi Tulang dan Bagian-Bagian Tulang Manusia

Nah, kalau kelengkungan tulang belakang enggak normal, maka bisa menyebabkan adanya kelainan tulang belakang, Kids.

Ada beberapa kelaianan pada tulang belakang, yakni skoliosis, kifosis, dan lordosis.

Kita cari tahu penjelasan lebih lanjut tentang apa itu skoliosis, kifosis, dan lordosis, yuk!

Kelainan pada tulang belakang terdiri dari beberapa jenis, seperti skoliosis, lordosis, dan kifosis.

Namun, selain tiga yang umum tersebut, ada pula beberapa jenis kelainan lainnya, yang masing-masing membutuhkan perawatan yang berbeda. Berikut penjelasannya.

1. Kifosis

Kifosis adalah kelainan tulang belakang yang membuat punggung atas menjadi membulat ke depan secara berlebihan. Akibatnya, kondisi ini membuat tubuh Anda menjadi terlihat bungkuk.

Jika dilihat dengan tes pencitraan, penderita kifosis akan menunjukkan tulang belakang yang bengkok ke depan.

Kondisi tulang belakang yang bengkok ini dapat terjadi pada usia berapa pun. Namun, paling sering menyerang wanita yang lebih tua.

Pada bayi dan anak remaja, kifosis ini terjadi akibat malformasi atau tulang belakang yang terjepit dari waktu ke waktu.

2. Lordosis

Lordosis adalah kelainan tulang belakang yang menyebabkan kelengkungan berlebihan pada punggung bagian bawah.

Kondisi ini dikenal juga dengan istilah swayback dan akan membuat bokong Anda akan tampak lebih menonjol.

Anak-anak mungkin mengalami tulang belakang yang bengkok ini. Akan tetapi, pada kebanyakan kasus, kondisinya akan membaik seiring waktu.

3. Skoliosis

Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang melengkung berlebihan ke samping. Sebagian besar kasus skoliosis itu ringan, tetapi kondisinya bisa memburuk seiring waktu ketika anak bertambah usia.

Pada kasus parah, kondisi tulang belakang yang bengkok ini bisa melumpuhkan dan mengganggu fungsi paru-paru karena lekukan tulang belakang dapat mengurangi jumlah ruang di dada.

Salah satu jenis skoliosis, yakni levoscoliosis yang bisa menyebabkan tulang belakang bengkok ke sisi kiri tubuh sehingga membentuk huruf C.

Dalam kasus ini, penderita skoliosis perlu berolahraga secara rutin. Selain itu, deteksi dini bisa menjadi salah satu cara mencegah skoliosis bertambah parah.

4. Spondylosis (spondilosis)

Spondylosis adalah degenerasi tulang belakang yang memengaruhi sendi, bantalan tulang, dan tulang belakang itu sendiri. Kondisi ini dapat mengganggu pergerakan tulang belakang dan memengaruhi saraf.

Orang dengan usia lanjut, obesitas, gaya hidup yang tidak aktif, dan kebiasaan merokok memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk mengalami spinal disorder ini.

Selain itu, atlet atau orang-orang yang sering melakukan olahraga yang melibatkan tekanan berulang pada punggung bawah, seperti senam, angkat beban, dan sepak bola, juga memiliki risiko tinggi mengalami kondisi tersebut.

Jika sudah begitu, segera periksakan diri ke dokter. Biasanya, dokter akan merekomendasikan beberapa pengobatan spondylosis yang sesuai dengan kondisi Anda.

5. Spondylolisthesis (spondilolistesis)

Spondylolisthesis adalah merupakan kondisi di mana salah satu vertebra bergeser terhadap vertebra lainnya menyebabkan nyeri radikuler atau mekanis.

Tulang belakang berfungsi untuk menopang tubuh bagian atas dan membentuk postur tubuh. Tulang belakang dapat mengalami kelainan yang menyebabkan perubahan pada kelengkungan. Kenali beberapa jenis kelainan tulang belakang yang sering terjadi.

Tulang belakang terdiri dari ruas-ruas tulang yang tersusun bertumpuk satu sama lain. Tulang belakang yang sehat memiliki sedikit lengkungan. Lengkungan ini berfungsi menahan tekanan dan membantu pergerakan tubuh. Namun, kelengkungan yang berlebihan pada satu bagian tulang belakang justru bisa mengganggu fungsi dan memunculkan rasa tidak nyaman.

Perhatikan gambar berikut kelainan tulang lordosis dan skeliosis ditunjukan oleh gambar nomor

Berbagai Kelainan pada Tulang Belakang

Berikut ini adalah berbagai jenis kelainan tulang belakang yang perlu Anda ketahui:

Lordosis

Lordosis adalah kondisi di mana tulang belakang di area punggung bawah melengkung atau bengkok ke depan. Normalnya, tulang belakang di bagian ini memang melengkung ke depan. Namun pada penderita lordosis, lengkungannya terjadi secara berlebihan, sehingga tulang belakang mendapatkan tekanan terlalu besar dan menyebabkan munculnya rasa sakit.

Beberapa hal yang bisa menyebabkan munculnya lordosis antara lain:

  • Postur tubuh yang buruk.
  • Kehamilan.
  • Obesitas.
  • Osteoporosis.
  • Diskitis (peradangan pada ruang di antara tulang belakang).
  • Spondylolisthesis.
  • Distrofi otot.
  • Genetik.

Kebanyakan kasus lordosis bersifat ringan, artinya akan hilang dengan sendirinya. Namun bila lengkungan tulang belakang parah dan menimbulkan rasa nyeri, dokter akan memberikan penanganan sesuai usia dan riwayat kesehatan penderita, serta penyebab lordosis. Pilihan penanganan yang dapat diberikan oleh dokter meliputi terapi obat, fisioterapi, program diet, dan operasi.

Kifosis

Kifosis adalah kelainan tulang belakang yang menyebabkan punggung bagian atas bengkok secara tidak normal. Idealnya, tulang belakang memiliki kelengkungan antara 25 sampai 45 derajat. Namun pada penderita kifosis, kelengkungan tulang belakang bisa mencapai 50 derajat atau lebih. Hal inilah yang membuat penderita kifosis memiliki postur tubuh membungkuk.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan munculnya kifosis, antara lain:

  • Postur tubuh yang buruk.
  • Osteroporosis.
  • Radang sendi.
  • Spina bifida.
  • Penyakit Scheuermann.
  • Infeksi tulang belakang.
  • Tumor pada tulang belakang.
  • Kifosis kongenital (bawaan lahir).

Sama seperti lordosis, penanganan kifosis akan disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Untuk kifosis yang disebabkan oleh postur tubuh yang buruk, dokter dapat menyarankan fisioterapi dan penggunaan penyangga punggung. Sementara untuk kifosis yang disebabkan oleh kelainan tulang belakang, dokter dapat memberikan perawatan berupa pemberian obat penghilang rasa sakit dan prosedur pembedahan.

Skoliosis

Skoliosis merupakan kelainan tulang belakang di mana tulang melengkung ke samping secara tidak normal. Lengkungan tulang belakang ini bisa berbentuk seperti huruf S atau C. Penderita skoliosis umumnya memiliki bahu atau pinggul yang terlihat tidak seimbang. Sekitar 80% kasus skoliosis tidak diketahui penyebabnya, sehingga sering disebut skoliosis idiopatik.

Sisanya bisa disebabkan oleh beberapa penyebab berikut:

  • Infeksi pada tulang belakang.
  • Kelainan otot saraf, seperti cerebral palsy atau distrofi otot.
  • Cacat bawaan lahir.
  • Penyakit genetika, seperti sindrom Down dan sindrom Marfan.

Pengobatan untuk skoliosis tergantung pada usia, tingkat keparahan, dan pola lengkungan. Pengobatan yang dapat diberikan pada penderita skoliosis meliputi observasi melalui pemeriksaan rutin, penggunaan penyanggah punggung, dan prosedur pembedahan.

Berbagai kelainan tulang belakang yang dipaparkan di atas perlu mendapatkan penanganan. Jika Anda merasa memiliki kelainan tulang belakang atau sering mengalami nyeri pada punggung yang semakin lama semakin berat, lakukan pemeriksaan ke dokter ortopediatau dokter ortopedi ahli spine untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Liputan6.com, Jakarta Tulang belakang atau tulang punggung merupakan bagian tulang manusia yang sangat vital. Tulang belakang terdiri dari tulang-tulang kecil yang bertumpuk satu sama lain dalam sebuah cakram. Tulang belakang normal harus lurus ke tengah bagian belakang.

Ketika kelainan tulang belakang terjadi, kelengkungan alami tulang belakang tidak selaras atau melengkung ke daerah tertentu. Kondisi ini biasa disebut dengan gangguan kelengkungan tulang belakang.

Lihat: Informasi dan Jadwal Dokter Tulang dan Sendi Terbaik di Jakarta.

Gangguan kelengkungan tulang belakang bisa dialami siapa saja. Kondisi ini paling sering muncul pada anak dan remaja. Orang lanjut usia juga berpotensi mengalami gangguan ini.

Ada tiga jenis gangguan kelengkungan tulang belakang: skoliosis, kifosis, dan lordosis. Ketiganya menggambarkan kelengkungan tulang belakang yang tidak normal. Karena sama-sama memengaruhi tulang belakang, tak jarang orang tidak bisa membedakan skoliosis, kifosis, dan lordosis.

Padahal skoliosis, kifosis, dan lordosis adalah kondisi yang berbeda. Berikut perbedaan skoliosis, kifosis, dan lordosis yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/2/2020).

Perhatikan gambar berikut kelainan tulang lordosis dan skeliosis ditunjukan oleh gambar nomor

Perbesar

Skoliosis (via backinbalanceclinic.ca)

Seseorang dengan skoliosis memiliki kurva menyamping di tulang belakangnya. Kurva sering berbentuk S atau berbentuk C. Tanda dan gejala skoliosis meliputi bahu dan pinggul tidak rata serta pundak yang tampak lebih menonjol dari yang lain.

Jika kurva skoliosis semakin memburuk, selain melengkung ke samping, tulang belakang juga bisa memutar. Sejumlah kecil pasien dengan skoliosis mungkin memerlukan pembedahan. Komplikasi skoliosis meliputi nyeri kronis, defisiensi pernapasan, dan penurunan kapasitas olahraga.

Perhatikan gambar berikut kelainan tulang lordosis dan skeliosis ditunjukan oleh gambar nomor

Perbesar

Skoliosis

Penyebab skoliosis masih belum diketahui hingga saat ini. Skoliosis dipercaya diturunkan dalam keluarga, usia, dan jenis kelamin. Wanita paling sering mengalami skoliosis. Gangguan ini juga sering muncul pada anak-anak.

Bentuk skoliosis yang paling umum muncul pada remaja. Ini dikenal sebagai skoliosis idiopatik remaja. Skoliosis dapat menyerang anak-anak sejak usia 10 tahun. Tanda dan gejala sering mulai selama pertumbuhan sebelum masa pubertas. Dalam kebanyakan kasus, perawatan tidak diperlukan, karena kurva tulang balakang akan mengoreksi dirinya sendiri seiring dengan pertumbuhan.

Perhatikan gambar berikut kelainan tulang lordosis dan skeliosis ditunjukan oleh gambar nomor

Perbesar

kifosis

Kyphosis adalah pelengkungan abnormal pada punggung atas. Pada tulang yang normal, kelengkungan tulang punggung atas berada pada kisaran 25 sampai 45 derajat. Pada penderita kifosis, kelengkungan bisa mencapai 50 derajat.

Ada tiga jenis kifosis, kifosis postural, kifosis Scheuermann, dan kifosis bawaan. Kyphosis postural sering terjadi pada remaja dan postur yang buruk. Ketika tulang belakang dan otot-otot di sekitarnya berkembang secara tidak normal.

Kyphosis Scheuerman juga cenderung berkembang selama masa remaja, tetapi bisa menjadi lebih parah daripada kyphosis postural dan tidak diketahui penyebabnya. Sementara kifosis bawaan terjadi ketika tulang belakang tidak berkembang dengan baik di dalam rahim, menyebabkan kyphosis saat lahir.

Kyphosis ringan mungkin tidak menghasilkan tanda atau gejala yang nyata. Tetapi beberapa orang mengalami sakit punggung dan kekakuan di samping tulang belakang yang melengkung tidak normal.

Perhatikan gambar berikut kelainan tulang lordosis dan skeliosis ditunjukan oleh gambar nomor

Perbesar

ilustrasi punggung (sumber: iStockphoto)

Kifosis adalah kondisi relatif umum yang sering berkembang pada masa remaja atau dewasa muda. Postur yang buruk, kelainan pada tulang belakang, atau kelemahan terkait usia, dapat menyebabkan kifosis.

Kifosis dapat terjadi dapat terjadi pada usia berapa pun tetapi paling sering terjadi pada wanita yang lebih tua. Jenis lain dari kyphosis dapat muncul pada bayi atau remaja karena malformasi tulang belakang. Beberapa jenis kyphosis dapat terjadi sejak lahir, tetapi ini jarang terjadi.

Postur yang buruk adalah faktor risiko pegembangan kifosis. Ini berarti bahwa kifosis lebih mungkin terjadi pada orang yang mengadopsi postur yang buruk untuk waktu yang lama, seperti sering bekerja di depan komputer atau membawa beban berat di punggung.

Perhatikan gambar berikut kelainan tulang lordosis dan skeliosis ditunjukan oleh gambar nomor

Perbesar

lordosis (sumber: raredisease)

Lordosis merupakan bentuk kelainan tulang belakang bawah yang melengkung ke depan. Lordosis dapat memengaruhi punggung bawah dan leher. Hal ini dapat menyebabkan tekanan berlebih pada tulang belakang, menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.

Gejala lordosis yang paling umum adalah nyeri otot. Ada dua jenis lordosis, lordosis di punggung bawah dan lordosis serviks. Cara termudah untuk memeriksa kondisi ini adalah berbaring telentang di permukaan yang rata. Seseorang dengan lordosis akan memiliki ruang ekstra antara punggung dan permukaan lantai. Dan dari sisi tampilan, perut dan bokong mereka akan menonjol.

Sementara untuk lordosis serviks tulang belakang di daerah leher tidak melengkung seperti biasanya. Pada tulang belakang yang sehat, leher akan terlihat seperti huruf C yang sangat lebar, dengan lekukan mengarah ke belakang leher.

Perhatikan gambar berikut kelainan tulang lordosis dan skeliosis ditunjukan oleh gambar nomor

Perbesar

Lordosis

Lordosis dapat menyerang orang-orang dari segala usia. Obesitas, kelainan tulang, dan osteoporosis dapat menyebabkan lordosis. Seringkali, lordosis muncul di masa kanak-kanak tanpa diketahui penyebabnya. Ini terjadi karena otot-otot di sekitar pinggul anak lemah atau menegang. Lordosis pada anak biasanya akan hilang seiring dengan pertumbuhan.

Lordosis juga biasanya dialami oleh wanita hamil. Banyak wanita hamil mengalami sakit punggung dan akan menunjukkan tanda-tanda lordosis, perut yang menonjol dan bokong. Lordosis selama kehamilan sebenarnya adalah penyesuaian tulang belakang untuk menyetel kembali pusat gravitasi.

Lanjutkan Membaca ↓

Perhatikan gambar berikut kelainan tulang lordosis dan skeliosis ditunjukan oleh gambar nomor