Periksa skoliosis ke dokter apa

  • 02
  • Dec

Artikel 5174 Last Update : 26-Nov-22 By:

Oleh dr. Rudy Handoyo, Sp.KFR(K), dr. Nurika Amalina

RSUP dr. Kariadi Semarang

Apa itu skoliosis?

Kata skoliosis berasal dari bahasa Yunani skolios yang berarti bengkok. Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang berupa lengkungan ke samping/ lateral dengan atau tanpa rotasi tulang belakang.. Jika dilihat dari belakang, tulang belakang pada skoliosis akan berbentuk seperti huruf ā€œCā€ atau ā€œSā€

Skoliosis dapat berupa skoliosis fungsional yang dapat diperbaiki sedangkan skoliosis struktural yang cenderung menetap. Sekitar 15-20% dari kasus skoliosis penyebab awalnya tidak diketahui, serta 80% kasus skoliosis struktural mempunyai etiologi idiopatik dan biasanya ditemukan pada anak-anak atau remaja.

Bagaimana gejalanya?

Gejala-gejala yang paling umum dari skoliosis ialah suatu lekukan yang tidak normal dari tulang belakang. Skoliosis dapat menyebabkan kepala nampak bergeser dari tengah atau satu pinggul atau pundak lebih tinggi daripada sisi berlawanannya. Masalah yang dapat timbul akibat skoliosis ialah penurunan kualitas hidup dan disabilitas, nyeri, deformitas yang mengganggu secara kosmetik, hambatan fungsional, masalah paru, kemungkinan terjadinya progresivitas saat dewasa, dan gangguan psikologis.

Bagaimna cara mendiagnosis skoliosis?

Diagnosis skoliosis  melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada pemeriksaan skoliosis, baju pasien harus dibuka agar tulang belakang dapat diperiksa secara langsung. Posisi berdiri dan membungkuk untuk evaluasi bentuk dan derajat kurvatura yang terbentuk pada berbagai posisi. Skoliometer dapat digunakan untuk mengukur sudut kurvatura tanpa foto radiografi.

Pemeriksaan radiografi untuk mengukur sudut kurvatura skoliosis ialah sudut Cobb. Kurva skoliosis dikatakan ringan bila sudut Cobb yang terbentuk <250; sedang, bila 25-450; dan berat, bila >450.

Penatalaksanaan rehabilitasi medik pada skoliosis

Tujuan terapi skoliosis ialah untuk menjaga agar kurvatura yang terjadi tetap terkontrol selama pertumbuhan. Terapi skoliosis dapat berupa observasi; terapi rehabilitasi, yaitu: pemberian modalitas, ortosis/brace, dan latihan; atau terapi invasif seperti operasi.

Indikasi observasi ialah skoliosis dengan sudut kurvatura <250 pada pasien yang masih dalam masa pertumbuhan dan <500 pada pasien yang masa pertumbuhannya telah berhenti. Pemeriksaan dilakukan setiap 6-9 bulan untuk kurvatura <200 dan tiap 4-6 bulan untuk kurvatura >200.

Penggunaan brace direkomendasikan pada skoliosis dengan kurvatura >200 pada pasien yang masih dalam masa pertumbuhan dan dengan progresivitas sebesar 5-100 dalam periode 6 bulan. Pemilihan Milwaukee brace atau Cervico Torakal Lumbo Sacral Orthosis (CTLSO) atau Boston brace oleh dokter berdasarkan indikasi.

Modalitas anti nyeri dapat diberikan untuk mengurangi nyeri punggung akibat skoliosis. Latihan pada pasien skoliosis bertujuan utama untuk mencegah morbiditas sekunder dan mengurangi proses ekstraspinal. Pada kasus skoliosis idiopatik terutama pada pasien yang menggunakan brace, latihan penguatan otot-otot perut dan bokong harus dilakukan untuk mencegah terjadinya atrofi otot. Latihan lingkup gerak sendi fleksor panggul juga harus dilakukan untuk mencegah kontraktur. Latihan yang dilakukan bertujuan untuk memperbaiki postur, meningkatkan fleksibilitas, serta memperbaiki tonus ligamen dan otot. Latihan pernapasan dan pengembangan rongga dada dilakukan untuk meningkatkan kapasitas fungsi paru.

Bagaimana prognosis skoliosis?

Progresivitas skoliosis dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin, ukuran kurvatura saat pertama kali ditemukan, tipe dan rotasi kurvatura, serta usia saat onset skoliosis. Dengan deteksi dini pada pasien yang dicurigai menderita skoliosis dan penatalaksanaan yang tepat, prognosis pasien skoliosis dapat ditingkatkan.

Share:

Selamat malam, N.

Setiap orang dapat memiliki gangguan dan penyakit yang berbeda-beda. Penyakit yang dialami dalam waktu lama, memerlukan pemeriksaan beragam dan tindakan. Tentunya akan menelan biaya yang tidak murah.

Pemeriksaan tulang belakang pada penderita skoliosis

Mengenai pertanyaan Anda Apakah pemeriksaan tulang belakang pada penderita skoliosis dapat menggunakan BPJS ? Bisa. Namun tentunya harus ada pemeriksaan terlebih dahulu di dokter umum fasilitas pertama, jika memang diperlukan rujukan, dokter umum akan memberikan rujukan ke dokter spesialis orthopedi.

Dokter spesialis orthopedi akan melakukan pemeriksaan fisik serta penunjang seperti rongten, CT scan, MRI. Dokter spesialis orthopedi juga dapat memberikan penanganan berupa pemasangan korset sesuai tingkat keparahan skoliosis. Jika tidak dapat ditatalaksana dengan korset, maka dokter spesialis orhthopedi akan melakukan eperasi dan ini ditanggung BPJS. 

Namun untuk lebih jelas, Anda apat melakukan konsultasi secara langsung ke dokter spesialis orthopedi dan pihak BPJS serta ikuti prosedur yang berlaku. Jika skoliosis menimbulkan rasa sakit, hindari kerja berat dan angkat beban, bawa istirahat dan jaga kondisi tubuh ya.

Baca forum terkait scoliosis :

Apakah pasien skoliosis, membutuhkan bantuan korset skoliosis ?

Manfaat brace skoliosis

Semoga bermanfaat.

Salam sehat.

dr. Lidya Hapsari.

Skoliosis konsultasi ke dokter apa?

Hubungi dokter spesialis tulang bila Anda merasakan gejala skoliosis.

Dimana Periksa skoliosis?

Sebagaimana terdapat beberapa fasilitas layanan kesehatan pertama seperti puskesmas yang tidak memiliki fasilitas radiologi untuk pemeriksaan rontgen, maka Anda dapat memeriksakan diri langsung ke dokter spesialis ortopedi, di mana dokter akan melakukan evaluasi yang lengkap.

Berapa biaya pengobatan skoliosis?

Kamu bisa melakukan terapi skoliosis yang biayanya masih terjangkau, yakni kisaran Rp250 ribu hingga Rp550 ribu untuk satu kali terapi.

Rontgen skoliosis namanya apa?

Jenis pemeriksaan rontgen untuk melihat kondisi tulang belakang khususnya skoliosis adalah pemeriksaan rontgen vertebra thoraco-lumbal AP (T1-L5) dalam posisi badan berdiri (erect).