Peristiwa diatas yang termasuk dampak PEMANASAN global adalah

Bumi adalah planet tempat tinggal bagi para makhluk hidup, termasuk manusia. Namun, saat ini kondisi bumi sudah sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan adanya pemanasan global. Tanpa disadari, ada aktivitas sehari-hari justru dapat memperparah kerusakan bumi.

Lantas, apa sebenarnya pemanasan global? Lalu, bagaimana akhirnya bumi bisa mengalami dan membahayakan kehidupan di dalamnya? Simak penjelasannya di bawah, ya! 

Dilansir Climate NASA, pemanasan global adalah istilah untuk pemanasan sistem iklim bumi secara jangka panjang. Peristiwa ini merupakan pengamatan sejak periode pra-industri (antara 1850 dan 1900), sebagai hasil dari aktivitas manusia. Pemanasan global terbentuk akibat naiknya tingkat gas rumah kaca yang memerangkap panas di atmosfer bumi.

Sejak periode pra-industri, peneliti memperkirakan aktivitas manusia telah membuat peningkatan suhu rata-rata global bumi sekitar 1 derajat Celsius dan terus bertambah 0,2 derajat Celsius per dekade. Jadi, gak heran kalau dulu main ke desa masih adem, tapi sekarang sudah sama panasnya seperti di kota. 

Istilah pemanasan global sering digunakan secara bergantian dengan perubahan iklim. Namun, sejatinya, perubahan iklim merupakan perubahan jangka panjang dalam pola cuaca rata-rata yang telah menentukan iklim lokal, regional, dan global bumi. Ini merupakan salah satu dari dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global.

Baca Juga: Indah, 9 Fenomena Atmosfer yang Paling Jarang Terjadi

Peristiwa diatas yang termasuk dampak PEMANASAN global adalah
Peristiwa diatas yang termasuk dampak PEMANASAN global adalah
ilustrasi penyebab pemanasan global (unsplash.com/Kouji Tsuru)

Ketika atmosfer bumi bersih dari polutan, sinar dan radiasi matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi akan lolos ke ruang angkasa. Namun, berabad-abad aktivitas manusia menyebabkan penumpukan karbon dioksida (CO2) dan polutan udara lainnya. Hasilnya, panas matahari yang seharusnya lolos ke ruang angkasa ini justru berkumpul dan mengelilingi bumi. 

Polutan yang memerangkap panas matahari umumnya terdiri dari karbon dioksida, metana, dinitrogen oksida, uap air, dan gas berfluorinasi sintetis. Senyawa-senyawa ini kemudian dikenal sebagai gas rumah kaca dan dampaknya disebut sebagai efek rumah kaca. 

Pada dasarnya, iklim bumi terus berubah-ubah selama 800.000 tahun terakhir. Dahulu, penyebab utamanya adalah siklus alam dan fluktuasi. Namun, pada era pemanasan global saat ini secara langsung disebabkan oleh aktivitas manusia.

Terlebih oleh pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, bensin, dan gas yang mengakibatkan efek rumah kaca parah. Natural Resource Defence Council menyebutkan, penyumbang terbesar efek rumah kaca adalah sarana transportasi sebanyak 29 persen, produksi listrik 28 persen, dan aktivitas industri 22 persen.

Peristiwa diatas yang termasuk dampak PEMANASAN global adalah
Peristiwa diatas yang termasuk dampak PEMANASAN global adalah
ilustrasi beruang kutub yang terancam punah (unsplash.com/Hans-Jurgen Mager)

Pemanasan global merupakan ancaman terbesar bagi makhluk hidup di bumi. Bisa dikatakan kalau pemanasan global merupakan salah satu bencana alam. Lalu, dampak apa saja yang diakibatkan oleh terjadinya bencana alam?

Dilansir dari National Geographic, berikut adalah dampak pemanasan global.

Pernah merasa mengapa makin lama, keluar rumah makin panas? Terik yang menyinari terasa sangat membakar kulit. Bahkan jika kamu main ke daerah pegunungan, suhu dingin gak lagi terasa sama ketika waktu kecil? Inilah dampak terbesar akibat pemanasan global yaitu terjadinya perubahan iklim.

Suhu di bumi akan menjadi lebih panas. Peningkatan suhu di bumi akan menyebabkan pergantian musim menjadi tidak stabil. Kadang satu musim bisa lebih lama atau lebih cepat. Jadi, jangan heran kalau hujan turun bulan Juli dan gak sama sebagaimana yang dipelajari ketika di dalam kelas. 

Sebagaimana diketahui, suhu bumi yang meningkat menyebabkan panas berlebih. Dampaknya, kutub di bumi pun ikutan mencair. Salju di kutub yang berubah menjadi cair ini menyebabkan permukaan air laut mengalami kenaikan.

Akibatnya, beberapa daerah akan rutin mengalami kebanjiran. Selain itu, pulau-pulau kecil akan ikut tenggelam karena permukaan air laut yang terus meninggi. Bahkan di Indonesia yang memiliki jutaan gugus pulau pun ikut terancam. Kementerian Kelautan dan Perikanan RI memperkirakan, hingga 2030 saja, setidaknya akan ada ribuan pulau tenggelam akibat pemanasan global.

Suhu panas yang tinggi dapat menyebabkan kekeringan di beberapa daerah. Hal ini dapat menyebabkan tanaman pertanian menjadi mati, karena gak mendapat air yang cukup. Tanah pun berpotensi menjadi kurang subur. 

Akibatnya, produksi pertanian mengalami penurunan karena pemanasan global. Dalam jangka panjang, krisis lingkungan akan berdampak pada kurangnya bahan makanan akibat produksi pertanian yang menurun.

Terjadinya pemanasan global dapat meningkatkan risiko kepunahan hewan. Hal ini disebabkan, karena beberapa hewan akan bermigrasi akibat perubahan habitat. Bagi hewan yang gak bisa beradaptasi akan perubahan habitat, bisa mengalami kepunahan.

Misalnya saja, karena suhu bumi yang semakin meninggi, salju di kutub pun ikut mencair. Akibatnya, beruang kutub gak lagi punya tempat hidup. Ia pun gak bisa bertahan di lingkungan dengan cuaca panas sehingga sangat berpotensi mengalami kepunahan.

Efek pemanasan global gak hanya menyebabkan suhu di bumi mengalami peningkatan. Pemanasan global juga dapat memicu beberapa penyakit, misalnya stres, stroke, hingga busung lapar.

Iklim yang berubah akibat pemanasan global juga dapat menyebabkan peningkatan populasi nyamuk. Akhirnya, kasus demam berdarah pun semakin menjadi-jadi. 

Baca Juga: 6 Fakta, Akibat, dan Cara Mengurangi Efek Rumah Kaca

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Halo, Sobat Zenius! Jadi, hari ini kita akan membahas mengenai dampak negatif dari pemanasan global. Pasalnya, selama lebih dari satu dekade isu tentang pemanasan global ini sering menjadi bahan perbincangan.

Menurut Triana (2008), pemanasan global atau global warming adalah fenomena meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi karena terjadinya efek rumah kaca.

Global warming ini pun mempunyai banyak dampak terhadap lingkungan, manusia, dan ekosistem. Salah satu dampak negatif dari pemanasan global yaitu ratusan pulau di Indonesia terancam tenggelam! Wah, sangat berbahaya sekali, ya, Sobat Zenius bagi keberlangsungan hidup manusia.

Kira-kira apa dampak pemanasan global bagi kehidupan di Bumi? Tanpa basa-basi lagi, yuk, kita simak artikelnya sampai selesai!

Dampak Negatif Pemanasan Global

1. Peningkatan Suhu

Dampak pemanasan global yang pertama yakni adanya peningkatan suhu di seluruh dunia.

Menurut laporan iklim dari NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 0,8 derajat celcius selama 100 tahun terakhir.

Peristiwa diatas yang termasuk dampak PEMANASAN global adalah
Ilustrasi data peningkatan suhu (Dok. unep.org)

Bahkan, di tahun 2020 suhu Bumi telah meningkat sebesar 1,2 derajat celcius! Selain itu, WMO (The World Meteorological Organization) telah memprediksi jika pada tahun 2024 kemungkinan akan meningkat menjadi 1,5 derajat celcius. Dalam 6 tahun terakhir, ini merupakan rekor terpanas, nih, Sobat Zenius!

Rekor dengan suhu tertinggi yaitu dialami pada tahun 2016, 2019, dan 2020. Perlu elo ketahui bahwa peningkatan suhu ini sangat dipengaruhi oleh tingkat karbon dioksida yang ada di atmosfer.

Seperti yang kita ketahui, penggunaan bahan bakar fosil terus meningkat setiap tahunnya. Dengan kata lain, kita telah menyumbangkan 11 miliar ton karbon ke atmosfer setiap tahunnya. 

2. Mencairnya Lapisan Es di Kutub

Peristiwa diatas yang termasuk dampak PEMANASAN global adalah
Ilustrasi bongkahan es (Dok. Pexels.com)

Baca Juga: Materi Pencemaran Lingkungan dan Dampaknya Bagi Ekosistem

Beberapa tahun terakhir ini, banyak media yang mengabarkan tentang mencairnya es di Kutub. Well, meskipun kita semua tahu bahwa Kutub Bumi merupakan wilayah yang sangat dingin, namun kabar mencairnya es di Kutub sepenuhnya nyata, loh!

Mencairnya es di Kutub ini merupakan salah satu dampak pemanasan global dan merupakan sebuah ancaman bagi Bumi. Para peneliti mengatakan bahwa sejak tahun 1990-an Antartika telah kehilangan es hampir 4 triliun ton sehingga mengakibatkan permukaan air laut mengalami kenaikan.

Salah satu dampak mencairnya es di Kutub adalah permukaan air laut di dunia semakin naik dan bisa mengakibatkan kota pesisir akan tenggelam. Bahkan, bisa berpotensi terjadi erosi pantai dan bencana alam seperti topan akan meningkat.

3. Peningkatan Air Laut

Seperti yang disebutkan sebelumnya, mencairnya es di kutub dapat menyebabkan meningkatnya permukaan air laut. Bahkan, setiap tahunnya permukaan air laut naik hingga 3,2 milimeter dan mengalami peningkatan lebih cepat dalam beberapa tahun terakhir. 

Selain itu, selama abad ke-20, permukaan air laut telah meningkat sebesar 10-25 cm. Para ilmuwan juga memprediksikan jika permukaan air laut akan meningkat hingga 9-88 cm pada abad ke-21. Apabila ini terus berlanjut, maka akan sangat merugikan kehidupan di daerah pantai. 

Misalnya saja, Belanda yang wilayahnya terletak di bawah permukaan air laut, maka setiap kenaikan 100 cm dapat menenggelamkan 6% negaranya. Selain itu, akan banyak pulau-pulau kecil yang juga yang akan tenggelam. Bahkan, ratusan pulau di Indonesia pun terancam tenggelam karena efek kenaikan air laut ini.

4. Cuaca Ekstrim

Peristiwa diatas yang termasuk dampak PEMANASAN global adalah
Ilustrasi cuaca hujan (Dok. Unsplash.com)

Salah satu dampak buruk pemanasan global bagi manusia adalah adanya perubahan iklim yang ekstrem. Mungkin, akhir-akhir ini Sobat Zenius sering mengalaminya, seperti datangnya hujan deras padahal sudah memasuki musim kemarau.

Selain itu, dalam 30 tahun terakhir ini pergantian musim hujan ke musim kemarau pun terus bergeser.

Bahkan, di beberapa wilayah juga mengalami musim panas yang lebih panjang atau suhu saat musim dingin dan malam hari yang cenderung meningkat. 

Tak hanya itu, dampak negatif dari pemanasan global lainnya yaitu badai juga akan lebih sering terjadi, angin kencang, kebakaran hutan, kekeringan, hingga banjir. Well, pastinya hal yang disebutkan di atas dapat mengganggu aktivitas dan merugikan kita semua.

5. Timbulnya Masalah Kesehatan

Peristiwa diatas yang termasuk dampak PEMANASAN global adalah
Ilustrasi nyamuk malaria (Dok. Pixabay.com)

Salah satu dampak negatif pemanasan global bagi kesehatan adalah adanya penyakit malaria yang dibawa oleh nyamuk Anopheles. Pasalnya, seperti yang kita ketahui nyamuk jenis ini hanya mampu bekembang biak di daerah tropis dengan suhu tidak kurang dari 16 derajat celcius dan ketinggian kurang dari 1000 m. 

Namun, karena terkena dampak global warming, nyamuk jenis ini ternyata telah ditemukan di daerah subtropis pada ketinggian yang sebelumnya tidak pernah ditemukan. Selain itu, para ilmuwan juga memperkirakan akan terjadinya peningkatan insiden alergi serta penyakit pernapasan. Hal ini dikarenakan udara yang lebih hangat dapat meningkatkan polusi udara.

Ternyata, tak hanya memengaruhi alam saja tetapi kesehatan manusia juga tak lepas dari dampak pemanasan global. 

6. Pertanian

Peristiwa diatas yang termasuk dampak PEMANASAN global adalah
Ilustrasi tanah kering (Dok. Freepik.com)

Adanya pemanasan global ternyata mempengaruhi produktivitas pertanian juga. Kenapa begitu? Jadi, di beberapa wilayah seperti negara Afrika, mereka cenderung akan mengalami kekeringan sehingga tanaman tidak bisa tumbuh. 

Sementara itu, di Kanada, mereka cenderung mendapat keuntungan apabila curah hujan sedang tinggi. Tak hanya itu, adanya dampak global warming ini juga menimbulkan masalah hama sehingga dapat merusak dan menghancurkan pertanian.

7. Kebakaran hutan

Dampak pemanasan global bagi lingkungan yaitu terjadinya kebakaran hutan. Hal ini tentu tidak terlepas dari adanya peningkatan suhu yang terus meningkat di Bumi.

Dalam belakangan ini, Sobat Zenius pasti seringkali mendengar tragedi kebakaran hutan yang terjadi di berbagai belahan dunia, seperti di Indonesia, Turki, hingga Amerika Serikat.

Akibat kebakaran hutan, hal ini tentu bisa merusak lingkungan sekitar. Hutan yang gundul membuat air hujan terus mengalir ke wilayah yang lebih rendah sehingga bisa menyebabkan banjir.

8. Peristiwa bencana alam yang ekstrem

Dampak pemanasan global selanjutnya yaitu terjadinya bencana alam seperti banjir, angin topan, hingga tsunami tentu saja akan menghantui kehidupan manusia.

Dengan demikian, maka hal ini juga akan berdampak buruk bagi masyarakat yang tinggal di area rawan bencana. Mereka berpotensi kehilangan tempat tinggal atau lebih parahnya lagi kehilangan orang tersayang.

9. Krisis air bersih

Dampak pemanasan global lainnya yaitu terjadinya krisis air bersih. Tanpa adanya air, kehidupan manusia pasti akan terasa sangat sulit. 

Krisis air bersih terjadi dikarenakan terjadinya penguapan air yang berada di dalam permukaan tanah. Alhasil, Sobat Zenius akan kesulitan mencari air bersih ketika global warming terus terjadi.

10. Munculnya kabut asap

Peristiwa diatas yang termasuk dampak PEMANASAN global adalah
Ilustrasi kabut asap di hutan (Dok. Pixabay.com)

Akibat kebakaran hutan yang merusak lingkungan, fenomena ini juga akan memicu adanya kabut asap yang sangat tebal. Alhasil, kabut tersebut akan sangat mengganggu aktivitas manusia di sekitarnya.

Pasalnya, kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan akan membuat pernapasan jadi sangat terganggu. Hal ini tentu saja sangat membahayakan kesehatan manusia.

Baca Juga: Dinamika Hidrosfer dan Manfaatnya Bagi Kehidupan

Itu dia 10 dampak pemanasan global yang sangat mengganggu keberlangsungan hidup manusia. Sebagai manusia, penting untuk meminimalisir terjadinya global warming dengan tindakan-tindakan kecil, seperti buang sampah pada tempatnya atau tidak menebang pohon sembarangan.

Selain itu, Sobat Zenius juga bisa, nih, mengurangi frekuensi penggunaan kendaraan bermotor, hemat energi listrik, mengurangi penggunaan kertas, menghindari pemakaian plastik, dan lain sebagainya. 

Oke, guys! Sekian dulu pembahasan kita hari ini, kalau masih ada yang ingin ditanyakan bisa komen di kolom komentar, ya. See you!

Originally published: December 01, 2021
Updated by: Maulana Adieb

Referensi: