Show
19 Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa perkembangan anak usia 5-6 tahun sudah berkembang dengan baik, dengan melihat kemantangan gerak koordinasi antara mata dan tangan dalam setiap kegiatan anak. Dalam penelitian ini karakteristik keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun, sudah mulai berkembang dengan baik, ketika anak memegang pensil, mengambil benda kecil, menempel. 3. Tujuan Perkembangan Motorik Halus Anak usia 4-6 TahunTujuan pengembangkan motorik halus di usia 4-6 tahun adalah anak mampu mengembangkan kemampuan motorik halus yang berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan. Anak mampu menggerakan yang berhubungan dengan jari jemari: seperti kesiapan menulis, menggambar dan memanipulasi benda-benda. Secara khusus tujuan pengembangan motorik halus untuk anak usia TK 4-6 tahun adalah anak dapat menunjukan kemampuan mengerakkan anggota tubuhnya dan terutama terjadinya koordinasi mata dan tangan sebagai persiapan untuk pengenalan menulis Puskar, Balitbang Depdiknas, 2002. Menurut MS. Sumantri 2005:146, tujuan pengembangan motorik halus di usia 4-6 tahun yaitu: a. Mampu mengembangkan kemampuan motorik halus yang berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan. b. Mampu mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan. c. Mampu mengerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari jemari: seperti kesiapan menulis, menggambar dan memanipulasi benda-benda. d. Mampu mengendalikan emosi dengan beraktivitas motorik halus e. Secara khusus tujuan pengembangan motorik halus untuk anak usia TK 4-6 tahun adalah anak dapat menunujukkan kemampuan menggerakkan anggota tubuhnya dan terutama terjadinya koordinasi mata dan tangan sebagai persiapan untuk pengenalan menulis Puskar, Balitbang Depdiknas, 2002. Tujuan perkembangan motorik adalah mengkaji proses pertahapan kemampuan gerak, apakah kemampuan gerak individu tersebut sudah sesuai 20 dengan masanya. Yudha M. Saputra Rudyanto 2005:115 menjelaskan tujuan pengembangan motorik halus anak yaitu: a. Mampu memfungsikan otot-otot kecil seperti gerakan jari tangan. Gerakan ini keterampilan bergerak, yang bisa mencangkup beberapa fungsi yaitu melalui keterampilan motorik halus anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang dan anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolahnya. b. Mampu mengkoordinasikan kecepatan tangan dengan mata. Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh keterampilan dan pola gerakan yang dapat dilakukan anak. Misalnya dalam kemampuan motorik kasar anaj belajar menggerakan selurih tubuh, sedangkan dalam mempelajari motorik halus anak belajar ketepatan koordinasi tangan dan mata. c. Mampu mengendalikan emosi. Dengan menggerakan otot-otot kecil seperti gerakan tangan, anak mampu mengendalikan emosi, dengan kegiatan yang membuat anak senang. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan peningkatan motorik halus ini dalam penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan agar anak dapat mengembangkan motorik halusnya melalui jari tangan yang lebih optimal lagi. Contohnya dalam penelitian ini, anak sudah bisa mengambil dengan tepat saat anak menjumput benda kecil, mereka akan menggerakan otot-otot kecil dan koordinasi mata.C. Mosaik
Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu orangtua dalam membelajarkan anak-anak di rumah khususnya pengembangan kegiatan motorik halus anak usia 4-6 tahun. Pengembangan kegiatan motorik halus sangat penting karena anak-anak harus mencapai tugas-tugas perkembangan motorik pada usia tersebut seperti menggunting, memegang pensil, menggambar, menulis nama dan angka, berpakaian, menyikat gigi dan menyisir rambut. Metode pengabdian yang digunakan adalah penyuluhan orangtua dan pembelajaran online seminggu sekali selama 3,5 jam dengan sample 3 lokasi TK di Kebon Baru, Rawamangun dan Kampung Bandan sebanyak 56 anak selama masa pandemic Agustus sd Desember 2020. Hasil pengabdian adalah orangtua mampu melatih motorik halus anak usia TK dengan berbagai kegiatan seperti menggambar, memegang pensil, menulis nama dan angka, berpakaian, menyikat gigi dan menyisir rambut. Selain itu, kemampuan motorik halus anak meningkat. Kesimpulan pengabdian adalah kegiatan penyuluhan dan pengembangan kegiatan ini sangat efektif dan efisien dalam meningkatkan keterampilan orangtua dan anak dalam pengembangan motorik halus anak. Halodoc, Jakarta – Ketika anak menginjak berusia 4-5 tahun, umumnya mulai memasuki masa sekolah. Kalau diperhatikan, di usia ini, Si Kecil sudah mulai mengembangkan sikap kemandirian dan kreativitasnya serta mulai belajar untuk mengontrol diri. Ia terlihat semakin bersemangat untuk mencoba hal-hal baru dan bisa mengekspresikan emosinya. Ia semakin tumbuh tinggi dan besar, kurang lebih tingginya 101,6 – 114 cm dan berat badannya sekitar 14,5 – 18,2 kg. Kemampuan motorik Si Kecil sudah semakin stabil dan terkoordinasi, sehingga ia mampu melakukan berbagai macam hal tanpa bergantung pada bantuan ibu lagi. Yuk, ketahui tahap perkembangan motorik anak di usia 4-5 tahun. Baca Juga: Tahap Pertumbuhan Anak Sesuai Usia 4- 5 tahun Perkembangan Motorik Anak Usia 4 TahunSelain sudah lancar berlari dan melompat, keseimbangan anak berusia 4 tahun juga sudah semakin baik. Hal ini terbukti dari kemampuannya untuk berjalan pada garis lurus dan melompat dengan satu kaki. Si Kecil sudah mahir naik tangga dengan kaki kanan dan kiri melangkah secara bergantian tanpa dibantu. Bahkan ia sudah bisa memanjat pohon. Selain itu, anak mampu melompat dari ketinggian 15 cm, melompat ke depan 10 kali tanpa terjatuh serta berlari, lalu menikung, dan berhenti secara terkontrol. Dilansir dari Help Me Grow, situs yang dikelola oleh lembaga-lembaga di Minnesota, ada cara yang bisa ibu lakukan untuk menstimulasi kemampuan motorik Si Kecil, seperti:
Baca juga: 6 Latihan Keseimbangan untuk Anak Sedangkan perkembangan motorik anak berusia 4 tahun ditandai dengan kemampuannya menulis beberapa bentuk dan huruf, memegang pensil dengan baik, menggunting mengikuti garis lurus dan menempel stiker di tempat yang diminta. Perkembangan Motorik Anak Usia 5 TahunKemampuan motorik anak berumur 5 tahun sudah jauh lebih berkembang lagi. Dikutip dari Raising Children, situs parenting Australia, Si Kecil bisa berjalan ke belakang, naik turun tangga tanpa bantuan, bisa jungkir balik dan berjalan di balok keseimbangan. Ia juga sudah mampu menulis nama sendiri, mewarnai lebih rapi, menggambar, menggunting sesuai pola, menempel stiker di tempat yang dituju tanpa melewati garis, serta melipat sehelai pakaian. Ibu bisa menstimulasi kemampuan motorik halus Si Kecil dengan cara-cara ini:
Baca juga: Bukan Sekadar Menyalurkan Hobi, Ini Manfaat Menggambar Bagi Anak Jika ibu merasa bahwa Si Kecil mengalami masalah dalam pertumbuhannya, ibu bisa berdiskusi dengan dokter anak melalui Halodoc. Lewat aplikasi Halodoc, ibu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja. Referensi :WebMD. Diakses pada 2020. 4- to 5-Year-Olds: Developmental MilestonesRaising Children. Diakses pada 2020. 4-5 years: preschooler developmentHelp Me Grow. Diakses pada 2020. Ways to Encourage Motor or Physical DevelopmentKemampuan motorik halus anak harus menjadi perhatian setiap orangtua. Karena salah satu yang mendukung kesuksesan tumbuh kembang anak ialah memiliki kemampuan motorik yang baik. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan ataupun Mama ajarkan pada si Kecil untuk merangsang motorik halusnya. Terampil motorik halus berarti anak mampu mengontrol objek-objek yang melibatkan koordinasi mata-kaki dan mata-tangan Nah, di bawah ini beberapa aktivitas untuk melatih kegiatan motorik halus anak di usia 5-6 tahun yang bisa Mama terapkan untuk si Kecil. Penasaran apa saja kegiatannya? Yuk, langsung disimak saja rangkuman dari Popmama.com berikut ini. 1. Ajak anak menyiapkan meja makanPexels/Elina FairytalePerkembangan motorik anak merupakan aspek penting yang harus distimulasi pada anak. Karena aspek inilah yang nantinya akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak dan melakukan aktivitas fisik. Melatih motorik harus pada anak bisa Mama mulai dengan mengajak si Kecil untuk membantu menyiapkan meja makan untuk makan malam. Dengan begitu ia akan belajar bagaimana menatanya dengan rapi dan di mana letak-letaknya. 2. Menggambar dengan mencakup bagian detailPexels/MonsteraPada usia ini, si Kecil penuh energi dan memiliki minat pada permainan serta lingkungan yang aktif. Hal ini dikarenakan ia memiliki kemampuan motorik yang meningkat dalam menyeimbangkan ia melakukan kegiatan. Si Kecil bisa menggunakan jari-jarinya untk kegiatan yang lebih kompleks. Misalnya saja memegang alat tulis, menggambar yang mencakup bagian detail seperti matahari, pantai, orang-orang di bawah kaki pegunungan dan lingkungan pantai. 3. Bermain alat musit yang berbedaPexels/MART PRODUCTIONSebagian orangtua sudah memberikan les musik untuk anaknya meskipun masih kecil. Ternyata bukan hanya untuk mempersiapkan dan mengetahui keahliannya saja, tapi untuk melatih motorik halus si Kecil. Memainkan alat musik yang berbeda akan menunjukan pada si Kecil bagaimana setiap alat musik membutuhkan gerakan lengan atau jari yang berbeda. Misalnya piano, drum, gitar dan masih banyak lagi alat musi yang bisa dicoba. EDITORS' PICKS
4. Menulis namanya sendiriPexels/Katerina HolmesSi Kecil yang berusia 5-6 tahun sangat aktif bergerak di berbagai kegiatan. Mungkin sebagian orangtua akan merasa kewalahan dengan keaktifan anak. Meskipun keterampilan motorik halusnya masih berkembang, namun mereka cukup antusias untuk mengeksplorasi. Kegiatan yang bisa melatih motorik halus anak selanjutnya ialah menulis namanya sendiri. Minta anak untuk mengeja atau menulis namanya sendiri di kertas, dengan begitu mereka juga akan mengingat dan menghafal huruf yang terdapat pada namanya. 5. Minta anak mengikat tali sepatunya sendiriPexels/THIS IS ZUNPerkembangan keterampilan si Kecil akan bervariasi berdasarkan paparan terhadap berbagai aktivitas yang memberinya stimulasi. Jadi jangan halangi anak ketika ia ingin berpartisipasi dalam kegiatan olahraga berkelompok, menari dan sebagainya. Berkaitan dengan kegiatan tersebut, Mama bisa ajarkan anak untuk mengikat tali sepatunya sendiri sebelum mengikuti kegiatan yang sudah disebutkan. Contohkan padanya bagaimana cara mama mengikat tali sepatu, dengan begitu ia dapat meniru. 6. Kegiatan menjaga keseimbangan badan melalui permainan bola di atas sendokPexels/Victoria BorodinovaTidak jarang anak akan mengikuti berbagai kegiatan yang mungkin bisa menunjukan tanda-tanda perkembangan keterampilan yang lebih cepat dari pada anak yang kurang aktif. Nah, kegiatan-kegiatan seperti itu bisa didukung dengan keseimbangan badan otak, fokus mata. Contohnya saja Mama bisa minta si Kecil untuk menaruh bola di atas sendok, kemudian memegang sendok tersebut sambil berjalan di garis atau pola. Awalnya mungkin akan sulit, tapi pelan-pelan ajarkan anak saat berjalan di garis tersebut untuk bisa menjaga keseimbangan agar jangan sampai menjatuhkan bola. Di sini lah motorik halus anak akan ikut bergerak mencari cara supaya ia tetap seimbang. 7. Melepaskan pakaiannya sendiriPexels/Juan SalamancaSelain karena sudah cukup bisa untuk melakukan kegiatan melepas baju sendiri, mintalah anak untuk melakukannya. Ketika hendak mandi, Mama bisa si Kecil untuk mempersiapkan diri. Dengan begitu anak pelan-pelan akan paham dan berpikir untuk melepaskan pakaiannya sendiri, bila perlu temani mereka mandi, Ma. Bukan memandikan mereka. Selain itu, Mama bisa mengajarkan pada si Kecil untuk mengenakan pakaian pada boneka, memperbaiki atau melepas risleting. Kegiatan sederhana ini jika pelan-pelan terus dilakukan akan melatih motorik halus anak. Demikian beberapa kegiatan melatih motorik halus anak usia 5-6 tahun. Semoga bisa Mama terapkan ya untuk si Kecil di rumah. Baca juga:
|