Pernyataan yang tepat dari tabel berikut adalah pernapasan dada pernapasan perut keterangan

Perbedaan proses pernapasan dada dan perut tentunya juga akan memberikan pengaruh yang berbeda pada tubuh.

Melansir Harvard Health, teknik pernapasan perut yang menyertakan pergerakan otot diafragma bisa memberikan suplai oksigen lebih besar daripada pernapasan dada.

Hal ini karena otot diafragma yang berkontraksi saat Anda mengambil napas memberikan lebih banyak ruang untuk rongga dada mengembang. Dengan begitu, paru-paru bisa terisi oksigen yang lebih banyak.

Mekanisme ini dapat menurunkan tekanan darah dan detak jantung sehingga tubuh menjadi lebih rileks. Manfaat pernapasan dada juga mengurangi stres dan rasa cemas.

Pernapasan dada juga menjadi metode pernapasan yang efektif untuk penderita gangguan pernapasan, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Pasalnya, paru-paru yang rusak tidak lagi dapat menyimpan oksigen secara maksimal karena penyempitan atau terisi oleh air.

Oleh karena itu, pernapasan yang hanya bertumpu pada otot dada justru membatasi suplai oksigen dan membuat oksigen terperangkap di paru-paru akibat diafragma yang mengempis.

Hal ini semakin menyulitkan penderita gangguan pernapasan mengalirkan oksigen ke bagian bawah tubuh sehingga gejala sesak napas bertambah parah.

Box Breathing, Teknik Pernapasan yang Bisa Dicoba Saat Sedang Stres

Bernapas dengan teknik pernapasan yang tepat seperti pernapasan perut dapat memberikan manfaat kesehatan yang lebih untuk tubuh.

Setelah mengenali perbedaan mekanisme pernapasan dada dan perut, tentunya Anda bisa lebih mudah untuk mencoba bernapas menggunakan diafragma.

Agar semakin terbiasa, Anda bisa melakukan latihan pernapasan perut dengan bermeditasi secara rutin.

Perbedaan pernapasan dada dan pernapasan perut dapat dibagi ke dalam empat aspek. Pahami mana yang lebih baik dalam sistem pernapasan.

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Ilustrasi seorang wanita yang sedang bernapas

Tahukah Anda apa perbedaan pernapasan dada dan pernapasan perut? Pernapasan dada dan perut merupakan bagian dari sistem pernapasan manusia yang bekerja dengan proses kompleks. Bernapas dimulai ketika Anda menghirup oksigen dari lingkungan, kemudian oksigen diedarkan ke seluruh tubuh sehingga memungkinkan manusia untuk berbicara, berjalan, dan bergerak.Lantas apa saja perbedaan tersebut dan bagaimana pernapasan dada dan perut bekerja? Simak ulasan selengkapnya berikut.

Apa perbedaan pernapasan dada dan perut?

Ketika dilahirkan ke dunia, fitrah manusia adalah bernapas dengan otot diafragma atau dikenal dengan pernapasan perut. Pernapasan ini adalah teknik pernapasan dalam yang membuat Anda merasa lega dan segar setelah bernapas.Meski demikian, kodrat ini seperti terlupakan seiring bertambahnya usia. Faktor-faktor tertentu, seperti beban hidup, stres, keinginan untuk memiliki perut yang ramping, dan sebagainya membuat manusia lebih terbiasa melakukan pernapasan dada atau disebut juga bernapas dangkal.Terdapat beberapa perbedaan pernapasan dada dan perut dari berbagai sisi, di antaranya:Perbedaan pernapasan dada dan perut yang utama adalah organ yang terlibat dalam proses pemasukkan udara ke dalam tubuh (inspirasi) dan pengeluaran udara ke luar tubuh (ekspirasi). Pernapasan dada dilakukan dengan melibatkan otot antar tulang rusuk, sedangkan pernapasan perut menyertakan diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.Perbedaan pernapasan dada dan perut lainnya terletak pada mekanisme kedua sistem pernapasan ini sendiri. Pasa pernapasan dada, mekanisme terjadinya adalah sebagai berikut:Otot antartulang rusuk (otot interkostalis eksternal) kontraksi dan otot interkostalis internal relaksasi. Akibatnya, rongga dada membesar, tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar, maka udara luar yang kaya oksigen masuk.Otot antartulang rusuk (eksternal) relaksasi, otot interkostalis internal kontraksi. Akibatnya, tulang rusuk dan rongga dada menjadi kecil, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida pun keluar.Sedangkan pada pernapasan perut, mekanisme yang terjadi adalah sebagai berikut:Diafragma kontraksi sehingga menjadi datar. Akibatnya, rongga dada membesar dan oksigen dari luar membanjiri rongga dada.Diafragma relaksasi sehingga kembali mengembang. Akibatnya, rongga dada mengecil dan karbon dioksida dihembuskan keluar dari tubuh.Perbedaan pernapasan dada dan perut selanjutnya terletak pada teknik dalam melakukannya. Pada pernapasan dada, Anda harus menghirup udara melalui hidung, tahan di dada dengan posisi membusung dan perut dikempiskan, lalu lepaskan perlahan.Pada pernapasan perut, Anda juga harus menghirup udara dari hidung, tahan beberapa saat, dan lepaskan secara perlahan lewat mulut. Bedanya, Anda tidak diminta membusung atau menahan perut, melainkan justru akan merasakan udara seolah-olah langsung memasuki perut, padahal masih di rongga dada.Perbedaan pernapasan dada dan perut yang terakhir terletak pada efeknya terhadap tubuh. Para praktisi kesehatan lebih menyarankan Anda sering melakukan pernapasan perut dibanding dada karena terbukti memiliki lebih banyak manfaat.Pernapasan dada dicap akan membatasi pergerakan diafragma serta membuat oksigen yang Anda sampai ke bagian bawah paru-paru menjadi tidak maksimal. Padahal, bagian inilah yang mengandung banyak pembuluh darah yang bertugas mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.Akibat tidak maksimalnya oksigen yang dari paru-paru ke seluruh tubuh ini, Anda akan merasa sesak napas diserta rasa cemas berlebihan.Sebaliknya, melakukan pernapasan perut akan memastikan asupan oksigen di tubuh Anda tercukupi. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida di paru-paru juga berlangsung optimal sehingga metabolisme tubuh tidak akan terganggu.Tidak heran jika pernapasan perut dapat membuat detak jantung Anda lebih stabil, begitu pula kondisi tekanan darah.

Baca Juga

Pernapasan Dada dan Perut yang Perlu Diketahui PerbedaannyaMengenal Rhinitis Alergi dan Rhinitis Non AlergiFungsi Tenggorokan yang Penting dalam Sistem Tubuh Manusia

Bagaimana pernapasan perut yang baik?

Bagi Anda yang ingin kembali memperbanyak melakukan pernapasan perut, caranya cukup mudah dan bisa dilakukan di rumah. Mulailah dengan berbaring di permukaan datar (seperti lantai, kasur, dan lain-lain), letakkan satu tangan di dada dan tangan lainnya di perut.Kemudian, bernapaslah melalui hidung selama 2 detik, kemudian rasakan oksigen memasuki perut Anda. Setelah itu, posisikan bibir seperti ingin minum dari sedotan, tekan area perut, pastikan dada tetap datar, lalu hembuskan napas.Anda dapat mengulangi langkah ini hingga gejala Anda berkurang. Namun bila Anda merasa membutuhkan bantuan dokter, tidak ada salahnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang kompeten.

saluran pernapasan

The Lung Association. https://www.lung.ca/lung-health/lung-info/respiratory-system
Diakses pada 18 Februari 2020
Harvard Health. https://www.health.harvard.edu/lung-health-and-disease/learning-diaphragmatic-breathing
Diakses pada 18 Februari 2020
Harvard Health. https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/take-a-deep-breath
Diakses pada 18 Februari 2020
UIN Surabaya. http://digilib.uinsby.ac.id/9680/4/bab%202.pdf
Diakses pada 18 Februari 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health/diaphragmatic-breathing
Diakses pada 18 Februari 2020
APKI. https://apki.or.id/pengaturan-napas-saat-berolahraga/#:~:text=Kesimpulan%3A,perut%20menggunakan%20otot%20pada%20diafragma. Diakses 8 Oktober 2020

Olahraga yang membantu meningkatkan pernapasan adalah yang bisa membuat kinerja paru-paru optimal. Melakukannya secara teratur dibarengi gaya hidup sehat akan meningkatkan kualitas hidup.

Vaksin Johnson and Johnson sudah mendapat izin darurat atau EUA dari BPOM RI. Efikasi vaksin Janssen dalam mencegah Covid-19 sekitar 67,2-66,1%.

13 Sep 2021|Bayu Galih Permana

Fungsi bronkus yang utama adalah menyalurkan udara ke dan dari paru-paru. Apabila terganggu, dapat menyebabkan sesak napas serta memicu berbagai penyakit akut hingga kronis. Bronkitis merupakan salah satu dampaknya.

Dijawab Oleh dr. Elsinda Eka Sari

Dijawab Oleh dr. Elsinda Eka Sari

Dijawab Oleh dr. Andre Zaini