Perpindahan penduduk transmigrasi yang dilakukan karena gangguan bencana alam disebut

tirto.id - Migrasi merupakan istilah yang digunakan untuk peristiwa perpindahan penduduk suatu tempat ke tempat lain untuk tujuan menetap melalui batas politik/negara ataupun batas administrasi/batas bagian suatu negara.

Dikutip dari jurnal berjudul Migrasi dan Kewarganegaraan oleh Made Nurmawati, istilah migrasi berasal berasal dari Bahasa Latin “migratio” yang berarti perpindahan penduduk antarnegara.

Namun, hal ini tidak hanya perpindahan dari negara satu ke negara saja, melainkan perpindahan penduduk dari tempat satu (negara dan sebagainya) ke tempat lain (negara dan sebagainya).
Hal ini juga dijelaskan dalam Pasal 1 UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. Berdasarkan UU tersebut, keimigrasian diartikan sebagai ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar wilayah Indonesia serta pengawasannya dalam rangka menjaga tegaknya kedaulatan negara.

Berdasarkan modul terbitan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan- Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018 berjudul Antara Aku dan Indonesia, migrasi dibagi menjadi beberapa bagian:

1. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi Internasional dibagi lagi menjadi tiga:
  1. Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
  2. Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.
  3. Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya.
2. Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara. Sama halnya dengan migrasi international, migrasi nasional dibagi lagi menjadi dua, yakni urbanisasi dan transmigrasi. a. Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Terjadinya urbanisasi disebabkan oleh beberapa faktor seperti berikut ini:
  • Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi.
  • Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
  • Ingin mencari pengalaman di kota.
  • Ingin lebih banyak mendapatkan hiburan dan sebagainya.
b. Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia.
  • Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah.
  • Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam.
  • Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas kemauan dan biaya sendiri.
  • Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam provinsi atau pulau yang sama.
3. Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi. 4. Selain jenis migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang disebut evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional. Penyebab orang memilih untuk bermigrasi yaitu faktor ekonomi, dengan alasan ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat baru. Selain itu, berbagai faktor lain juga menjadi alasan untuk berpindah tempat, di antaranya.
  • Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya.
  • Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan seperti peperangan, dan konflik antar kelompok.
  • Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara warga masyarakat.
  • Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama, misalnya terjadi antara Pakistan dan India setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris.
  • Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang terjadi karena daerahnya terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan PLTA.
  • Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
  • Faktor sosial seperti adanya perkawinan campuran.

KOMPAS.com - Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan lingkungan sekitar untuk dapat brtahan dan brkembang. 

Proses adaptasi dilakukan manusia untuk terus menjalankan kehidupan ssialnya, termasuk beradaptasi dengan lokasi baru. 

Perpindahan lokasi mencakup perpindahan antarwilayah, antarnegara, ataupun perpindahan antarpulau. 

Istilah untuk aktivitas perpindahan wilayah atau lokasi ini lebih dikenal sebagai migrasi, imigrasi, emigrasi, serta transmigrasi. Berikut pejelasannya: 

Imigrasi

Imigrasi merupakan aktivitas perpindahan dari satu negara ke negara lainnya untuk menetap di lokasi baru tersebut.

Perpindahan wilayah berupa imigrasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, yakni ekonomi, sosial budaya dan pendidikan.

Baca juga: Piramida Penduduk: Ekspansif, Stasioner, dan Konstruktif

Migrasi

Migrasi adalah aktivitas perpindahan dari lokasi satu ke lokasi lainnya, baik di satu negara atau antarnegara. 

Dikutip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ada beberapa faktor yang memengaruhi migrasi penduduk, yakni faktor politik di suatu wilayah atau negara, faktor keamanan dalam satu wilayah atau negara, faktor bencana alam, faktor ekonomi, faktor pendidikan serta faktor sosial budaya.

Migrasi tidak hanya berlaku untuk manusia, namun hewan juga bisa melakukan migrasi. Contohnya migrasi burung karena adanya pergantian musim.

Transmigrasi

Ttransmigrasi adalah aktivitas perpindahan dari pulau yang satu ke pulau lainnya. Hal ini dikarenakan penduduk di pulau sebelumnya sudah terlalu banyak dan pindah ke pulau yang memiliki jumlah penduduk lebih sedikit. 

Transmigrasi di Indonesia dibagi menjadi empat, yakni transmigrasi umum, khusus, spontan, serta lokal.

Untuk transmigrasi umum biasanya dibiayai oleh pemerintah. Sedangkan untuk transmigrasi khusus dilakukan atas dasar alasan tertentu, misalkan karena bencana alam.

Transmigrasi spontan dilakukan atas biaya dan kemauan dari individu atau masyarakat sendiri. Sedangkan untuk transmigrasi lokal dilakukan dengan perpindahan wilayah atau lokasi yang masih berada dalam satu provinsi atau pulau yang sama.

Baca juga: Persebaran Penduduk Indonesia

Emigrasi

Emigrasi merupakan aktivitas perpindahan dari tanah air ke negara lainnya untuk menetap di lokasi baru tersebut.

Jika imigrasi berarti menetap di wilayah baru, maka emigrasi berarti meninggalkan wilayah asal.

Emigrasi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalkan ekonomi dan pendidikan. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Perpindahan penduduk merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Setiap harinya perpindahan penduduk terjadi baik perpindahan penduduk nasional maupun internasional. Munculnya perpindahan penduduk adalah akibat dari perkembangan sosial dan ekonomi.

Macam-macam Perpindahan Penduduk

Ada macam-macam perpindahan penduduk yang terjadi dalam kehidupan, antara lain sebagai berikut.

Imigrasi

Perpindahan penduduk  dari luar negeri ke dalam negeri disebut dengan imigrasi. Perpindahan penduduk ini banyak dijumpai apalagi setelah semakin berkembang pesatnya teknologi transportasi. Orang dari berbagai negara dapat dengan mudah berkunjung ke negara lain.

Remigrasi

Remigrasi adalah perpindahan penduduk ke negara asal. Perpindahan penduduk internasional ini contohnya adalah seorang duta besar yang ditugaskan ke negara asing kemudian kembali ke Indonesia setelah tugasnya selesai.

Emigrasi

Jika imigrasi perpindahan penduduk dari luar negeri ke dalam negeri, maka emigrasi sebaliknya. Perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri dinamakan emigrasi. Emigrasi biasanya dilakukan oleh pelajar-pelajar yang mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri dan menetap hingga beberapa tahun di sana.

Ruralisasi

Ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa. Biasanya ruralisasi sementara terjadi pada hari raya Idul Fitri yang menyebabkan daerah kota menjadi lebih sepi selama beberapa hari.

Ruralisasi ini juga disebut dengan reurbanisasi. Namun reurbanisasi lebih bersifat permanen saat kembali ke desa. Biasanya dilakukan orang-orang yang hidup di kota lalu di masa tuanya kembali ke desa.

Urbanisasi

Perpindahan penduduk dari desa ke kota disebut dengan urbanisasi. Urbanisasi biasanya karena ingin mencari peruntungan di kota dan bisa menjadi orang sukses. Faktanya, hanya beberapa saja yang berhasil menjadi sukses, dan sebagian besar malah menjadi masalah bagi kota tersebut.

Urbanisasi juga tak jarang menciptakan kampung-kampung kumuh di perkotaan, banyaknya pengemis, pengamen, dan pengangguran semakin meningkat.

Komuter

Perpindahan penduduk dengan alur bolak balik dapat disebut dengan komuter. Komuter juga kadang disebut dengan forensen. Komuter ini biasanya dilakukan di masa libur panjang. Orang-orang berpindah ke tempat lain lalu kembali setelah musim liburan akan berakhir.

Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau satu ke pulau lainnya, namun masih dalam lingkup satu negara. Hal ini pernah terjadi di Indonesia secara besar-besaran, penduduk pulau Jawa melakukan transmigrasi ke pulau Kalimantan dan Sumatera.

Transmigrasi dilakukan untuk meratakan kepadatan penduduk dan membuka lahan baru untuk penghidupan di tempat yang baru. Transmigrasi diharapkan bisa mengurangi kepadatan di pulau Jawa. Faktanya, beberapa orang berhasil dalam program transmigrasi dan menjadi kaya di tempat tersebut. Beberapa orang lainnya gagal karena kurang survive di tempat baru.

Evakuasi

Perpindahan penduduk sementara karena bencana alam atau hal yang berbahaya disebut dengan evakuasi. Sahabat akan sering menjumpai istilah evakuasi ini di gedung-gedung, ada tulisan “titik evakuasi”. Maksudnya adalah Sahabat disarankan berkumpul di titik tersebut ketika terjadi hal-hal berbahaya, tujuannya agar lebih mudah dievakuasi di tempat yang aman.

Evakuasi ini biasanya terjadi karena bencana alam seperti banjir, gunung meletus, tsunami, dan gempa. Berbeda dengan perpindahan penduduk lainnya yang penuh dengan persiapan, evakuasi dilakukan dengan minim persiapan, bahkan tanpa persiapan.

Baca juga: Pengertian, Syarat, Hak, dan Kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia

Dampak Perpindahan Penduduk

Dampak perpindahan penduduk ada 2 macam, yaitu: dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah mengurangi kepadatan penduduk bagi tempat yang ditinggalkan. Tak hanya itu, keberagaman budaya akan terwujud dan manusia akan saling mengenal satu sama lain.

Dampak negatifnya adalah menambah masalah kependudukan bagi tempat tujuan. Kadang bisa berupa naiknya tingkat kriminalitas dan pengangguran. Selain itu, bagi tempat yang ditinggalkan bisa kekurangan tenaga kerja, contohnya desa yang seharusnya butuh tenaga kerja namun malah kekurangan gara-gara orang-orang pindah ke kota.

Penulis: Iskael