Pengertian Medan Magnetik. Di sekitar benda magnet selalu ada daerah atau ruang atau tempa yang dinamai medan magnet. Pada daerah ini, magnet lain dan benda yang bersifat magnet akan dipengaruhi oleh gaya magnet. Sumber Medan Magnet Sumber medan magnetic dibedakan menjadi dua jenis, yaitu magnet permanen dan magnet induksi. Garis Gaya Magnet Di sekitar magnet permanen terdapat medan megnetik yang digambarkan dengan garis garis gaya magnetic. Garis garis gaya megnetik selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan magnet. Sedangan di dalam magnet, arah garis garis gaya magnetic digambarkan dari selatan ke utara. Garis garis gaya magnet dapat menunjukkan kekuatan dari medan maget. Daerah yang memiliki medan magnet kuat digambarkan dengan garis garis gaya yang rapat. Sedangkan daerah yang medan magnetiknya lemah digambarkan dengan garis garis gaya yang renggang.. Daerah medan magnet yang memiliki kuat medan magnetic terbesar disebut kutub magnet. Setiap magne memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Induksi Medan Magnetik Medan Magnet yang dihasilkan oleh arus listrik disebut medan magnet induksi. Garis garis gaya magnet oleh arus listrik selalu melingkari kawat. Dalam hal ini Kawat sebagai sumbu lingkaran. Arah Medan Magnet Orientasi arah garis garis gaya megnet mengikuti aturan tangan kanan atau aturan putaran sektup. Arah medan magnet di suatu titik searah dengan orientasi garis garis gaya dan selalu menyinggung lingkaran garis garis gaya. Aturan Tangan Kanan Arah Medan Magnet Kawat BerarusKaidah Aturan Tangan Kanan Apabila arah ibu jari menyatakan arah aliran arus listrik, maka arah lipatan jari-jari yang lainnya menyatakan arah medan magnet. Hukum Bio Savart Hukum Biot–Savart menyatakan bahwa besarnya induksi magnet di suatu titik di sekitar kawat berarus listrik adalah: – Berbanding lurus dengan kuat arus yang mengalir pada kawat tersebut. – Berbanding lurus dengan panjang kawat penghantarnya. – Berbanding lurus dengan sinus sudut yang dibentuk oleh arah arus dengan garis hubung dari suatu titik ke kawat penghantar. – Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari titik itu ke kawat penghantar. Kuat Medan Magnet Kuat medan magnetic menunjukkan besarnya induksi magnetic yang ditimbulkan oleh sebuah kawat yang berarus listrik. Kuat Medan Magnet – Induksi Magnet Kawat Lurus Besarnya kuat medan magnet di sekitar kawat lurus panjang beraliran arus listrik dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut: BP =(μ0. I)/(2.π.r) Dengan Keterangan BP = induksi magnetik di suatu titik (P) (Wb/m2 atau Tesla) μ0 = permeabilitas ruang hampa (4 ×10-7 Wb.A-1m-1) I = kuat arus yang mengalir dalam kawat (A) r = jarak suatu titik (P) ke kawat penghantar (m) Contoh Soal Ujian Kuat Medan Magnet Kawat Lurus Sebuah kawat lurus panjang yang dialiri arus listik sebesar 10 A dari arah timur ke barat, tentukan besar dan arah induksi magnetik di titik P tepat di bawah kawat tersebut pada jarak 10 cm.. Penyelesaian : Diketahui : I = 10 A r= 10 cm = 0,1 m μ0 = 4 π×10-7 Wb A-1 m-1 Ditanyakan : BP = …? Jawab BP =(μ0.I)/(2.π.r) BP = (4 x 3,14 x10-7x10)/(2 x 3,14 x 0,1) Bp = 2 x 10-5 Tesla yang arahnya ke selatan. Jadi, besarnya induksi magnet di titik P adalah: 2 x 10-5 Tesla dan arahnya ke selatan. Contoh Soal Lainnya Beserta Pembahasan Ada Di Akhir Artikel Kuat Medan Magnet – Induksi Magnet Kawat Lingkaran Besarnya induksi magnetic di pusat kawat berbentuk lingkaran dapat dinyatakan sebagai berikut: BP =(μ0 I)/(2.r) Jika keliling lingkaran tidak penuh atau tidak membentuk 3600, misalkan θ derajat, maka besar induksi magnetic di pusat lingkaran dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut: BP = (θ/360)x(μ0 I)/(2.r) Jika terdapat terdapat N lilitan kawat yang membentuk lingkaran, maka induksi magnetiknya adalah: BP = N (μ0 I)/(2.r) Kuat Medan Magnet – Induksi Magnet Solenoida Solenoida adalah kumparan yang memanjang yang memiliki diameter lebih kecil dibandingkan dengan Panjang kumparannya. Jarak antara lilitan yang satu dengan yang lainnya sangat rapat dan biasanya terdiri atas satu lapisan atau lebih. Kuat Medan Magnet – Induksi Magnet SolenoidaBesarnya induksi magnetic di tengah atau pusat solenoida dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut: BP = N (μ0 I)/(L) Sedangkan besar induksi magnetic di ujung solenoida dapat dinyatakan dengan mebggunakan persamaan rumus berikut: BP = N (μ0 I)/(2.L) Dengan Keterangan: N = jumlah lilitan kawat L = Panjang solenoida Contoh Soal Perhitungan Rumus Kuat Medan Magnet Solenoida Suatu solenoida memiliki panjang 2 m dan 800 lilitan dengan jari- jari 2 cm. Jika solenoida dialiri arus 0,5 A, tentukan induksi magnetic di pusat solenoida, Penyelesaian: Diketahui L = 2 m N = 800 I = 0,5 A Ditanyakan Bp di pusat solenoida = ..? Jawab BP = N (μ0 I)/(L) BP = 800 (4 π×10-7 Wb.A-1m-1 x 0,5A)/(2m) BP = 2,5 x 10-4 T Contoh Soal Lainnya Beserta Pembahasan Ada Di Akhir Artikel Kuat Medan Magnet – Induksi Magnet Toroida Toroida adalah sebuah solenoida yang dilengkungkan sehingga membentuk sebuah lingkaran. Besar induksi magnetic pada toroida dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut: BP = N (μ0 I)/(2.π.r) atau BP = N (μ0 I)/(L) Dengan keterangan: r = jari jari toroida, m Gaya Lorentz Gaya magnetik atau gaya lorentz adalah gaya yang timbul pada penghantar berarus atau muatan yang bergerak dalam medan magnetik. Jika kawat sepanjang l dialiri arus listrik sebesar I dan berada dalam medan magnet B, maka kawat tersebut akan mengalami gaya Lorentz atau gaya magnet. Besarnya gaya magnetik gaya Lorentz yang dialami oleh kawat yang beraliran arus lisrik : – Berbanding lurus dengan kuat medan magnet/induksi magnet (B). – Berbanding lurus dengan kuat arus listrik yang mengalir dalam kawat (I). – Berbanding lurus dengan panjang kawat penghantar ( L). – Berbanding lurus dengan sudut (θ) yang dibentuk arah arus (I) dengan arah induksi magnet (B). Arah Gaya Lorentz Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut (Gambar en.wikipedia) Gaya Lorenzt Gaya Magnet Kawat BerarusAturan Tangan Kanan Gaya Lorentz Apabila tangan kanan dalam keadaan terbuka, semua jari- jari dan ibu jari diluruskan. Arah dari pergelangan tangan menuju jari- jari menyatakan arah induksi magnet B dan arah ibu jari menyatakan arah arus listrik I, maka arah gaya magnetiknya F dinyatakan dengan arah telapak tangan menghadap (arah F ke atas). Gaya Lorentz Gaya Magnet Kawat Berarus Gaya Lorentz yang terjadi pada kawat berarus dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan rumus berikut: F = B. I. L sin θ Contoh Soal Perhitungan Rumus Gaya Lorentz Gaya Magnet Kawat Berarus Sebuah kawat berarus 3 A berada dalam medan magnet 0,5 tesla yang membentuk sudut 300. Berapakah besar gaya Lorentz yang dialami kawat tersebut sepanjang 5 cm? Penyelesaian Diketahui I = 3 A B = 0,5 tesla (1 tesla = 1 wb/m2) θ = 300 L = 5 cm = 5.10-2 m Ditanyakan F = … Gaya Lorentz memenuhi : F = B .I .L sin 300 F = 0,5 . 3 . 5.10-2 . 1/2 F = 3,75 . 10-2 N Contoh Soal Lainnya Beserta Pembahasan Ada Di Akhir Artikel Gaya Lorentz Gaya Magnet Muatan Bergerak Jika sebuah muatan listrik bergerak dalam medan magnet, maka muatan tersebut akan mengalami gaya Lorentz atau gaya magnet. Besar gaya Lorentz yang terjadi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan rumus berikut: F = B. q. v sin θ Gaya Lorentz Gaya Magnet Dua Kawat Sejajar Besarnya gaya Lorentz baik Tarik menarik atau tolak menolak pada dua kawat sejajar yang berarus listrik dapat ditentukan dengan menggunkan formulasi persamaan berikut: F1= F2 = l. (μ0 I1 I2)/(2πr) Jika arah arus pada kedua kawat tersebut searah, maka kedua kawat akan saling Tarik menarik. Dan jika arah arus pada kedua kawat saling berlawanan, maka kawat akan saling tolak menolak. Fluks Magnet Michael Faraday menggambarkan medan magnetic sebagai garis garis gaya. Garis gaya semakin rapat menunjukkan medan magnetic yang semakin kuat. Kuat medan magnetic menunjukkan besarnya induksi magnetic. Fluks magnetik menyatakan banyaknya jumlah garis gaya yang menembus permukaan bidang secara tegak lurus. Jadi kalau garis gaya tidak tegak lurus, maka ada koreksi terhadap arah datangnya dengan menggunakan sudut datang θ. Fluks Magnetik InduksiFluks magnetic φ adalah banyaknya garis medan magnetic yang dilingkupi oleh suatu luas daerah tertentu A dalam arah tegak lurus. Fluks magnetik dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut: φ = B. A cos q Dengan Keterangan: φ = Fluks magnet (Wb) A = Luas Penampang m2 B = Induksi magnet (T) θ = sudut antara B dengan garis normal bidang A Hukum Faraday Hukum Faraday menyatakan bahwa “Jika fluks magnet yang memesuki suatu kumparan berubah, maka pada ujung – ujung kumparan akan timbul gaya geral listrik induksi dan besarnya bergantung pada laju perubahan fluks magnet yang dilingkupi oleh kumparan”. Jika kumparan yang memiliki N buah lilitan, maka gaya gerak listrik induksinya dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut: εinduksi = – N (Δf/Δt) εinduksi = GGL induksi (volt) N = jumlah lilitan Δf/Δt = laju perubahan fluks magnet (Wb/detik) Selain itu, gaya gerak listrik induksi dapat pula terbentuk akibat terjadinya perubahan medan magnet atau perubahan luas kumparan. Gaya gerak listrik induksi yang terbentuk akibat adanya perubahan medan magnet atau induksi magnet dapat dirumuskan dengan persamaan berikut: εinduksi = – N. A (ΔB/Δt) Ketika yang berubah adalah luas kumparan, maka besarnya gaya gerak listrik induksi yang terjadi dapat dirumuskan dengan persamaan berikut: εinduksi = – N. B (ΔA/Δt) Dengan keterangan: N = jumlah lilitan A = luas kumparan B = kuat medan magnet (T) 1). Contoh Soal Perhitungan Induksi Magnetik Hukum Biot Savart Sebuah kawat lurus panjang yang dialiri arus listik sebesar 10 A dari arah timur ke barat, tentukan besar dan arah induksi magnetik di titik P tepat di bawah kawat tersebut pada jarak 10 cm. Penyelesaian : Diketahui : I = 10 A r = 10 cm = 0,1 m μ0= 4π ×10-7 WbA-1m-1 Ditanyakan : BP = …? Jawab : BP = μ0.I/2π.r BP = (4π×10-7x10)/[2π x (0,1)] BP = 2×10-5 T yang arahnya ke selatan. Jadi, besarnya induksi magnet di titik P adalah : 2×10-5 T yang arahnya ke selatan. 2). Contoh Soal Perhitungan Rumus Induksi Magnetik Kawat Penghantar Lurus Tentukan besar induksi magnetik pada jarak 30 cm dari pusat sebuah penghantar lurus yang berarus listrik 90 A Penyelesaian: Diketahui: r = 30 cm = 30 × 10-2 m, Jarak ke penghantar, I = 90 A, kuat arus listrik, μ0 = 4π × 10-7 Wb/A.m, permeabilitas vakum, Ditanya: B = Besar induksi magnetik oleh penghantar lurus Rumus Menghitung Induksi Magnetik Kawat Penghantar Biot Savart Besar induksi magnetic yang ditimbulkan oleh kawat penghantar dapat dinyatakan dengan rumus berikut BP = μ0.I/2.π.r BP = (4π x10-7)(90)/(2πx0,3) BP = 6×10-5 T 3). Contoh Soal Perhitungan Gaya Magnetik Antara Dua Kawat Lurus Dua kawat berarus listrik sejajar terpisah sejauh 10 cm satu dengan yang lainnya. Kawat C dialiri arus 12 ampere dan kawat D dialiri 8 ampere. Arus pada kedua mengalir searah. Hitunglah gaya magnetic yang dialami oleh kawat D yang panjangnya 2 m. Perhitungan Gaya Lorentz Induksi Magnetik Antara Dua Kawat LurusIC = 12 A ID = 8 A r = 10 cm = 0,1 m LD = 2 m μ0 = 4π × 10-7 Wb/A.m, Menghitung Induksi Medan Magnetik Pada Kawat D Disebabkan Kawat C Besar induksi magnetic pada kawat D yang disebabkan oleh kawat C yang berarus dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut: BD = μ0.IC/2.π.r BD = (4π × 10-7)(12)/(2.π.x0,1) BD = 2,4 x 10-5T Sesuai dengan aturan kaidah tangan kanan, arah medan magnetic adalah tembus masuk ke bidang halaman. Sehingga I dengan BD Membentuk sudut 900 Menghitung Gaya Magnetik Pada Kawat D Oleh Kawat C Besar gaya magnetic yang disebabkan oleh induksi magnetic dari kawat C (BD) dapat dinyatakan dengan persamaan berikut: FM = ID LD BD sin θ FM = 8 x 2 x (2,4×10-5) sin 900 FM = 38,4 x 10-5 N Sesuai dengan aturan kaidah tangan kanan, gaya magnetic pada kawat D mengarah ke kanan. 4). Contoh Soal Perhitungan Induksi Magnetik Dua Kawat Lurus Sejajar Biot Savart Dua kawat lurus panjang berarus listrik sejajar dengan jarak 15 cm. Kuat arusnya searah dengan besar IA = 20 A dan IB = 30 A. Tentukan induksi magnet di suatu titik C yang berada diantara kedua kawat berjarak 5 cm dari kawat IA. Diketahui: IA = 20 A IB = 30 A rA = 5 cm rB = 10 cm μ0 = 4π × 10-7 Wb/A.m Letak titik P dapat dilihat seperti pada Gambar. Sesuai kaedah tangan kanan arah induksi magnetnya berlawanan arah sehingga memenuhi persamaan berikut: Perhitungan Induksi Magnetik Dua Kawat Lurus Sejajar Biot SavartBC = BA – BB Menghitung Induksi Magnetik Kawat Lurus Arus IA BA = μ0.IA/2.π.rA BA = (4π×10-7)(20)/2.π.(0,05)) BA = 8 x 10-5 T Menghitung Induksi Magnetik Kawat Lurus Arus IB BB = μ0.IB/2.π.rB BB = (4π×10-7)(30)/2.π.(0,1)) BB = 6 x 10-5 T Menghitung Induksi Magnetik Di Titil P Dari Dua Kawat Lurus Berarus BC = BA – BB BP = (8 x 10-5) – (6 x 10-5) BP = 2x 10-5 T 5). Contoh Soal Perhitungan Medan Magnetik di Sekitar Arus yang Melingkar Tentukanlah besarnya induksi medan magnetik di pusat lingkaran berarus 4 ampere, jika jari-jari lingkaran 16 cm! Penyelesaian: Diketahui: I = 4 A r = 16 cm = 0,16 m μ0 = 4π × 10-7 Wb/A.m, permeabilitas vakum, Jawab Rumus Menghitung Induksi Medan Magnetik Sekitar Arus Melingkar Besarnya induksi magnetic sekitar arus melingkar dapat dinyatakan dengan rumus berikut BP = μ0.I/2.r BP = (4π x10-7)(4)/(2×0,16) BP = 5π x 10-6 T 6). Contoh Soal Perhitungan Induksi Magnetik Di Tengah Selonoida Sebuah solenoida jari-jarinya 4 mm dan panjangnya 100 cm memiliki 500 lilitan. Jika dialiri arus 2 A maka tentukan induksi magnet di titik tengah suatu solenoida Diketahui L = 100 cm = 1 m N = 500 I = 2 A μ0= 4π×10-7 WbA-1m-1 Menghitung Besar Induksi Magnetik Di Tengah Solenoida Induksi magnet di titik tengah suatu solenoida dapat dinyatakan dengan menggunaka persamaan berikut: B = μ0.I.n n = N/L B = μ0.I.N/L B = (4π×10-7)(2)(500)/(1) B = 4π x 10-4 wb/m2 7). Contoh Soal Perhitungan Biot Savart Solenoida Sebuah solenoida yang panjangnya L = 4m dengan jari jarinya r = 4m memiliki 1600 lilitan dan dialiri arus listrik 1 ampere. a). hitunglah induksi megnetik di ujung solenoida b). Jika solenoida direnggangkan sehingga panjanggnya dua kali semula. hitung besar induksi magnetic di ujung solenoida tersebut. Diketahui L = panjang 4m r = 4 m N = 1600 lilitan I = 1 ampere μ0= 4π×10-7 WbA-1m-1 Jawab: a). Rumus Menghitung Induksi Magnetik Ujung Solenoida Induksi magnetic di ujung solenoida dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut: BP = μ0.I.N/2L Bp = (4π×10-7)(1)(1600)/(2×4) Bp = 8π x 10-5 T b). Menghitung Induksi Magnetik Biot Savart Solenoida Panjang Dua Kali. Jika panjangnya dijadikan dua kali semula, sehingga Panjang L= 2 x4 = 8m, maka induksi magnetic dapat dinyatakan dengan rumus berikut: BP = μ0.I.N/2.L Bp = (4π×10-7)(1)(1600)/(2x2x4) Bp = 4π x 10-5 T 8). Contoh Soal Perhitungan Medan Magnetik Selonoida Sebuah selonoida terdiri dari 20 lilitan per cm dialiri arus 10 A. tentukan medan magnet di tengah tengah dan di ujung selonoida. Diketahui n = 20 lilitan/cm = 2000 lilitan/1m atau N = 2000 lilitan L = 1 m I = 10 A μ0 = 4π×10-7 WbA-1m-1 Menghitung Medan Magnetik Di Tengah Selonoida Besar medan magnetic di tengah tengah selonoida dapat dinyatakan dengan rumus berikut: B = μ0 .I.n atau B = μ0 I.N/.L B = (4π×10-7)(10)(2000)/(1) B = 8π x 10-3 T Menghitung Medan Magnetik Di Ujung Selonoida Besar medan magnetic di ujung selonoida dapat dinyatakan dengan rumus berikut: B = μ0.I.N/2.L B = (4π×10-7)(10)(2000)/(2×1) B = 4π x 10-3 T 9). Contoh Soal Perhitungan Medan Magnetik Toroida Sebuah toroida mempunyai 200 lilitan dengan jari jari 20 cm dialiri arus 6 ampere. Tentukan medan magnet di dalam sumbu lilitan teroida tersebut Diketahui N = 200 lilitan r = 20 cm = 0,2 m I = 6 A μ0= 4π×10-7 WbA-1m-1 Rumus Menghitungan Medan Magnetik Toroida Besar medan magnetic dalam totoida dapat dinyatakan dengan persamaan berikut: B = μ0. I.N/2.π.r B = (4π×10-7)(6)(200)/(2πx0,2) B = 1,2 x 10-3 T 10). Contoh Soal Rumus Perhitungan Induksi Magnetik Toroida Sebuah toroida memiliki 2.000 lilitan dialiri arus sebesar 10 A. Toroida memiliki jari-jari lingkaran bagian dalam 4 cm dan bagian luar 6 cm. Tentukan besarnya induksi magnet pada toroida tersebut! Diketahui : N = 2.000 lilitan I = 10 A r1 = 4 cm = 0,04 m r2 = 6 cm = 0,06 m Jawab : Jari-jari rata-rata toroida adalah : r = (0,04 + 0,06)/2 r = 0,05 m Menghitung Induksi Magnetik Toroida Besar induksi magnetic toroida dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut: B = μ0. I.N/2.π.r B = (4π×10-7)(10)(2000)/(2πx0,05) B = 8x 10-2 T 11). Contoh Soal Perhitungan Gaya Magnet Kawat Penghantar Berarus Sebuah kawat penghantar panjangnya 50 cm diletakkan di dalam medan magnet homogen 2×10-5 T dan membentuk sudut 30o. Berapa N gaya magnet yang dialami kawat jika dialiri arus sebesar 10 A Diketahui: L = 50 cm = 0,5 m B = 2×10-5 T θ = 30o I = 10 A Jawab: Menghitung Gaya Magnet Kawat Penghantar Besar gaya magnet pada kawat yang diletakan dalam medan magnet dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut: F = B.I.L.sin θ F= 2×10-5 x 10 x 0,5 x sin 30o F= 10×10-5 x (0,5) F= 5 x10-5 N 12). Contoh Soal Perhitungan Kuat Arus Kawat Dalam Gaya Lorentz Suatu kawat berarus listrik berada dalam medan magnetik 2 T dengan membentuk sudut 60o terhadap kawat. Jika Panjang kawat 2 meter, dan besarnya gaya Lorentz yang dialami kawat tersebut 17,4 N, hitung besar arus yang mengalir pada kawat tersebut Diketahui: F = 17,4 θ = 60o B = 2 T L = 2 m Menghitung Gaya Lorentz Kawat Berarus Besar gaya Lorentz yang dialami kawat berarus Ketika berada dalam medan magnet dapat dinyatakan dengan persamaan berikut: F = B.I.L sin θ atau I = F/(B.L sin θ) I = (17,4)/(2x2x sin 60o) I = 4,35/(0,87) I = 5A 13). Contoh Soal Perhitungan Gaya Magnetik Lorentz Dua Kawat Sejajar Berarus Dua buah kawat panjang sejajar terpisah pada jarak 5 cm, masing- masing dialiri arus sebesar 5 A dan 10 A, tentukan besar gaya magnetik per satuan panjang yang bekerja pada kawat: Diketahui: r = 5 cm = 0,05 m I1 = 5 A I2 = 10 A μ0 = 4 π × 10-7 Wb A-1m-1 Jawab: Menghitung Gaya Lorentz Dua Kawar Berarus Sejajar Besar gaya magnetic Lorentz persatuan Panjang yang dialami kedua kawat dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut: F/L = (μ0.I1.I2)/(2.π.r) F/L = = (4 π x10-7)(5)(10)/(2.π x0,05) F/L = 2×10-4 N 14). Contoh Soal Perhitungan Kecepatan Muatan Dalam Medan Magnet Suatu muatan bermassa 18,4× 10-38 kg bergerak memotong secara tegak lurus medan magnetik 4 tesla. Jika muatan sebesar 3,2 × 10-9 C dan jari-jari lintasannya 2 cm, tentukan kecepatan muatan tersebut! Diketahui: m = 18,4 × 10-38 kg B = 4 tesla q = 3,2 × 10-9 C r = 2 cm = 0,02 m Menghitung Kecapata Partikel Bermuatan Dalam Medan Magnet Besarnya kecepatan muatan dapat dinyatakan dengan menggunakan Persamaan berikut: r = (m.v)/(q.B) atau v = (r.q.B)/m v = (0,02)(3,2 × 10-9)(4)/(18,4× 10-38) v = 1,39 x 1027 m/s 15). Contoh Soal Perhitungan Gaya Magnetik Lorentz Partikel Bermuatan Sebuah partikel bermuatan sebesar 4×10-5 C bergerak dalam medan magnet 2 Wb/m2 dengan kecepatan 3×104 m/s. Tentukan besarnya gaya magnetik yang dialami partikel tersebut jika arah geraknya membentuk sudut 30o terhadap medan magnet! Diketahui : q = 4×10-5 C B = 2 Wb/m2 v = 3×104 m/s θ = 30o Jawab: Menghitung Gaya Magnetik Lorentz Partikel Bermuatan Bergerak Besar gaya magnetic lorentz yang dialami partikel bemuatan yang sedang bergerak dalam medan magnetic dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut: F = B.q.v sin θ F= (2)(4×10-5)(3×104) sin 30o F = 2,4 x ½ F= 1,2 N Jadi, besarnya gaya magnetik yang dialami partikel adalah 1,2 N. Daftar Pustaka:
|