Pertanyaan tentang media pembelajaran daring

Pertanyaan tentang media pembelajaran daring
Pertanyaan tentang media pembelajaran daring
Oleh : R. Agung Budi Laksono, S.Pd.,M.Pd

RADARSEMARANG.ID, Tugas seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa tidak mudah. Guru harus memiliki berbagai kemampuan yang dapat menunjang tugasnya agar tujuan pendidikan dapat dicapai. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru ialah mengembangkan model pembelajaran.

Seorang guru harus dapat menyesuaikan antara model yang dipilihnya dengan kondisi siswa, materi pelajaran, dan sarana yang ada. Oleh karena itu, guru harus menguasai beberapa jenis model pembelajaran agar proses belajar mengajar berjalan lancar dan tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud.

Pembicaraan tentang pembelajaran tidak bisa dilepaskan dari istilah kurikulum dan pengertiannya. Secara singkat hubungan keduanya dapat dipahami sebagai berikut: pembelajaran merupakan wujud pelaksanaan (implementasi) kurikulum, atau pembelajaran ialah kurikulum dalam kenyataan implementasinya.

Munandir (2000:255) memberikan batasan mengenai pembelajaran ialah hal membelajarkan. Artinya mengacu ke segala daya upaya bagaimana membuat seseorang belajar, bagaimana menghasilkan peristiwa belajar di dalam diri orang tersebut.
Gagne dalam Munandir (2000:256) menjelaskan pembelajaran tersusun atas seperangkat peristiwa (even) yang ada di luar diri si belajar. Diatur untuk maksud mendukung proses belajar yang terjadi dalam diri si belajar tadi. Peristiwa-peristiwa pembelajaran itu adalah menarik (membangkitkan) perhatian; memberitahukan tujuan belajar; mengingat kembali hasil belajar prasyarat (apa yang dipelajari); menyajikan stimulus; memberikan bimbingan belajar; memunculkan perbuatan (kinerja) belajar; memberikan balikan (feedback), menilai kinerja belajar, dan meningkatkan retensi dan transfer.

Baca juga:  Media Pembelajaran sebagai Penunjang Keberhasilan Belajar

Berdasarkan hal tersebut, terkandung pengertian bahwa pembelajaran bisa berlangsung tanpa kehadiran guru. Kalaupun guru hadir, ia bukan seorang “penyampai bahan”, atau “penyaji materi”, melainkan sekadar media. Guru adalah media, dan ia salah satu saja dari media pembelajaran. Pembelajaran tanpa seorang guru mengasumsikan kemandirian dan aktivitas siswa selalu belajar.
Metode tanya jawab dengan variasi media pembelajaran pada kompetensi dasar ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika kelas X semester genap, siswa sangat antusias. Sehingga dapat mendiskripsikan dan memberikan contoh bentuk ancaman baik dari dalam dan dari luar.

Ancaman dari dalam negeri contohnya demonstrasi yang brutal atau anarkis, radikalisma, ekstrimisme. Sedang ancaman dari luar terorisme, geopolitik, persaingan dagang yang tidak sehat.

Bagaimana cara mengatasi ancaman dari dalam negeri bangsa Indonesia? Melalui pemerintah pusat sampai pemerintah daerah harus bersinergi menerapkan rasa nasionalisme dan patriotisme secara terus menerus. Meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat Indonesia terutama dari kalangan menengah ke bawah. Pemerintah pusat sampai daerah melakukan operasi pasar sehingga harga stabil dan selalu ada kontrol sehingga apabila ada hal-hal yang mencurigakan segera dapat teratasi.

Bagaimana cara mengatasi ancaman dari luar negeri bangsa Indonesia? Tingkatkan kerja sama bilateral pada bangsa bangsa di dunia dalam semua aspek kehidupan. Tingkatkan kerja sama multilateral dalam semua aspek kehidupan. Intensifkan kerja sama baik tingkat ASEAN, OPEC, ACFTA, OKI, PBB dan semua kerja sama pada dunia internasional.

Bangsa Indonesia maupun dunia internasional dalam mengatasi sebuah ancaman harus diatasi secara bersama-sama. Sehingga ancaman tidak akan terjadi dan jangan sampai ada latar belakang yang negatif dalam menyelesaikan ancaman dari dalam dan dari luar. (gml2/lis)

Guru PPKn SMA Negeri 13 Semarang

Pertanyaan tentang media pembelajaran daring

Sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia pembelajaran tatap muka dialihkan menjadi daring (online) tak jarang banyak pro dan kontra yang terjadi di masyarakat. Tak terkecuali bagi para siswa-siswi yang menjalaninya. Apakah sistem pembelajaran ini menyulitkan anak Anda? Yah, meskipun terlihat baik-baik saja, mungkin anak Anda memiliki beberapa kesulitan pembelajaran dari sekolah dipindah ke rumah. Sebagai orang tua Anda bisa menanyakan hal-hal terkait kesulitannya selama pandemi. 

 

Mungkin ada kalanya anak Anda akan menjawab "semua baik-baik saja","aku baik-baik saja ko" Meski demikian, namun bisa jadi ia berbohong, mungkin itu bukan hal yang benar-benar anak Anda rasakan. Oleh karena itu Anda bisa mencoba menanyakan secara santai dengan beberapa pertanyaan yang ringan. Dikutip dari Popmama, berikut ini daftar pernyataan yang dapat orang tua tanyakan kepada anak guna mengetahui keadaannya selama belajar dari rumah.

 

1.Apakah kamu merasa kesulitan belajar tanpa mendengarkan penjelasan guru terlebih dahulu?

Sudah pasti sistem pembelajaran jarak jauh sangat berbeda dengan belajar di sekolah. Saat pembelajaran jarak jauh, anak akan dijelaskan secara daring, baik melalui google classroom atau zoom meeting. Saat pembelajaran secara daring, beberapa guru mungkin tidak menjelaskan secara detail. Bahkan mungkin ada beberapa guru yang langsung memberikan tugas tanpa memberi penjelasan.

 

Hal tersebut tentu bisa menjadi beban untuk anak Anda. Sebab, bisa saja ada satu atau dua soal yang ia tidak paham karena tidak dijelaskan namun ia harus tetap mengumpulkan mengisi dan mengumpulkan soal tersebut. Saat anak bercerita tentang masalah ini, Anda coba dengarkan dan beri empati terhadapnya. Jangan lupa beri motivasi dan dukungan yang menenangkan serta dapat membuatnya semangat.

 

Anda juga dapat membantunya mencari solusi, seperti memberikan rekomendasi website belajar online yang suka menjelaskan materi secara lengkap dan terperinci, atau Anda bisa saja berlangganan video pembelajaran untuk anak Anda.

 

2.Apakah kamu merindukan teman-temanmu?

Belajar sendiri mungkin sangat hening dan bisa jadi hal tersebut membuat anak Anda kesepian. Hal tersebut membuatnya merindukan teman-teman sekolahnya. Selain itu, banyak aktivitas bersama teman sekolah yang dulu dapat dilakukan bersama-sama namun selama tidak dapat dilakukan karena harus berjauhan.

 

Jika anak Anda mencurahkan isi hatinya tentang rasa rindunya dengan teman-temannya, coba tanyakan permainan apa yang ia ingin mainkan bersama teman-teman dan ajak ia bermain bersama. Selain itu, Anda juga bisa mengundang teman-temannya yang tinggal di sekitar untuk bermain ke rumah.

 

3.Apakah kamu bosan melihat ruang yang sama?

Hal ini juga menjadi salah satu pertanyaan penting yang tak boleh anda lewatkan. Saat anak Anda belajar offline atau ke sekolah, ia akan memasuki lorong sekolah, melihat kelas-kelas dan memasuki kelasnya. Sesampainya di kelas ia dapat duduk bersama dengan teman kelas. Mungkin saja anak Anda dapat pindah dari satu tempat duduk ke tempat duduk lainnya. Atau mungkin anak anda berganti-ganti teman duduk di kelas.

 

Suasana seperti di atas membuat anak tidak bosan saat belajar. Tapi bagaimana saat ini? Ia harus berada di rumah, keluar masuk kamar saja. Ia juga harus belajar secara daring dengan memandang laptop. Maka dari itu, Anda dapat menanyakan kepada anak apakah ia merasa bosan dengan melihat ruangan yang sama? Jika iya, Anda bisa coba mendekorasi kamar dan buat suasana lebih menarik agar anak lebih semangat belajar.

 

4.Apakah kamu merasa lebih lelah belajar di rumah daripada di sekolah?

Hal ini sangat wajib anda tanyakan kepada anak. Perbedaan sistem pembelajaran membuat anak merasa lelah. Mungkin selama belajar online anak Anda harus berjuang sendiri memahami materi dan soal yang diberikan oleh gurunya. Terkadang anak mungkin tidak langsung memahami pelajaran yang diberikan, namun ia menemui kendala setelah diberikan tugas sekolah. Ia mungkin saja kebingungan untuk mengatasinya. Belum lagi tugas yang lama diselesaikan akan semakin menumpuk jika tidak langsung diselesaikan.

 

5.Apakah kamu merindukan jajanan sekolahmu?

Biasanya bel istirahat dan jam pulang sekolah adalah hal yang menyenangkan setelah anak belajar seharian. Hal yang lebih menyenangkan lagi adalah membeli jajanan di sekolah bersama teman-teman. Untuk itu, tanyakan kepada anak apakah ia merindukan jajanan di sekolahnya. Pertanyaan ini memang sederhana, namun perlu untuk ditanyakan.

 

Jika anak Anda benar-benar merindukan jajanan di sekolah, Anda dapat mengajaknya untuk masak bersama jajanan sekolahan. Dibuat sendiri di rumah membuat Anda tak perlu khawatir akan keamanan makanan tersebut.

 

Baca Juga: 6 Hal Penting yang Harus Dilakukan Agar Sekolah Virtual Berjalan Lancar

Demikianlah beberapa pertanyaan yang bisa Anda tanyakan kepada anak. Pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi belajar sangat penting dilakukan agar ia terbuka, sehingga kita bisa membantu sedikit bebannya. Selanjutnya anda bisa membuat rumah layaknya sekolah terbaik agar ia bisa merasakan kenyamanan saat belajar secara daring.