Saat ini banyak makanan tradisional Indonesia yang mulai sulit ditemukan

Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Indonesia terkenal akan keberagaman suku dan budayanya. Setiap daerah di Indonesia tentu memiliki ciri khas masing-masing, seperti tarian, lagu, makanan, dan lain-lain. Contoh makanan khas daerah di Solo adalah nasi liwet, timlo, sosis solo, dan lain-lain. Tetapi seiring zaman ada beberapa makanan daerah (tradisional) yang hampir punah atau sulit ditemukan, seperti grontol, bubur candil, bubur pati, dan lain-lain. Banyak orang-orang sekarang mengonsumsi makanan modern atau kekinian yang mudah dibuat dan tentunya mempunyai rasa yang enak. Apa yang membuat makanan tradisional tersebut menghilang perlahan-lahan?

Beberapa makanan tradisional memang tidak memiliki variasi jenis atau rasa jika dibandingkan dengan makanan modern. Sesuai namanya, proses memasak makanan tradisional menggunakan alat yang masih tradisional juga, yang mana beberapa alat tersebut kurang praktis dalam penggunaanya. Oleh karena itu, banyak orang enggan membuat dan menjual makanan tradisional.

Jika ingin mencari makanan dan jajanan tradisional biasanya harus ke pasar tradisional atau festival makanan kuliner Indonesia. Sebenarnya ada juga beberapa kios yang menjual jajanan dan kue tradisional, tetapi biasanya kios-kios tersebut hanya buka hingga jam 9 pagi. Saat ini banyak toko kue yang menjual aneka kue dari Perancis, Amerika, dan Inggris. Banyak konsumen memilih kue tersebut karena penampilanya yang menggiurkan, warna yang menggugah selera, dan harganya yang cukup murah.

Makanan tradisional memang ada beberapa yang ditolak di restoran bintang lima, biasanya tempat tersebut menyajikan makanan modern kelas kakap saja. Akan tetapi, banyak makanan tradisional yang terkenal di mancanegara. Salah satu contohnya yaitu tempe yang terkenal di Jepang. Beberapa tahun lalu ada pengusaha asal Indonesia yang sukses memperkenalkan tempe ke Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa, sebenarnya makanan tradisional kita tidak serendah itu kualitasnya atau kelasnya.

Kalau soal rasa makanan tradisional sebenarnya tak kalah enak dibandingkan makanan modern, cara mengolahnya pun masih tergolong mudah. Selain itu, bahan yang digunakan oleh makanan tradisional lebih mudah dijumpai. Dengan bahan-bahan alami, tentu saja makanan tradisional lebih sehat untuk dikonsumsi daripada makanan modern. FYI, biasanya makanan tradisional dibuat berdasarkan khasiat atau kegunaan dalam tujuan tertentu.

Apakah ada cara supaya makanan tradisional dapat lebih dilirik oleh konsumen? Tentu ada, pertama membuat kemasan produk semenarik mungkin, lebih ergonomis, dan mudah digunakan. Hal tersebut membuat makanan tradisional bisa dijual ke tempat pasar yang lebih luas seperti supermarket, restoran, bahkan bandara sekalipun. Hal ini dapat memperbaiki kelemahan makanan tradisional yaitu bungkus makanan yang kurang praktis dan kuno.

Kedua memodifikasi makanan tradisional menjadi lebih kekinian, sesuai konsepnya yaitu memodifikasi artinya mengubah tampilan produk tanpa mengurangi manfaat dan ciri khasnya. Contoh memodifikasi makanan tradisional yaitu, serabi dengan tambahan topping meses, ayam geprek dengan keju mozarella, gudeg mercon, dan lain-lain. Hal ini dapat menjangkau pasar konsumen yang lebih luas lagi.

Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa melestarikan makanan tradisional agar tidak punah. Sebaiknya kita jangan melakukan prinsip westernisasi, kita sebaiknya memperkenalkan budaya kita kepada masyarakat dengan sekreatif mungkin. Contohnya membuat program acara memasak masakan tradisional di televisi, membuat resep masakan hasil modifikasi makanan tradisional lalu diunggah ke media cetak maupun online, dan lain-lain. Kita seharusnya bangga dan tidak perlu malu mengonsumsi makanan khas daerah di Indonesia. Ayo kita majukan makanan tradisional Indonesia!

Eh ada es selendang mayang nih!

Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke mempunyai banyak keanekaragaman kuliner, mulai dari makanan berat sampai jajanan tradisionalnya.

Namun seiring berkembangnya zaman, jajanan tradisional Indonesia ini mulai sulit dicari dan ditemukan. Bahkan tidak jarang kita membutuhkan usaha yang cukup untuk menemukan jajanan yang susah dicari ini.

Jajanan tradisional Indonesia apa saja yang makin susah dicari itu? Ini dia daftarnya.

Baca Juga: Yuk Moms Cobain 6 Jajanan Khas Semarang yang Enak dan Lezat Ini

1. Madu Mongso

Saat ini banyak makanan tradisional Indonesia yang mulai sulit ditemukan

Foto: madiuntoday.id

Jajanan tradisional Indonesia apa saja yang makin susah dicari yang pertama adalah madu mongso. Walaupun namanya memakai kata “madu”, jajanan tradisional Indonesia yang satu ini tidak mengandung madu sama sekali. Hanya karena rasanya yang super manis, mungkin bisa disamakan dengan madu.

Terbuat dari ketan hitam yang punya rasa asam dan manis, menyerupai tape yang juga melalui proses fermentasi. Untuk membuatnya lebih menarik, jajanan yang susah dicari satu ini dibungkus dengan kertas berwarna-warni. Harganya hanya berkisar antara Rp10.000 – Rp15.000.

Baca Juga: Kenali 6 Jajanan Sehat untuk Anak Sekolah

2. Clorot

Saat ini banyak makanan tradisional Indonesia yang mulai sulit ditemukan

Foto: flickr.com

Clorot menjadi salah satu jajanan tradisional Indonesia yang paling susah dicari sekarang ini. Untuk menemukan makanan berbalut janur ini, Moms harus berusaha ekstra keras mendatangi setiap pasar, bahkan di Kota Purworejo itu sendiri yang menjadi asal makanan Clorot ini.

Terbuat dari tepung beras, tepung ketela/kanji, kapur sirih, garam, dan gula merah. Dikemas di dalam daun kelapa yang masih muda (janur) sehingga bentuknya mirip trompet. Harganya pun hanya Rp7.000 per ikat dengan isi 10 buah clorot. Murah ya Moms!

3. Untir-Untir

Saat ini banyak makanan tradisional Indonesia yang mulai sulit ditemukan

Foto: snackkampung.blogspot.com

Jajanan tradisional Indonesia apa saja yang makin susah dicari yang selanjutnya adalah untir-untir. Jajanan yang susah dicari satu ini juga sering disebut dengan kue tambang karena memang bentuknya seperti tambang yang diuntir-untir.

Biasanya kue ini ada ketika momen Hari Raya atau ketika arisan Ibu-Ibu. Untir-untir cocok disantap bersama teh hangat dan teman untuk belajar.

Harganya juga relatif murah, sekitar Rp30.000 – Rp40.000 per kilonya. Namun ketika Moms membeli, pastikan mengecek rasanya dulu ya karena biasanya ada yang sudah tengik karena tersimpan lama.

4. Grontol

Saat ini banyak makanan tradisional Indonesia yang mulai sulit ditemukan

Foto: travelingyuk.com

Jajanan tradisional Indonesia apa saja yang makin susah dicari yang selanjutnya adalah grontol. Grontol dahulu sangat mudah ditemui di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah, namun seiring berkembangnya zaman, kini makanan tradisional Indonesia yang satu ini pun menjadi susah dicari.

Jajanan tradisional Indonesia yang terbuat dari jagung yang sudah direndam dan disajikan dengan parutan kelapa dan taburan garam atau gula. Biasanya disajikan dengan pincuk daun pisang yang membuatnya semakin khas.

Baca Juga: Resep Grontol Jagung, Si Jajanan Pasar Yang Manis

5. Es Selendang Mayang

Saat ini banyak makanan tradisional Indonesia yang mulai sulit ditemukan

Foto: akurat.co

Jajanan tradisional Indonesia apa saja yang makin susah dicari yang selanjutnya adalah es selendang mayang. Jajanan tradisional Indonesia yang satu ini cukup menjadi favorit, namun keberadaannya makin susah ditemukan.

Minuman ini populer sejak tahun 1940-an, terbuat dari tepung beras dan hunkwe berwarna warni seperti selayaknya warna selendang dan disajikan bersama gula aren santan, dan es batu.

Itu dia jajanan tradisional Indonesia yang kini sulit dicari. Sebenarnya masih banyak jajanan tradisional Indonesia yang sulit dicari lainnya yang tidak bisa dijelaskan satu per satu di sini. Ada yang tau Moms jajanan apa saja itu? Share yuk di bawah.

Ilustrasi rempah-rempah dalam makanan khas Indonesia Foto: Dok.Shutterstock

Membicarakan makanan khas Indonesia, kita tentu tahu bahwa negara ini memiliki ragam kekayaan kuliner yang lezat dan menarik. Ragam kuliner Nusantara pun telah diakui menjadi salah satu makanan ternikmat di dunia. Bahkan, tak sedikit wisatawan mancanegara yang terlena akan cita rasa makanan lokal.

Kendati demikian, mengutip berbagai sumber, saking banyaknya ragam kuliner Tanah Air membuat beberapa makanan terlupakan. Beberapa jenis makanan khas tersebut pun mulai susah dicari. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk, simak sederet makanan tradisional yang mulai langka ini.

Ilustrasi sayur babanci Foto: Flickr/daniel_goh

Sekilas, sayur babanci memiliki tampilan mirip gulai nangka. Ya, isinya pun tak jauh berbeda. Namun yang membuat sayuran ini terasa berbeda, yakni terdapat campuran daging sapi, kelapa muda, petai, serta kuah santan nan asam.

Lantaran bumbunya memakai rempah-rempah yang cukup langka, makanan asli Betawi ini kini hanya disajikan saat acara adat besar ataupun hari raya saja.

Ilustrasi kue clorot. Foto: Shutterstock

Clorot berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Tidak seperti kebanyakan kudapan manis lain, clorot dibentuk sedemikian rupa agar menyerupai terompet. Sayangnya, kudapan ini terancam punah, sudah tak banyak lagi warung atau penjual kue tradisional di pasar yang menjualnya.

Ilustrasi jongkong Foto: Azalia Amadea/Kumparan

Jajanan pasar ini identik dengan rasa manis dan kuah kelapa nan gurih, serta memiliki arona wangi daun pandan. Disebut-sebut, makanan ini sudah mulai sulit dicari di beberapa tempat kuliner.

Ilustrasi mie lethek. Foto: Shutterstock

Mi ini merupakan kuliner andalan Yogyakarta pada masanya. Hidangan utama tersebut dikenal akan warna sajian mi yang kusam. Ini karena, lethek terbuat dari tepung tapioka dan gaplek, jadi tak heran warna minya dominan keabu-abuan. Selayaknya mi goreng, makanan ini juga dilengkapi sayuran dan telur.

Tahukah kamu? kalau gulo puan ternyata adalah makanan terenak di Palembang. Bahan utama dari pembuatan kudapan tradisional ini, adalah gula dan susu kerbau saja. Tetapi, susu kerbau kini mulai langka, oleh karenanya sudah tak banyak lagi yang memproduksi gulo puan.

Ulat Sagu Goreng Foto: Mela Nurhidayati/kumparan

Kidu merupakan sajian asli Suku Karo, Sumatera Utara. Kidu adalah salah satu dari banyaknya kuliner ekstrem di Indonesia. Ini karena, kidu terbuat dari ulat pohon sagu yang sudah busuk, kemudian dimasak dengan bumbu arsik. Sayangnya ulat pohon sagu mulai sulit ditemukan, karena itulah kidu tergolong sebagai makanan yang langka.

Kembang tahu kuah jahe. Foto: Shutter Stock

Alih-alih diolah sebagai lauk, di Semarang rupanya tahu menjadi wedang. Makanan yang juga disebut kembang tahu ini memiliki sensasi hangat dari pedas kuah jahe. Tekstur tahu yang lembut, ditambah kuah jahe yang manis pedas sangat cocok dinikmati untuk menghangatkan badan.

Wah, ternyata cukup banyak, ya hidangan Nusantara yang kini mulai sulit kita temui. Kalau kamu, sudah pernah coba yang mana saja?

Reporter: Balqis Tsabita Azkiya


Page 2