Salah satu contoh karya seni grafis cetak saring ( silkscreen ) adalah

Lihat Foto

Kemdikbud

Jenis-jenis seni grafis.

KOMPAS.com - Seni grafis merupakan cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, seni grafis termasuk karya seni rupa dwimatra yang dibuat untuk mencurahkan ide atau gagasan dan emosi seseorang dengan menggunakan teknik cetak sehingga memungkinkan pelipatgandaan karya.

Proses cetak dalam seni grafis memungkinkan menciptakan salinan karya dalam jumlah banyak.

Cetakan seni grafis dibuat di atas permukaan yang dinamakan plat. Plat yang dijadikan media cetakan ini adalah papan kayu, logam, lembaran linolium, akrilik dan batu litografi.

Jenis seni grafis

Terdapat beberapa jenis seni grafis, yaitu:

  1. Cetak dalam (intaglio print)
  2. Cetak tinggi (relief print atau woodcut)
  3. Cetak saring (screen printing atau silkscreen)
  4. Cetak datar (planography print atau lithography)

Baca juga: Seni Grafis: Pengertian dan Contoh

Berikut ini penjelasannya:

Karya seni grafis yang dibuat dengan cetakan dari bahan plat aluminium yang ditorehkan dengan alat tajam sehingga membentuk goresan yang dalam adalah karya seni grafis dengan teknik cetak dalam.

Teknik cetak dalam adalah jenis seni rupa grafis yang pembuatan karyanya menggunakan plat alumunium. Plat dibentuk menggunakan benda tajam agar menghasilkan goresan yang dalam.

Lalu goresan dalam plat alumunium tersebut diberi tinta dan disapukan pada permukaan kertas yang dibasahi.

Cetak tinggi adalah jenis seni grafis yang memanfaatkan ketinggian sebuah medium untuk mencetak.

Lihat Foto

freepik.com/yanalya

Ilustrasi sablon

KOMPAS.com - Seni rupa memiliki banyak jenis mulai dari seni lukis, seni instalasi, seni ilustrasi, seni patung, hingga seni kriya.

Seni kriya sendiri memiliki banyak jenis dan teknik dalam pembuatannya, salah satunya adalah teknik cetak saring atau yang lebih kita kenal dengan sebutan sablon.

Dilansir dari Widewalls, teknik cetak saring atau sablon pertama kali ditemukan di China pada era Dinasti Song sekitar tahun 960 hingga 1.279 masehi untuk pembuatan topeng khusus.

Teknik ini kemudian dikembangkan di Eropa dan Prancis, sehingga menjadi populer seperti sekarang ini.

Cetak saring adalah proses pembuatan karya seni dengan cara penggunaan stensil untuk membentuk gambar.

Baca juga: Jenis-Jenis Seni Kriya

Stensil adalah kertas atau kain yang dilubangi membentuk suatu gambar yang diinginkan. Dilansir dari The Met, teknik sablon membuat area tertentu pada layar tahan terhadap tinta sedangkan area lainnya bisa dilewati tinta, sehingga membentuk gambar sesuai cetakan.

Alat dan bahan sablon

Alat yang diperlukan untuk sablon:

  • Meja
  • Screen (kain kasa berbingkai kayu atau alumunium)
  • Alat penyaput screen yang terbuat dari karet dan digunakan untuk menyablon adalah Rakel. Biasanya berbentuk panjang serta terbuat dari alumunium, kayu, atau karet. 
  • Busa kecil
  • Kaca seukuran screen
  • Tempat zat warna atau emulsi (mangkok, botol, maupun gelas ukur)
  • Hair dryer (pengering cat)
  • Sendok (mencampur dan mengambil cat juga cairan emulsi)
  • Air (mencuci screen)

Bahan yang diperlukan untuk sablon:

  • Emulsi (obat afdruk)
  • Lakban
  • Cat warna
  • Kain atau media yang akan disablon
  • Larutan pengencer (solvent)

Baca juga: Proses Produk Grafika

Proses pembuatan sablon

Berikut beberapa langkah pembuatan sablon:

  1. Lapisi layar oleh cairan emulsi hingga membentuk lapisan tipis, lakukan dengan bantuan rakel di ruang gelap
  2. Tunggu lapisan emulsi hingga kering
  3. Print desain yang diinginkan pada plastik atau kertas transparan seperti kalkir
  4. Setelah lapisan emulsi kering, letakkan desain yang telah di print ke atas screen dan press menggunakan busa
  5. Tekan screen dengan kaca lalu sinari screen dan desain tersebut dengan sinat ultraviolet (UV), bisa langsung di bawah sinar matahari atau menggunakan alat eksposur
  6. Setelah dijemur, gambar desain akan terbentuk di screen
  7. Siram screen dengan air atau dicuci secara perlahan
  8. Keringkan screen dibawah sinar matahari
  9. Setelah kering, rekatkan lakban di pinggiran dari keempat sisi screen untuk menghindari kebocoran cat
  10. Tempatkan screen di atas kain atau media yang ingin disablon pastikan screen tidak akan geser saat penyablonan dilakukan
  11. Lakukan penyablonan dengan cara menuangkan tinta atau cat pada screen secukupnya
  12. Ratakan cat dengan bantuan rakel sembari ditekan dari atas ke bawah beberapa kali agar warna merata
  13. Jika menggunakan lebih dari satu warna, gunakan screen yang lain (satu screen hanya untuk satu warna)
  14. Setelah penyablonan selesai, keringkan cat dengan hairdryer
  15. Screen bisa dicuci menggunakan air ataupun pencuci cat agar kembali bersih

Baca juga: Seni Kriya: Pengertian dan Fungsinya

Contoh Sablon

Contoh sablon adalah sablon pada berbagai macam produk tekstil seperti:

  1. Tas
  2. Celana 
  3. Sweater
  4. Kaos
  5. Kaos jersey
  6. Spanduk
  7. Banner
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Pelajaran 12 Membuat Cetak Saring dan Melaksanakan Pameran Sekolah 181

A. Seni Grafis

Seni grafis merupakan bentuk ungkapan visual ke dalam bidang dua dimensi sebagai salah satu cara untuk menciptakan karya seni rupa yang memanfaatkan media cetak mencetak. Dengan demikian, sebuah karya dapat direproduksi atau dilipatgandakan dalam jumlah tertentu. Namun, masing-masing eksemplaredisi masih terjaga orisinalitasnya. Menurut tekniknya, seni grafis dapat dibedakan menjadi empat, yaitu cetak saring silkscreen atau cetak sablon, seni grafis cetak datar lithography, seni grafis cetak tinggi woodcut, dan seni grafis cetak dalam intaglio.

1. Cetak Saring Silkscreen

Cetak saring merupakan salah satu teknik mencetak yang umum dikenal orang dengan nama sablon. Teknik yang digunakan adalah mencetak dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari kasa screen yang terpasang pada rangka. Kasa screen ini bersifat elastis, lentur, dan halus. Cetak saring pada umumnya digunakan dalam pembuatan spanduk, poster, dan kaos. Screen yang digunakan untuk menyablon sangat beragam. Hal itu terlihat dari segi kualitasnya dengan sifat-sifatnya yang berbeda. Untuk menentukan perbedaan screen , digunakan huruf “T”. Berikut ini beberapa contoh tipe screen yang digunakan untuk menyablon. • T 55, yaitu tipe screen yang sifatnya banyak meloloskan tinta karena pori- porinya besar. Tipe ini digunakan untuk mencetak gambar pada handuk atau karung gula. • T 90, yaitu tipe screen dengan pori-pori yang agak rapat. Tipe ini banyak digunakan untuk mencetak kaos dan spanduk. • T 120, yaitu tipe screen dengan pori-pori yang lebih rapat. Tipe ini biasanya digunakan untuk mencetak pada permukaan kayu lapis, kertas karton, dan kulit. • T 150, yaitu tipe screen yang banyak digunakan untuk mencetak pada permukaan bahan serat fiber, formika, dan imitasi. Seniman yang menggunakan teknik cetak saring dalam menghasilkan karya seni antara lain Josef Albers, Chuck Close, Ralston Crawford, Robert Indiana, Roy Lichtenstein, Julian Opie, Robert Rauschenberg, Bridget Riley, Edward Ruscha, dan Andy Warhol. Gambar 12.1 Hasil sablon pada kaos Sumber: www.flickr.com Di unduh dari : Bukupaket.com 182 Seni Rupa untuk SMPMTs Kelas IX

2. Cetak Tinggi Cetak Timbul

Cetak tinggi atau cetak timbul adalah cara membuat acuan cetak dengan membentuk gambar pada permukaan media cetak secara timbul. Contoh yang paling sederhana dari teknik ini adalah stempel atau cap. Media yang umum digunakan untuk membuat cetak tinggi adalah kayu lapistriplek, hardboard, metal, karet linoleum, dan papan kayu. Teknik cetak tinggi yang paling popular yaitu seni grafis cukilan kayu woodcut. Teknik ini telah dikenal oleh orang Koptia di Mesir pada abad ke-14 M. Orang Eropa menggunakan teknik ini untuk membuat hiasan pada kain tenun. Seni ini juga dipakai sebagai media cetak huruf dan buku. Salah seorang pelopor yang berjasa dalam penemuan seni mencetak adalah Johanes Gutenberg 1400–1468 dari Jerman. Ada pula seniman grafikus yang menggunakan media teknik cetak tinggi untuk membuat karyanya. Mereka adalah Albrecht Durer, L. Granach, H. Holbein, HB. Grien Jerman, Kastuhista Hokusai, Ando Hirosige Jepang. Adapun grafikus Indonesia yang menggunakan cetak tinggi dalam berkarya antara lain Kaboel Suadi, Edi Sunaryo, dan Andang Supriadi.

3. Cetak Datar Lithography

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA