Salah satu penyebab gangguan pencernaan adalah pola makan yang tidak

Oleh Husnul Abdi pada 12 Mar 2020, 09:40 WIB

Diperbarui 12 Mar 2020, 09:40 WIB

Salah satu penyebab gangguan pencernaan adalah pola makan yang tidak

Perbesar

Penyebab Gangguan Pencernaan

Liputan6.com, Jakarta Penyebab gangguan pencernaan tergantung pada penyakitnya. Berbagai penyakit yang terjadi pada sistem pencernaan memang disebabkan oleh beragam hal. Gejala yang ditimbulkannya pun cukup bervariasi dari yang ringan hingga berat. 

Gangguan sistem pencernaan adalah masalah yang terjadi pada saluran atau organ yang terlibat dalam pencernaan. Sistem pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Selain itu, organ pankreas, hati, dan kantung empedu juga termasuk dalam sistem pencernaan, walaupun tidak dilewati oleh makanan.

Penyebab gangguan pencernaan dan cara mencegahnya harus diketahui agar kamu terhindar dari berbagai penyakit. Dengan fungsi sistem pencernaan untuk menerima dan mencerna makanan, tentunya menjaga kesehatan pencernaan menjadi sangat penting untuk tubuh kamu.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (12/3/2020) tentang penyebab gangguan pencernaan

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Salah satu penyebab gangguan pencernaan adalah pola makan yang tidak

Perbesar

Ilustraasi foto Liputan 6

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab gangguan pencernaan tergantung pada penyakitnya. Berikut beberapa penyebab gangguan pencernaan terkait dengan penyakitnya:

Penyakit refluks asam lambung. Refluks asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus (kerongkongan). Penyebab gangguan pencernaan satu ini adalah melemahnya cincin otot kerongkongan yang berfungsi mencegah makanan kembali ke kerongkongan setelah masuk ke lambung.

Tukak lambung. Tukak lambung adalah luka terbuka yang terbentuk di lapisan lambung, atau bisa juga terjadi di usus 12 jari (ulkus duodenum). Tukak lambung disebabkan oleh infeksi bakteri, dan penggunaan aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid dalam jangka panjang.

Penyakit celiac. Penyakit celiac disebabkan oleh reaksi sistem imun terhadap konsumsi gluten, yaitu protein yang dapat ditemukan pada gandum. Penyakit ini dapat merusak lapisan usus halus dan membuat nutrisi tidak dapat diserap.

Penyakit batu empedu. Penyumbatan pada saluran empedu ini disebabkan oleh batu hasil pengkristalan kolesterol ataupun bilirubin.

Wasir. Penyakit ini disebabkan karena pembengkakan pembuluh darah di sekitar atau di dalam anus.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Salah satu penyebab gangguan pencernaan adalah pola makan yang tidak

Perbesar

Gastritis / Sumber: iStcokphoto

Penyebab gangguan pencernaan juga sering terjadi karena peradangan seperti berikut:

Esofagitis. Penyebab gangguan pencernaan ini adalah peradangan di lapisan kerongkongan. Hal ini dapat menimbulkan nyeri, sulit menelan, dan nyeri di bagian dada.

Gastritis. Gastritis terjadi karena peradangan di dinding lambung, yang dapat terjadi tiba-tiba (akut), atau berlangsung dalam jangka panjang (kronis).

Kolesistitis. Kolesistitis adalah peradangan pada kantung empedu. Penyebab gangguan pencernaan ini adalah tersumbatnya kantung empedu oleh batu empedu atau tumor.

Hepatitis. Hepatitis adalah peradangan pada hati. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus, penyakit autoimun, serta paparan alkohol, obat, racun kimia, atau NAPZA.

Pankreatitis. Pankreatitis adalah peradangan pada organ pankreas. Penyebab gangguan pencernaan satu ini adalah penyakit batu empedu atau kecanduan alkohol.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Akalasia. Akalasia disebabkan karena saraf di area esofagus (kerongkongan) mengalami kerusakan. Kondisi ini menyebabkan otot katup di antara kerongkongan dan lambung kehilangan kelenturan, sehingga makanan sulit terdorong ke lambung.

Sirosis. Sirosis adalah terbentuknya jaringan parut di hati, yang menyebabkan fungsi hati menurun atau bahkan gagal berfungsi. Sirosis disebabkan karena efek jangka panjang hepatitis.

Fisura ani. Fisura ani disebabkan karena luka terbuka pada jaringan yang melapisi anus. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dan tegang pada dubur atau anus. Penderita juga dapat mengalami perdarahan saat buang air besar.

Itulah beberapa penyebab gangguan pencernaan yang bisa kamu ketahui. Selain itu, masih ada beberapa penyebab gangguan pencernaan lainnya yang perlu kamu kenali. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi pada dokter tentang kesehatan pencernaanmu.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Salah satu penyebab gangguan pencernaan adalah pola makan yang tidak

Perbesar

Ilustraasi foto Liputan 6

Berbagai gangguan pencernaan tersebut tentunya dapat menimbulkan gejala-gejala yang beragam bagi tubuhmu. Berikut beberapa gejala yang umumnya terjadi saat kamu mengalamu masalah pada pencernaan:

- Mual

- Muntah

- Sakit maag

- Sakit perut

- Diare

- Sembelit

- Sulit menelan

- Sensasi terbakar di dada (heartburn)

- Perut kembung

- Muntah darah atau BAB berdarah

- Berat badan naik atau malah turun

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Salah satu penyebab gangguan pencernaan adalah pola makan yang tidak

Perbesar

Ilustraasi foto Liputan 6

Cara mencegah gangguan pencernaan bisa kamu lakukan dengan menerapkan pola hidup sehat. Berikut beberapa cara menerapkan pola hidup sehat dalam rangka mencegah terjadinya gangguan pencernaan:

- Memperbanyak makanan berserat, seperti buah dan sayur.

- Rutin berolahraga.

- Mencukupi asupan cairan.

- Tidak menunda bila terasa hendak BAB.

- Tidak mengejan terlalu keras saat BAB.

- Menghindari duduk atau jongkok terlalu lama di toilet.

- Mempertahankan berat badan ideal, atau menurunkan secara perlahan bila berat badan berlebih.

- Menghindari konsumsi alkohol.

Itulah beberapa penyebab gangguan pencernaan adan cara mencegahnya yang bisa kamu lakukan dengan menjalankan pola hidup sehat. Segera memeriksakan diri ke dokter jika kamu mengalami gangguan pencernaan yang tidak kunjung sembuh.

Lanjutkan Membaca ↓

Salah satu penyebab gangguan pencernaan adalah pola makan yang tidak