Sayuran apa saja yang tidak boleh dimakan ibu menyusui?

Sama seperti ketika hamil, Busui juga perlu memperhatikan asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi setelah melahirkan. Pasalnya, apa yang Busui makan dan minum selama menyusui dapat berpengaruh terhadap kualitas ASI. Yuk, ketahui apa saja makanan dan minuman yang perlu Busui batasi.

ASI merupakan asupan penting bagi bayi di 6 bulan pertama kehidupannya. Kandungan nutrisi di dalam ASI baik untuk mendukung tumbuh kembang bayi dan melindunginya dari berbagai penyakit.

Sayuran apa saja yang tidak boleh dimakan ibu menyusui?

Karena memiliki peranan yang begitu penting, kualitas ASI perlu dijaga dengan baik. Cara tepat untuk menjaga kualitas ASI adalah dengan mengonsumsi makanan bernutrisi serta membatasi makanan dan minuman tertentu.

Beragam Makanan dan Minuman yang Perlu Dibatasi Ibu Menyusui

Sebenarnya tidak ada aturan pasti mengenai jenis makanan dan minuman apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi selama menyusui. Busui bisa bebas makan dan minum apa pun yang disukai, kok. Akan tetapi, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang perlu dibatasi, di antaranya:

1. Ikan tinggi merkuri

Ikan merupakan sumber DHA dan EPA, yaitu jenis asam lemak omega-3 yang penting untuk mendukung perkembangan otak bayi. Namun, ikan tinggi merkuri, seperti ikan tuna mata besar, hiu, makarel raja, dan marlin, justru memberikan efek yang buruk bagi bayi, lho.

Merkuri dari ikan-ikan ini bisa menumpuk dalam tubuh bayi, lalu merusak sistem saraf dan mengganggu fungsi otak bayi. Hal ini bisa menurunkan kemampuannya dalam belajar dan berpikir. Bahkan, paparan logam merkuri bisa membuat bayi mengalami gangguan bicara dan gangguan penglihatan.

2. Makanan olahan

Makanan olahan merupakan makanan yang diproduksi dengan mengubah bentuk dan rasa dari bahan asli agar lebih awet dan praktis untuk dikonsumsi. Contoh makanan olahan adalah sosis, nugget, mi instan, serta buah dan sayuran kaleng.

Sebenarnya ada makanan olahan yang juga sehat. Namun, sebagian besar banyak mengandung kalori, lemak tidak sehat, garam, atau gula tambahan, sehingga konsumsinya memerlukan batasan. Makanan jenis ini juga tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi Busui karena cenderung rendah serat, vitamin, dan mineral.

Sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa ibu yang sering mengonsumsi makanan olahan di masa menyusui, anaknya akan cenderung menyukai makanan yang kurang sehat di kemudian hari sehingga berisiko mengalami obesitas dan berbagai komplikasinya.

3. Makanan pedas

Busui yang suka makanan pedas, mulai saat ini dikurangi, ya. Pasalnya, makanan pedas bisa memengaruhi rasa ASI dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada bayi. Selain itu, makanan pedas juga dapat menyebabkan bayi mengalami kolik, kembung, bahkan diare.

4. Susu sapi atau kedelai dan produk olahannya

Pada sebagian bayi, susu sapi atau susu kedelai yang diminum ibunya dapat memicu timbulnya reaksi alergi. Oleh karena itu, penting bagi Busui untuk memerhatikan reaksi bayi ketika Busui sebelumnya mengonsumsi susu sapi, produk olahan susu, susu kedelai, atau produk olahan kedelai.

Jika Si Kecil menunjukkan gejala alergi, seperti kulit gatal, ruam kulit, mengi, batuk, sembelit, muntah, hingga perubahan warna feses, sebaiknya segera hentikan konsumsi minuman atau makanan jenis ini.

5. Alkohol

Busui, konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menurunkan produksi ASI. Selain itu, alkohol juga bisa masuk ke ASI dan akhirnya ke tubuh bayi. Hal ini bisa menghambat perkembangan kognitif Si Kecil dan menggangu pola tidurnya.

Sebenarnya jika hanya minum dalam jumlah yang sedikit, Busui bisa menunggu 2–3 jam untuk menyusui. Pada saat ini, alkohol sudah tidak ada di ASI. Namun, pada 3 bulan pertama kehidupannya, bayi bisa saja menyusu lebih dari sekali dalam 2 jam. Oleh karena itu, Busui disarankan untuk tidak mengonsumsi alkohol paling tidak hingga ia berusia 3 bulan.

6. Kafein

Apa Busui gemar minum kopi atau teh dan makan cokelat? Jika iya, Busui perlu hati-hati. Kafein pada minuman dan makanan tersebut dapat masuk ke dalam tubuh bayi melalui ASI. Hal ini bisa menyebabkan ia rewel, menjadi cepat marah, dan terganggu pola tidurnya.

Meski begitu, bukan berarti Busui tidak boleh mengonsumsi kafein. Konsumsi kafein yang dianjurkan untuk ibu menyusui adalah tidak lebih dari 300 mg per hari atau setara dengan dua cangkir kopi.

Untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil secara optimal, pastikan Busui memperhatikan konsumsi makanan dan minuman yang telah disebutkan di atas, ya. Selain itu, jangan lupa juga untuk tetap mengonsumsi makanan sehat agar kualitas ASI tetap baik.

Jika setelah disusui Si Kecil menunjukkan gejala eksim atau gangguan sistem pencernaan, seperti diare, segera bawa ia ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan pada Si Kecil, memberikannya pengobatan, serta merekomendasikan pola makan yang lebih terjaga untuk Busui.

Terakhir diperbarui: 8 Oktober 2020

Sayur apa yang dilarang untuk ibu menyusui?

Seperti yang dilansir Kids Health, ibu yang sedang menyusui harus menghindari sayuran yang memicu gas di dalam pencernaan. Sayuran tersebut antara lain brokoli, kubis, kol, dan terong.

Makanan apa saja yang tidak bisa di makan oleh ibu menyusui?

Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui.
Ikan dengan Kandungan Merkuri. Ikan merupakan sumber asam docosahexaenoic (DHA) dan eicosapentaenoic acid (EPA) yang baik. ... .
2. Beberapa Suplemen Herbal. Penggunaan bumbu dan rempah-rempah dalam makanan dianggap aman dikonsumsi selama menyusui. ... .
Kafein. ... .
Makanan Olahan. ... .
Alkohol..

Ibu menyusui bagusnya makan sayuran apa?

Jakarta - Saat menyusui, pemilihan asupan makanan yang tepat sangat dianjurkan bagi para ibu-ibu. Selain dapat membantu mengembalikan berat badan menjadi seperti semula, diet tepat juga membantu mempertahankan produksi ASI. Salah satu jenis asupan yang dianjurkan adalah sayur-sayuran.

Apakah kangkung baik untuk ibu menyusui?

Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, dan sawi mengandung mineral mulai dari zat besi, kalsium, dan folat. Sayuran hijau memiliki banyak vitamin sehingga direkomendasikan sebagai makanan pelancar ASI yang patut dikonsumsi.