Sebuah wirausaha yang memproduksi Kipas angin ingin mengetahui jumlah unit

Dalam dunia bisnis ada momen saat Anda harus tahu soal cara menghitung BEP untuk mengetahui apakah bisnis membawa laba atau justru rugi.

Namun bagi masyarakat awam, istilah Break Even Point sering di salah artikan sebagai balik modal. Padahal dalam istilah akuntansi, Return of Investment adalah analisis modal bisnis yang dikeluarkan sehingga memberikan keuntungan pada periode tertentu.

Sebuah wirausaha yang memproduksi Kipas angin ingin mengetahui jumlah unit

Sebuah wirausaha yang memproduksi Kipas angin ingin mengetahui jumlah unit

Sementara BEP atau Break Even Point adalah kondisi di mana biaya operasional yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa sama besarnya dengan jumlah pendapatan yang diterima.

Dari definisi tersebut, analisis BEP difungsikan untuk membantu bagaimana pelaku bisnis bisa mengefisienkan produksi barang atau jasa mencapai laba yang optimal.

Rumus Menghitung Break Even Point atau BEP

Sebelum membahas cara menghitung BEP, Anda perlu tahu komponen yang secara umum dibutuhkan dalam menentukan penghitungan. Nah, berikut pengertian dari keempat unsur pembentuk nilai BEP, yaitu biaya tetap, biaya variabel, harga jual dan pendapatan:

  • Biaya tetap atau Fixed Cost adalah biaya yang bersifat konstan meskipun perusahaan menambah volume produksi atau tidak. Contoh biaya tetap seperti gaji karyawan, tarif sewa tempat usaha, serta pembayaran pajak.
  • Biaya variabel atau Variable Cost adalah biaya yang bersifat dinamis sesuai dengan perubahan volume produksi. Dimana ketika proses produksi meningkat, maka biaya variabel turut bertambah. Contoh biaya variabel seperti biaya listrik, biaya pembelian bahan baku, serta biaya transportasi.
  • Harga jual atau Price adalah besaran atau nilai yang dihitung setelah menentukan seluruh biaya produksi ditambah keuntungan yang ingin diperoleh per-unit produksi.
  • Pendapatan atau Revenue adalah perhitungan jumlah pendapatan dengan mengalikan harga jual dengan jumlah produk yang terjual.

Selain itu, Anda juga harus tahu bahwa dalam penghitungan BEP atau titik impas terdapat dua rumus utama.

Sebuah wirausaha yang memproduksi Kipas angin ingin mengetahui jumlah unit

  • BEP Unit digunakan dalam penghitungan titik impas yang dinyatakan dalam satuan unit atau jumlah penjualan produk.
  • BEP Rupiah digunakan dalam penghitungan titik impas yang dinyatakan dalam satuan rupiah atau harga penjualan produk.

Ketika menghitung BEP menggunakan metode persamaan, maka semua komponen rumus berdasarkan laporan laba rugi. Sementara rumus BEP menggunakan metode margin kontribusi berdasarkan selisih antara pendapatan dari hasil penjualan dengan biaya variabel.

  • Margin Kontribusi Unit = Pendapatan – Variable Cost
  • Rasio Margin Kontribusi = Margin Kontribusi Unit / Penjualan

1. Break Even Point dalam Unit

Rumus pertama yang digunakan untuk mengetahui jumlah unit barang atau jasa yang harus diproduksi sehingga mencapai BEP berdasarkan metode persamaan yaitu:

BEP Satuan Unit = Total Fixed Cost / (Harga Jual per Unit – Variable Cost per Unit)

Sebuah wirausaha yang memproduksi Kipas angin ingin mengetahui jumlah unit

Sementara cara menghitung BEP untuk mencapai BEP berdasarkan rumus metode margin kontribusi di atas yaitu:

BEP Satuan Unit = Fixed Cost / Margin Kontribusi per Unit

atau

Sebuah wirausaha yang memproduksi Kipas angin ingin mengetahui jumlah unit

BEP Satuan Unit = Fixed Cost / (Harga Jual – Variable Cost)

2. Break Even Point dalam Rupiah

Rumus pertama BEP satuan rupiah yang digunakan untuk menemukan berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mencapai titik impas berdasarkan metode persamaan, yaitu:

BEP Satuan Rupiah = Total Fixed Cost / (1 – (Variable Cost per Unit / Harga Jual per Unit))

atau

BEP Satuan Rupiah = ((Fixed Cost / Harga Jual per Unit) – Variable Cost) x Harga Jual per Unit

Sementara cara menghitung BEP rupiah untuk menentukan berapa Rupiah penjualan yang harus diterima berdasarkan rumus metode margin kontribusi yaitu:

BEP Satuan Rupiah = Fixed Cost / Rasio Margin Kontribusi

3. Break Even Point dalam Produksi

Ada beberapa rumus Break Even Point yang bisa Anda gunakan sebagai cara menghitung BEP produksi barang atau jasa, yaitu:

BEP Satuan Unit = Fixed Cost / (Harga Jual per Unit – Variable Cost per Unit)

BEP Satuan Rupiah = Fixed Cost / (1- (Variable Cost / Harga Jual))

Contoh kasus:

Sebuah perusahaan furniture lampu kamar memiliki biaya tetap sebesar Rp150 juta dengan biaya variabel per unit sebesar Rp75 ribu dan harga jual per unit sebesar Rp125 ribu. Berapa unit lampu yang harus diproduksi dan nilai penjualan yang didapat untuk mencapai BEP?

BEP per unit = Rp150.000.000 / (Rp125.000 – Rp75.000)

= Rp150.000.000 / Rp50.000

= 3.000 unit

BEP nilai penjualan = Rp150.000.000 / (1-Rp75.000 / Rp125.000)

= Rp150.000.000 / 0,4

= Rp375.000.000

Jadi, perusahaan furniture harus memproduksi 3.000 unit lampu kamar dan mendapatkan penjualan sebesar Rp375.000.000 untuk mencapai BEP.

4. Break Even Point Dalam Usaha Kecil

Dari rumus-rumus di atas, Anda bisa menggunakannya sebagai cara menghitung BEP usaha kecil yang akan berguna untuk memaksimalkan perolehan laba usaha.

Contoh kasus:

Seorang pemula bisnis coba meraih keuntungan dengan membuka usaha catering rumahan dengan biaya tetap tahunan Rp50 juta. Sementara harga per unit Rp15 ribu dengan biaya variabel per unit sekitar Rp10 ribu.

Berapa banyak unit pesanan catering yang perlu diterima dan jumlah penjualan untuk mencapai BEP?

BEP Unit = Fixed Cost / (Harga Jual per Unit – Variable Cost per Unit)

= Rp50.000.000 / (Rp15.000 – Rp10.000)

=Rp50.000.000 / Rp5.000

=10.000 unit

BEP Rupiah = Fixed Cost / (1 – (Variable Cost / Harga Jual))

= Rp50.000.000 / (1 – (Rp10.000/Rp15.000))

= Rp50.000.000 / 0,33

= Rp150.000.000

Jadi, usaha catering rumahan tersebut harus menerima dan memproduksi pesanan hingga 10.000 unit dan mendapatkan penjualan sebesar Rp150.000.000 untuk mencapai BEP.

Dari hasil penghitungan BEP di atas, Anda bisa menentukan jumlah unit yang harus diproduksi untuk mencapai keuntungan penjualan tertentu.

Contoh kasus:

Usaha catering rumahan menginginkan keuntungan sebesar Rp7.000.000

Jumlah Unit = Keuntungan yang diinginkan (Rupiah) / (Harga per Unit – Biaya Variabel per Unit) + Jumlah Unit BEP

=  Rp7.000.000 / (Rp15.000.000 – Rp10.000) + 10.000

= Rp7.000.000 /Rp5.000 + 2.000

= 1.400 + 2.000

= 3.400 unit

Dengan demikian, usaha catering rumahan dengan biaya tetap Rp50.000.000 untuk bisa memperoleh keuntungan sebesar Rp7.000.000, maka harus menerima dan memproduksi pesanan sebanyak 3.400 unit.

Demikian ulasan tentang cara menghitung BEP atau Break Even Point sebagai referensi Anda untuk menghitung keuangan bisnis yang dijalankan.

Namun, bagi sebagian orang menghitung nilai BEP, pembukuan keuangan harian, bulanan, atau akhir tahun dari operasional bisnis tidak bisa dibilang pekerjaan yang mudah. Sekarang sudah hadir solusi tepat untuk mengatasi semua permasalahan laporan keuangan.

BukuWarung menghadirkan layanan pembukuan UMKM sebagai solusi pengelolaan transaksi penjualan, pengelolaan stok, hingga utang piutang hanya dalam satu aplikasi saja.

Apalagi fitur-fitur yang diberikan sangat memudahkan pelaku UMKM memaksimalkan laporan keuangan bisnis tanpa khawatir salah hitung. Tunggu apalagi, ambil smartphone Anda dan download gratis aplikasi BukuWarung di Play Store sekarang juga!

Menghitung total biaya tetap dan biaya variabel adalah hal yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan, berikut rumus dan contoh lengkap yang akan dijelaskan oleh Blog Jurnal by Mekari!

Setiap perusahaan yang menghasilkan produk untuk dijual, pastinya akan melalui tahap proses produksi.

Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan produk di pasar yang sesuai dengan target perusahaan.

Proses produksi ini tentu membutuhkan biaya yang ditanggung oleh perusahaan itu sendiri.

Pembiayaan ini dilakukan untuk menunjang proses produksi yang biayanya bisa tetap maupun variabel yang besarannya akan berubah mengikuti volume atau kapasitas produksi yang ingin dihasilkan sebuah perusahaan.

Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan dalam menghitung biaya yang estimasinya harus sesuai dengan kebutuhan produksi.

Coba software keuangan Jurnal disini, coba gratis!

Sebuah wirausaha yang memproduksi Kipas angin ingin mengetahui jumlah unit

Pengertian Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Biaya tetap merupakan jenis biaya yang bersifat statis (tidak berubah) dalam ukuran tertentu. Biaya ini akan tetap kita keluarkan meskipun kita tidak melakukan aktivitas apapun atau bahkan ketika kita melakukan aktivitas yang sangat banyak sekalipun.

Dalam proses produksi, biaya tetap akan selalu kita bayarkan atau keluarkan tanpa menghitung berapa banyak produksi yang kita lakukan, baik ketika tidak berproduksi atau sebaliknya saat produksi dilakukan dalam kapasitas maksimal.

Jadi, dengan kata lain, secara total biaya ini akan selalu sama, tidak terpengaruh oleh jumlah unit yang diproduksi atau jumlah aktivitas yang dilakukan.

Bagaimana jika dihitung per unit produk yang dihasilkan atau per aktivitas yang kita lakukan?

Biaya tetap dan unit yang diproduksi atau aktivitas yang dilakukan memiliki hubungan yang terbalik.

Hubungan terbalik ini maksudnya adalah semakin banyak unit yang kita produksi atau semakin banyak aktivitas yang kita lakukan maka biaya tetap per unit atau per aktivitas yang kita lakukan akan semakin kecil jumlahnya.

Jenis-Jenis Biaya Tetap

Sebuah wirausaha yang memproduksi Kipas angin ingin mengetahui jumlah unit

a. Biaya tetap yang telah ditentukan

Biaya tetap yang telah ditentukan adalah biaya tetap yang telah ditentukan berkaitan dengan investasi fasilitas, peralatan, dan struktur organisasi pokok dalam suatu perusahaan.

Contoh biaya ini meliputi penyusutan gedung dan peralatan, pajak bangunan, asuransi, gaji manajemen puncak dan karyawan operasi.

Ciri-ciri biaya tetap yang telah ditentukan adalah bersifat jangka panjang dan tidak dapat dikurangi secara mendadak dalam jangka pendek tanpa memengaruhi secara serius kegiatan perusahaan.

Biaya tetap yang telah ditentukan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjaga agar perusahaan tetap mampu menjalankan kegiatannya dalam kapasitas minimal. Biaya ini tetap dikeluarkan seandainya perusahaan berhenti beroperasi karena bangkrut.

Oleh karena biaya tetap ini bersifat jangka panjang dan tidak dapat diubah seketika maka perencanaan yang hati-hati terhadap biaya ini perlu dilakukan.

Pengeluaran biaya ini harus mempertimbangkan rencana kapasitas produksi dan penjualan perusahaan untuk beberapa tahun ke depan karena setelah biaya ini diputuskan maka manajemen sulit untuk mengubahnya dan tindakan manajemen berikutnya adalah bagaimana melakukan kegiatan operasional yang efisien dengan pola yang sudah terbentuk ini.

Kelola Invoice Terintegrasi Ke Dalam Laporan Keuangan Anda, Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

b. Biaya tetap kebijakan

Biaya tetap kebijakan adalah biaya yang disebabkan oleh keputusan tahunan yang dibuat oleh manajemen untuk membelanjakan biaya tetap tertentu.

Contoh biaya tetap kebijakan termasuk iklan, riset, hubungan masyarakat, program pengembangan manajemen dalam magang untuk para mahasiswa.

Ciri-ciri biaya tetap kebijakan adalah bersifat jangka pendek dan dapat diubah atau diperkecil seketika jika ada perubahan situasi mendadak di luar perhitungan manajemen.

Pemotongan mendadak anggaran biaya tetap ini diharapkan tidak sampai mengurangi kualitas tujuan yang ingin dicapai perusahaan.

Baca juga Jurnal.id sebagai invoice online Indonesia

Sebuah wirausaha yang memproduksi Kipas angin ingin mengetahui jumlah unit

Contoh Biaya Tetap

Jika dihubungkan dengan aktivitas produksi, kita bisa mengambil contoh sebuah gudang yang disewa untuk lokasi pabrik dengan biaya sewa Rp100.000.000 per tahun.

Pada tahun awal, ketika produksi belum dimulai, kita mengeluarkan biaya sewa sejumlah Rp100 juta per tahun.

Ketika mulai berproduksi, kita tetap membayar jumlah yang sama. Bahkan ketika jumlah produksi semakin banyak, jumlah sewa pabrik yang kita bayarkan masih sama.

Contoh perhitungan biaya tetap adalah sebagai berikut:

Biaya Sewa per Tahun Jumlah Unit yang Diproduksi Biaya sewa gudang per unit
Rp100.000.000 200 Rp500.000
Rp100.000.000 500 Rp200.000
Rp100.000.000 2500 Rp40.000

Biaya Tetap VS Biaya Variabel

Perhitungan biaya variabel merupakan kebalikan dari perhitungan biaya tetap. Biaya variabel bersifat dinamis. Ia mengikuti banyaknya jumlah unit yang diproduksi ataupun banyaknya aktivitas yang dilakukan.

Sangat penting untuk mengetahui biaya tetap dan biaya variabel yang terjadi dalam proses usaha dan melakukan pemisahan terhadap keduanya.

Baca juga manfaat dari fitur aplikasi kas masuk dan keluar

Dengan mengetahui biaya tetap dan memisahkannya dengan biaya variabel, maka perusahaan akan mengetahui:

a. Perhitungan tarif biaya overhead predeterminasi dan analisis varian.
b. Penyusunan anggaran fleksibel dan analisis varian.
c. Perhitungan biaya langsung dan margin kontribusi.
d. Analisis titik impas dan analisis biaya-volume-laba.
e. Analisis biaya diferensial dan biaya komparatif.
f. Analisis maksimalisasi laba dan minimalisasi biaya dalam jangka pendek.
g. Analisis anggaran modal.
h. Analisis profitabilitas pemasaran berdasarkan daerah, produk dan pelanggan.

Kelola Kas & Transaksi Lebih Mudah dan Akurat, Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Cara Menghitung Biaya Tetap dan Variabel

Lantas bagaimana cara menghitung biaya tetap dan biaya variabel dalam sebuah perusahaan agar bagian keuangan bisa menentukan besaran biaya yang harus dianggarkan melalui manajemen pembiayaan?

Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas permasalahan lewat cara berikut ini.

Cara Menghitung Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya yang berhubungan dengan kapasitas atau volume. Biaya tetap memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau tidak dipengaruhi oleh periode atau aktivitas tertentu, dan biaya per unitnya berbanding terbalik dengan perubahan volume.

Bila volumenya rendah, maka fixed cost atau biaya tetap tinggi, sebaliknya pada volume yang tinggi biaya tetap per unitnya rendah.

Contoh dan rumus untuk menghitung total biaya tetap adalah, kapasitas angkut sebuah mobil penumpang per harinya adalah 50 orang penumpang, dan 1 bulan 1500 orang.

Sebuah wirausaha yang memproduksi Kipas angin ingin mengetahui jumlah unit

Bila ingin menambah jumlah penumpang lebih dari 1.500 orang per bulan, maka harus menambah jumlah mobil.

Dari jumlah penumpang itu kita harus menghitung biaya penyusutan untuk memperoleh taksiran biaya per unit yaitu

(Harga beli mobil – Nilai sisa ) : Taksiran Pemakaian
(Rp200.000.000 – Rp20.000.000) : 10 tahun = Rp18.000.000

Biaya tetap (penyusutan) per tahun adalah Rp18.000.000 atau Rp1.500.000 per bulan. Melalui biaya penyusutan tersebut maka biaya per unit per penumpang dapat dihitung sebagai berikut :

Biaya unit per bulan = biaya tetap per bulan : jumlah penumpang perbulan

biaya tetap per bulan jumlah penumpang per bulan biaya tetap per unit
Rp1.500.000 1.500 Rp1.000
Rp1.500.000 1.000 Rp1.500
Rp1.500.000 500 Rp3.000

Keterangan :

Dari tabel di atas kita jadi tahu bahwa biaya tetap per unit berbanding terbalik dengan volume. Pada kapasitas penumpang 1.500 orang, biaya tetap per unitnya sebesar Rp1.000.

Kemudian pada kapasitas penumpang 1.000 orang, biaya tetap per unit menjadi Rp1.500 atau naik Rp500. Demikian juga saat kapasitas penumpang 500 orang, biaya tetap per unit naik menjadi Rp3.000.

Baca juga: Manfaat Menggunakan Software Akuntansi

Cara Menghitung Biaya Variabel

Biaya variabel memiliki dua karakteristik yaitu adalah total biaya variabel akan berubah secara proporsional dengan perubahan volume atau kapasitas, semakin besar kapasitas yang digunakan maka semakin besar pula total biaya variabel dan sebaliknya.

Karakteristik kedua adalah biaya per unitnya tetap atau konstan.

Baca juga:Tujuan Penggunaan Variabel Costing Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Contohnya, biaya pemakaian bensin dan oli pada kendaraan yang dihitung dan tergantung pada jarak yang ditempuh, tapi harga per liter bensin dan oli tetap atau konstan, tidak terpengaruh jarak tempuh.

Contoh detailnya adalah seperti berikut ini:

  • Harga Pertalite Rp8.000 per liter. Satu liter Pertalite bisa menempuh jarak 20 km. Bagaimana contoh perhitungan biaya variabel per unit?

Dari contoh soal akuntansi biaya variabel di atas, berarti biaya pertalite per 1 km adalah : Rp8.000/20 = Rp400,-

Mari kita lihat tabel berikut ini:

biaya per liter pertalite jarak yang ditempuh total biaya pertalite
Rp400 500 Rp200.000
Rp400 1000 Rp400.000
Rp400 1500 Rp600.000

Keterangan:

Total biaya variabel dalam hal ini total biaya dari pemakaian pertalite, besar kecilnya tergantung pada volume aktivitas, dalam hal ini jarak tempuh.

Semakin tinggi volume aktivitas maka total biaya variabel juga semakin naik, dan sebaliknya. Tapi biaya variabel per unitnya tetap.

Dalam contoh perhitungan biaya variabel di atas, berapapun jarak yang ditempuh harga pertalitenya Rp400.

Dalam proses produksi, adanya biaya variabel dan biaya tetap hanya merupakan sebagian dari program pembiayaan yang harus ditanggung perusahaan.

Masih ada beberapa pembiayaan semacam pembiayaan produksi maupun pembiayaan pemasaran yang harus dihitung dengan cermat.

Pembiayaan ini statusnya sangat penting dalam soal kelangsungan operasional suatu perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting memahami biaya yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan produksi.

Untuk mempermudah penghitungan semua biaya ini, sebaiknya setiap perusahaan menggunakan bantuan software akuntansi yang aman dan terpercaya.

Untuk memahami contoh dan rumus cara menghitung total biaya tetap dan biaya variabel dalam laporan keuangan secara lebih dalam, Anda dapat mengikuti pelatihan dan kelas online Gratis di Mekari University.

Mekari University merupakan platform penyedia layanan edukasi berbasis teknologi untuk membantu para pemilik bisnis dan profesional meningkatkan kemampuannya.

Melalui Mekari University, Anda akan memperoleh wawasan lebih luas terkait topik pengelolaan keuangan, manajemen inventory, administrasi HR, dan strategi pengelolaan pajak korporasi.

Sebuah wirausaha yang memproduksi Kipas angin ingin mengetahui jumlah unit

Cara Menentukan Biaya Tetap dan Variable

Sebagai seorang pengusaha, Anda juga perlu mengetahui berbagai jenis-jenis biaya. Dengan mengetahui klasifikasi biaya, tentu saja Anda dapat mengelola biaya dengan baik, sehingga operasional bisnis akan lebih efisien.

Biaya yang berhubungan dengan kegiatan operasional bisnis dikategorikan menjadi dua, yakni biaya variabel dan biaya tetap.

Apakah Anda mengerti perbedaan antara biaya variabel dan biaya tetap? Terdapat beberapa cara untuk menentukan suatu biaya dikatakan biaya tetap atau biaya variabel, di antaranya:

Cost Behavior / Perilaku Biaya

Untuk menggambarkan apakah suatu biaya masuk dalam biaya variabel atau biaya tetap, Anda dapat melihatnya menggunakan perilaku biaya (cost behavior).

Perilaku biaya membedakan biaya sebagai masukan aktivitas termasuk biaya variabel atau biaya tetap berdasarkan perubahan output aktivitasnya. Sehingga biaya tetap dan biaya variabel dapat didefinisikan sebagai berikut.

Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya membesar seiring dengan pertambahan volume produksi. Sementara, biaya tetap adalah biaya operasional perusahaan yang jumlahnya tidak berubah dalam kondisi bisnis yang stabil.

Dengan kata lain, biaya variabel akan berubah sejalan dengan perubahan aktivitas tetapi biaya tetap ini nilainya konstan, tidak berubah.

Baca Juga : Tips Mengelola Keuangan Bagi Usaha Toko Online

Periode Waktu

Sebuah wirausaha yang memproduksi Kipas angin ingin mengetahui jumlah unit

Periode waktu juga dapat Anda gunakan untuk menentukan mana biaya variabel atau biaya tetap. Pada ilmu ekonomi, untuk jangka panjang semua biaya adalah biaya variabel.

Sedangkan untuk jangka pendek minimal satu biaya adalah biaya tetap.

Perlu Anda ketahui juga, lamanya periode jangka pendek berbeda antara satu biaya dengan biaya lainnya, maka di sini ada judgement.

Karena jangka waktu juga dapat dilihat dari proses kegiatan itu sendiri, yang mana mungkin tidak dapat disamakan dengan umumnya yang dilakukan oleh pihak lain.

Baca juga: Aplikasi Pembukuan Terbaik untuk Jaga Performa Bisnis

Kapasitas Aktivitas

Kapasitas aktivitas adalah kemampuan dalam beraktivitas di mana kapasitas harus tersedia. Besarnya kapasitas yang dibutuhkan tergantung pada tingkat kinerja yang ada pada setiap aktivitas.

Penggunaan aktivitas disamakan dengan penggunaan sumber daya. Penggunaan dan pengeluaran sumber daya dapat digunakan sebagai informasi untuk menentukan mana biaya tetap dan biaya variabel.

Proses Akuntansi Otomatis Minim Risiko Human Error dengan Jurnal. Pelajari selengkapnya!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Terdapat dua cara untuk mendapatkan sumber daya:

a. Pada saat digunakan

Untuk melakukan kegiatan operasionalnya sebuah perusahaan dapat menggunakan sumber daya dari luar perusahaan sesuai dengan yang dibutuhkan.

Baik waktu maupun jumlahnya sehingga di sini tidak diperlukan komitmen tentang jangka panjang. Ternyata hal ini membuat sumber daya yang disediakan sama dengan kuantitas yang dibutuhkan.

b. Sebelum digunakan

Untuk beberapa kondisi, untuk mendapatkan sumber daya dalam jumlah tertentu sebuah perusahaan biasanya harus membuat kesepakatan atau kontrak tanpa menghiraukan apakah sumber daya ada atau tidak.

Baca Juga : 9 Cara Mengembangkan Usaha yang Perlu Anda Ketahui

Kesimpulan

Sebuah wirausaha yang memproduksi Kipas angin ingin mengetahui jumlah unit

Biaya tetap bersifat statis, biaya ini akan tetap dikeluarkan meskipun tidak melakukan aktivitas apapun ataupun melakukan aktivitas yang sangat banyak sekali.

Biaya tetap dan unit produksi berhubungan timbal balik dengan aktivitas yang dilakukan.

Jadi semakin banyak unit yang diproduksi atau semakin banyaknya aktivitas yang dilakukan maka biaya tetap per unit atau per aktivitas yang dilakukan akan semakin kecil jumlahnya.

Berbeda dengan biaya tetap, biaya variabel bersifat dinamis dan memiliki hubungan searah atau berbanding lurus dengan jumlah unit yang diproduksi atau aktivitas yang dilakukan.

Artinya, semakin banyak unit yang diproduksi atau aktivitas yang dilakukan maka biaya variabel yang dikeluarkan akan semakin besar.

Dalam hal ini perusahaan dapat menggunakan software akuntansi online Jurnal by Mekari yang sudah terintegrasi dan aman untuk digunakan.

Jurnal dapat menghitung setiap pembiayaan yang digunakan untuk proses produksi suatu perusahaan.

Selain itu, Jurnal dapat memberikan kemudahan untuk mengatur biaya bisnis perusahaan, melacak bukti pembayaran, menjadwalkan pembayaran berulang maupun kemudahan dalam melihat kategori biaya.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Sebuah wirausaha yang memproduksi Kipas angin ingin mengetahui jumlah unit

Di atas telah dijelaskan apa saja perbedaan antara biaya dan variabel serta contoh dan rumus untuk menghitung total tersebut yang adalah penting untuk dipahami.

Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Jurnal by Mekari untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.

Kategori : Keuangan

Artikel Sebelumnya

Artikel Selanjutnya

Sebuah wirausaha yang memproduksi Kipas angin ingin mengetahui jumlah unit

Keuangan,Manufaktur

Software Keuangan Perusahaan Manufaktur Harus Punya Fitur Ini!

Sebuah wirausaha yang memproduksi Kipas angin ingin mengetahui jumlah unit

Keuangan

7 Jenis Pembayaran Digital yang Harus Kamu Ketahui

Sebuah wirausaha yang memproduksi Kipas angin ingin mengetahui jumlah unit

Keuangan

Pelajari Kegunaan & Jenis Laporan Laba-Rugi Komprehensif dalam Bisnis

Sebuah wirausaha yang memproduksi Kipas angin ingin mengetahui jumlah unit

Keuangan

Jurnal Penyusutan Aktiva Tetap, Cara Membuat Laporannya?

Nama Lengkap

Email

Subscribe