Sebutkan 4 macam bentuk pengendalian konflik sosial

Guys, elo masih ingat nggak sih, tentang berita seorang nenek yang mencuri buah kakao dari sebuah perkebunan? Yap, berita ini dulu sempat viral nih, karena si nenek dijatuhi hukuman 3 tahun penjara. 

Padahal, masih banyak upaya penyelesaian konflik sosial lainnya lho, selain menempuh jalur persidangan. Nah, kira-kira konflik apa saja ya, yang terjadi di Indonesia dan bagaimana cara penyelesaiannya? Yuk, kita simak artikel ini!

Upaya Penyelesaian Konflik Sosial

Upaya penyelesaian konflik sosial (Dok. Pixabay)

Selama ini, kita sering mendengar istilah mediasi, namun pernahkah kalian bertanya-tanya apa itu mediasi dalam sosiologi? 

Jadi, mediasi merupakan bentuk penyelesaian konflik yang melibatkan bantuan pihak ketiga (bersifat netral) sebagai penengah (kasih anjuran). 

Contoh mediasi yakni ketika Dini yang ketahuan mencuri kue di toko, tetapi ia tidak dituntut oleh pemilik toko ke ranah hukum karena ditengahi oleh Pak Joko. 

2. Arbitrase

Pengendalian konflik dengan cara arbitrase berarti menyelesaikan konflik dengan bantuan pihak ketiga (bersifat netral) yang bertindak sebagai pemberi keputusan. Keputusan-keputusan yang dibuat disertai dengan perjanjian tertulis dari pihak yang berkonflik. 

Contoh arbitrase yakni ketika wasit mengganjar kartu merah untuk Rano pasca keributannya dengan Aldo. Di sini, wasit bertindak sebagai pihak ketiga yang netral. Selain itu, keputusan wasit juga bersifat mutlak dan harus dipatuhi. 

Baca Juga: Materi Sosiologi Kelas 11: Multikulturalisme

3. Adjudikasi

Adjudikasi merupakan bentuk penyelesaian konflik melalui jalur pengadilan (sidang). Contoh adjudikasi yakni ketika hakim memutuskan hak asuh anak diberikan kepada sang istri setelah perceraian. 

4. Kompromi

Dengan berkompromi, konflik bisa mereda dengan berkurangnya tuntutan dari kedua belah pihak (Dok. Pixabay)

Upaya penyelesaian konflik sosial selanjutnya adalah dengan cara kompromi. Kompromi adalah bentuk penyelesaian konflik dengan adanya upaya masing-masing pihak untuk mengurangi tuntutan. 

Contoh kompromi adalah ketika Mia terlibat kecelakaan dengan Diana, lalu mereka pun saling menuntut ganti rugi. Namun, pada akhirnya mereka saling mengikhlaskannya. 

5. Konsiliasi

Konsiliasi adalah bentuk penyelesaian konflik dengan adanya upaya mempertemukan pihak yang berkonflik. Contoh konsiliasi yaitu ketika Pak RT memanggil Budi dan Damar setelah rebutan lahan parkir. 

6. Koersi

Bentuk penyelesaian konflik dengan ancaman bisa disebut dengan koersi (Dok. Pixabay)

Koersi merupakan bentuk akomodasi dengan menggunakan ancaman, baik fisik maupun psikologis agar pihak lain bertindak sesuai yang diharapkan. Contoh koersi yakni ketika polisi menggunakan gas air mata sebagai upaya menghentikan demonstrasi yang ricuh. 

7. Stalemate

Apa itu stalemate? Stalemate adalah situasi di mana ketika kedua belah pihak yang berkonflik memiliki kekuatan yang seimbang sehingga konflik terhenti pada titik tertentu. Contoh stalemate yakni berakhirnya Perang Dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet. 

Baca Juga: Mobilitas Sosial: Materi Sosiologi Kelas 11

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapan lo sekarang juga!

Contoh Soal Upaya Penyelesaian Konflik Sosial

  1. Bentuk penyelesaian konflik yang dilakukan dengan cara paksaan hingga kekerasan disebut ….

A. Stalemate

B. Mediasi

C. Konsiliasi

D. Koersi

E. Arbitrasi

Jawaban dan pembahasan:

Koersi adalah penyelesaian konflik melalui proses-proses koersif atau paksaan, sehingga jawaban yang tepat adalah D. Koersi

Baca Juga: Faktor Penyebab Konflik Sosial – Materi Sosiologi Kelas 11

Yeay, selesai juga nih, pembahasan kita mengenai upaya penyelesaian konflik sosial. So, setelah melihat contoh di atas, kira-kira konflik apa lagi sih, yang sering elo temui dan bagaimana upaya penyelesaiannya? Yuk, coba komen di bawah!

Pengendalian konflik dalam hubungan sosial dan interaksi sosial sangatlah diperlukan demi berjalannya kenyamanan, kehangatan, keharmonisan, dan keteraturan sosial di dalam segala bentuk prosesi kehidupan manusia. Sebagai penjelasan lebih lanjut dalam tulisan ini akan memberikan uraian tentang cara pengendalian konflik, baik upaya mengatasi konflik menurut para ahli, secara umum, ataupun cara pengendalian konflik sosial.

Pengendalian Konflik

Diakui ataupun tidak untuk proses pengendalian konflik bisa dilakukan dengan tindakan kekerasan ataupun dengan tindakan persuasif.

Yang sejatinya kesemuanya ini mudah ditemukan. Kasusnya seperti adanya Satpol PP yang menertibkan pedagang kaki lima dengan langsung mengusirnya ataupun tindakan aparatur kampung yang mencoba mengajak masyarakat dengan memakai masker melalui balino ataupun sosialisasi.

Cara pengendalian konflik menurut para ahli, salah satunya diungkapkan oleh George Simmel yang mengatakan jika mengendalikan konflik dapat dilakukan dengan;

  1. Memberikan kemenangan salah satu pihak
  2. Melakukan kompromi atau perundingan
  3. Adanya rekonsiliasi
  4. Saling memaafkan antara pihak yang berlawanan
  5. Memberikan kesepakatan untuk tidak berkonflik

Cara Pengendalian Konflik Secara Umum

Untuk serangkaian proses yang menjadi cara dalam mengendalikan konflik di masyarakat secara umum. Antara lain;

Konsiliasi adalah bentuk pengendalian konflik yang dilakukan melalui lembaga yang memungkinkan diskusi dan keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai. Contoh acara mengendalikan konflik dengan konsiliasi ialah melalui pengadilan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang bersengketa.

Mediasi adalah pengendalian konflik yang dapat dilakukan dengan upaya mempertemukan pihak-pihak yang berkonflik, sehingga ia sepakat untuk menyudahinya. Mediasi biasanya dilakukan dengan menujuk pihak ketiga sebagai mediator.

Pihak ketiga atau mediator inilah berfungsi untuk memberikan pandangan atau nasihat tentang cara yang terbaik untuk dapat menyelesaikan pertentangan atau konflik, meskipun diakui atau tidak tawaran berupa nasihat tersebut tidak bersifat mengikat. Contoh pengendalian konflik dengan mediasi ialah melalui dewan PBB.

Abritrasi dapat dilakukan dalam cara mengendaliakan konflik apabila pihak yang berkonflik sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di antara mereka.

Contoh abritasi dalam menyelesaikan konflik adalah penyelesaian konflik di Vietnam oleh tentara Amerika pada masa 70-an

Cara Pengendalian Konflik Sosial

Berikut ini serngakain cara untuk mengendalikan konflik sosial di masyarakat. Yakni;

Konflik sosial dapat diselesaikan dengan memberikan perhatian pada salah satu kelompok, seperti dengan menyogok atau menyuap. Peristiwa ini bisa dilarang lantaran menggunakan cara yang tidak baik, akan tetapi demi terciptanya integrasi sosial dalam masyarakat bisa sebenarnya untuk dilakukan.

Cara lainnya dalam mengendalikan konflik sosial, ialah menggunakan orang ketiga di luar pihak yang berkonflik, hal ini artinya sama dengan penyelsaian konflik dengan abritrasi. Cara ini banyak dilakuka oleh negara-negara di dunia, baik negara maju ataupun negara berkembang.

Cara trakhir yang bisa dilakukan dalam mengendalikan konflik ialah dengan menggunakan aturan ketat, bila pihak yang berkonflik mau berlindung pada peraturan/hukum formal. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk atisipasi sosial dalam masyarakat.

Demikianlah pembahasan mengenai cara pengendalian konflik menurut George Simmel, secara umum, dan konflik sosial beserta dengan contohnya di masyarakat dalam keseharian. Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca yang sedang mencari arti, definisi, atau cara penyelesaian konflik.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA