Sebutkan beberapa gangguan saraf yang dialami pengidap aids

Jakarta - Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) rentan terkena berbagai infeksi karena sistem kekebalan tubuhnya yang menurun drastis. Setidaknya ada 7 penyakit lain yang menjadi risiko ODHA.

"HIV adalah penyakit yang sistemik sehingga bisa menyerang organ atau sistem apa saja seperti darah, jantung, ginjal, saraf perifer, kepikunan, ortopedi dan lainnya," ujar Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi SpPD-KAI FACP dalam acara seminar 'How to deal with HIV/AIDS' di aula FKUI, Salemba, Jakarta, Sabtu (12/6/2010).

Prof Samsuridjal menuturkan kemungkinan infeksi yang dialami ODHA di Indonesia adalah tuberkulosis (tb), infeksi jamur, toksoplasmosis, cryptococcosis, infeksi mata CMV dan ko-infeksi virus hepatitis.

"Infeksi oportunistik ini biasanya berhubungan dengan jumlah CD4 di dalam tubuhnya. Jika jumlah CD4 kecil, maka infeksi yang mungkin timbul cenderung lebih berat," ungkap dokter yang juga tergabung dalam kelompok studi khusus AIDS FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo.

Nilai CD4 menunjukkan nilai imunitas/kekebalan/daya tahan tubuh yang diindikasikan oleh sel T dalam darah. Umumnya kategori AIDS jika nilai CD4 di bawah 200 dan dengan angka di bawah itu akan mulai terkena infeksi oportunistik.

Infeksi oportunistik yang mungkin timbul pada seseorang dengan HIV/AIDS, yaitu:

1. Tuberkulosis
Jika nilai CD4 lebih dari 200 sel/mm3 maka gejala yang timbul sama dengan tuberculosis lainnya, tapi jika nilai CD4 kurang dari 200 sel/mm3 maka gambaran klinis dan radiologinya tidak khas. Pengobatannya pun dengan ARV serta terapi TB yang disesuaikan dengan jumlah CD4nya.

2. Meningitis kriptokokus

Kondisi ini biasanya ditandai dengan sakit kepala, kesadaran menurun, nilai CD4 kurang dari 100 sel/mm3 serta hasil pemeriksan menunjukkan antigen keriptokokus positif. Terapi yang diberikan adalah amfoterisin B, flukonazol dosis tinggi.

3. Diare
Pada orang dengan HIV/AIDS sering dijumpai mengalami diare kronik akibat adanya infeksi kuman pathogen. Pada kondisi ini terapi rehidrasi sangat penting dan juga dilakukan pemeriksaan feses terhadap bakteri, jamur, parasit atau virus.

4. Sitomegalo
Kondisi ini sering dijumpai pada orang yang memiliki nilai CD4 kurang dari 50 sel/mm3 dan akibat reaktivasi virus yang sudah ada di dalam tubuh. Infeksi ini bisa mempengaruhi retina, saluran cerna, saluran napas dan otak.

5. Kanker yang terkait dengan HIV
Penyakit kanker yang mungkin bisa timbul adalah kanker kelenjar getah bening, kanker leher rahim dan sarcoma Kaposi.

6. Infeksi CMV

Kondisi ini diawali dengan ketajaman penglihatan yang menurun, lalu diikuti dengan seperti ada kilatan cahaya, pandangan berkabut, gangguan lapang pandang serta jika progresif bisa menimbulkan kebutaan dalam waktu 2 bulan tanpa terapi. Biasanya terjadi jika nilai CD4 kurang dari 50 sel/mm3. Karenanya harus dideteksi sesegera mungkin sebelum mengenai retina dan atau makula.

7. Korioretinitis Toksoplasmosis

Seseorang yang mengalami kondisi ini akan memiliki gejala pandangan kabur, nyeri serta terlihat bayangan hitam yang terbang-terbang di mata. Untuk mendiagnosisnya dibutuhkan penemuan klinis serta tes serologi.

"Prinsip penatalaksanaan untuk HIV/AIDS adalah dengan mengonsumsi obat antiviral (ARV), pengobatan infeksi oportunistik dan pengobatan dasar. Sedangkan pengobatan suportif yang bisa dilakukan adalah memperbaiki keadaan umum ODHA, memperhatikan gizi, dukungan psikososial serta obat simtomatik sehingga ODHA bisa melakukan aktivitasnya," jelas Prof Samsuridjal.

(ver/ir)

Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. Simak gejala, diagnosis, dan pengobatan AIDS.

Pengertian

Sebutkan beberapa gangguan saraf yang dialami pengidap aids

Acquired immune deficiency syndrome atau AIDS adalah tahapan akhir dari penyakit infeksi human immunodeficiency virus (HIV). 

Namun, tidak semua pengidap HIV akan menjadi HIV/AIDS.

AIDS merupakan sindrom atau kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah.

Infeksi yang seharusnya tidak parah pada orang normal dapat menjadi mematikan pada penderita AIDS.

Hingga kini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS.

Pengobatan HIV bertujuan mendukung sistem kekebalan tubuh agar penderita dapat hidup normal, sehat, dan tidak menjadi AIDS.

Berikut penjelasan mendalam seputar apa itu AIDS.

Artikel Lainnya: Penderita HIV/AIDS Berisiko Kena Kanker, Benarkah?

Penyebab

Sebutkan beberapa gangguan saraf yang dialami pengidap aids

Penyebab penyakit AIDS adalah virus HIV.

Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh yang seharusnya berfungsi untuk melawan infeksi.

Virus HIV sendiri merusak sel darah putih yang disebut sel CD4. Virus juga membuat salinan tubuhnya di dalam sel tersebut.

Akibatnya, sistem kekebalan tubuh menurun dan menyebabkan tubuh susah melawan infeksi.

Jika penderita tidak mendapatkan pengobatan, HIV dapat menjadi AIDS dalam waktu 10-15 tahun.

Virus HIV ditularkan melalui kontak langsung darah dan cairan tubuh penderita, seperti sperma, cairan vagina, dan ASI.

Pada banyak kasus, penularan dapat melalui pemakaian jarum suntik seperti pada pengguna narkoba suntik.

Kasus lain adalah pada hubungan seksual, karena sering terjadi luka kecil yang tidak disadari.

Artikel Lainnya: Ini Alasan Tak Perlu Jauhi Teman yang Terkena HIV/AIDS!

Gejala

Sebutkan beberapa gangguan saraf yang dialami pengidap aids

Gejala AIDS meliputi infeksi serius, seperti:

  • Diare berkepanjangan (lebih dari 1 minggu)
  • Mual dan muntah
  • Keringat dingin pada malam hari
  • Demam
  • Batuk kering
  • Masalah kulit dan mulut seperti infeksi jamur
  • Infeksi berulang dan sering
  • Terkena penyakit serius
  • Kelemahan dan kelelahan berlebihan
  • Penurunan berat badan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening pada area leher, ketiak, atau selangkangan yang terjadi berkepanjangan
  • Luka sariawan pada mulut, anus, atau area kelamin
  • Infeksi paru-paru (pneumonia)
  • Kehilangan memori atau kelainan persarafan lainnya
  • Depresi, kebingungan, perubahan kepribadian
  • Bercak-bercak pada mulut, hidung, atau kelopak mata. Bercak dapat berwarna kemerahan, merah jambu, ungu, atau cokelat

Artikel Lainnya: Pentingnya Edukasi Tentang HIV/AIDS pada Anak

Diagnosis

Sebutkan beberapa gangguan saraf yang dialami pengidap aids

Dokter akan menentukan diagnosis HIV/AIDS dari gejala penderita.

Pemeriksaan penunjang diperlukan terutama untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap virus HIV dan jumlah sel CD4.

Tes pertama untuk mendeteksi antibodi HIV adalah tes enzyme imunoassay (EIA). Jika positif, tes konfirmasi akan dilakukan dengan tes Western Blot.

Orang dengan sistem kekebalan tubuh normal memiliki sel CD4 antara 500-1500.

Sementara itu, penderita HIV yang sudah mengalami penurunan sel CD4, angka turun menjadi di bawah 200 dan sudah dikatakan HIV/AIDS.

Pemeriksaan penunjang lain bertujuan untuk mencari tahu infeksi oportunis apa yang menyerang penderita HIV/AIDS, seperti tuberkulosis, pneumonia, beberapa tipe kanker, dan sebagainya.

Pengobatan

Sebutkan beberapa gangguan saraf yang dialami pengidap aids

Hingga kini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS.

Tujuan pengobatan AIDS adalah untuk menghentikan perkembangan penyakit dan mendukung penderita agar dapat hidup normal.

Penting untuk memulai pengobatan HIV sejak dini agar tidak menjadi HIV AIDS.

Pengobatan dilakukan dengan menggunakan obat antiretroviral (ARV). Obat tersebut melawan infeksi HIV dan memperlambat penyebaran virus di dalam tubuh.

Terdapat beberapa kelas obat ARV, seperti:

  • protease inhibitors
  • integrase inhibitors
  • nucleoside/nucleotide reverse transcriptase inhibitors (NRTIs)
  • non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTIs)
  • chemokine co-receptor antagonists
  • entry inhibitors

Biasanya, pengobatan dilakukan dengan menggunakan kombinasi beberapa macam obat.

Jenis dari kombinasi obat bervariasi, tergantung dari masing-masing penderita. Pengobatan AIDS harus dilakukan seumur hidup.

Artikel Lainnya: 10 Hoaks tentang HIV/AIDS yang Perlu Anda Tahu

Obat juga harus diminum secara teratur pada jadwal yang sama.

Penderita sebaiknya kontrol dan periksa rutin ke dokter untuk pengubahan dosis obat AIDS jika diperlukan.

Berikut beberapa efek samping dari pengobatan:

  • mual
  • lemah
  • diare
  • sakit kepala
  • ruam kulit

Pencegahan

Sebutkan beberapa gangguan saraf yang dialami pengidap aids

Cara menghindari AIDS adalah dengan mencegah penularan virus HIV.

Hal ini dapat dengan menghindari kontak langsung dengan cairan dan darah penderita.

Selain itu, hindari juga penggunaan jarum suntik dan hubungan seksual bebas.

Menggunakan pengaman seperti kondom saat berhubungan seksual dapat mencegah penularan virus HIV.

Penting juga untuk melakukan deteksi dini dan pengobatan agar HIV tidak menjadi tahap yang lebih parah, yaitu AIDS.

Artikel Lainnya: Kenali Berbagai Cara Penularan Infeksi HIV/AIDS dan Pencegahannya

Komplikasi

Sebutkan beberapa gangguan saraf yang dialami pengidap aids

Saat sudah terkena AIDS, kekebalan tubuh cenderung lemah sehingga mudah terjadi infeksi oportunistik.

Infeksi ini jarang memengaruhi orang yang normal dan sehat.

Berbeda dengan penderita AIDS, infeksi oportunistik dapat memicu penyakit serius.

Contoh komplikasi akibat infeksi oportunistik adalah:

  • pada otak: cryptococcal meningitis, HIV-related encephalopathy, toksoplasmosis
  • pada mata: infeksi CMV (cytomegalovirus)
  • pada saluran cerna: kriptosporidiosis, infeksi CMV, Mycobacterium Avium Complex
  • pada kelamin: kandidiasis, herpes simpleks, infeksi HPV
  • pada hati: hepatitis (khususnya hepatitis B dan hepatitis C)
  • pada paru-paru: tuberkulosis, pneumonia berulang
  • pada sistem limfatik: non-Hodgkin’s lymphoma
  • pada mulut dan tenggorokan: kandidiasis
  • pada kulit: herpes simpleks, Kaposi’s sarcoma, herpes zoster.

Konsultasikan kesehatan kamu langsung kepada dokter di fitur Live Chat dari aplikasi KlikDokter

(HNS/AYU) 

Terakhir Diperbaharui: 16 Desember 2021

Diperbaharui oleh: dr. Sara Elise Wijono

Ditinjau oleh: dr. Sara Elise Wijono

Referensi:

HIV Gov. Diakses 2021. Symptoms of HIV.

University of California San Francisco Health. Diakses 2021. AIDS Signs and Symptoms

Masalah apa saja yang bisa muncul akibat penyakit AIDS?

Penderita HIV akan mengalami gangguan penglihatan, saluran pencernaan, paru-paru, atau lemah tulang sampai kesulitan berjalan. Kemungkinan pasien HIV terserang virus CMV akan lebih besar ketika jumlah CD4 kurang dari 100 sel/mikroliter.

Gejala apa yang ditimbulkan saat penyakit AIDS sudah pada tahap gangguan otak?

Dilansir dari aids.gov, infeksi HIV jika sudah sampai ke otak dapat menyebabkan sakit kepala, hilang ingatan, kebingungan, dan perubahan-perubahan fungsi sistem syaraf pusat lainnya. Kerusakan itu terjadi kareNa berkurangnya sel CD4 di dalam darah penderita.

Apakah penderita AIDS lumpuh?

PML adalah infeksi virus langka yang dapat menjadi bahaya HIV dan AIDS. PML menyerang sistem saraf pusat di otak, ditandai oleh pembentukan lesi luas akibat infeksi oleh papovavirus. Komplikasi dari bahaya HIV/AIDS ini dapat menyebabkan kebutaan, gangguan mental, dan lumpuh.

Apakah penyakit AIDS menyerang sistem saraf dan sistem kekebalan tubuh?

Infeksi HIV bisa menyerang tubuh manusia pada bagian saraf pusat. Orang dengan sistem imun yang menurun seperti akibat infeksi HIV memiliki peningkatan risiko infeksi otak, misalnya infeksi oleh toksoplasma atau kuman tuberkulosis.