Apakah kondom dapat mencegah hiv

Studi menunjukkan bahwa jika digunakan dengan benar, kondom menawarkan perlindungan yang kuat terhadap HIV, serta memiliki manfaat tambahan untuk mengurangi risiko IMS lainnya. Dan, studi lainnya menunjukkan bahwa kondom tidak dapat ditembus oleh mikro-organisme sekecil virus. Tetapi, seperti yang disarikan dari situs aidsmap, kondom hanya efektif terhadap HIV jika digunakan dengan benar dan konsisten.

Apakah Kondom Melindungi Terhadap HIV Ketika Digunakan Oleh Pasangan Gay?

Pada 2015, Dr Dawn Smith dan tiga peneliti lain dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), melakukan penelitian terhadap perilaku seks anal antara pria, di mana salah satu dari mereka adalah negatif HIV dan pasangannya merupakan positif HIV.

Di antara mereka yang dilaporkan secara konsisten menggunakan kondom (100%), terbukti bahwa kondom mencegah 70% dari infeksi HIV. Namun, bagi mereka yang hanya menggunakan kondom “kadang-kadang”, penelitian menunjukkan bahwa hanya sekitar 8% dari infeksi HIV yang dapat dicegah. Sayangnya, hanya 16% responden pria yang dilaporkan selalu menggunakan kondom secara konsisten.

Apakah Kondom Melindungi Terhadap HIV Ketika Digunakan Oleh Pasangan Heteroseksual?

Foteini Giannou dan sekelompok peneliti dari Eropa, pada tahun 2016 melakukan peneltian terhadap 10.676 pasangan antara satu pasangan positif HIV dan negativ HIV. Dan penelitian ini dilakukan di berbagai negara antara tahun 1987 dan 2013. Mereka menemukan bahwa pengguna kondom yang konsisten adalah 71% hingga 77% , di mana mereka memiliki risiko terinfeksi HIV yang lebih kecil dari pengguna kondom yang tidak konsisten, dengan pasangan yang sama.

Kesalahan dalam penggunaan kondom

Kondom jauh lebih efektif jika digunakan secara benar. Ini karena, ada banyak kesalahan dalam penggunaan kondom seperti kondom ganda, membuka gulungan kondom sebelum memakai, dan ukuran kondom yang tidak sesuai. Dan itu terjadi hingga 40% dari hubungan seksual. Menurut Dr Stephanie Sanders dari Kinsey, banyak pengguna kondom yang telat memakai kondom yakni baru memakai di tengah jalan, di mana telah terjadi pertukaran cairan sebelum ejakulasi.

Kesalahan paling umum lainnya saat menggunakan kondom termasuk pelepasan kondom terlalu cepat, yakni sebelum hubungan seksual selesai. Kemudian ada juga yang menggunakan kondom yang bungkusnya sudah tidak ada. Lalu ukuran yang tidak benar, sehingga tidak ada lagi ruang di ujung, sehingga sperma tidak bisa ditampung oleh kondom.

Dan ada juga yang salah menggulung kondom, di mana ada orang yang menggulung kondom dari dalam ke luar sehingga berpotensi menyebabkan pasangannya terkena cairan tubuh. Menghindari kesalahan seperti itu penting untuk mencegah kerusakan kondom dan memastikan Anda terlindungi dari penularan HIV.

KOMPAS.com - Kondom sudah lama dinyatakan sebagai perlindungan terbaik untuk mencegah penyebaran penyakit seksual, termasuk HIV (Human Immunodeficieny Virus).

Penggunaan kondom tidak hanya dijadikan alat kontrasepsi namun juga mampu mencegah penyebaran virus HIV.

Kampanye penggunaan kondom sudah sejak lama digencarkan untuk menekan jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia.

Pakar kesehatan yang juga founder gerakan @doktertanpastigma, dr. Sandra Suryadana mengatakan penularan HIV terjadi melalui cairan vagina atau mani, atau pun darah orang yang terinfeksi.

"Prinsip penularannya seperti itu, tapi masih berkembang mitos yang tidak tepat seperti (terjadi) ketika berbagi alat mandi atau berpelukan," jelasnya dalam webinar #LebihDKTkenalHIV untuk memperingati Hari AIDS Sedunia 2021, Sabtu (28/11/2021).

Baca juga: Lepas Kondom Tanpa Persetujuan Pasangan Kini Ilegal di California

Virus HIV dapat ditemukan di cairan tubuh penderita termasuk darah, air mani, cairan vagina, cairan/lendir anorectal, dan ASI.

Prinsip penularan HIV itu membuat penyebaran virus ini menjadi lebih berisiko ketika kita melakukan hubungan seksual tanpa pengaman.

Sandra mengurutkan, risiko tertinggi terjadi pada hubungan seksual anal, vaginal kemudian oral.

Ia menekankan, jenis hubungan seksual yang dilakukan adalah faktor yang meningkatkan risiki penyebaran HIV, bukan orientasinya.

Maka dari itu, ia menolak adanya stigma akan golongan tertentu yang lebih berisiko mengidap HIV misalnya gay atau sesama jenis.

"Hal yang berisiko adalah aktivitasnya, bukan orientasnya karena pasangan heteroseksual juga bisa melakukan seks anal," terangnya.

Baca juga: Remaja Rentan Tertular HIV/AIDS, Ini yang Perlu Diketahui!

Ia mengatakan salah satu langkah utama untuk melakukan pencegahan HIV adalah menerapkan prinsip ABCDE yakni Abstinen, Be Faithful, Condom, Drugs, dan Education.

Artinya, kita dianjurkan untuk menghindari hubungan seksual berisiko, setia terhadap pasangan, menggunakan kondom, menjauhi praktik obat-obatan terlarang dan meningkatkan wawasan soal penyakit ini.

Efektivitas cegah HIV/AIDS dengan kondom ganda yang dipertanyakan

Kesadaran untuk menggunakan kondom guna mencegah penyebaran HIV/AIDS memang semakin tinggi di kalangan anak muda. Sayangnya, perubahan ini tidak serta merta dibarengi dengan praktik yang benar dalam melakukan pencegahan.

Misalnya saja anjuran untuk menggunakan kondom dobel yang belakangan banyak menyebar di media sosial. Kondom ganda dianggap bisa lebih melindungi dari risiko berbagai penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS.

Baca juga: Memahami Stealthing, Bentuk Kekerasan Seksual soal Pelepasan Kondom

David Dwi Santoso, Brand Manager Fiesta Condoms, mengatakan anjuran tersebut sebagai hal yang tidak tepat.

"Itu persepsi salah yang beredar yang sama sekali tidak usah dipraktikkan," jelasnya dalam acara yang sama.

Menurutnya, saran itu berasal dari rendahnya rasa percaya diri pengguna kondom atas kualitas pengaman yang dipakainya.

Menurutnya, penggunaan kondom ganda malah meningkatkan risiko sobek atau kerusakan alat kontrasepsi tersebut.

"Ketika dipakai double, lateks yang dipakai sebagai kondom akan bergesekan sehingga rawan sobek dan malah menyebabkan hal yang tidak diinginkan," jelasnya.

Dibandingkan menggunakan kondom ganda, ia mengajurkan memakai jenis kondom yang tebal sebagai perlindungan. Cara ini lebih ampuh dan efektif untuk mencegah penyakit seksual dibandingkan menggunakan banyak kondom sekaligus.

Baca juga: Lepas Kondom Tanpa Persetujuan Pasangan Kini Ilegal di California

Adapun, DKT melalui Fiesta Condoms berupaya ikut andil dalam mencegah penyebaran HIV/AIDS dengan meningkatkan penggunaan kondom di kalangan anak muda. Salah satunya dengan menyediakan promo harga Rp100 untuk berbagai produk Fiesta di e-commerce.

Berbagai kondom Fiesta yang tersedia di Shopee, Tokped dan Lazada akan dijual dengan harga super terjangkau itu hingga 1 Desember 2021 mendatang. 

Promo ini diberikan dalam rangka Hari AIDS Sedunia 2021 yang memiliki tema 'Akhiri ketimpangan. Akhiri AIDS'.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apakah kondom dapat menghindari penyakit?

Kondom tidak bisa melindungi 100 persen dari penyakit infeksi kelamin. Namun, bila digunakan dengan benar dan konsisten, alat kontrasepsi tersebut mampu mencegah penyakit menular seksual tersebut secara efektif.”

Apa ciri ciri HIV pada pria?

Lalu berikut ini adalah ciri gejala HIV yang muncul pada pria maupun wanita yang terinfeksi:.
Demam..
Kedinginan..
Berkeringat di Malam Hari..
Nyeri Otot..
Sakit pada Tenggorokan..
Mudah untuk Lelah/Lemas..
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening..

Berapa persen tingkat keamanan kondom?

Menurut Planned Parenthood, jika digunakan secara tepat dan menggunakan pelumas yang benar, kondom efektif mencegah kehamilan hingga 98 persen.

Apakah HIV bisa di cegah?

Penularan HIV dapat dicegah melalui langkah-langkah sebagai berikut: Saling setia terhadap pasangan, hindari berganti-ganti pasangan. Hindari penggunaan narkoba terutama melalui jarum suntik.