Ada berbagai pandangan perihal ayat Al-Qur’an yang terakhir turun kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qaththan menyebut 9 pandangan perihal ayat Al-Qur’an yang terakhir turun. (Manna’ Al-Qaththan, Mabahits fi Ulumil Qur’an, [tanpa kota, Darul Ilmi wal Iman: tanpa tahun], halaman 64-66). Show
Gua Hira di Jabal Nur (Sumber: Islami.co) Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Deni Muliya SOLO, KOMPAS.TV - Bulan Ramadan adalah bulan suci bagi umat Muslim di seluruh dunia. Di dalamnya terdapat beberapa momen sakral yang telah dilalui oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satu momentumnya di mana beliau mendapat wahyu pertama dengan didatangi Malaikat Jibril melalui mimpi yang terasa begitu nyata. Baca Juga: WhatsApp Rilis Stiker Khusus Ramadan, Begini Cara Mendapatkannya Momen tersebut datang saat usia beliau mendekati genap 40 tahun. Pada usia itu, Rasulullah SAW telah terbiasa mengasingkan diri atau uzlah. Hal itu dilakukan lantaran Nabi Muhammad SAW menyadari kaumnya banyak yang tidak sejalan dengan kebenaran yang dibawanya. Tempat Rasulullah SAW mengasingkan diri itu adalah Gua Hira di Jabal Nur. Selama uzlah atau mengasingkan diri, Rasulullah SAW hanya membawa bekal air dan roti gandum. Di dalam gua, Rasulullah menghabiskan waktu dengan beribadah dan merenungi kekuasan Allah SWT. Dilansir dari Islami.co, ketika uzlah memasuki bulan Ramadan, turunlah wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW. Malaikat Jibril turun kepadanya dengan membawa wahyu pertama itu. Menurut Shafiyurrahman al-Mubarakfuri dalam Rahiqul Makhtum, peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin tangal 21 Ramadan di malam hari, bertepatan dengan 10 Agustus 610 Masehi. Malaikat Jibril datang dan berkata: “Bacalah!”. Aku (Rasulullah) menjawab, “Aku tidak bisa membaca!” Beliau menuturkan, ‘Kemudian dia memegang dan merengkuhku hingga aku kehabisan bertenaga, lalu setelah itu melepaskanku sembari berkata, “bacalah!” Aku tetap menjawab, “Aku tidak bisa membaca!” "Dia (Malaikat Jibril) memegangku dan merangkulku hingga aku merasa sesak," Kemudian melepaskanku, seraya berkata lagi, “Bacalah!” Aku menjawab, “Aku tidak bisa membaca”. Dia memegangiku dan merangkulku hingga ketiga kalinya hingga aku merasa sesak, kemudian melepaskanku, lalu berkata: “Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah”. Itulah ayat-ayat dari surat Al-‘Alaq: 1-3 yang dikenal sebagai wahyu perdana yang diterima Rasulullah SAW. Ketika usia beliau genap 40 tahun, tanda-tanda kenabian semakin nampak dan bersinar. Di antaranya, ada sebuah batu di Mekkah yang mengucapkan salam kepada beliau. Beliau SAW bersabda: “Sungguh aku mengetahui sebuah batu di Mekkah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus (menjadi Nabi). Dan aku masih mengenalkan sampai sekarang” (HR. Muslim no. 2277). Baca Juga: Keutamaan 10 Hari Pertama Ramadan, Allah SWT Berikan Rahmat-Nya Artikel karya Rizki Nur Oktaviani ini merupakan kolaborasi dengan Islami.co. Untuk melihat tulisan asli, silakan klik tautan berikut ini.
Ayat – ayat di dalam Al-Qur’an tidak turun seluruhnya secara langsung. Sejak pertama kali diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, ayat – ayat dalam Al-Qur’an turun secara bertahap hingga seluruh wahyu berupa ayat al-Quran turun seluruhnya. Lalu, apakah ayat Al-Quran yang turun terakhir kali? Ada beberapa pendapat yang mengungkapkan tentang ayat yang terakhir turun. Berikut ini adalah beberapa pendapat yang masyhur mengenai ayat yang terakhir turun: 1. Ayat tentang riba adalah ayat yang terakhir turunPendapat ini merupakan pendapat yang dikeluarkan oleh Ibnu Abbas dan ada dalam salah satu hadits riwayat Bukhari. Adapun ayat yang dimaksud adalah surat al-baqarah ayat 278, yaitu:
2. Ayat yang terakhir turun adalah surat Al-Baqarah ayat 281Pendapat ini merupakan pendapat yang didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa’i dan lain-lain. Dari ibnu abbas dan Said bin Jubair: “Ayat Qur’an yang terakhir turun adalah:
3. Ayat yang terakhir turun adalah ayat tentang utangPendapat ini mengacu kepada hadits yang diriwayatkan oleh Said bin al-Musayyab:
Ayat yang dimaksud dalam hadits ini adalah surat Al-Baqarah ayat 282, yang berbunyi:
Pendapat pertama hingga ketiga ini pada dasarnya tidak saling bertentangan. Karena ketiga ayat tersebut memiliki kisah yang sama. Selain itu, ayat tersebut juga diturunkan bersamaan dengan urutan yang tertib. 4. Ayat yang terakhir turun adalah ayat tentang kalalahPendapat keempat ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, yang berbunyi: “Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb; telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Abu Ishaq; Aku mendengar Al Bara’ radliallahu ‘anhu berkata: ‘Surat yang terakhir kali turun adalah surat Bara’ah sedangkan ayat yang terakhir kali turun adalah ayat:
5. Pendapat lain tentang ayat yang terakhir turunSelain empat pendapat dan ayat tersebut, masih banyak pendapat yang mengungkapkan tentang ayat yang terakhir turun. Di antaranya adalah surat at-Taubah ayat 128 – 129 sampai akhir surat, surat Al-Maidah, surat Ali Imran ayat 195, surat An-Nisa ayat 93, dan surat an-Nashr. Meskipun begitu, perlu diketahui juga bahwa pendapat mengenai surat yang terakhir turun tidak bersandar kepada Nabi Muhammad saw. Bisa jadi, pendapat tersebut didapatkan dari ijtihad atau dugaan saja. Dan tiap orang hanya mengungkapkan apa ayat terakhir yang mereka dengar terakhir kali dari Rasulullah sebelum beliau wafat. Kemungkinan lain adalah bisa jadi ayat tersebut adalah ayat yang terakhir kalli dibaca oleh Nabi Muhammad saw bersamaan dengan ayat yang turun pada waktu itu. Sehingga banyak orang mengira kalau ayat tersebut adalah ayat yang terakhir turun jika dilihat dari urutannya. Wallahu a’lam. |