Sebutkan dan jelaskan cara pengendalian sosial berdasarkan sifatnya masing masing diberi contoh

Sebutkan dan jelaskan cara pengendalian sosial berdasarkan sifatnya masing masing diberi contoh

Pengendalian sosial merupakan salah satu materi penting dalam pelajaran sosiologi lho Quipperian! Jadi, kamu harus menguasai materi itu dengan seksama. Untuk membantumu memahami materi pengendalian sosial, Quipper Video Blog akan membahasnya dalam artikel kali ini. Mau tahu seperti apa pembahasannya? Yuk, simak ulasannya berikut!

Pengertian Pengendalian Sosial

Untuk memahami apa itu pengendalian sosial, kamu harus tahu pengertiannya dari ahli ilmu sosiologi. Menurut Joseph S. Roucek, pengendalian sosial adalah segala proses, baik direncanakan maupun tidak, yang bersifat mendidik, mengajak, bahkan memaksa masyarakat agar memenuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang berlaku.

Pendapat kedua mengenai pengendalian sosial yang harus kamu pelajari ialah pendapat dari Peter L. Berger. Menurutnya, pengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang menyimpang.

Lalu, pendapat ketiga dikemukakan oleh Bruce J. Cohen. Menurut Cohen, pengendalian sosial adalah cara-cara atau metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak-kehendak kelompok atau masyarakat luas tertentu.

Nah, dari ketiga pendapat itu tentu kamu sudah mendapat gambaran mengenai pengertian pengendalian sosial bukan? Bila disimpulkan, pengendalian sosial adalah pengawasan terhadap individu atau kelompok sesuai dengan nilai dan norma yang diharapkan masyarakat.

Ciri-Ciri Pengendalian Sosial

Mengidentifikasi suatu hal termasuk ke dalam pengendalian sosial dapat dilihat melalui ciri-cirinya. Pertama, pengendalian sosial bekaitan dengan suatu cara, metode, atau teknik tertentu terhadap masyarakat. Kedua, pengendalian sosial bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas dan perubahan-perubahan yang terus terjadi di dalam suatu masyarakat.

Ciri ketiga, pengendalian sosial dapat dilakukan oleh suatu kelompok dan/atau individu. Serta, ciri keempat, pengendalian sosial dilakukan secara timbal balik meskipun terkadang tidak disadari oleh kedua belah pihak.

Itulah ciri-ciri pengendalian sosial. Bila kamu menemukan ciri-ciri itu dalam suatu tindakan dalam masyarakat maka tindakan itu termasuk ke dalam pengendalian sosial.

Fungsi Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial dalam masyarakat memiliki beberapa fungsi. Apa saja? Mari, kita cek di bawah ini.

1. Pertama, untuk mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma sosial. Penanaman keyakinan ini sangat diperlukan dalam rangka keberlangsungan tatanan masyarakat. Cara untuk mempertebal keyakinan itu ialah melalui lembaga pendidikan sekolah, lembaga keluarga, dan melalui sugesti sosial.

2. Kedua, fungsi pengendalian sosial ialah memberikan imbalan kepada pihak yang menaati norma sosial dalam masyarakat. Imbalan itu dapat berupa pujian dan penghormatan, hingga pemberian hadiah dalam bentuk materi. Tujuan imbalan itu agar anggota masyarakat tetap melakukan perbuatan yang baik dan senantiasa memberikan contoh yang baik kepada orang di sekitarnya.

3. Fungsi ketiga yakni mengembangkan rasa malu. Budaya malu berkenaan dengan harga diri. Harga diri akan turun jika seseorang melakukan kesalahan yang melanggar norma-norma sosial di dalam masyarakat. Setiap pelanggar norma-norma tersebut akan mendapat celaan dari masyarakat. Celaan itu akan menciptakan kesadaran untuk tidak melanggar. Bila setiap perbuatan pelanggaran norma dicela, maka otomatis akan timbul budaya malu dalam diri seseorang.

4. Fungsi keempat yakni mengembangkan rasa takut. Perasaan takut akan mengarahkan seseorang untuk tidak melakukan perbuatan atau tindakan yang dinilai mengandung risiko. Dengan begitu, orang akan berkelakuan baik dan taat pada tata kelakuan atau adat istiadat karena sadar perbuatannya menyimpang dan dapat merugikan orang lain.

5. Fungsi kelima yaitu menciptakan sistem hukum. Untuk tercapai sebuah keselarasan dalam masyarakat maka dibutuhkan suatu sistem hukum yang berlaku dalam lingkup masyarakat tersebut. Sistem hukum itu merupakan aturan yang disusun secara resmi dan disertai aturan tentang ganjaran atau sanksi tegas yang harus diterima oleh seseorang yang melakukan penyimpangan (pelanggaran).

Klasifikasi Pengendalian Sosial

Klasifikasi pengendalian sosial terbagi menjadi dua jenis, Apa saja? Coba kita simak di bawah ini, yuk.

1. Klasifikasi Pengendalian Sosial berdasarkan Sifatnya

Berdasaarkan sifatnya, klasifikasi pengendalian sosial terbagi menjadi tiga Quipperian, yakni preventif, represif, dan kuratif/kurasif.

Pengendalian sosial preventif adalah usaha yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran atau bertujuan mencegah terjadinya pelanggaran. Pengendalian sosial ini biasanya berupa nasehat, anjuran, dan larangan atau perintah.

Lalu, pengendalian sosial represif adalah usaha yang dilakukan saat suatu pelanggaran terjadi yang ditujukan untuk memulihkan keadaan seperti sedia kala, seperti sebelum terjadinya pelanggaran. Pengendalian sosial ini dilakukan dengan cara menjatuhkan sanksi sesuai dengan besar kecilnya pelanggaran yang dilakukan.

Pengendalian sosial kuratif/kurasif adalah pengendalian sosial yang dilakukan setelah terjadi tindak penyimpangan sosial. Tindakan kuratif/kurasif ditujukan untuk memberikan penyadaran kepada para pelaku penyimpangan agar dapat menyadari kesalahannya dan mau memperbaiki sehingga di kemudian hari tidak mengulanginya.

2. Klasifikasi Pengendalian Sosial berdasarkan Caranya

Kemudian, klasifikasi pengendalian sosial berdasarkan caranya terbagi menjadi dua, yakni persuasif dan koersif. Pengendalian sosial persuasif ditekankan pada usaha untuk mengajak atau membimbing.

Misalnya orang yang melakukan tindakan pencurian akan diberi pengertian, diajak berdialog tentang tindakannya dan diajak untuk kembali ke jalan yang benar. Cara ini biasanya akan berhasil kalau ada keterbukaan dari pelaku pelanggaran.

Berbeda dengan persuasif, pengendalian sosial koersif dilakukan dengan kekerasan atau paksaan. Cara tersebut sering dilakukan dalam masyarakat yang keadaannya berubah-ubah. Akan tetapi, cara koersif sangat berbahaya lantaran kekerasan atau paksaan akan menimbulkan respon negatif, baik secara langsung maupun tak langsung.

Pengendalian koersif (kekerasan) ini pun terbagi lagi jadi dua jenis, yakni kompulsi dan pervasi. Kompulsi atau paksaan merupakan keadaan yang sengaja diciptakan sehingga seseorang terpaksa menuruti atau mengubah sifatnya hingga menghasilkan suatu kepatuhan yang sifatnya tidak langsung. Lalu, pervasi atau pengisian merupakan cara penanaman atau pengenalan norma secara berulang-ulang dalam kesadaran seseorang sehingga orang akan mengubah sikapnya sesuai dengan yang diinginkan.

Tujuan Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial tentunya memiliki tujuan yang dituju. Yuk, cek di bawah ini.

1. Mengurangi tindak penyimpangan sosial.

2. Mewujudkan ketenteraman dan keserasian dalam masyarakat.

3. Membuat pelaku menyadari kesalahannya dan memperbaiki tingkah lakunya.

4. Membuat pelaku penyimpangan dapat kembali mematuhi norma-norma yang berlaku.

5. Membuat masyarakat mematuhi nilai dan norma sosial, baik dengan kesadaran sendiri maupun dengan paksaan.

Itulah beberapa ulasan mengenai materi pengendalian sosial. Kalau kamu ingin pembahasan yang lebih lengkap, kamu bisa mendapatkannya di Quipper Video. Dalam aplikasi Quipper Video, kamu akan mendapatkan video pembelajaran, latihan soal, hingga beberapa materi bacaan pengendalian sosial yang lengkap.

Untuk dapat mengakses Quipper Video, kamu cukup mendaftarkan diri. Caranya mudah, cukup klik link ini dan ikuti tata cara pendaftarannya. Belajar dengan Quipper Video tentunya akan membuatmu semakin mudah menyerap materi-materi pelajaran dan akhirnya membuatmu semangat belajar. Yuk, gabung bersama Quipper Video!

Sumber:

Materi Sosiologi Kelas X Quipper Video

Video Pembelajaran Sosiologi Materi Pengendalian Sosial

Penulis: Muhammad Khairil