Show Jakarta: Seringnya perempuan berpikir dengan perasaan atau emosi dan laki-laki dengan logika membuat stigma penilaian di antara kedua insan ini berbeda. Dan ternyata hal ini benar adanya. Studi yang didasarkan pada penelitian neuro-ilmiah telah mengungkapkan bahwa ada perbedaan utama antara pria dan wanita. Berikut beberapa perbedaan antara otak pria dan wanita. 1. Komunikasi Ketika berbicara mengenai komunikasi, wanita terbilang lebih pandai dalam hal ini. Hal ini lantaran dalam otak wanita, lobus frontal (yang bertanggung jawab untuk pemecahan masalah) dan korteks limbik cenderung lebih besar ketimbang laki-laki. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa wanita memberikan keuntungan kepada pria dalam hal komunikasi dan emosional. 2. Logika Anda mungkin sering mendengar bahwa laki-laki lebih menggunakan logika ketika terlibat dalam sebuah percakapan. Meski belum ada bukti yang menjelaskan tentang hal ini, namun biasanya sejak kecil pria telah diajarkan untuk tidak terbuka dalam mengungkapkan emosi mereka. Alasannya, hal ini diartikan sebagai kelemahan.(Baca juga: Benarkah Persepsi 'Pacar Baru, Teman Dilupakan'?) (Otak perempuan terbilang lebih rumit dibanding laki-laki. Hal ini lantaran sebagian besar aliran darah mereka lebih besar di seluruh otak pada waktu tertentu. Foto: Sept Commercial/Unsplash.com) 3. Toleransi rasa sakit Banyak orang yang percaya bahwa otak laki-laki cenderung memiliki toleransi yang lebih tinggi ketimbang perempuan. Sebenarnya, otak perempuan juga memiliki toleransi yang tinggi dalam menahan rasa sakit selama proses persalinan. Namun, sejauh ini belum ada bukti bahwa pria bisa menoleransi tingkat rasa sakit yang tinggi.4. Aliran darah dan kegiatan otak Otak perempuan terbilang lebih rumit dibanding laki-laki. Hal ini lantaran sebagian besar aliran darah mereka lebih besar di seluruh otak pada waktu tertentu. Laki-laki umumnya merefleksikan memori emosional, menganalisa dan kemudian pindah ke tugas berikutnya. Selama proses ini, mereka mulai memutuskan untuk mengubah arah atau memutuskan sesuatu yang aktif dan tidak berhubungan dengan emosi, bukan menganalisa perasaan mereka. Inilah sebabnya mengapa banyak orang sering menganggap bahwa laki-laki menghindari perasaan mereka daripada wanita atau mereka bergerak terlalu cepat dalam memecahkan masalah.5. Zat kimia Zat kimia saraf sama-sama diproses baik pria maupun wanita. Hanya saja, ada perbedaan koneksi tubuh dengan otak saat memproses zat kimia saraf seperti serotonin, testosteron, estrogen, oksitosin dan zat kimia ikatan-hubungan. Karena perbedaan dalam memproses zat kimia saraf ini, pria cenderung lebih impulsif dan agresif secara fisik.Ningtriasih Editor : Yatin Suleha
Sejarah olahraga tolak peluru dimulai dari kegiatan orang Yunani Kuno yang melempar batu sebagai olahraga. Kemudian pada abad pertengahan, para tentara perang memiliki kebiasaan melempar bola meriam yang menjadi cikal bakal tolak peluru hingga saat ini. Bentuk modern cabang olahraga atletik ini diketahui berasal dari Skotlandia pada abad ke-19, tepatnya melalui ajang Highlands Games di mana para peserta akan melempar batu atau logam berat dari belakang garis untuk mendapatkan jarak terjauh. Pada ajang Olimpiade modern, olahraga tolak peluru menggunakan bola dengan material besi atau kuningan dengan bobot tertentu. Cabang olahraga ini baru dipertandingkan untuk pria sejak tahun 1896, sementara cabang olahraga ini dibuka untuk wanita secara resmi baru pada tahun 1948. Beragam gaya olahraga tolak peluruDalam pertandingan resmi, ada dua macam gaya yang sering digunakan, yakni gaya O’brien dan gaya spin. Selain itu, ada pula gaya ortodoks yang kurang populer dalam pertandingan resmi, tetapi lebih bertujuan dalam pelatihan pemula atau tujuan pendidikan seperti di sekolah. 1. Gaya O’brienParry O’brien, seorang atlet Amerika Serikat mempopulerkan gaya glide atau meluncur yang kini lebih terkenal dengan gaya O’brien. Ketika melakukan permulaan gaya ini, posisi seorang atlet akan membelakangi area pendaratan. Selanjutnya, atlet akan melakukan gerakan setengah putaran atau 180 derajat sebelum melontarkan bola logam. 2. Gaya spinGaya spin atau berputar pertama kali dipopulerkan Aleksandr Baryshnikov, seorang atlet asal Rusia. Teknik ini memerlukan keterampilan tinggi karena mengharuskan seorang atlet berputar 360 derajat dalam kecepatan tinggi sebelum mendorong bola logam ke depan. Gerakan ini bertujuan untuk menghasilkan momentum agar menghasilkan jarak tolakan terjauh. 3. Gaya ortodoksGaya ortodoks kurang populer bagi kalangan atlet, karena memang teknik ini lebih bertujuan untuk memperkenalkan olahraga tolak peluru pada pemula. Teknik ini mudah untuk pemula lakukan karena tidak melibatkan banyak gerakan. Posisikan tubuh menyamping dari area pendaratan, letakkan bola logam antara kepala dan bahu, kemudian lakukan tolakan. Teknik dasar dalam olahraga tolak peluruPrinsip utama olahraga tolak peluru adalah menolak atau mendorong bola logam dengan hanya mengandalkan kekuatan satu tangan. Olahraga atletik ini memiliki tujuan untuk mendapatkan hasil tolakan atau dorongan bola logam sejauh-jauhnya.
11:11:00 PM
Dalam olah raga tolak peluru diperlukan peralatan atau perlengkapan penunjang yang sesuai ketentuan yang berlaku atau standar IAAF / PASI seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Peralatan Tolak Peluru
Artikel yang berhubungan dengan Tolak peluru Aturan Lainnya :
Lihat Foto KOMPAS.com - Cabang olahraga atletik memiliki kategori lempar, salah satunya adalah tolak peluru. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tolak peluru adalah olahraga dengan menolakkan peluru (alat berbentuk bundar seperti bola yang terbuat dari besi atau kuningan). Tujuan dari olahraga tolak peluru adalah mencapai tolakan dengan jarak sejauh mungkin. Seperti dilansir dari laman Badan Atletik Dunia (World Athletics), para atlet harus menempatkan peluru tersebut dengan mendorongnya dengan satu tangan. Peluru tersebut harus diletakkan di antara leher dan bahu, serta mengarah menuju area sasaran dengan sudut 35 derajat. Baca juga: Atletik: Sejarah, Cabang-cabang, dan Tokoh di Era Modern Badan Atletik Dunia pun memiliki ketetapan terkait ukuran serta berat peluru yang digunakan dalam tolak peluru sebagai berikut: Bentuk peluruPeluru yang digunakan dalam olahraga tolak peluru berbentuk bola besi bulat, dengan diameter antara 103 hingga 125 milimeter. Ukuran standar peluru untuk atlet putra berdiameter 125 milimeter, sedangkan bagi atlet wanita ukuran pelurunya memiliki diameter kira-kira 103 hingga 105 milimeter. Baca juga: Sistem Penghitungan Poin Bola Voli Berat peluru dalam tolak peluru juga diatur secara berbeda untuk perlombaan kategori putra dan putri, oleh laman Badan Atletik Dunia. Dalam perlombaan, berat peluru untuk peserta tolak peluru putra adalah sekitar 7,26 kilogram (atau setara 16 pon). Untuk senior putri berat peluru yang digunakan yaitu 4 kilogram atau sekitar 8,8 pon, yang diterapkan dalam kejuaraan terbuka hingga Olimpiade. Sementara itu, untuk kelas junior putra 5 kg dan ukuran berat tolak peluru untuk junior putri adalah 3 kg. Berikut tabel berat peluru berdasarkan kategori:
Baca juga: Cabang dan Macam-macam Nomor Olahraga Atletik Bahan peluruPeluru untuk perlombaan tolak peluru dalam olahraga atletik bisa dibuat dengan gabungan berbagai bahan termasuk baja anti karat, perunggu, hingga material seperti polyvinyl. Adanya perbedaan kepadatan material tersebut biasanya membuat ukuran peluru yang dihasilkan bervariasi. Dasar penggunaan bahan dan ukuran peluru juga menyesuaikan tingkat kejuaraan hingga lokasi pertandingan seperti di dalam atau luar ruangan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |