Sebutkan periodisasi perjuangan bangsa Indonesia yang membentuk nilai-nilai semangat juang 45

Sebutkan periodisasi perjuangan bangsa Indonesia yang membentuk nilai-nilai semangat juang 45

Sebutkan periodisasi perjuangan bangsa Indonesia yang membentuk nilai-nilai semangat juang 45
Lihat Foto

ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA

Sejumlah pelajar melakukan ziarah dan tabur bunga saat peringatan hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Minggu (10/11/2019). Ziarah tersebut dalam rangka peringatan Hari Pahlawan 10 November 2019.

KOMPAS.com - Peristiwa-peristiwa sejarah selama perang kemerdekaan Indonesia banyak mengandung nilai-nilai positif yang penting diketahui generasi sekarang dan mendatang.

Tahukah kamu apa saja nilai-nilai perjuangan selama masa revolusi kemerdekaan Indonesia?

Nilai-nilai kejuangan masa revolusi

Banyak tokoh yang terlibat saat proses perjuangan memperoleh kedaulatan negara Indonesia dengan cara berbeda-beda. Para tokoh masa perjuangan kemerdekaan menunjukkan suri tauladan berupa nilai-nilai perjuangan yang patut ditiru generasi sekarang dan mendatang.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, nilai-nilai perjuangan atau nilai-nilai kejuangan masa revolusi meliputi:

  1. Persatuan dan kesatuan
  2. Rela berkorban dan tanpa pamrih
  3. Cinta pada tanah air
  4. Saling pengertian dan saling menghargai

Baca juga: Pentingnya Belajar Sejarah

Berikut ini penjelasannya:

Persatuan dan kesatuan

Dalam setiap bentuk perjuangan, persatuan dan kesatuan adalah nilai yang sangat penting. Persatuan dan kesatuan selalu menjadi jiwa dan kekuatan perjuangan. Nilai persatuan dan kesatuan cocok dengan jiwa bangsa Indonesia.

Dalam menghadapi kaum penjajah untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, dibutuhkan persatuan dan kesatuan dari semua organisasi atau kekuatan yang ada meski terdapat perbedaan paham, ideologi dan organisasi.

Nilai persatuan dan kesatuan terlihat saat:

  1. Anggota TNI, kelaskaran dan rakyat bersatu padu di masa perlucutan senjata terhadap Jepang, perang mewalan Sekutu dan Belanda.
  2. Belanda menciptakan negara-negara bagian dan daerah otonom dalam negara federal sebagai upaya memecah belah bangsa Indonesia. Akibatnya muncul berbagai kesulitan di bidang politik dan ekonomi di rakyat Indonesia. Sehingga banyak yang menuntut Indonesia kembali ke negara kesatuan yang terwujud pada 17 Desember 1950.

Baca juga: Perjanjian Linggarjati: Latar Belakang, Isi, dan Dampaknya

Rela berkorban dan tanpa pamrih

Nilai rela berkorban menonjol di masa perang kemerdekaan. Para pahlawan mempertaruhkan jiwa dan raga, mengorbankan waktu dan harta benda, demi perjuangan kemerdekaan.

Telah banyak pejuang yang gugur di medan juang, atau cacat dan menderita, serta korban harta benda saat berjuang melawan penjajah demi tegaknya kemerdekaan Indonesia.

  1. Bentuk – Bentuk Semangat dan Komitmen Kebangsaan yang Ditunjukkan Pendiri Negara.

Semangat mengandung arti tekad dan dorongan hati yang kuat untuk menggapai keinginan atau hasrat tertentu. para pendiri negara bersemangat berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Pelajar bersemangat belajar untuk menyongsong masa depan dan untuk pembangunan bangsa Indonesia.

Apabila kita maknai lebih jauh tentang semangat dan komitmen kebangsaan, pendiri negara memiliki jiwa, semangat dan nilai – nilai yang sangat tinggi terhadap bangsa dan negara. Jiwa, semangat dan komitmen dalam perjuangan merebut kemerdekaan disebut juga sebagai nilai – nilai kejuangan 45. Masalahnya, apakah dalam alam kemerdekaan, nilai – nilai 45 perlu terus digelorakan ?. Untuk siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana manfaatnya ?. Dengan memahami nilai – nilai 45 diharapkan bisa menjawab masalah tersebut.

Jiwa, semangat dan nilai – nilai kejuangan bangsa Indonesia tidak lahir seketika, tetapi merupakan proses perkembangan sejarah dari zaman ke zaman. Artinya, bahwa embrio nilai itu sudah ada dari zaman kerajaan, hanya belum muncul dan dirumuskan. Barulah tercapainya titik kulminasi atau titik puncak pada tahun 1945 nilai – nilaiitu disepakati sebagai dasar / landasan / kekuatan dan daya dorong bagi para pendiri republic Indonesia.

Untuk memperoleh gambaran tentang nilai – nilai 45 yang berkembang pada setiap zamannya, diadakan periodisasi sebagai berikut ;

  1. Periode I : Masa Sebelum Pergerakan Nasional.

Sejak dahulu, nusantara dimiliki oleh kerajaan yang merdeka dan berdaulat. kehidupan dalam kerajaan juga diisi oleh kerukunan dan kedamaian antara pemeluk agama, baik Hindu, Buddha, Islam, katolik, Kristen, Konghucu dan Penganut Kepercayaan. Pada waktu itu, sudah mulai timbul jiwa, semangat dan nilai – nilai kejuangan, yaitu kesadaran harga diri, jiwa merdeka, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kerukunan hidup umat beragama serta kepeloporan dan keberanian.

  1. Periode II : Masa Pergerakan Nasional.

Sebelum perjuangan di masa pergerakan nasional perjuangan masih bersifat kedaerahan. Perlawanan di wilayah Nusantara yang bersifat kedaerahan seperti dilakukan Sultan Hasanudin [1633 – 1636], Kapitan Pattimura [1817], Pangeran Diponegoro [1825 – 1830] dan masih banyaklagi. Namun, perlawanan masih bersifat local dan tidak ada koordinasi sehingga mampu dipatahkan oleh Belanda.

Dalam masa pergerakan nasional jiwa merdeka makin menggelora. rasa harga diri bangsa yang tidak mau dijajah menggugah semangat mereka dan perlawanan seluruh masyarakat terhadap penjajah untuk berusaha merebut kembali kedaulatan dan kehormatan bangsa. Timbullah jiwa, semangat dan nilai – nilai kejuangan, nilai harkat dan martabat manusia, jiwa dan semangat kepahlawanan, kesadaran anti penjajah / penjajahan, kesadaran persatuan dan kesatuan perjuangan.

Tahap awal perjuangan nasional ditandai dengan lahirnya Budi Utomo [1908], serikat dagang Islam / Serikat Islam [1912]. Pada tahun 1928, terjadilah Sumpah Pemuda yang merupakan manifestasi tekad dan keinginan bangsa Indonesia dalam menemukan dan menentukan identitas, rasa harga diri sebagai bangsa, rasa solidaritas menuju persatuan dan kesatuan bangsa lalu menjurus pada kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.

Jepang menjajah Indonesia tahun 1942 – 1945. Akibat penjajahan jepang, rakyat Indonesia mengalami penderitaan. Namun penggemblengan pemuda dapat menimbulkan semangat yang kukuh dan memupuk militansi yang tinggi untukmerdeka. Penggemblengan oleh Jepang menimbulkan hikmah dan manfaat untuk merebut kemerdekaan.

Tahap perjuangan antara kebangkitan nasional dan akhir masa penjajahan jepang merupakan persiapan kemerdekaan. Jiwa, semangat dan nilai – nilai kejuangan makin menggelora.

3

  1. Periode III : Masa Proklamasi dan Perang Kemerdekaan.

Pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Lahirnya negara republic Indonesia tidak diterima pihak Belanda. Belanda ingin menjajah kembali. Mulailah bangsa Indonesia melakukan perjuangan dalam segala bidang. Bangsa Indonesia mencintai perdamaian tetapi lebih mencintai kemerdekaan. Oleh karenanya, Bangsa Indonesia berjuang dengan mengangkat senjata, berjuang dalam bidang politik dan melakukan diplomasi.

Perjuangan mempertahankan kemerdekaan melahirkan nilai – nilai operasional yang memperkuat jiwa, semangat dan nilai – nilai kejuangan, terutama rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka, semangat untuk berkorban demi tabah air, bangsa dan negara. Perjuangan bangsa Indonesia sampai ke periode ketiga ini diberi nama sebagai jiwa, semangat dan nilai – nilai 45.

  1. Periode IV : Masa Perjuangan Mengisi Kemerdekaan.

Perjuangan masa ini tidak terbatas waktu karena perjuangan bermaksud mencapai tujuan akhir nasional seperti yang tercantum dalam UUD 1945. Dalam periode ini, jiwa, semangat dan nilai – nilai kejuangan yang berkembang sebelumnya tetap lestari, yaitu nilai – nilai dasar yang terdapat pada Pancasila. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Nilai yang mengalami perubahan adalah nilai operasional. dalam masa perjuangan mengisi kemerdekaan, kemungkinan nilai – nilai semangat juang akan bertambah. Secara kualitatif, kemungkinan akan mengalami perubahan – perubahan sesuai dinamika dan kreativitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pada saat ini, tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara tidaklah kecil. Tantangan menjaga keutuhan dan kejayaan bangsa dapat datang dari dalam dan luar negeri. Malas, korupsi, pemberontakan dan krisis ekonomi merupakan tantangan yang berasal dari dalam dan harus dihadapi oleh seluruh anggota masyarakat. Penjajahan secara fisik pada saat ini kemungkinannya sangat kecil terjadi, tetapi  ancaman dari luar yang bersifat non fisik seperti gaya hidup, datangnya ajaran yang tidak sesuai dengan Pancasila janganlah dianggap sebelah mata.

Untuk menghadapi semua tantangan tersebut, jiwa dan semangat 45 patut kiranya untuk tetap dipertahankan. Semangat 45 adalah dorongan dan manifestasi dinamis dari jiwa 45 yang membangkitkan kemauan untuk berjuang merebut kemerdekaan bangsa, menegakkan kedaulatan rakyat serta mengisi dan mempertahankannya.

Nilai – nilai yang terdapat dalam Pancasila, Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan UUD 1945 merupakan nilai dasar dari jiwa dan semangat 45. Nilai – nilai 45 lahir dan berkembang dalam perjuangan bangsa Indonesia dan merupakan daya dorong mental spiritual yang kuat untuk mencapai kemerdekaan.

Tujuan Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut :

  1. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Jiwa dan semangat merdeka.
  3. Nasionalisme.
  4. Patriotisme.
  5. rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka.
  6. Pantang mundur dan tidak kenal menyerah.
  7. Persatuan dan kesatuan.
  8. Anti penjajah dan penjajahan.
  9.    Percaya kepada diri sendiri dan atau percaya kepada kekuatan dan kemampuan
    sendiri.
  10. Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya.
  11. Idealisme kejuangan yang tinggi.
  12. Berani, rela dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa dan negara.
  13. Kepahlawanan.
  14. Sepi ing pamrih rame ing gawe.
  15. Kesetiakawanan, senasib sepenanggungan dan kebersamaan.
  16. Disiplin yang tinggi.
  17. Ulet dan tabah menghadapi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan
    gangguan.

JAKARTA - Semangat dan Komitmen Kebangsaan Pendiri Negara perlu diketahui bagi generasi kekinian agar tetap semangat dalam mempelajari sejarah dan meneladani para pahlawan.

Bangsa Indonesia sejak dahulu sebagai bang sa yang gigih dalam menggapai cita-citanya. Meskipun berbeda zaman, namun spirit berjuang terus berkobar. Dimulai dari zaman Kerajaan Majapahit, bagaimana Patih Gadjah Mada mengucap kan Sumpah Palapa. Diketahui isi sumpah tersebut untuk mempersatukan Nusantara.

Saat Indonesia dijajah Belanda dan Jepang, perlawanan tak pernah berhenti. Hingga puncaknya Soekarno dan Bung Hatta membacakan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Bentuk semangat dan komitmen kebangsaan yang ditunjukkan oleh pendiri negara dari masa ke masa terbagi menjadi 4 periode, yaitu periode I atau masa sebelum pergerakan nasional, periode II atau masa pergerakan nasional, periode III atau masa proklamasi dan perang kemerdekaan, dan periode 4 atau masa perjuangan mengisi kemerdekaan.

Periode I

Dahulu pada periode ini Nusantara masih berbentuk kerajaan-kerajaan. Mereka memiliki agama dan kepercayaan masing-masing. Namun, perbedaan itu tak menjadi sebab perpecahan. Justru mereka hendak bersatu di bawah naungan Nusantara.

Pada saat itu pula tumbuh jiwa dan semangat kejuangan yakni kesadaran harga diri, jiwa merdeka, ketakwaan terhadap Tuhan, dan Kerukunan hidup umat beragama, serta kepeloporan dan keberanian.

Periode II

Masa ini merupakan kebangkitan para pemuda. Mereka aktif dalam Pergerakan Nasional. Terdiri dari beragam pemuda dari suku, budaya, bahasa, agama yang berbeda. Namun para pemuda itu berusaha menyatukan anak bangsa dan mengucapkan Sumpah Pemuda.

Tanggal 28 Oktober 1928, menjadi langkah awal kemerdekaan bangsa Indonesia lepas dari belenggu penjajah dan belenggu ego masing-masing.

Periode III

Dalam periode III atau semangat dan komitmen kebangsaan yang terjadi pada masa proklamasi dan perang kemerdekaan ini terjadi karena Indonesia masih mengalami agresi oleh pihak Belanda yang tidak menerima kemerdekaan Indonesia.

Oleh karena itu Indonesia mengangkat senjata dan melawan pihak Belanda dengan semangat dan nilai-nilai kejuangan terutama rasa sebagai negara yang sudah merdeka.

Perjuangan para pendiri bangsa selama periode inilah yang diberi nama sebagai Jiwa semangat dan nilai-nilai berdasarkan kepada Undang-undang Dasar 1945 [UUD 45].

Periode IV

Pasca kemerdekaan, bangsa Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah yakni bagaimana mereka mengurus kemerdekaan. Karena saat merebut dan berjuang untuk membacakan proklamasi, butuh banyak nyawa dan terjadi pertumpahan darah.

Bapak bangsa dibantu para pemuda mencoba merumuskan dasar-dasar negara Indonesia. Agar negara ini dapat bersatu tanpa terpecah belah. Fondasi dasar semangat juang ialah Pancasila, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan Pembukaan UUD 1945.

Semangat dan Komitmen Kebangsaan Pendiri Negara terlihat pada empat periode masing-masing. Sebagai generasi penerus sudah seharusnya melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa.

Video yang berhubungan