Tidak hanya kekurangan gizi, akibat kelebihan gizi (overnutrition) juga tak kalah berbahayanya bagi kesehatan! Salah satu efek sampingnya adalah obesitas. Untuk informasi selengkapnya, simak daftar efek samping overnutrition berikut ini! Show Apa itu Kelebihan Gizi?Kelebihan gizi atau overnutrition, adalah konsumsi nutrisi berlebihan karena sering minum multivitamin atau kebiasaan makan terlalu banyak makanan. Nutrisi atau gizi, adalah semua senyawa yang diperlukan untuk fungsi tubuh, termasuk mineral, vitamin, lemak, karbohidrat, dan protein. Bahaya kelebihan nutrisi sebagian besar berkaitan dengan karbohidrat dan lemak. Makan Kelebihan gizi adalah dengan sengaja memilih makan lebih banyak dari yang tubuh butuhkan, bahkan jika Anda tidak menyadarinya. Efek Samping Kelebihan GiziAsupan nutrisi yang didapatkan dari makanan setiap hari tidak hanya memberikan energi untuk melakukan aktivitas, tetapi juga menyediakan molekul biologis dan kimia untuk mendukung kesehatan tubuh. Seiring waktu, kelebihan gizi pada seseorang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Berikut ini beberapa akibat kelebihan gizi: 1. ObesitasMempertahankan berat badan tergantung pada asupan makanan dan tingkat aktivitas. Asupan kalori sebanyak yang Anda bakar memungkinkan untuk mempertahankan berat badan, tetapi jika rutin mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan, mungkin akan meningkatkan lemak di tubuh. Karbohidrat, protein, dan lemak, semuanya berperan serta pada kalori untuk pola makan, dengan karbohidrat sebagai sumber energi. Namun, kelebihan gizi ini pada seseorang dapat menimbulkan masalah kesehatan. Namun, ketika kebutuhan energi terpenuhi, kelebihan karbohidrat dapat diubah menjadi asam lemak untuk disimpan dalam jaringan adiposa. Protein dan lemak makanan menyediakan asam amino dan asam lemak ke tubuh. Begitu nutrisi ini terpenuhi, kelebihannya juga dapat diubah menjadi jaringan lemak. 2. Mengganggu metabolismeAkibat kelebihan gizi, seperti protein, dapat mengganggu beberapa aspek metabolisme tubuh. Sebagai contohnya, mengonsumsi lebih banyak protein daripada yang dibutuhkan tubuh dapat memengaruhi sensitivitas insulin dan berpotensi meningkatkan risiko diabetes. Diet tinggi protein dikontraindikasikan jika seseorang memiliki gangguan ginjal, dan mungkin terkait dengan kanker ginjal. Kondisi tersebut juga dapat menyebabkan kalsium larut ke dalam urin, yang memengaruhi kesehatan tulang, atau membuat tubuh rentan terhadap asidosis metabolik. Dalam kondisi ini, sintesis protein tubuh akan menurun sementara pemecahan protein semakin cepat.
3. HiponatremiaAir adalah salah satu nutrisi yang mungkin dilupakan oleh sebagian orang, namun penting bagi tubuh untuk berfungsi dengan baik. Meskipun minum terlalu sedikit air menyebabkan dehidrasi dan bahkan mengancam jiwa, kelebihan air juga dapat merusak tubuh. Hiponatremia adalah kondisi di mana jaringan tubuh kelebihan air sehingga mengencerkan natrium di sekitar sel. Dalam bentuknya yang ringan, hiponatremia bisa menyebabkan sakit kepala, kram otot dan pingsan, tetapi kondisinya dapat meningkat begitu cepat, sehingga menyebabkan kejang, kerusakan otak, atau bahkan kematian. 4. ToksisitasToksisitas adalah kondisi yang menandakan adanya efek toksik atau racun, dalam hal ini terkait terlalu banyak gizi. Seiring waktu, penyakit akibat kelebihan gizi bisa mengintai siapa pun. Nutrisi yang tidak mampu menyuplai kalori untuk pola makan bisa berbahaya jika mengonsumsinya terlalu banyak. Sementara vitamin yang larut dalam lemak sangat rentan menimbulkan efek samping karena menyimpannya di jaringan adiposa.
Itu dia sejumlah penyakit akibat kelebihan gizi yang perlu Anda waspadai agar dapat mencegahnya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat! Referensi
DokterSehat | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi
Lihat Foto KOMPAS.com - Masalah gizi buruk masih jadi pekerjaan rumah besar yang dihadapi oleh Indonesia. Tingginya masalah anak penderita gizi buruk disebabkan oleh berbagai faktor yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. "Sampai saat ini penderita gizi buruk sebagian besar adalah anak-anak, karena orangtua mereka kemungkinan memiliki berbagai masalah yang membuat mereka tidak bisa mencukupi kebutuhan gizi anak-anaknya," ungkap dr Saptawati Bardosono, Msc, spesialis gizi klinik dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia kepada Kompas Female. Menurut Saptawati, beberapa faktor yang menyebabkan anak-anak menderita gizi buruk, antara lain: 1. EkonomiSalah satu faktor yang paling dialami oleh banyak keluarga di Indonesia adalah masalah ekonomi yang rendah. Ekonomi yang sulit, pekerjaan, dan penghasilan yang tak mencukupi, dan mahalnya harga bahan makanan membuat orangtua mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Padahal, usia 1-3 tahun merupakan masa kritis bagi anak untuk mengalami masalah gizi buruk.
Kondisi rumah dengan sanitasi yang kurang baik akan membuat kesehatan penghuni rumah, khususnya anak-anak, akan terganggu. Sanitasi yang buruk juga akan mencemari berbagai bahan makanan yang akan dimasak. 3. Pendidikan 4. Perilaku orangtua Baca berikutnya |