Sebutkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut

Sebutkan tiga contoh upaya mengatasi permasalahan yang muncul dalam keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan !

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

Ilustrasi kesepian. ©thoughtcatalog.com

SEHAT | 21 Maret 2020 00:40 Reporter : Rizky Wahyu Permana

Merdeka.com - Seiring persebaran virus corona yang semakin pesat, banyak orang melakukan langkah antisipasif. Hal ini dilakukan tidak hanya agar mereka tidak tertular, namun juga agar tidak menulari orang lain.

Langkah yang paling umum dilakukan adalah melalui social distancing atau menjaga jarak dengan orang lain. Namun pada beberapa orang yang khawatir diri mereka memiliki infeksi virus corona dan berisiko menularkannya pada orang lain, mereka melakukan isolasi diri.

Dalam hal ini, tak jarang mereka menjauhkan diri dari keluarga. Selain itu, mereka juga bekerja dan bersekolah dari rumah.

Isolasi diri yang dijalankan ini juga membatasi mereka dari keluar dan berinteraksi dengan orang lain. Hal ini tentu membuat risiko sejumlah masalah kesehatan mental jadi meningkat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri mengeluarkan panduan untuk kesehatan mental bagi orang yang mengisolasi diri. Kebosanan dan stres mungkin muncul dari kondisi sendirian ini sehingga terdapat hal yang harus dilakukan untuk menghindari masalah lebih berat.

Mengatasi masalah mental yang terjadi ini bisa membuatmu melalui masa isolasi diri dengan kesehatan yang tetap terjaga. Dilansir dari Independent, terdapat sejumlah hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul akibat isolasi diri ini.

2 dari 8 halaman

Ketika bekerja dari rumah dan mengisolasi diri, Dr. Lucy Atcheson, psikolog konseling menyebut bahwa melewatkan kebiasan sehari-hari yang biasa kamu lakukan bisa menimbulkan masalah.

"Ketika kamu tengah di perjalanan ke tempat kerja, kamu mungkin berhenti di coffe shop favoritmu atau menyapa seseorang di rumah, hal kecil ini kamu lakukan setiap hari tanpa disadari," jelas Dr. Atcheson.

"Ketika kamu sendirian di rumah, hal tersebut tak terjadi dan efek kumulatifnya cukup besar," sambungnya.

Untuk mengatasi hal ini, lakukan kebiasaan kecil baru di rumah secara rutin. Kamu bisa mulai berolahraga, membaca buku, atau menyapa teman melalui media sosial.

3 dari 8 halaman

Ketika berada di rumah, kamu bisa saja menghabiskan waktu berlama-lama di sofa tanpa bergerak. Hal itu diperparah konsumsi makanan tak seimbang serta ngemil sepanjang hari.

"Lakukan yang terbaik untuk makan sehat. Jika tidak ada orang yang bisa membawakanmu makanan, kamu bisa mencari supermarket sekitar yang menyediakan jasa pesan antar," terang Emma Carrington dari Mental Health UK.

4 dari 8 halaman

"Kesehatan fisik dan mental kita berhubungan sehingga sebisa mungkin buat rutinitas yang melibatkan olahraga fisik," terang Stephen Buckley, kepala bagian informasi di Mind.

"Walau kamu tak bisa menghabiskan waktu dengan orang lain, manfaatkan sebisa mungkin ruang pribadi luar ruangan yang kamu miliki seperti taman atau balkon jika kamu memilikinya, pasalnya dekat dengan alam bisa membantu perilakumu," sambungnya.

Sebagai alternatif, Buckley menyarankan untuk melihat keluar jendela untuk melihat burung. Kamu juga bisa melakukannya dengan membuka jendela dan membiarkan udara segar masuk ke ruangan.

5 dari 8 halaman

Membuat kegiatan dan rutinitas baru bisa sangat membantu ketika kamu mengisolasi diri di rumah. Kamu disarankan untuk tidak hanya sekadar bangun tidur, mandi, bekerja, makan, dan terus melakukannya.

Buat rutinitas baru yang bisa sangat berguna untukmu dan memiliki hal yang ditunggu. Kamu juga sebaiknya tidak menghabiskan seluruh waktumu di depan layar baik berupa laptop atau smartphone.

Kamu bisa mulai melakukan aktivitas seperti membaca buku, mendengarkan podcast, belajar memasak, menulis, atau sejumlah hal lainnya.

6 dari 8 halaman

Mengisolasi diri bukan berarti bahwa kamu melepaskan diri sepenuhnya dari hubungan dengan orang lain. Kamu tetap bisa melakukan kontak dengan teman atau keluarga hanya saja dalam bentuk yang berbeda.

Kamu bisa berbicara dengan mereka untuk mengungkapkan perasaanmu sehingga masalahmu bisa berkurang. Hubungi mereka melalui email, media sosial, atau telepon.

7 dari 8 halaman

Berita yang kamu baca bisa berdampak pada kondisi mentalmu. Jika kamu tidak membatasi berita yang masuk terutama dari media sosial, maka mentalmu yang tengah lelah karena isolasi diri bisa semakin menurun.

Terlalu banyak berita yang masuk terutama berita buruk bisa berdampak buruk bagimu. Hal ini bakal semakin buruk ketika berita yang kamu konsumsi ternyata berita hoax.

8 dari 8 halaman

sulsel.bnn.go.id, Makassar – Masalah adalah sesuatu hal yang tidak akan terpisahkan dari kehidupan seseorang. Bisa dikatakan bahwa hal ini akan selalu menjadi bagian dari kehidupan kita. Seperti kata pepatah, bahwa tidak ada orang di dunia ini yang akan tidak akan mendapatkan masalah. Semua manusia entah kaya atau miskin, tampan atau jelek, lelaki atau pria, remaja atau dewasa akan selalu berhadapan dengan masalah. Ia bisa juga diartikan sebagai sesuatu yang menghalangi kita dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

Sebenarnya masalah timbul karena dari dalam dirinya sendiri. Mudah atau rumitnya sebuah masalah adalah hanya sebuah prasangka dari individu semata. Prasangka itu muncul akibat kurang seimbangnya kenginan dan kenyataan yang harus dihadapi. Dan prasangka yang berlebihan ini akan mengakibatkan terganggunya psikologis seseorang yakni berupa tekanan atau depresi.

Tipe kepribadian manusia sangat beragam, berbeda individu, maka berbeda pula caranya untuk menyelesaikan sebuah masalah. Tidak semua orang akan mempunyai strategi khusus yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sebuah masalah. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas cara menyelesaikan masalah menurut psikologi.

” Penghalang Mental di Dalam Proses Penyelesaian Masalah ”

Sebelum kita menginjak bagaimana cara menyelesaikan masalah menurut psikologis. Terlebih dahulu, kita harus mengetahui apa saja penghalang mental seseorang yang menjadi sebuah penghambat dalam proses penyelesaian sebuah masalah. Beberapa yang termasuk penghalang mental tersebut adalah :

© Functional fixedness (keterpakuan fungsional)

Adalahpengertian dari seseorang yang memiliki sebuah anggapan bahwa fungsi dan kegunaan suatu objek atau benda mempunyai kecenderungan yang stabil dan menetap sepanjang waktu. Atau bisa disebut sebagai seseorang yang hanya melihat benda seperti yang dibuat oleh penciptanya. Jadi, individu yang memiliki mental seperti ini akan cenderung tidak mau melihat peluang lain dan justru malah terpaku dengan satu hal.

© Mental set (keajegan mental)

Adalah kecenderungan seseorang untuk tetap mempertahankan suatu aktivitas yabg berhubungan dengan fungsi mental dimana hal tersebut telah dilakukan secara berulang-ulang namun tetap berhasil menyelesaikan sebuah masalah walaupun dalam situasi berbeda.

© Perceptual added frame (pemahaman bingkai persepsual)

Adalah keadaan tanpa sadar seseorang yang saat menghadapi masalahg dihadp melihat dirinya dikelilingi oleh masalah yang dihadapinya. Padahal, sebenarnya bingakai itu tidak ada atau tersamar sehingga akan membatasi gerak langkah seseorang untuk mencari jalan keluar bagi masalahnya.

Berikut ini terdapat beberapa cara yang bisa dipakai untuk menyelesaikan masalah ditinjau dari segi psikologi, antara lain:

1. Sadar Akan Masalah

Langkah pertama seseoramg dalam menyelesaikan sebuah masalah adalah dengan menyadari akan adanya permasalahan yang terjadi. Seseorang harus sadar bahwa ia sedang dihadapkan pada suatu masalah yang membutuhkan sebuah solusi. Dengan begitu, seseorang akan merasa memiliki sebuah kesulitan yng harus segera diselesaikan dengan baik.

2. Paham Akan Masalah

Setelah menyadari bahwa seseorang tersebut sedang menghadapi masalah, maka hal yang tak kalah pentingnya adalah memahami kemudian menjabarkan masalah yang terjadi. Pemahaman akan masalah ini memerlukan adanya diagnosis pada suatu kejadian. Kita perlu sekali untuk memfokuskan seluruh perhatian kita terhadap masalah yang dihadapi. Jadi, seseorang sangat membutuhkan informasi yang banyak agar dapat memahami masalah secara utuh.

3. Ketahui Penyebab Masalah

Tidak ada asap tanpa api, tidak ada masalah tanpa penyebab. Hal inilah yang sekiranya harus dijadikan sebuah acuan bahwa setiap masalah terjadi karena adanya penyebab yang memicunya. Setelah kita menyadari dan memahami benar akan masalah tersebut, hal yang perlu kita perhatika selanjutnya adalah mengetahui secara mendalam apa penyebab munculnya masalah tersebut. Dengan mengenali masalah, kita akan lebih mudah memecahkan sebuah masalah.

4. Mulai Sederhanakan Masalah

Bukan tidak mungkin, bahwa yang membuat masalah menjadi rumit dan tak kunjung reda adalah dari dalam diri kita sendiri. Tak jarang kita sering membuat diri kita terpuruk sendiri pada suatu keputusasaan. Masalah bisa menjadi semakin kompleks dan rumit akibat dari persepsi yang ternyata dibangun dari kita sendiri. Misalnya saja, kita terlalu terputuk dan menangisi berlebihan tentang permasalahan yang sedang kita hadapi. Maka dari itu, hal yang paling bijak adalah segera sederhanakan masalah kita dengan begitu sederhana pula solusi yang akan kita dapat.

5. Fokus Pada Solusi

Hindari untuk berfokus terus-menerus terhadap masalah kita karena sikap ini malah akan membuat kita terlalu ‘manja’ dan sibuk mengasihi diri sendiri. Menyadari masalah yang sedang kita hadapi memang penting, akan tetapi terlalu berfokus pada masalah yang dihadapi juga tidak baik. Bagi fokusmu terhadap upaya untuk mencari solusi berupa tindakan nyata untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang kamu hadapi.

6. Kenali Kemungkinan Penyelesaian

Setelah kamu fokus akan solusi penyelesaian masalah yang sedang dihadapi, langkah selanjutnya adalah mengenali dan mengklasifikasikan beberapa kemungkinan akan sebuah bentuk kemungkinan penyelesaian suatu masalah. Kamu bisa membuat daftar atau tabel untuk mengkategorikan beberapa kemungkinan solusi untuk menyelesaikan masalahmu.

7. Menemukan Strategi Penyelesaiannya

Setelah mengetahui beberapa kemungkinan solusi untuk menyelesaikan sebuah masalah tersebut, maka segera menemukan strategi penyelesaiannya, startegi yang baik diperlukan untuk menyelesaikan amasalh secara bijak. Dalam fase ini, seseorang sudah paham betul akan situasi masalah dan penyelesaian yang efektif dalam menghadapi masalah.

8. Tinjau Kemungkinan Implementasi Pemecahannya

Setelah keputusan final kita ambil, maka periksa serta evaluasi lagi pilihan tersebut. Perhatikan dan pertimbangkan bentuk implementasinya. Apakah memang benar solusi tersebut rasional dan logis? Jika iya lanjutkan dengan tahapan berikutnya.

9. Jangan Mengeluh Berlebihan

Sikap mengeluh hanya akan mendoktin otak untuk menganggap bahwa suatu permasalahan itu semakin rumit, kompleks, sulit dan tidak mudah untuk diselesaikan. Ini bukan sikap psikologis yang baik, maka dari itu ganti keluhanmu dengan tindakan yang lebih nyara.

10. Segera Ambil Tindakan

Seberapa paham pun kamu terhadap suatu masalah, seberapa fokus pun kamu dalam mencari solusinya, dan seberapa hebat pun kamu dalam mengatur strategi sebuah penyelesaian masalah, tanpa adanya tindakan yang nyata adalah sia-sia. Tidak akan ada perubahan yang dapat kamu ambil jika kamu tidak melakukan tindakan apapun.

11. Atur Emosi

Pola pikir seseoang dengan emosi yang dihasilkan adalah dua hubungan yang saling berkaitan. Pengaturan kecerdasan emosional dalam psikologi yang baik akan berpengaruh kepada pengembangan pola pikir yang baik juga, begitupun sebaliknya. Ketika seseorang tidak mampu menegendalikan emosinya maka dia tidak dapat berpikir jernih sehingga dia juga akan sulit menyelesaikan masalah yang dihadapi.

12. Berpikir Logis

Setelah kamu bisa mengendalikan emosimu, maka hal yang tidak kalah pentingnya adalah selalu berusaha untuk berpikir secara logis dan rasional. Berpikir secara logis akan mempengaruhi pola pikir yang kamu miliki. Ketika seseorang berpikir positif dan logis, maka hal-hal yang dia lakukan juga berpositif khususnya dalam penyelesaian masalah.

13. Bersikap Proporsional

Bersikap proporsional berarti kita terkukung oleh pikiran atau hal-hal yang bersifat negatif yang dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang. Manusia hanya dapat berfikir jernih dan baikketika dalam keadaan yang rileks dan nyaman. Seringkali, individu akan cenderung stress, marah atau sedih ketika menghadapi masalah yang terjadi. Hal ini malah akan membuatnya sulit untuk menyelesaikan masalahnya.

Demikian beberapa cara menyelesaikan masalah menurut psikologi. Agaknya masalah bukanlah sesuatu yang harus kamu terlalu takuti karena tidak ada masalah tanpa solusi. Dan ini juga bisa dijadikan sebagai salah satu tahap yang harus kamu lalui untuk proses pendewasaan diri.

Jangan lupa untuk menambah wawasanmu dengan membaca berbagai disiplin ilmu psikologi seperti psikologi perkembangan anak usia dini, psikologi remaja, psikologi agama, psikologi olahraga, psikologi komparatif, psikologi eksperimen, psikologi warna, psikologi diagnostik, psikologi cinta, psikologi perkembangan, psikologi industri dan organisasi dan psikologi yang lain. Semoga bermanfaat.

BNNP SULAWESI SELATAN

Instagram : @infobnn_prov_sulsel Facebook : @Humas BNN Provinsi Sulawesi Selatan

Twitter : @humasBNNsulsel

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA