Sebutkan tahapan-tahapan dalam perencanaan produk pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi

Prakarya 293

F. Langkah-langkah Pengembangan Pengolahan Produk Kesehatan Khas Daerah

Langkah pengembangan pengolahan produk kesehatan khas daerah diawali dengan pencarian ide, pengembangan ide, perancangan produk resep, perancangan proses produksi, perancangan pengemasan dan perancangan promosi. Perancangan dilanjutkan dengan perencanaan Sumber Daya Manusia SDM dan perencanaan keuangan. Resep Belimbing Wuluh untuk Rematik Bahan: • Daun belimbing wuluh muda 100 gr • Cengkeh 10 biji • Lada merica 15 biji • Cuka secukupnya Cara Membuat: • Giling halus seluruh bahan daun belimbing wuluh, cengkeh dan lada. • Tambahkan cuka pada campuran bahan hingga menjadi seperti bubur. • Gosok dan urutkan hasil racikan pada bagian yang sakit rematik sebanyak yang diperlukan. Riset Potensi Khas Daerah Data tentang Bahan Baku, Teknik Produksi, Pasar Sasaran Eksplorasi Ide Pengembangan Perancangan: - Produk - Proses Produksi - Pengemasan - Promosi Proposal Usaha Perencanaan: - SDM - Keuangan Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 8.19 Skema Pengembangan Ide Produk Kesehatan Khas Daerah Di unduh dari : Bukupaket.com 294 Kelas XII SMAMASMKMAK Semester 2 1. Ide Pengembangan Produk Kesehatan Khas Daerah Ide pengembangan produk kesehatan khas daerah diawali dengan mencari data tentang potensi beberapa jenis bahan hewani dan nabati yang akan digunakan untuk bahan baku produk kesehatan. Setiap tempat dapat memiliki jenis bahan hewani dan nabati yang berbeda-beda, baik yang sudah maupun yang belum dimanfaatkan. Bahan hewani dan nabati yang akan dimanfaatkan untuk memproduksi produk kesehatan harus memiliki jumlah yang cukup dan kualitas yang baik agar produksi dapat berjalan lancar dan menghasilkan produk yang berkualitas. Ide pengembangan produk dapat diperoleh dengan tiga cara pendekatan. Pendekatan pertama adalah dengan melihat bahan-bahan potensial yang belum dimanfaatkan. Pendekatan kedua adalah dengan melakukan perbaikan proses pengolahan produk kesehatan yang sudah ada di daerah agar lebih higienis dan produktif. Pendekatan ketiga adalah dengan mengenali pasar sasaran dan membuat pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar sasaran. Pengembangan pengemasan dapat menjadi salah satu ide agar produk menjadi lebih praktis untuk digunakan dan menarik. a. Studi Potensi Bahan Hewani dan Nabati Khas Daerah Setiap daerah dapat memiliki potensi bahan hewani dan nabati yang berbeda. Pengembangan produk kesehatan khas daerah dapat dimulai dengan melakukan riset tentang bahan-bahan yang banyak terdapat di daerah. Riset dapat dilakukan dengan pencarian data dari kantor pemerintahan, koperasi, dan lembaga-lembaga yang terdapat di daerah. Pencarian data juga dapat dilengkapi dengan wawancara kepada petani dan peternak yang melakukan budidaya bahan baku produk kesehatan. Hasil riset dianalisis untuk mengetahui sejauhmana peluang ketersediaan bahan tersebut dapat dikembangkan menjadi produk kesehatan khas daerah. Tiga pendekatan untuk memperoleh ide produk kesehatan 1. Melihat potensi bahan baku 2. Pengembangan proses pengolahan 3. Pikirkan siapa calon pengguna produk kesehatan seper i apa yang dibutuhkannya? Di unduh dari : Bukupaket.com Prakarya 295 b. Studi Pengembangan Proses Pengolahan Di suatu daerah dapat jadi sudah memiliki produk kesehatan khas daerah. Ide pengembangan dapat dilakukan dengan melakukan riset mendalam terhadap kegiatan produksi maupun wirausaha yang sudah berjalan. Pengamatan mendalam akan menghasilkan data tentang tantangan dan potensi dari usaha tersebut. Tantangan dan potensi dari perusahaan tersebut dapat menjadi dasar pencarian ide pengembangan proses dan usaha pengolahan produk kesehatan khas daerah. c. Studi Kebutuhan Pasar Produk Kesehatan Pasar merupakan tujuan akhir dari sebuah produk. Pasar produk kesehatan adalah perorangan dan industri farmasi. Riset dilakukan terhadap kebutuhan pasar perorangan meliputi kebiasaan dan keinginan mereka dalam mengkonsumsi produk kesehatan. Bila mana, dimana, mengapa, dan bagaimana mereka mengkonsumsi produk kesehatan, merupakan pertanyaan penting dalam melakukan riset konsumen. Riset terhadap kebutuhan industri farmasi dapat dilihat dari angka penjualan baik lokal maupun ekspor yang terjadi saat ini dan kecenderungan ke depannya. 2. Perancangan Pengolahan Produk Kesehatan Khas Daerah Ide produk kesehatan ditindaklanjuti dengan perancangan produk, proses produksi, pengemasan, dan promosi. Perancangan produk diantaranya akan menetapkan komposisi bahan-bahan dan cara pengolahannya. Perancangan proses produksi memberikan gambaran akan kebutuhan peralatan, tahapan kerja, kebutuhan SDM, dan K3. Perancangan pengemasan dan promosi sangat berkaitan dengan produk yang akan dibuat serta pasar sasaran yang dituju. Perancangan yang dibuat akan menjadi patokan pelaksanaan dalam wirausaha produk kesehatan khas daerah. Perancangan tersebut juga dapat dituliskan dalam bentuk proposal usaha untuk kebutuhan pengajuan permodalan. Di unduh dari : Bukupaket.com 296 Kelas XII SMAMASMKMAK Semester 2 3. Penghitungan Biaya Produksi Penghitungan biaya produksi produk kesehatan khas daerah, pada dasarnya sama dengan cara penghitungan produk makanan khas daerah. Biaya yang harus dihitung adalah biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead. Bahan baku dapat terdiri atas bahan baku utama dan bahan baku tambahan. Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku. Biaya produksi termasuk biaya tenaga kerja. Jasa tenaga kerja ditetapkan sesuai ketrampilan yang dimiliki pekerja dan sesuai kesepakatan antara pekerja dengan pemilik usaha atau kesepakatan dalam kelompok kerja. Biaya produksi menentukan harga jual produk. Penentuan harga jual juga harus mempertimbangkan modal dan biaya yang sudah dikeluarkan untuk produksi. Pada pengolahan produk kesehatan membutuhkan peralatan dan mesin kerja. Biaya pembelian alat-alat kerja tersebut dihitung sebagai modal kerja. Biaya modal kerja ini akan terbayar dengan laba yang diperoleh dari hasil penjualan. Titik impas Break Even Point adalah seluruh biaya modal yang telah dikeluarkan sudah kembali. Setelah mencapat titik impas, sebuah usaha akan mulai dapat menghitung keuntungan penjualan. Tugas 4 Pengembangan Produk Kesehatan Khas Daerah • Carilah ide pengolahan yang akan dibuat. Pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming dalam kelompok. • Buatlah riset mendalam sesuai dengan ide pengolahan yang disepakati meliputi pengadaan bahan, teknik pengolahan, pengemasan, dan pemasaran. • Diskusikan hasil riset tersebut dan tentukan teknik yang akan digunakan untuk membuat, serta bahan dan alat yang dibutuhkan. • Buat petunjuk pembuatan atau resep dari produk tersebut dalam bentuk tulisan mapun gambar. • Buat rancangan alur produksi dan K3 dari produk tersebut dalam bentuk tulisan mapun gambar. • Susunlah semua hasil diskusi, hasil riset, daftar bahan dan alat, serta petunjuk pembuatan, rancangan alur produksi ke dalam sebuah laporan portofolio yang baik dan rapi. Di unduh dari : Bukupaket.com Prakarya 297

G. Pengemasan dan Promosi

Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak bergantung pada volume produksi. Contoh Biaya tetap (fixed cost) di antaranya: tenaga kerja, listrik/air, gas, serta penyusutan alat. Sedangkan biaya tidak tetap/ variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlahnya tergantung dari volume produksi. Contoh biaya tidak tetap/ variabel (variable cost) adalah bahan baku dan kemasan produk.

2. Hubungan antara evaluasi usaha dengan pengembangan usaha adalah hasil dari evaluasi tersebut dilakukan untuk melakukan rencana pengembangan usaha.

3. Pengembangan usaha perlu dilakukan hal ini bertujuan untuk memperbaiki pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang untuk meningkatkan perluasan usaha serta kualitas dan kuantitas produksi sehingga dapat meningkatkan keuntungan.

4. Langkah dalam pengembangan usaha adalah sebagai berikut:

  • memiliki ide usaha
  • melakukan penyaringan ide/ konsep usaha
  • penyaringan ide/ konsep usaha
  • pengembangan rencana usaha
  • implementasi rencana usaha dan pengendalian usaha

5. Contoh rencana pengembangan usaha untuk pengolahan modifikasi makanan khas daerah:

(Jawaban dapat bervariasi sesuai dengan kreativitas kalian, konsultasikan dengan guru kalian)

Menambahkan variasi rasa

Variasi rasa rendang level pedas, mulai dari rasa original, level pedas 0 hingga level tertentu.

Tujuannya: level O (tidak pedas), untuk mengembangkan produk agar diminati segmen pasar anak-anak; rasa rendang original: untuk segmen pasar orang tua, rasa rendang dengan level pedas yang tinggi: untuk segmen pasar remaja yang menyukai makanan pedas.

Mengembangkan variasi bentuk

Mengambangkan rendang level pedas dalam bentuk makanan internasional, serti burger rendang level pedas, pizza rendang, sushi rendang, dll. Tujuan pengembangan ini adalah agar rendang dapat dinikmati dalam bentuk kekinian, sehingga diharapkan dapat menjamah segmen pasar remaja yang lebih luas, karena remaja pada umumnya menyukai makanan kekinian.

Mengembangkan kemasan rendang level pedas yang lebih menarik dan membuat produk lebih tahan lama. Untuk mengembangkan segmen pasar masyarakat yang lebih luas di daerah lain, misal sebagi produk oleh-oleh.

1. Ide dan Peluang Usaha Makanan Khas Daerah 

Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan hasil alam. Berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat kita jadikan sebagai bahan pangan nabati dan hewani bisa dengan mudah kita temui di sekitar kita. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan hendaknya senantiasa bersyukur atas limpahan nikmat yang tidak putusputusnya diberikan kepada kita. Tuhan telah memberikan karunian-NYA kepada manusia berupa akal pikiran dan kemampuan berpikir melebihi makhluk ciptaanNYA yang lain. Dengan akal dan pikiran kita dapat memanfaatkan bahan nabati dan hewani menjadi produk yang beraneka ragam.Salah satunya adalah produk makanan khas daerah. Pada awalnya Perencanaan Dari Sebuah Usaha Makanan Khas Daerah kita hanya bisa menemukan makanan –makanan khas daerah di tempat asalnya saja, namun seiring dengan berkembangnya zaman, kini kita dapat menemukan makanan khas daerah diberbagai macam tempat, tidak hanya di daerah asalnya saja. Contohnya ; pempek dan tekwan adalah makanan khas Palembang, kita bisa menemukan penjual pempek dan tekwan diberbagai daerah, bahkan di mancanegara. Hal ini merupakan peluang usaha yang potensial bagi para wirausawahan kuliner dalam memulai bisnisnya. Peluang dalam bahasa Inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau moment. Jadi, peluang usaha makanan khas daerah merupakan kesempatan yang muncul dan menjadi inspirasi (ide) bagi seseorang dalam melakukan Perencanaan Dari Sebuah Usaha Makanan Khas Daerah.

Dalam menciptakan peluang usaha pengolahan makanan khas daerah banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya : 

a. Ide Usaha 

Beberapa faktor yang dapat memunculkan ide usaha adalah: 

Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri, antara lain : 

1) Pengetahuan yang dimiliki; 

2) Pengalaman yang pernah dilalui; 

3) Kemampuan untuk melihat dan menjadikan pengalaman orang lain sebagai pelajaran; 

4) Intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.

Faktor eksternal, yaitu hal – hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, antara lain:

1) Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan; 

2) Kesulitan yang dihadapi sehari–hari. 

3) Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain; 

4) Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.

b. Risiko Usaha 

Resiko usaha yaitu kegagalan atau ketidak berhasilan dalam menangkap peluang usaha. Dalam Perencanaan Dari Sebuah Usaha Makanan Khas Daerah, resiko untuk mengalami kerugian bahkan kebangkrutan terbuka lebar. Oleh karena itu sebelum memulai usaha, kita harus menganalisa risiko yang ada. Risiko usaha dapat ditimbulkan karena : 

1) Permintaan (perubahan mode, selera, dan daya beli) 

2) Perubahan kongjungtur (perubahan kondidi perekonomian yang pasang surut) 

3) Persaingan

4) Akibat lain, seperti : bencana alam, perubahan aturan, perubahan teknologi, dan lain-lain. 

Namun sesungguhnya ada berapa unsur yang dapat dilakukan dalam mengurangi risiko usaha yaitu : 

1) Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelolah usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan 

2) Adanya keinginan kuat untuk berprestasi, dorongan berinisiatif, dan motivasi untuk melaksanakan strategi usaha. 

3) Adanya kemampuan merencanakan strategi untuk mewujudkan perubahan di dalam lingkungan usahanya. 

4) Adanya kreativitas dan inovatif dalam menerapkan cara mengolah modal usaha untuk memperoleh keuntungan

c. Keberhasilan dan Kegagalan Dalam Berwirausaha Pengolahan Makanan Khas Daerah 

Dalam melakukan usaha ada dua kemungkinan yang dapat terjadi yaitu kegagalan dan keberhasilan. Setiap orang pada umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang mau memahami bahwa sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena kegagalan merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental dan pribadi wirausaha, dia tidak akan putus asa bila mengalami kegagalan. Ia akan berusaha bangkit lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya. Seorang wirausahawan yang tangguh akan menggunakan kegagalannya sebagai pengalaman dan tidak akan mengulangi kegagalan serupa. Demikian pula dengan keberhasilan. Jangan sampai keberhasilan yang diperoleh membuat kita terlena sehingga tidak mau lagi melakukan inovasiinovasi untuk meningkatkan keberhasilan usaha. 

Terdapat banyak faktor yang menyebabkan seorang wirausahawan itu dikatakan berhasil atau gagal. Sebagai seorang wirausahan, keberhasilan dan kegagalan merupakan dua sisi mata uang, ini berarti bahwa sewaktu-waktu ia dapat mencapai hasil yang baik, tetapi di waktu yang lain ia kurang berhasil. Untuk itu perlu diidentifkasi faktor apa saja yang menyebabkan ia gagal atau berhasil. 

Keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya sebagai berikut : 

1) Keyakinan yang kuat dalam berusaha 

2) Sikap mental yang positif dalam berusaha 

3) Percaya diri dan keyakinan terhadap diri sendiri 

4) Tingkah laku yang bertanggungjawab 

5) Inovatif dan kreatif 

6) Keunggulan dalam menjalankan usaha 

7) Sasaran yang tepat dalam memulai usaha 

8) Pengelolaan waktu yang efektif dan efsien

9) Pengembangan diri 

10) Selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang dijalankan 

Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai berikut: 

1) Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha 

2) Kurang berambisi 

3) Tidak disiplin 

4) Pendidikan yang tidak cukup 

5) Sikap selalu menunda-nunda 

6) Kesehatan terganggu 

7) Kurang tekun 

8) Kepribadian yang negatif 

9) Tidak jujur 

10) Tidak dapat bekerjasama dengan orang lain 

Selanjutnya faktor non teknis yang menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu usaha makanan khas daerah diantaranya: 

1) Perencanaan : Usaha makanan khas daerah harus dibuat dengan perencanaan yang sangat matang. Rencanakan jenis makanan, lokasi usaha, penyedia bahan makanan, alat yang dibutuhkan, dan lain-lain. 

2) Menetapkan tujuan: Tujuan pengolahan makanan khas daerah harus jelas, apakah usaha makanan khas daerah yang dilakukan hanya untuk hobi atau untuk mendapatkan proft (keuntungan). 

3) Adaptasi: Tantangan dan persaingan dalam bisnis usaha makanan tidak ada habisnya. Oleh karena itu diperlukan kemampuan untuk beradaptasi dalam mengatasi tantangan-tantangan. Kemampuan seorang wirausahawan dalam menghadapi tantangan dapat menentukan apakan usaha bisa bertahan atau tidak. 

4) Inovasi merupakan faktor yang sangat penting bagi keberlanjutan usaha makanan khas daerah. Seorang wirausawan makanan khas daerah harus terus-menerus fokus untuk selalu melakukan inovasi dan peningkatan mutu agar pelanggan selalu merasa terikat dengan usaha makanan yang dirintis baik dalam hal rasa, bentuk maupun pelayanan. 

5) Memasarkan merupakan kunci keberhasilan suatu usaha tidak terkecuali usaha makanan khas daerah. Walaupun produk makanan khas daerah yang kita hasilkan memiliki cita rasa yang enak dengan kualitas yang prima, namun jika pemasaran terhadap barang yang kita produksi buruk maka usaha yang kita jalani tidak akan berlanjut.

6) Jangan mengeluh dan jangan menyerah merupakan kunci utama suatu usaha.

Baca Juga 

Demikian Artikel Perencanaan Dari Sebuah Usaha Makanan Khas Daerah Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo:)



  • Pengemasan Produk Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
  • Langkah - langkah Pengembangan Desain Dan Produksi
  • Tips Manfaat Dan Metode Dalam Pengolahan Produk
  • Jenis - Jenis Dari Budidaya Sebuah Ternak Hias
  • Perancangan Dan Produksi Produk Teknologi Transportasi Dan Logistik