Sebutkan tekanan yang dirasakan seorang remaja yang dapat menyebabkan pergaulan bebas

Pertemanan atau pergaulan jadi salah satu cara bagi para individu dalam belajar, bersosialisasi, dan langkah dalam mencari jati diri. Lalu apa jadinya jika seseorang masuk ke dalam pergaulan bebas atau salah bergaul? Sebenarnya apa sih pergaulan bebas itu? Apa penyebab dari munculnya perilaku pergaulan bebas? Dan apa saja akibat dari pergaulan bebas tersebut?

Dalam artikel ini kita akan membahasnya. Mari simak ulasannya di bawah ini.

APA ITU PERGAULAN BEBAS?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pergaulan adalah kehidupan pertemanan atau cara bermasyarakat. Bebas sendiri memiliki arti kata tidak terhalang, tidak terikat aturan. Jadi, secara garis besar pergaulan bebas adalah suatu tindakan pertemanan yang tidak terikat oleh segala peraturan dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.

Pergaulan bebas lebih mengarah ke sikap dan perilaku yang negatif. Perilaku ini sering dilakukan oleh para remaja dan orang dewasa, namun tidak menutup kemungkinan juga akan terjadi pada anak-anak. Pergaulan bebas jadi salah satu perilaku yang menyimpang dalam masyarakat. Banyak akibat pergaulan bebas yang merugikan para remaja seperti menurunnya prestasi, putus sekolah, hingga hamil di luar nikah.

PENYEBAB PERGAULAN BEBAS

1. Kontrol Diri

Salah satu penyebab dari munculnya perilaku pergaulan bebas adalah lemahnya kontrol diri. Seseorang yang memiliki kontrol diri rendah tidak bisa membedakan mana yang baik dan buru. Ini membuat anak akan memiliki potensi lebih besar untuk melakukan tindakan yang melanggar moral.

2. Gaya Hidup

Gaya hidup yang modern ternyata jadi salah satu penyebab pergaulan bebas yang sering terjadi pada remaja. Jika seseorang mengikuti tren yang tidak sesuai dengan norma, pada akhirnya akan memicu pergaulan bebas.

3. Kurangnya Nilai Keagamaan

Dengan memperkenalkan nilai agama kepada anak, ia bisa mendapatkan nilai-nilai moral yang berlaku di lingkungannya. Dengan begitu, anak-anak akan mengerti hal apa saja yang baik dan yang buruk.

4. Keluarga

Kurangnya perhatian dari orang tua dapat menyebabkan pergaulan bebas. Dalam hal ini tentunya keluarga yang seharusnya menjadi pendidik utama dan paling pertama dalam kehidupan anak. Sehingga anak memerlukan pendamping serta dukungan yang baik dari orang tua dan keluarga. Jika kontrol orang tua kurang memadai, hubungan internal yang rendah, dan keluarga yang memiliki banyak konflik maka akan membuat anak-anak dekat dengan kenakalan remaja.

5. Internet

Berkembangnya teknologi jadi salah satu penyebab merebaknya pergaulan bebas. Di internet, semua orang bisa mengakses apa saja untuk berkomunikasi dengan siapa saja. Salah satu kelemahan dalam internet adalah dapat merusak moral anak sehingga menjadi lebih tidak terkontrol.

AKIBAT PERGAULAN BEBAS

1. Kenakalan Remaja

Seorang ilmuwan sosiologi, Kartono, mengatakan jika kenakalan remaja adalah gejala patologis sosial yang dialami para remaja yang disebabkan satu bentuk pengabaian sosial yang membuat perilaku menjadi menyimpang

Akibat pergaulan bebas dalam bentuk kenakalan remaja pun bisa beragam dimulai dari mengganggu ketertiban dan ketentraman lingkungan, hingga sampai ke tingkatan yang ekstrem seperti berkelahi, memakai obat-obatan terlarang, berjudi, dan merugikan orang lain.

2. Gangguan Kesehatan

Akibat dari pergaulan bebas adalah mengonsumsi obat-obatan, merokok, minum-minuman keras, dan lainnya dapat menyebabkan masalah kesehatan. ada gangguan kesehatan yang mengintai saat remaja kecanduan mengonsumsi narkoba dan miras, seperti :

  • Enggan melakukan sesuatu termasuk makan sehingga fisik akan lebih lemah
  • Gaya hidup yang tidak higienis dan lebih mudah terkena penyakit
  • Mual, muntah, sulit tidur, hingga sakit kepala
  • Adanya gangguan otot, meningkatnya tekanan darah, dan gangguan keseimbangan
  • Lamban dalam berpikir
  • Terjadi gangguan mental

3. Seks Bebas

Seks bebas adalah cara seseorang dalam melepaskan dorongan seksual yang berasal dari belum matangnya organ seksual seperti akibat dari berpacaran, bercumbu, hingga melakukan kontak seksual. Jika dilakukan oleh remaja, maka menjadi salah satu penyalahan norma yang tidak sesuai dengan lingkungan.

Melakukan seks bebas tentunya akan membuat banyak bahaya mengitai, antara lain, tertular penyakit kelamin, HIV/AIDS, kehamilan yang tidak direncananan, dan kanker serviks.

4. Pendidikan Terhambat

Anak yang terjerumus pergaulan bebas akan berpengaruh pada pendidikan dan prestasi belajarnya. Mulai dari keinginan belajar yang turun, malas belajar, bolos sekolah, hingga putus sekolah.

5. Renggangnya Hubungan Dengan Keluarga

Akibat dari pergaulan bebas adalah renggangnya hubungan dengan keluarga. Anak-anak biasanya mmebutuhkan pengakuan, perhatian, dan eksistensi di tengah keluarga. Di sini jika anak terjebak pergaulan bebas, makai a akan menjadi pembangkang, tidak menuruti orang tua, dan jadi anak yang berbeda. Dengan memberikan perhatian yang diinginkan, diharapkan anak tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

Itulah penjelasan singkat tentang pengertian, penyebab, dan akibat dari pergaulan bebas. Diharapkan orang tua mampu menjadi sosok yang mengawasi anak sehingga tidak terjerumus pergaulan bebas.

Global Prestasi School (GPS) adalah sekolah yang dikelola oleh Yayasan Harapan Global Mandiri yang didirikan pada 2005. GPS menggunakan kurikulum 2013 dan berafiliasi dengan kurikulum Cambridge. GPS telah dianugerahi nilai akreditasi “A” sejak tahun 2007 dan secara resmi diakui sebagai “Sekolah Model” oleh Dinas Pendidikan Bekasi.

Masalah remaja perlu orangtua perhatikan. Hal ini umumnya meliputi masalah penampilan, akademis, bullying, percintaan, kecanduan gawai, hingga penyalahgunaan zat. Untuk mengatasinya, cobalah pahami perasaan anak dan ajak ia berbicara.

20 Apr 2021|Dina Rahmawati

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Cyberbullying merupakan salah satu bentuk masalah remaja

Masa remaja sering disebut-sebut sebagai masa pencarian jati diri. Tidak heran, jika dalam fase ini, remaja sering dipenuhi dengan kebingungan. Berbagai masalah remaja juga bisa terjadi, mulai dari perkara sepele hingga masalah yang berdampak pada kesehatan mentalnya.Sayangnya, sebagian orangtua tidak mengetahui atau memahami permasalahan remaja saat ini. Padahal orangtua merupakan sosok yang seharusnya diandalkan anak untuk membantu menghadapi berbagai masalah remaja. Lantas, apa saja permasalahan remaja yang biasa terjadi?

10 masalah remaja yang umumnya terjadi

Sebagai orangtua, Anda diharapkan bisa memahami berbagai masalah remaja yang biasanya terjadi. Berikut adalah masalah-masalah yang biasanya dialami remaja.

Remaja memerhatikan masalah penampilannya

Kebanyakan remaja mulai memerhatikan penampilannya. Pada periode ini mereka juga mulai tertarik dengan lawan jenis. Namun, perubahan hormon bisa membuat remaja menjadi berjerawat dan menjalani berbagai perubahan lainnya pada tubuhnya. Masalah berat badan juga dapat menyebabkan remaja merasa rendah diri. Ia mungkin menyadari jika tubuhnya terlalu gemuk sehingga berusaha untuk diet. Diet yang salah dapat memicu terjadinya gangguan makan, seperti bulimia atau anoreksia.Masalah akademis termasuk salah satu masalah remaja klasik. Tidak sedikit anak remaja yang merasa kesulitan untuk mengikuti pelajaran, sering mendapat nilai jelek, prestasi menurun, tidak betah di sekolah, hingga melakukan bolos sekolah.Belum lagi tekanan dari orangtua yang menuntut anak remajanya untuk berprestasi, seperti selalu mendapat ranking 1 atau diterima di sekolah favorit. Tidak sedikit juga anak-anak yang putus sekolah di usia remaja.

Depresi merupakan salah satu masalah terbesar pada remaja

Depresi menjadi salah satu masalah terbesar yang dihadapi remaja. Analisis dari Pew Research Centre melaporkan bahwa tingkat depresi di kalangan remaja mengalami peningkatan dari dekade sebelumnya.Depresi pada remaja utamanya bersumber dari rasa tertekan yang menuntut mereka untuk mendapat nilai bagus, masalah dalam keluarga, atau ketidakbahagiaan dengan kehidupan yang dimiliki. Hal ini bisa berujung pada menyakiti diri sendiri bahkan bunuh diri.Karena perasaannya yang lebih sensitif dan labil, remaja juga bisa mengalami masalah dengan orang terdekat. Misalnya, ketika dinasehati orangtua, ia tidak terima dan malah melawan atau bahkan pergi dari rumah.Selain itu, ketika tersinggung dengan perkataan sahabatnya, ia mungkin jadi memusuhi sahabatnya. Sebaliknya, ia juga bisa dimusuhi sehingga membuatnya merasa sedih dan depresi.

Bullying bisa menyebabkan remaja stres dan depresi

Bullying merupakan permasalahan remaja yang marak terjadi. Tidak sedikit anak remaja yang mendapat ejekan, intimidasi, ancaman, hingga kekerasan dari para pelaku bullying, terutama di sekolah. Masalah remaja ini bisa membuat mereka merasa tertekan, stres, atau bahkan depresi. Di era digital ini, cyberbullying (perundungan di dunia maya) juga harus menjadi perhatian orangtua. Para pelaku bullying dapat mengolok-olok, menyebarkan kebohongan, mengucilkan anak Anda, atau menghasut orang lain untuk menjauhinya melalui berbagai platform media sosial.Masalah remaja lainnya yang umumnya terjadi adalah masalah percintaan. Memasuki masa remaja, anak-anak biasanya mulai suka terhadap lawan jenis dan mencoba menjalin hubungan romantis. Pertengkaran dengan kekasih atau mendapat larangan dari orangtua bisa membuat anak remaja merasa sedih dan galau.Karena rasa ingin tahunya yang besar, remaja juga mungkin mencoba melakukan aktivitas seksual. Sebagai orangtua, Anda perlu menjelaskan seputar pendidikan seks dan memberikan batasan-batasan dalam hal ini.Anda juga perlu memberikan pemahaman bahwa hubungan seks bebas di masa remaja bisa meningkatkan risiko penyakit menular seksual atau kehamilan usia dini yang menyebabkan putus sekolah.

Kecanduan gawai membuat anak kurang aktif secara fisik

Kecanduan gawai membuat remaja menghabiskan lebih banyak waktunya untuk bermain gawai. Tak jarang, ia bermain game atau media sosial sambil makan.Selain mengurangi aktivitas fisiknya, kecanduan gawai bisa menyebabkan remaja lebih senang menyendiri, memiliki lebih sedikit teman, dan berdampak buruk pada akademisnya.Masalah remaja juga bisa ditimbulkan oleh tekanan dari teman sebaya. Anak remaja mungkin diharuskan berperilaku sesuai aturan yang telah disepakati dengan teman-temannya. Namun, tekanan ini dapat menyebabkan remaja melakukan hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Misalnya, bolos sekolah atau tawuran. Jika tidak mengikutinya, mereka bisa dikucilkan atau dijauhi teman-temannya.

Remaja merokok merupakan masalah yang umum terjadi

Merokok dan minuman beralkohol merupakan salah satu masalah remaja yang cukup mengkhawatirkan. Anda mungkin pernah menjumpai remaja yang merokok, atau pernah membaca berita mengenai pesta miras yang dilakukan oleh remaja. Rokok dan alkohol bisa berdampak serius pada kesehatan remaja. Selain itu, penggunaan obat-obatan terlarang di kalangan remaja juga harus diwaspadai orangtua. Hal ini bisa dipicu oleh pergaulan anak yang salah.Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat memperikirakan bahwa sekitar 20 persen remaja berusia 12-19 tahun mengalami obesitas. Selain lebih rentan terkena bullying, remaja obesitas memiliki risiko masalah kesehatan yang jauh lebih besar, seperti diabetes, radang sendi, penyakit jantung, dan kanker. Selain itu, mungkin juga mengalami gangguan makan untuk mengubah penampilannya tersebut. 

Apa yang harus dilakukan orangtua?

Orangtua harus memahami berbagai permasalahan remaja dan solusinya. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi masalah remaja saat ini.
  • Pastikan anak remaja Anda merasa aman dan dicintai.
  • Tunjukan bahwa Anda memahami perasaannya.
  • Ajak anak remaja mengobrol. Buatlah ia merasa nyaman dan mau mengutarakan apa yang menjadi masalahnya.
  • Tunjukkan bahwa Anda mempercayai anak remaja Anda, dan akan membantunya dalam menghadapi masalah yang dihadapi.
  • Jika anak remaja melakukan kesalahan, jangan cepat-cepat menghakiminya. Tanyakan apa alasannya dan beri teguran yang tepat.
  • Berikan pesan positif pada anak remaja. Hal ini akan membuatnya merasa mendapat dukungan dan membantunya mengerti apa yang harus dilakukan.
  • Lakukan hal yang menyenangkan bersama anak remaja, seperti makan dan berolahraga bersama.
  • Bawa anak menemui psikolog atau psikiater jika kesehatan mental anak terganggu.
Bagi Anda yang ingin bertanya lebih lanjut seputar masalah kesehatan remaja, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

tips mendidik anakanak praremajaanak sekolahmembesarkan anakcara mendidik anak

Mom Junction. https://www.momjunction.com/articles/problems-of-adolescence_00381378/
Diakses pada 06 April 2021
Raising Children. https://raisingchildren.net.au/pre-teens/mental-health-physical-health/stress-anxiety-depression/teen-issues
Diakses pada 06 April 2021
Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/startling-facts-about-todays-teenagers-2608914
Diakses pada 06 September 2021

Pengaruh epilepsi pada tumbuh kembang anak bisa berbeda antara satu dengan yang lain. Pada kebanyakan kasus, epilepsi dapat menyebabkan anak memiliki gangguan belajar seperti sulit mengingat dan ketidakmampuan berpikir kritis.

13 Jun 2019|Ajeng Quamila Irawan

Mendidik anak adalah pembelajaran seumur hidup. Banyak kesalahan dalam mendidik anak yang dilakukan oleh orang tua, seperti mengabaikan kondisi obesitas, tidak memberikan teladan hingga menyepelekan bullying.

Anak yang tidak mau makan mungkin memerlukan terapi agar tidak sampai memengaruhi kesehatannya. Terapi untuk anak susah makan dapat meliputi melatih mengunyah hingga membangung suasana positif saat makan.

20 Agu 2021|Yanita Nur Indah Sari

Dijawab Oleh dr. Lidya Hapsari

Dijawab Oleh dr. Andre Zaini

Dijawab Oleh dr. Farahdissa