Sebutkan tiga contoh karya seni rupa daerah di Indonesia beserta daerah asalnya

Salam sahabat ilmucerdasku sekalian, pada kesempatan ini kita akan coba mengurai tentang apa saja jenis - jenis  karya seni rupa daerah yang ada di indonesia.

Berkaitan dengan tema tersebut, maka sebelum kita memulai biasakanlah membaca hingga tuntas agar tidak salah faham dan gagal faham tentang isi dari materi karya seni rupa ini.

Tidak banyak basa basi berikut ini uraiannya.

Jika di Indonesia terdapat berbagai jenis karya seni rupa daerah maka itu wajar, sebab Indonesia terdiri dari beribu - ribu pulau dengan keberagaman suku, budaya dan agama.

Dari keberagaman tersebut, dari segi karya seni tentunya juga pasti ada banyak ragam seni rupa yang lahir yang disebabkan oleh kondisi dan ketersediaan bahan yang ada di suatu wilayah.

Berbagai Pembahasan Seni Rupa ada Disini.

Keberagaman bahan dalam membuat karya seni rupa daerah juga tertu akan menghasilkan karya seni rupa daerah yang beragam pula.

Berdasarkan penjelasan singkat diatas makan kita tentu sudah bisa memahami bahwa seni rupa daerah di Indonesia memiliki banyak jenis yang di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Jenis Karya Seni Rupa Lukis.

Jenis karya seni rupa daerah yang pertama adalah seni lukis. Seni lukis merupakan karya seni rupa daerah yang memiliki dua dimensi.

Pada umumnya karya seni lukis daerah di Indonesia menggunakan bahan utama kain kanvas sebagai medium dalam berkarya seni rupa dua dimensi.

Tidak jauh berbeda dengan seni rupa dengan teknik pahat, seni rupa daerah dua dimensi juga menyesuaikan dengan corak atau ciri khas dari daerah dari mana karya aseni itu berasal.

Sebutkan tiga contoh karya seni rupa daerah di Indonesia beserta daerah asalnya
Berbagai jenis karya seni rupa daerah di indonesia

Berbagai Tema Seni Lukis Disini.

Contohnya seperti lukisan kaca dari Kota Cirebon yang menggambarkan ciri khas Cirebon, lukisan leang - leang dari Jawa Tengah dan Lampang dari Kalimantan.

2. Jenis Karya Seni Rupa Pahat.

Seni pahat adalah jenis karya seni rupa daerah yang dibuat dengan menggunakan teknik memahat, baik itu dengan bahan kayu ataupun memahat dengan bahan utama batu.

Seni patat tentunya lebih cenderung ke seni rupa tiga dimensi yang bisa dilihat dari segala sisi contohnya seperti kerajinan 'Patung'.

sedangkan seni pahat yang bersifat dua dimensi adalah seni memahat relief yang dilakukan pada dinding yang datar yang kemudian di pahat hingga menyerupai sebuah benda hidup atau benda mati.

Seni pahat didalam seni rupa baik itu dua dimensi dan tiga dimensi semua itu tentu tidak lepas dari corak seni tradisional kedaerahan sesuai dengan asal dari karya seni rupa itu sendiri.

Berbagai Tema Seni Patung Disini.

Contohnya seperti patung tiga dimensi Garuda Wisnu Kencana dibali dengan karakternya yang tersendiri yang menjadi simbol dan ciri khas msyarakat bali.

Contoh lainnya seperti patung Asmat dari Papua yang juga merupakan ciri khas suku Asmat Papua sekaligus menjadi simbol kebanggaan mereka.

Masih banyak contoh lain, seperti wayang golek dari jawa barat dan lainnya yang semua seni rupa daerah tiga dimensi dan dua dimensi tersebut merupakan ciri dan simbol dimana karya seni rupa daerah itu berasal.

3. Jenis Karya Seni Rupa Kriya.

Ragam karya seni rupa daerah sepeti seni kriya juga merupakan karya seni daerah yang memiliki corak didalamnya sesuai dengan asalnya.

Karya seni kriya kedaerahan biasanya dibuat dengan cara manual menggunakan tangan namun juga bisa dengan menggunakan bantuan alat modern.

Contoh seni kriya seperti gambar motif pada kain batik dan juga seni menenun kain songket yang telah dibuat di berbagai belahan daerah di indonesia seperti Kota Aceh, Kota Padang dan juga Kota Palembang.

Berbagai Jenis Tema Seni Kriya Disini. 

Ciri khas atau corak pada karya seni kriya ini tentunya juga berasal dari tempatnya berasal dan itulah yang disebut dengan karya seni rupa daerah secara khusus.

Sampai disini mungkin kita sudah bisa mengerti dan memahami tentang berbagai keberagaman jenis karya seni rupa daerah yang ada di Indonesia. Cukup sekian dari kami semoga bermanfaat dan terimakasih.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau. Banyaknya pulau yang ada menjadikan Indonesia memiliki beragam suku yang mendiami pulau tersebut. Setiap suku pasti  memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri dalam melestarikan adat istiadat dan budayanya Salah satu hasil karya dari tiap suku adalah karya ragam hias dan ornamen.

Tentu setiap daerah akan mengembangkan ragam hias sesuai dengan latar belakang sosial budaya daerahnya. Dengan begitu, akan terbentuklah ragam hias berupa seni rupa yang lebih banyak menggunakan unsur-unsur seni daerah asalnya, seperti pada warna, rasa, dan etnik. Ragam hias yang diciptakan tidak semata hanya untuk keindahan atau hanya benda pakai yang dibuat fungsional semata. Melainkan berpadu dengan kaidah moral, adat, kepercayaan, dan sebagainya sehingga karya lebih bermakna.

Ragam hias yang berada di setiap daerah berkembang sesuai dengan adat istiadat serta kondisi lingkungan masyarakatnya. Berikut adalah ciri-ciri dan keunikan ragam hias dari beberapa daerah di Indonesia.

Ragam Hias Papua

Ragam hias Papua yang diaplikasikan pada batik mempunyai ciri khas, memilih warna-warna yang cerah dan pola hias yang asimetris. Motif yang dipilih biasanya manusia dan hewan. Makna simbolik yang terkandung pada beberapa motif Papua sebagai berikut.

  • Motif Cendrawasih Menggambarkan kekayaan,keindahan dan keanggunan alam dan fauna Papua.
  • Motif Asmat menggambarkan keunikan dan tradisi patung ukir kayu dari masyarakat Papua.
  • Motif Komoro menggambarkan kreativitas, semangat, keberanian penduduk asli Papua.
  • Motif Tifa Honai menggambarkan filosofi rumah khas masyarakat Papua yang penuh kebahagiaan.
  • Motif Prada menggambarkan kekayaan alam Papua, utamanya tambang emasnya yang melimpah di Gunung Grasberg.

Ragam Hias Bali

Kain batik Bali memiliki corak ragam hias yang sangat beragam. Biasanya, ragam hias Bali pinggiran menggunakan motif hewan. Berikut adalah motif ragam hias dari Bali.

  • Motif Batik Buketan berupa tanaman bunga yang tersusun sepanjang kain dengan hiasan tambahan kupu-kupu, burung Hong, Bangau dan juga sulur-suluran yang menambah keindahan.
  • Motif Merak Abyorhokokai, menggambarkan keindahan burung Merak sebagai poros corak utama pada kain dan dihiasi kelopak menyerupai bunga Sakura.
  • Motif Singa Barong menggambarkan seekor binatang yang tidak nyata yang ditemukan dalam kehidupan nyata. Keajaiban wujud singa tersebut dapat dilihat dari berbagai unsur yang merupakan penggabungan singa dan macan kata barong banyak terdapat pada kesenian di Jawa maupun di Bali, dimana seekor binatang yang tidak nyata ditemukan dalam realitas kehidupan.
  • Motif Pisan, maknanya adalah harapan, doa dan keselamatan. Biasanya diberikan kepada kekasih yang hendak pergi jauh harapannya agar kembali dengan selamat.

Ragam Hias Kalimantan

Baca Juga  Penanganan Temuan Kasus Positif Covid-19 di Satuan Pendidikan

Ragam Hias Kalimantan menampakan keteraturan dan ketertiban. Ragam hias dari Kalimantan sering menggunakan motif abstrak dan geometris. Istimewanya, makna dari ragam hiasnya mengandung arti dan nilai kehidupan. Berikut adalah motif ragam hias dari Kalimantan.

  • Motif Kembang Munduk, menggambarkan keterikatan hubungan manusia dengan lingkungan, hubungan saling melindungi dan memberi.
  • Motif Kembang Mengalir, menggambarkan dukungan dari lingkungan atau solidaritas keluarga akan melancarkan kehidupan masa depan atau pertunangan.
  • Motif Dayak latar Gringsing, mempunyai makna akulturasi kebudayaan yang berbeda yakni Dayak dan Jawa, bahwa dengan perbedaan itu tidak untuk saling bermusuhan tetapi saling melengkapi.

Ragam Hias Yogyakarta

Ragam Hias Yogyakarta memiliki ciri khas dari warna. Makna dari tiap motifnya lebih kepada nilai kehidupan dan berhubungan dengan alam. Berikut adalah motif ragam hias dari Yogyakarta.

  • Motif Ceplok Grompol, melambangkan harapan orang tua akan semua hal baik berkumpul seperti kebahagiaan, rejeki, hidup rukun, dan kesejahteraan untuk mempelai berdua.
  • Motif Kawung melambangkan empat arah mata angina atau sumber tenaga yang berporos pada kekuatan yakni timur, matahari terbit sumber kehidupan, utara gunung lambang tempat tinggal para dewa, barat matahari terbenam lambang turunnya keberuntungan, selatan Zenit puncak segalanya. Kawung juga berarti kesederhanaan raja, kesejahteraan dan keadilan.
  • Motif Parang disebut juga batik keris, motif ini merupakan motif paling kuat dibanding motif lainnya. Motif ini berupa garis garis tegas disusun secara diagonal paralel. Parang diartikan sebagai ombak lautan sebagai sumber tenaga alam, dalam hal ini yang dimaksud adalah raja. Komposisi kemiringan pada motif ini melambangkan kewibawaan, kekuasaan, kebesaran serta gerak cepat pemakainya.

Indonesia memang kaya akan ragam hiasnya. Setiap daerah memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing. Untuk Sobat SMP yang ingin mendapatkan informasi lebih banyak mengenai ragam hias dapat mengunduh modul PJJ Gasal kelas VII pada tautan berikut ini. Yuk, lestarikan budaya kita!

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi:

http://ditsmp.kemdikbud.go.id/modul-pjj-gasal-seni-rupa-kelas-vii/