Setelah berhasil dalam belajar apa yang kita lakukan terhadap orang tua kita

Setelah berhasil dalam belajar apa yang kita lakukan terhadap orang tua kita


Foto : Adea


SAMARINDA - Kalau ingin berhasil dan sukses dalam kehidupan serta mencapai cita-cita, maka harus belajar penuh kesungguhan dan berbakti kepada orangtua dan guru.

.

Demikian nasehat Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi kepada siswa siswi SDN 012 Samarinda Ilir saat menghadiri ajang Berkreasi Daur Ulang, Sabtu (7/3/2020).

.

Wagub mengingatkan kewajiban siswa siswi adalah belajar sungguh-sungguh dan tidak boleh putus asa kalau mendapat nilai kurang. Tetapi, semakin bersemangat untuk terus belajar dan mengurangi waktu bermain.

.

"Kalau mau belajar, belajarlah sampai kapanpun, belajarlah baik-baik. Jika berprestasi pasti dapat beasiswa," kata Hadi Mulyadi.

.

Tidak kalah pentingnya lanjutnya, selain belajar sungguh-sungguh juga wajib berbakti kepada orang tua dan guru serta siapa saja lebih tua yang mengajarkan kebaikan.

.

"Selain bakti kepada ibu dan bapaknya. Juga berbakti kepada bapak dan ibu guru. Tidak boleh marah, apalagi memukul dan menyakiti guru," pesannya.

.

Saat ini lanjut Wagub, era keterbukaan informasi dan anak-anak sudah memiliki handphone, sehingga mudah mengakses informasi apa saja di media sosial dari hal-hal yang positif hingga negatif yang tidak layak ditonton dan dilihat anak-anak.

.

Oleh karenanya, para orangtua wajib bijaksana memberikan perhatian kepada anak-anaknya, termasuk membelikan barang-barang yang patut atau tidak bagi anak mereka.

.

"Anak-anakku coba perhatikan, banyak tontonan di media sosial yang tidak menjadi tuntunan. Bapak harap kalian jangan mudah meniru hal-hal yang ditampilkan di media sosial, apalagi jelas-jelas negatif ya. Lebih baik digunakan untuk belajar dan menambah ilmu pengetahuan, tidak sekedar main game atau hiburan," harap Hadi.

.

Demikian pula terhadap pihak sekolah, Wagub Hadi sangat berharap melakukan pengawasan dn memberikan pelajaran yang kreatif, sehingga anak-anak tidak jenuh belajar. Sebaliknya, siswa didik merasa aktif dan kreatif denagn pola pembelajaran yang inovatif bukan teoritis.

.

"Anak-anak kita pasti memiliki tingkat kecerdasan dan bakat yang berbeda. Disinilah para guru ditantang untuk memahami bakat dan kecerdasan anak-anak didiknya. Termasuk para orangtua, selayaknya pandai mengetahui bakat anaknya, sehingga tidak memaksakan pada sesuatu yang belum tentu disukai anak-anaknya," ungkapnya.

.

Menurut Hadi, setiap anak pasti diberikan Allah suatu kelebihan dan bagaimana para orang tua dan guru bisa mengembangkan kelebihan atau kecerdasan anak mereka agar bermanfaat dalam kehidupannya.

.

"Tidak ada kata lain, guru terlebih para  orangtua harus memahami bakat atau kecerdasan yang dimiliki anak-anak mereka," ujar Hadi.(yans/her/humasprovkaltim)

Menjadi orang tua adalah impian sebagian besar pasangan suami istri. Orang tua merupakan contoh pertama yang akan diikuti oleh anaknya.

Sejauh ini, tidak ada ukuran pasti tentang benar atau salah dalam mendidik anak, setiap orang tua pasti memiliki caranya masing-masing. Namun, sebelum menentukan, Mama perlu mengetahui besarnya peran orang tua dalam mendidik anak, seperti memberikan stimulasi yang baik agar tumbuh kembang anak berjalan optimal, membentuk kebiasaan baik, menyediakan nutrisi seimbang yang berdampak pada sistem imun anak, dan mengetahui bagaimana cara melakukan hal-hal tersebut.

Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak dan Cara Melakukannya

Berikut ini adalah peran orang tua dalam mendidik anak dan cara melakukannya. Yuk, Ma, kita bahas bersama apa saja peran orang tua dalam tumbuh kembang anak.

1. Memberikan stimulasi untuk perkembangan sosial dan emosional anak

Menurut penelitian, terdapat hubungan langsung antara perkembangan kemampuan sosial dan emosional anak yang optimal dengan keberhasilan secara akademis. Seorang anak yang memiliki hubungan baik dengan orang tua, keluarga, pengasuh, maupun guru dapat bekerja sama dan bergaul dengan lebih baik. Hal ini juga membuat sang anak menjadi lebih percaya diri atas kemampuannya untuk mempelajari hal baru. Kemampuan sosial dan emosional dipengaruhi oleh pengalaman yang dialami selama hidup, genetik, dan temperamen. Sehingga, sebagai panutan pertama anak, Mama perlu memberikan contoh yang positif. Beberapa hal suportif yang dapat Mama lakukan:2-3

  • Beri anak kesempatan untuk bermain dengan kelompok teman seusianya. Bermain bersama dapat mengajari anak untuk bersikap kooperatif. 
  • Ajari anak untuk mengenali perasaan yang dialaminya, seperti senang, marah, atau sedih. 
  • Dorong anak untuk mencoba hal-hal baru. Bantu mereka untuk melihat kemampuan mereka.
  • Dorong anak untuk berimajinasi. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan permainan, kostum, atau alat peraga lainnya.
  • Bantu mereka menjelajahi dunia dan mengenal orang-orang di dalamnya sehingga anak terbiasa untuk berinteraksi dengan orang dalam beragam usia.
  • Berikan contoh perilaku yang baik dan murah hati saat Mama berinteraksi dengan orang lain.

Baca Juga: Mama Wajib Tahu Cara Membentuk Karakter Anak Berikut Ini

2. Orang Tua Berperan sebagai Pelatih Anak

Orang tua dapat melatih keahlian dan bakat anak dengan memberikan Si Kecil sarana dan prasarana untuk mencapai cita-cita. Misalnya, orang tua berlatih dan memberikan pertanyaan untuk memaksimalkan potensi kecerdasan otak anak.

3. Mendukung pendidikan anak

Tak hanya memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal, Mama juga memiliki peran penting dalam pendidikan anak, terutama pada awal-awal sekolah, yaitu dari TK sampai SD. Siswa yang memiliki orang tua yang aktif memiliki kemungkinan hampir dua kali lebih berhasil dalam bidang akademis. Mama perlu membuat anak menyadari bahwa belajar adalah hal penting, menyenangkan, dan harus dilakukan. Berikut adalah hal-hal yang dapat Mama lakukan untuk mendukung pendidikan anak:4

  • Mengasah keterampilan dalam mengasuh anak.
  • Membantu mengajar anak di rumah agar Mama memahami dan lebih terlibat dengan proses pendidikan anak. 
  • Melakukan komunikasi yang baik dan lancar dengan anak, sehingga mereka terbiasa bercerita apa saja dan merasa nyaman bergantung dengan orangtuanya.
  • Melakukan komunikasi dua arah yang teratur dengan sekolah atau guru untuk mengetahui perkembangan anak di sekolah. 
  • Aktif mengikuti berbagai acara yang diselenggarakan oleh sekolah. 

4. Membantu anak mengelola emosi

Perkembangan emosi pada anak dimulai sejak dini. Jika anak mendapatkan pendidikan yang tak sesuai, tentu akan berpengaruh terhadap masa depan anak. Karena itu, orangtua berperan untuk membantu anak mengelola emosi.

5. Menciptakan suasana belajar yang nyaman untuk anak

Selain harus mejaga daya tahan tubuh di tengah pandemi, anak juga harus belajar di rumah. Hal ini membuat orang tua berperan membuat suasana belajar anak menjadi lebih nyaman.

6. Memberikan nutrisi

Untuk tumbuh kembang anak yang optimal, kondisi tubuh anak harus tetap prima. Selain itu, dengan kesehatan yang optimal, proses pembelajaran yang dijalani anak di sekolah tentu akan menjadi lebih lancar. Pastikan anak sudah mendapatkan tidur yang cukup, makan makanan yang bergizi, dan minum yang cukup. Berikut adalah hal-hal yang dapat Mama lakukan agar anak mendapatkan nutrisi yang sehat dan seimbang:5,6

Setelah berhasil dalam belajar apa yang kita lakukan terhadap orang tua kita

Setelah berhasil dalam belajar apa yang kita lakukan terhadap orang tua kita

Setelah berhasil dalam belajar apa yang kita lakukan terhadap orang tua kita

Setelah berhasil dalam belajar apa yang kita lakukan terhadap orang tua kita

Setelah berhasil dalam belajar apa yang kita lakukan terhadap orang tua kita

Setelah berhasil dalam belajar apa yang kita lakukan terhadap orang tua kita

  • Berikan teladan pola makan yang baik. Menurut survei yang dilakukan, hampir 70% anak di bawah 12 tahun mengikuti contoh perilaku makan yang serupa dengan orang tuanya.
  • Membeli buah-buahan dan sayuran dibandingkan makanan ringan.
  • Mengajarkan cara untuk mengontrol porsi makan yang sesuai, tidak sedikit ataupun terlampau banyak. Hal ini dapat mempengaruhi rutinitas pola makan yang baik. 
  • Mengajarkan anak untuk menghargai waktu makan dengan keluarga. Menurut penelitian, keluarga yang makan bersama cenderung makan lebih sehat. 
  • Mencoba resep makanan sehat yang baru setiap minggunya. Anak perlu mendapatkan paparan 10 sampai 15 kali makanan sebelum mereka terbiasa dengan rasanya. Buah dan sayuran baru dapat disajikan dalam potongan kecil, Mama juga bisa menyiapkan dengan beragam saus untuk membuatnya lebih enak. 
  • Jangan biarkan anak makan di depan televisi. Suatu penelitian mengungkapkan anak prasekolah yang memiliki kebiasaan menonton televisi lebih dari dua jam setiap harinya memiliki risiko berat badan berlebih tiga kali lipat dibandingkan anak yang jarang menonton televisi. Hal ini disebabkan perhatian anak teralihkan dari rasa kenyang yang normal. 
  • Menjadikan sarapan prioritas agar otak dan tubuh mendapatkan energi yang cukup setiap harinya.
  • Menyiapkan bekal yang sehat untuk makan siang. Dengan membawakan bekal, Mama dapat meningkatkan nutrisi yang dibutuhkan anak, memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang baik walaupun sedang di luar rumah.
  • Menyiapkan makanan yang dikonsumsi di antara jadwal makan utama yaitu snack. Pada umumnya, orang tua memilih snack yang praktis untuk diberikan seperti biskuit dan keripik. Namun, sebaiknya snack diberikan sebagai kesempatan orang tua untuk memberikan asupan nutrisi lebih bagi anak seperti bubur kacang hijau, roti selai, buah-buahan, jus dan susu.

7. Menstabilkan emosional anak

Kasih sayang Mama dan Papa akan berpengaruh terhadap kondisi emosional anak. Tunjukkanlah kasih sayang Mama dan Papa. Dengan demikian, anak akan tumbuh menjadi individu dengan emosional yang baik.

Baca Juga: Cara Orang Tua Mendidik Akan Menentukan Karakter Anak

8. Melatih komunikasi pada anak

Komunikasi adalah cara yang mudah untuk menghindari kesalahpahaman antaranak dan orang tua. Oleh karena itu, jalinlah komunikasi dengan anak agar apa yang anak sampaikan dapat terwujud.

9. Ajarkan anak tentang kejujuran

Peran orang tua dalam tumbuh kembang anak selanjutnya adalah mengajarkan Si Kecil tentang kejujuran. Hal itu memiliki manfaat besar jika diajarkan sejak dini.

10. Peka terhadap kebutuhan anak

Jika anak membutuhkan sesuatu, sebaiknya orang tua peka terhadap kebutuhan anak. Mengapa demikian? Sebagian anak ada yang tidak melontarkan secara langsung apa yang dia inginkan.

Demikian informasi mengenai peran orang tua dalam mendidik anak. Semoga bermanfaat, ya Ma!

Itulah informasi mengenai peran orang tua dalam mendidik anak. Sebagai tambahan pemberian nutrisi, Mama perlu mendukung tumbuh kembangnya si Kecil dengan memberikan Nutrilon Royal ACTIDuobio+ yang punya kombinasi FOS:GOS 1:9 yang telah dipatenkan untuk membantu  perkuat daya tahan tubuh si Kecil agar ia siap hadapi masa depan.

Ada Nutrilon 3 untuk si Kecil usia 1-3 tahun dan Nutrilon 4 untuk usia 3 tahun ke atas. Di dalamnya terdapat DHA, Omega 3, Omega 6, vitamin A, vitamin E, serta prebiotik. Keduanya juga tersedia dengan 2 varian rasa, yaitu vanilla dan madu. 

Selamat mencoba mendidik anak dengan baik dan benar, Ma, Pa!