Siapa pencipta lagu Topi Saya Bundar dan burung kakak tua?

Lihat pula: Kakatua

"Burung Kakatua" adalah lagu daerah yang berasal dari Provinsi Maluku, Indonesia. Lagu ini memiliki melodi yang sama dengan lagu "Topi Saya Bundar".

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Tidak diketahui siapa pencipta di balik lagu ini, namun diyakini lagu tersebut memiliki asal-usul Portugis pada masa kolonialisme.[1]

Versi lainnya[sunting | sunting sumber]

"Burung Kakatua"
Lagu oleh Orkes Irama
dari album Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso
Dirilis1965
Genre

  • Lagu daerah
  • pop

Durasi4:30[2]
LabelIrama
ProduserJack Lesmana
  • Bing Slamet, Nien Lesmana, Rita Zahara dan Titiek Puspa diiringi orkes Irama pimpinan Jack Lesmana menyanyikan lagu "Burung Kakatua" pada album Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso pada tahun 1965.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Kumpulan Terlengkap Lagu Daerah. Depok: Puspa Swara. 2016. hlm. 43. ISBN 978-602-8922-78-4.
  2. ^ a b Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso. Orkes Irama. Irama. 1965.

  • l
  • b
  • s

Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso

Lagu
Sisi-A

  • "Bersuka Ria"
  • "Euis"
  • "Bengawan Solo"
  • "Malam Bainai"

Sisi-B

  • "Genjer-Genjer"
  • "Soleram"
  • "Burung Kakatua"
  • "Gelang Sipaku Gelang"

Artikel terkait

  • Bing Slamet
  • Lilis Suryani
  • Nien Lesmana
  • Rita Zahara
  • Jack Lesmana
  • Suyoso Karsono
  • Irama

Runa seneng banget sama lagu dan musik. Dari sejak masih seumur jangung sampai (ga terasa) sekarang mau 2 tahun Runa sering didendangkan lagu-lagu sambil dininabobo, dicupcup kalo lagi nangis, atau dinyanyiin sambil diajak main.. Entah itu sama Anin-nya dan Uti-nya (nenek), sama Oma-omanya (adik-adiknya mama), sama Mimo-nya (Umi Morin), dan tentu saja sama Bundanya hehe.. Walaupun suara Bundanya bisa dibilang sebelas dua belas-lah sama Raisa, Runa tetep seneng dinyanyiin Bundanya :9.

Tentunya lagu-lagu yang dinyanyiin lagu anak dong (Menurut loowh? Runa mau dinyanyiin lagunya Bang Oma?). Saya jadi nostalgia lagi sama masa kecil saya. Mama dari dulu memang suka nyanyiin macem-macem lagu anak populer Indonesia. Sampai sekarang masih banyak lagu yang saya ingat dan hafal. Mungkin karena lagunya sederhana dan liriknya ringan..  Dan itu tuh “anak2” banggeed. Sangat mencerminkan dunia anak. Ga kayak sekarang lagu anak isinya cinta-cintaan.. “Kau bidadari.. jatuh dari surga..” Walaupun tidak dapat dipungkiri emak-emak pun suka sama Iqbalnya lagunya Coboy Junior. Gak cocoklah untuk anak-anak lagu-lagu cem gitu

Miris saya jadinya. Kemarin saya dan Runa youtubing bareng liat klip dan lagu anak Indonesia yang sering saya nyanyiin. Sekalian ngeliat liriknya yang bener apa, soalnya kadang saya inget awal-awalnya belakangnya saya ngarang sendiri.

Ternyata setelah saya dan Runa yutubing. Kebanyakan lagu anak yang saya (dan Runa) suka nyanyiin diciptakan oleh Bapak AT. Mahmud. Dan begitu saya dalami lagi lirik dan nadanya (tsaah kayak yg ngerti musik aja sih monik) terasa indah… Seindah dunia anak-anak. Beberapa lagu itu adalah: Awan (Seputih kapas), Balonku, Ambilkan Bulan Bu, Bintang Kejora, Pelangi, Ruri Abangku, Paman Datang, dll..

Beberapa lagu ada yang familiar di telinga saya, tetapi saya lupa liriknya. Saya ingat Runa pernah dinyanyiin lagu Pemandangan sama Anin-nya Runa; lagu Amelia pernah dinyanyikan sama Oma Lolly; dan Bulan Sabit pernah dinyanyikan sama Uti-nya. Kesemua lagu itu juga ciptaan Bapak A.T Mahmud. Uwow kaan?

Begitu saya melakukan studi pustaka lebih lanjut, banyak lagu anak-anak yang juga diciptakan oleh Ibu Sud, seperti Burung Kutilang, Kupu-kupu, dan Tik-tik-tik Bunyi Hujan. Juga beberapa lagu terkenal seperti Bangun Tidur ku terus mandi dan, Naik Delman-nya Pak Kasur. Tapi banyak juga lagu-lagu anak-anak yang masih tidak diketahui nama pencipta maupun status hak ciptanya, seperti Burung Kakak Tua (Dari dulu sampe sekarang saya cuma bisa main not lagu ini aja), Cicak di Dinding (Ini katanya paling favorit, tiap anak pasti starternya lagu ini, haaha), Kasih Ibu, Naik Becak, Layang-Layang, dll.

Sampai saat ini Runa udah bisa nyanyi Cicak di Dinding, Balonku, Ruri Abangku, Burung Kakak Tua, Topi Saya Bundar, dan Kasih (Ibu) Bunda. Note buat bundanya Runa: Juga diajarin dan dibiasain bacaan sholat dan Al-Qur’an juga, biar pinter kayak Mas Ibrahim sepupunya Runa, hihi, semoga Runa jadi anak solehah!

Oiya Cig, coba googling satu-satu, saya yakin pasti kamu semua (yang seangkatan saya), ataupun seangkatan Mama saya pasti gak asing dengan lagu-lagu tersebut. Lagu-lagu anak bercerita tentang kehidupan sehari-hari, hal-hal simple tapi menarik (untuk anak), nadanya juga sederhana, hal itu yang bikin lagu anak-anak jadi mudah diingat dan ABADI.

Semoga lagu-lagu tersebut tetap abadi. Ayo ibu-ibu kita nyanyiin lagu-lagu itu yuk buat anak.. 🙂

Terima kasih Pak A.T Mahmud atas lagu-lagu ciptaanmu yang menginspirasi. Oiya semoga akan ada Bapak A.T Mahmud lainnya di generasi kemudian biar ada update lagu anak juga. Apa perlu saya alih profesi jadi pencipta lagu anak? (beuh).

nb: btw tau ga singkatan A.T dari nama Bapak A.T Mahmud itu apa? Abdullah Totong

Published by Monika Oktora

pharmacist, student, amateur writer, full-time mother, full-time learner View all posts by Monika Oktora

Siapa yang menciptakan lagu burung kakak tua?

Tidak diketahui siapa pencipta di balik lagu ini, namun diyakini lagu tersebut memiliki asal-usul Portugis pada masa kolonialisme.

Kenapa nada burung kakak tua sama dengan Topi Saya Bundar?

Kenapa lagu Burung Kakaktua dan Topi Saya Bundar punya irama yang persis sama? Jawabannya adalah, kedua lagu tersebut diciptakan oleh orang yang sama, yaitu Pak Kasur. Pak Kasur adalah maestro pencipta lagu anak-anak populer yang dikenal sampai saat ini, lo.

Apa makna dari lagu burung kakak tua?

maknanya adalah bermakna keadaan fisik seseorang akan mengalami perubahan mendasar di kala di sudah tua..

Lagu burung kakak tua memiliki pola irama berapa?

Contoh lagu yang memiliki birama 3/4 ialah Burung Tantina dari Maluku, Burung Kakak Tua dari Maluku, Tumpi Wayu dari Kalimantan Tengah dan Lisoi dari Sumatra Utara.