Siapa sahabat Nabi yang dirindukan surga?

[dropcap]QSI[/dropcap] – Dia adalah orang yang dirindukan oleh Surganya Allah, Nabi SAW mendengar suara sepatunya di dalam surga, muadzin pertama dan terbesar di dunia, yang pertama mengumandangkan adzan dengan suaranya di atas Ka’bah, Allah memuliakan namanya di dunia dan meninggikan derajatnya di akhirat, salah satu keajaiban Iman yang tulus, terdahulunya orang habasyah yang berlomba menggapai surga.

Nama lengkapnya Bilal bin Robbah Al-Habasyi. Ia berasal dari negeri Habasyah, sekarang Ethiopia. Ia biasa dipanggil Abu Abdillah dan digelari Muadzdzin Ar-Rasul. Ia berpostur tinggi, kurus, warna kulitnya cokelat, pelipisnya tipis, dan rambutnya lebat.

Ibunya adalah hamba sahaya (budak) milik Umayyah bin Kholaf dari Bani Jumuh. Bilal menjadi budak mereka hingga akhirnya ia mendengar tentang Islam. Lalu, ia menemui Rasulullah SAW dan mengikrarkan diri masuk Islam. Ia merupakan kalangan sahabat Rasulullah yang berasal dari non-Arab.

Umayyah bin Kholaf pernah menyiksa dan membiarkannya di jemur di tengah gurun pasir selama beberapa hari. Di perutnya, diikat sebuah batu besar dan lehernya diikat dengan tali. Lalu, orang-orang kafir menyuruh anak-anak mereka untuk menyeretnya di antara perbukitan Makkah.

Saat berada dalam siksaan itu, tiada yang diminta Bilal kepada para penyiksanya, kecuali hanya memohon kepada Allah. Berkali-kali Umayyah bin Kholaf menyiksa dan memintanya agar meninggalkan agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Namun, Bilal tetap teguh pendirian.

Ia selalu mengucapkan, “Ahad-Ahad.” Ia menolak mengucapkan kata kufur (mengingkari Allah). Abu Bakar as-Sidiq lalu memerdekakannya. Umar bin Khattab berujar, “Abu Bakar adalah seorang pemimpin (sayyid) kami dan dia telah memerdekakan seorang pemimpin (sayyid) kami.”

Setelah merdeka, Bilal mengabdikan diri untuk Allah dan Rasul-Nya. Ke mana pun Rasul SAW pergi, Bilal senantiasa berada di samping Rasulullah. Karena itu pula, para sahabat Nabi SAW sangat menghormati dan memuliakan Bilal, sebagaimana mereka memuliakan dan menghormati Rasulullah SAW.

Saat Rasulullah SAW berhijrah ke Madinah, Bilal pun turut serta bersama kaum Muslim lainnya. Ketika Masjid Nabawi selesai dibangun, Rasulullah SAW mensyariatkan azan. Rasulullah SAW kemudian menunjuk Bilal untuk mengumandangkan azan karena ia memiliki suara yang merdu. Lalu, Bilal mengumandangkan azan sebagai pertanda dilaksanakannya shalat lima waktu. Sejak saat itu, Bilal mendapat julukan sebagai Muadzdzin ar-Rasul dan ia menjadi muazin pertama dalam sejarah Islam.

Setelah sekian lama tinggal di Madinah, Bilal senantiasa menjadi pengumandang azan. Biasanya, setelah mengumandangkan azan, Bilal berdiri di depan pintu rumah Rasulullah SAW seraya berseru, “Hayya ‘alasholaati hayya ‘alalfalaah (Mari melaksanakan shalat, mari meraih keuntungan).” Lalu, ketika Rasulullah SAW keluar dari rumah dan Bilal melihatnya, ia segera melantunkan iqamat sebagai tanda shalat berjamaah akan segera dimulai.

Ketika menaklukkan Kota Makkah (Fathu Makkah), Rasulullah SAW berjalan di depan pasukan Muslim bersama Bilal. Saat masuk Ka’bah, beliau hanya ditemani oleh tiga orang sahabat, yaitu Utsman bin Thalhah, Usamah bin Zaid, dan Bilal bin Rabah.

Tak lama kemudian, waktu shalat Zuhur pun tiba. Ribuan orang berkumpul di sekitar Rasulullah SAW, termasuk orang-orang kafir Quraisy yang baru masuk Islam saat itu. Pada saat-saat yang sangat bersejarah itu, Rasulullah SAW memanggil Bilal agar naik ke atap Ka’bah untuk mengumandangkan azan.

Tanpa menunggu perintah kedua, Bilal segera beranjak dan melaksanakan perintah tersebut dengan senang hati. Ia pun mengumandangkan azan dengan suaranya yang bersih dan jelas. Orang-orang semakin banyak berkumpul. Azan yang dikumandangkan Bilal itu merupakan azan pertama di Makkah.

Sejak saat itu, Bilal pun terkenal sebagai muazin Rasul. Bahkan, ia menjadi muazin tetap saat Rasul masih hidup. Tidak ada orang lain yang menggantikan Bilal. Yang lain pun tak keberatan Bilal melakukannya.

Namun, saat Rasul SAW wafat dan ketika sholat akan dikumandangkan, Bilal pun segera berdiri untuk melaksanakan kewajibannya. Saat itu, jasad Rasulullah SAW masih terbungkus kain kafan dan belum dikebumikan.

Nama Bilal memang kerap dikaitkan dengan azan. Sebab, dia adalah orang pertama yang menjadi muazin pada zaman Rasul SAW. Namun, kemuliaan Bilal tak hanya karena azannya, jejak langkah Bilal pernah didengar Rasulullah SAW di dalam surga. Sebuah penghargaan yang sangat tinggi bagi setiap orang yang beriman.

Suatu hari, pada waktu Subuh, Rasulullah SAW berbincang-bincang dengan Bilal bin Rabah. Rasul berkata, “Wahai, Bilal, ceritakanlah kepadaku mengenai amalan yang menurutmu paling besar pahalanya, yang pernah kamu kerjakan dalam Islam. Sesungguhnya, aku pernah mendengar suara telapak langkah (jalan)-mu di hadapanku di surga.”

Bilal menjawab, “Wahai, Rasulullah, sesungguhnya aku tidak pernah mengerjakan amalan yang menurutku besar pahalanya, tapi aku tidak wudhu pada waktu malam dan siang, melainkan aku akan menunaikan shalat yang diwajibkan bagiku untuk mengerjakannya.”

Jadi, setiap selesai melaksanakan wudhu, Bilal senantiasa melakukan shalat dua rakaat, yakni shalat sunat wudhu. Perbuatan itu senantiasa dilakukannya dalam setiap kesempatan. Selain itu, ia juga termasuk orang yang senantiasa memelihara wudhu, yakni setiap batal, dia akan langsung berwudhu.

Semasa hidupnya, Bilal telah meriwayatkan 44 hadis dari Nabi SAW. Bilal meninggal dunia di Damaskus pada 20 H. Jasadnya dimakamkan di sana. Namun, ada riwayat yang menyebutkan bahwa jasad Bilal dimakamkan di wilayah Halb.

Originally posted 2022-03-30 13:54:11.

Siapakah sahabat Nabi yang dirindukan surga?

KOMPAS.com - Uwais Al Qarni adalah seorang Muslim asal Yaman, yang hidup pada zaman Nabi Muhammad tapi tidak sempat bertemu Nabi. Meski tidak termasuk sahabat Nabi, ia merupakan orang saleh yang dirindukan surga dan terkenal di langit.

Siapa sahabat Nabi masuk surga sambil ketawa?

Karena sifatnya, Nu'aiman bin Rufa'ah sering membawa kegembiraan di antara Rasul dan para sahabatnya. Kemungkinan karena hal tersebut, Nabi pernah berkata, "Nu'aiman akan masuk surga sambil tertawa, karena ia sering membuatku tertawa". Wallahu a'lam.

Siapa sahabat Nabi yang disiksa?

Kisah Sahabat Nabi yang Dipaksa Murtad Oleh Kaum Quraisy dengan Cara Disiksa. Kejam Banget! Pernah dengar tentang sosok Ammar bin Yasir? Ia termasuk golongan muslim generasi pertama yang harus menghadapi siksaan dari kaum Quraisy karena keimanannya.

Siapa sahabat Nabi yang paling kuat?

Umar bin Khattab Nama sahabat nabi yang patut diteladani selanjutnya adalah Umar bin Khattab, merupakan khalifah kedua setelah Abu Bakar. Umar bin Khattab dianggap sebagai khalifah paling kuat dan sukses.