Siapa saja pengguna akuntansi Sebutkan dan jelaskan?

Auguste Comte, filsuf asal Perancis, menyebutkan bahwa Akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran, dan pelaporan suatu informasi terkait ekonomi. Informasi tersebut kemudian dapat memengaruhi pengambilan keputusan oleh manajer, investor, dan pihak-pihak otoritas terkait. Tapi, apakah hanya manajer dan investor saja yang dapat menggunakan informasi dari akuntan? Siapa lagi sih yang sebenarnya bergantung kepada informasi tersebut?

Secara garis besar, ada dua pihak yang membutuhkan informasi akuntansi, yaitu pihak internal dan pihak eksternal. Keduanya dibedakan dari hubungannya dengan perusahaan.

Pihak Internal

Pihak internal adalah pihak yang bertanggung jawab untuk mengelola dan menjalankan manajemen perusahaan. Pemakai dari pihak internal disebut internal users. Pihak internal meliputi pemilik perusahaan, jajaran manajer, hingga karyawan perusahaan.

1. Pemilik

Pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui kondisi ekonomi bisnisnya, apakah perusahaannya berjalan dengan baik atau tidak. Laporan akuntansi dapat membantu pemilik memahami posisi keuangan, kondisi investasi, membandingkan rekening dengan periode sebelumnya, dan melihat prospek perusahaan di masa yang akan datang serta hasil yang mungkin dicapai.

2. Manajemen

Manajer merupakan pihak yang bertanggung jawab atas perusahaan, sehingga mereka bergantung kepada informasi akuntansi dalam menjalankan tugas. Contohnya untuk menentukan harga produk, manajer bidang produksi memerlukan informasi dari akuntan yang berkaitan dengan perhitungan biaya produksi.

(Baca juga: Pengertian Akuntansi Beserta Objek dan Prosesnya)

3. Karyawan

Karyawan perusahaan juga perlu tahu informasi akuntansi lho. Mereka dapat menggunakannya sebagai bahan dalam mendiskusikan kontrak kerja, pengajuan kesejahteraan, hingga kepentingan karyawan lain.

Pihak Eksternal

Pihak eksternal adalah pihak-pihak di luar perusahaan tapi memiliki hubungan dengan perusahaan, baik sebagai rekan kerja maupun pemilik saham. Pihak eksternal meliputi kreditor, pemerintah, investor, dan masyarakat.

1. Kreditor

Kreditor adalah pihak yang memberikan bantuan barang kredit maupun pinjaman kepada perusahaan, seperti bank. Kreditor perlu tahu informasi keuangan perusahaan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman yang telah diberikan.

2. Pemerintah

Perusahaan tentu memiliki pajak yang harus dibayar ke pemerintah. Karena itu, pemerintah sebagai pemungut pajak menggunakan informasi akuntansi untuk menghitung biaya pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.

3. Investor

Investor adalah pihak yang memiliki modal dan berpeluang untuk menanamkannya ke perusahaan. Oleh karenanya, investor menggunakan informasi keuangan perusahaan untuk melihat kemampuan dan prospek perusahaan di masa depan. Akuntansi juga memungkinkan investor untuk mengetahui keamanan investasi.

4. Masyarakat

Golongan masyarakat termasuk ke dalam konsumen dan mereka yang akan menjadi karyawan perusahaan. Sebagai konsumen, masyarakat menggunakan informasi akuntansi untuk mengevaluasi hubungan dagang atau usaha yang akan datang. Selain itu, lewat informasi akuntansi, masyarakat juga dapat melihat kontribusi perusahaan dalam skala perekonomian nasional dan perkembangan kesejahteraan perusahaan. Hal itu dapat dijadikan pertimbangan dalam melamar kerja.

Pihak yang menggunakan informasi akuntansi bukan hanya pemilik perusahaan saja. Di luar itu masih ada beberapa pihak yang membutuhkan informasi akuntansi.

Kenapa informasi akuntansi diinginkan oleh banyak pihak?

Informasi akuntansi penting digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan atau organisasi. Salah satu informasi akuntansi yang sangat dibutuhkan dan penting adalah laporan keuangan.

Setidaknya ada dua pihak yang membutuhkan laporan tersebut, pihak internal dan eksternal.

Pihak internal adalah pihak yang berada dalam perusahaan itu sendiri, seperti manajer, direktur, serta tenaga kerja perusahaan.

Sedangkan pihak eksternal meliputi pemilik perusahaan, kreditur, dan pemerintahan di mana perusahaan itu berdiri.

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menurut Mulyadi (2001) adalah pengaturan formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Lalu ada juga pendapat lain seperti yang dinyatakan oleh Nugroho Widjajanto (2001) yang menyebutkan Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan formulir, catatan dan peralatan termasuk di dalamnya adalah komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat.

Kemudian didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.

Dengan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh kedua pakar tersebut, maka dapat disimpulkan jika Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai formulir, catatan dan laporan yang sudah disusun dan menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan.

Dengan demikian, Sistem Informasi Akuntansi berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data keuangan dan data akuntansi yang sudah digunakan pihak internal untuk dilaporkan kepada pihak eksternal.

Pencatatan akuntansi pada zaman dahulu masih menggunakan cara manual. Tetapi setelah berkembangnya sistem pada saat ini, SIA mulai menggunakan otomatisasi akuntansi.

Dengan menerapkan praktik SIA ini berbasis komputer dapat dengan mudah melihat aktivitas akuntansi dan juga kaitannya dengan sumber daya teknologi informasi.

Dalam SIA ini menyatukan praktik akuntansi tradisional dengan sumber daya teknologi informasi masa kini. Dengan menerapkan SIA ini akan memudahkan manajemen perusahaan dalam memantau dan mengelola aktivitas keuangan dengan secara jelas.

Selain itu, SIA juga dapat digunakan sebagai acuan untuk mengontrol kinerja perusahaan.

Fungsi Penting Sistem Informasi Akuntansi pada Perusahaan

Adapun beberapa fungsi dalam menerapkan Sistem Informasi Akuntansi, yaitu sebagai berikut:

1. Mengumpulkan informasi bisnis

Mengumpulkan seluruh informasi aktivitas bisnis perusahaan serta menaruh informasi tersebut secara efisien serta efektif.

Tidak hanya itu, SIA bisa mencatat seluruh sumber daya yang mempengaruhi terhadap usaha tersebut serta seluruh pihak yang terkait.

Dengan fungsi ini, tidak terdapat sesuatu perihal dalam industri yang tidak tercatat.

2. Pengambilan data

Mengambil data yang dibutuhkan dari bermacam-macam sumber dokumen yang berkaitan dengan kegiatan bisnis. Informasi yang telah tersimpan lebih gampang diambil sebab tiap perinci dari informasi telah terekam dengan SIA.

3. Mencatat informasi transaksi

Membuat serta mencatat informasi transaksi dengan benar ke dalam jurnal- jurnal yang dibutuhkan dalam proses akuntansi sesuai dengan urutan serta tanggal terbentuknya transaksi.

Pencatatan ini bertujuan memberikan kemudahan kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan pengecekan seluruh transaksi.

Sehingga ketika dalam pencatatan transaksi tersebut terjadi sesuatu kesalahan, maka dapat segera dikoreksi dengan cepat dan mudah.

Selain itu, proses ini juga memudahkan untuk melakukan tracking dan mengenali penyebab dari kesalahan yang terjadi.

4. Memproses data

Dengan adanya SIA, perusahaan dapat memproses data atau mengubah data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi keuangan yang dibutuhkan untuk kebijakan langkah bisnis ke depannya.

Data ini berupa laporan keuangan baik secara manual ataupun secara online yang tentunya sangat dibutuhkan oleh seluruh pihak terkait.

5. Pengendali keuangan

SIA dapat dimanfaatkan sebagai sesuatu sistem pengendali keuangan, supaya tidak terjadi sesuatu kecurangan.

Dengan sistem ini, keuangan perusahaan bisa dilacak dengan presisi karena sistem ini sudah terintegrasi sehingga outputnya sangat terperinci.

Fungsi pengendalian ini dapat membantu melindungi aset perusahaan yang paling berharga. Dan dengan fungsi ini pula, risiko untuk menggelapkan seluruh aset perusahaan juga dapat ditiadakan.

Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi

Adapun beberapa karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Relevan

Ialah informasi akuntansi wajib memiliki nilai umpan balik, dapat diprediksi, serta ketepatan waktu.

2. Bisa dimengerti

Artinya dalam menyajikan informasi akuntansi harus bisa dengan mudah dipahami oleh para pengguna informasi akuntansi.

3. Bisa diuji

Maksudnya adalah informasi akuntansi wajib melalui sesi pengujian. Hal ini bertujuan agar kebenaran data yang disampaikan benar-benar terjamin.

4. Netral

Ialah informasi akuntansi wajib bersifat netral. Maksudnya adalah informasi akuntansi tidak boleh memihak kepada satu kepentingan tertentu.

5. Tepat waktu

Artinya informasi akuntansi yang disajikan wajib tepat waktu. Tujuannya agar pengambilan keputusan dapat dilaksanakan pada waktu yang telah direncanakan.

6. Dapat dibandingkan

Informasi akuntansi harus dapat dibandingkan antara laporan yang satu dengan yang lain. Hal ini bertujuan untuk pengecekan kebenaran data dan beberapa keperluan lain untuk pengumpulan informasi perusahaan.

7. Lengkap

Informasi akuntansi wajib disampaikan secara lengkap serta mencakup seluruh kebutuhan informasi untuk para pengguna informasi akuntansi, baik internal maupun eksternal.

Manfaat Informasi Akuntansi pada Perusahaan

Adapun beberapa manfaat dari penerapan Informasi Akuntansi, antara lain sebagai berikut:

1. Menyediakan laporan keuangan

Laporan keuangan tersebut mempunyai informasi harta perusahaan, modal, beban utang, serta informasi laba rugi perusahaan.

2. Dasar dalam mengambil keputusan bisnis

Informasi akuntansi menyediakan beberapa informasi penting mengenai kondisi keuangan perusahaan, baik itu yang berupa piutang, utang, dan informasi penting lainnya.

Dari informasi ini, manajer dapat mengambil keputusan yang dapat menguntungkan perusahaan.

3. Alat untuk mendapatkan modal bisnis

Sebuah perusahaan tentunya membutuhkan sejumlah modal agar mampu menjalankan aktivitas bisnisnya.

Salah satu sumber modal dapat diperoleh dari kreditur. Untuk memperoleh dana dari kreditur, perusahaan harus memberikan informasi akuntansi bisnisnya.

Baca Juga :  Software Manajemen Proyek

Jadi, inilah kenapa informasi akuntansi juga dapat digunakan sebagai sumber untuk mendapat suntikan modal.

4. Audit perpajakan

Dalam setiap tahunnya, perusahaan sudah pasti diwajibkan untuk menyerahkan laporan keuangan mereka kepada pemerintah.

Tentunya laporan yang diserahkan ini dapat bentuk pajak.

Informasi akuntansi tentunya berisikan berbagai catatan keuangan perusahaan dalam satu periode. Sehingga dari informasi ini juga akan diketahui berapa besarnya pajak yang dibebankan ke perusahaan.

Pihak-pihak yang Menggunakan Informasi Akuntansi

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pihak-pihak yang menggunakan informasi akuntansi dibagi menjadi dua, yaitu pihak internal dan juga pihak eksternal.

Pihak Internal:

  • Manajer perusahaan
  • Pemilik perusahaan

Pihak Eksternal:

  • Kreditur
  • Tenaga kerja atau karyawan
  • Pemerintah
  • Investor
  • Supplier
  • Pelanggan
  • Mitra Bisnis
  • Lembaga Keuangan
  • Otoritas Pajak

1. Manajer perusahaan

Manajer merupakan orang kepercayaan pemilik perusahaan yang diberi tanggung jawab untuk mengelola jalannya usaha.

Bagi manajer, laporan keuangan perusahaan merupakan bentuk pertanggungjawabannya kepada pihak eksternal.

Selain itu laporan keuangan juga digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

Pada dasarnya, mereka melaksanakan perusahaan lewat fungsi-fungsi manajerial yang ada, seperti melaksanakan perencanaan, merumuskan strategi, mengatur operasional, organisasi, staff administrasi serta SDM.

Tiap fungsi tersebut mempunyai kerangka keuangan serta ekonomi organisasi, sehingga para manajemen serta direktur memerlukan informasi akuntansi untuk memastikan tujuan organisasinya.

Untuk itu, tiap akuntan wajib membuat pembukuan akuntansi dalam manajemennya.

Bila tujuan perusahaan tidak tercapai, hingga pihak manajemen membuat strategi kebijakan lain yang pas.

2. Pemilik perusahaan

Pemilik perusahaan adalah seseorang, beberapa orang atau organisasi yang memiliki saham atau bukti kepemilikan perusahaan.

Owner atau pemilik perusahaan membutuhkan laporan keuangan guna mengetahui kondisi keuangan serta prospek usaha di masa yang akan datang.

Laporan keuangan tersebut digunakan sebagai bahan untuk mempertimbangkan apakah kepemilikannya dalam perusahaan akan tetap dipertahankan atau dilepas.

Sedangkan bagi calon pemilik perusahaan, laporan keuangan berfungsi sebagai acuan untuk menentukan apakah ia dapat menanamkan modalnya di perusahaan tersebut atau tidak.

Mereka membutuhkan informasi keuangan yang akurat untuk mengenali perihal apa saja yang telah mereka peroleh ataupun hadapi kerugian dalam kurun waktu tertentu.

Informasi berguna ini juga memfasilitasi evaluasi performa manajer perusahaan dalam perihal mengevaluasi efisiensi serta daya gunanya.

Tidak hanya itu, informasi tersebut wajib relevan untuk owner perusahaan.

3. Kreditur

Melakukan pinjaman modal perbankan merupakan langkah yang jamak dilakukan oleh pengusaha dalam rangka memperbesar usahanya.

Untuk itu pihak kreditor menggunakan informasi akuntansi untuk menentukan apakah perusahaan tersebut mampu membayar pinjaman sesuai ketentuan atau tidak.

Umumnya kreditor tidak akan memberikan pinjaman modal jika laporan keuangan perusahaan menunjukkan hal yang negatif.

Bagi kreditor atau perbankan laporan keuangan digunakan sebagai referensi untuk menilai risiko yang akan dihadapi sebelum memutuskan memberi pinjaman.

4. Tenaga kerja

Tenaga kerja dalam suatu perusahaan, baik karyawan atau buruh berhak untuk mendapatkan penghasilan, tunjangan kesehatan, dan lainnya dari tempat mereka bekerja.

Pada umumnya mereka tergabung dalam anggota serikat pekerja yang memperjuangkan hak-hak karyawan, seperti jaminan sosial atau kenaikan penghasilan.

Dalam hal ini laporan keuangan perusahaan digunakan oleh serikat pekerja untuk menilai kemampuan bayar (solvabilitas) perusahaan.

Jika laporan keuangan perusahaan menunjukkan peningkatan laba yang signifikan maka pekerja berhak mendapatkan kenaikan penghasilan.

Namun, jika kondisi keuangan perusahaan sedang lesu, maka pekerja harus memahami jika perusahaan melakukan efisiensi.

5. Pemerintah

Sebagai salah satu pihak eksternal yang membutuhkan informasi keuangan sebuah organisasi di mana perusahaan tersebut berdiri.

Baca Juga :  Apa Perbedaan Keuangan dan Akuntansi?

Informasi akuntansi ini dibutuhkan karena setiap perusahaan yang beroperasi di dalam wilayahnya merupakan wajib pajak yang harus membayar pajak pada pemerintah.

Kantor pajak berkepentingan untuk memeriksa kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan oleh perusahaan.

6. Investor

Para investor sangat membutuhkan informasi akuntansi perusahaan sebelum memulai untuk menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut.

Informasi akuntansi ini digunakan oleh investor untuk melihat bagaimana keadaan keuangan perusahaan.

Dari kondisi keuangan ini, investor dapat mengetahui apakah perusahaan tersebut bisa profitable atau tidak.

Karena bagaimanapun, investor tidak asal akan menanamkan modal mereka jika perusahaan tersebut tidak memiliki potensi menghasilkan keuntungan.

7. Pemasok ataupun Supplier

Pemasok ataupun supplier juga merupakan para pemakai informasi akuntansi. Supplier ini memasok bahan mentah ke sesuatu perusahaan supaya nantinya diolah jadi produk yang matang.

Umumnya, sistem pembayaran antara perusahaan dengan supplier dalam bentuk kredit.

Oleh karena itu, supplier membutuhkan informasi akuntansi atau keuangan perusahaan untuk melihat jumlah penjualan produk perusahaan karena hal ini akan berkaitan dengan nilai pembayaran nantinya.

Selain itu, dengan terdapatnya data tersebut, nantinya pihak pemasok merasa lebih nyaman di saat memasok bahan mentahnya kepada sesuatu perusahaan.

8. Pelanggan

Pihak lain yang berkepentingan menggunakan informasi akuntansi adalah pelanggan ataupun pembeli. Pelanggan atau customers merupakan pendorong utama roda ekonomi sesuatu perusahaan.

Tujuan utama mereka dalam memakai informasi akuntansi perusahaan adalah untuk mengevaluasi keahlian perusahaan untuk terus memasok keperluan mereka di masa depan.

Sebab pelanggan yang sudah loyal akan sangat tergantung pada perusahaan atas produk ataupun layanannya demi untuk kepentingan penggunaan pribadi maupun untuk dijual kembali.

Penilaian tersebut berasal dari laporan akuntansi perusahaan yang di dalamnya ada laporan laba rugi dan posisi keuangan perusahaan.

Dan laporan tersebut nantinya dijadikan sebagai suatu pegangan apakah perusahaan dapat terus menghasilkan produk atau jasa yang dibutuhkan oleh pelanggan atau tidak.

9. Mitra Bisnis

Mayoritas perusahaan memiliki mitra bisnis dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Untuk menyepakati sebuah kerja sama bisnis, umumnya mitra bisnis akan menggunakan informasi akuntansi sebagai pegangan untuk bahan pertimbangan.

10. Lembaga Keuangan

Pihak lembaga keuangan membutuhkan informasi akuntansi perusahaan untuk pertimbangan dalam menyalurkan kredit ataupun pinjaman.

Informasi akuntansi juga digunakan sebagai sumber untuk menentukan penilaian kelayakan perusahaan dan untuk melihat sehat tidaknya kondisi keuangan.

11. Otoritas Pajak

Untuk dapat memastikan kredibilitas pajak sebuah perusahaan, maka perusahaan harus menyertakan informasi keuangannya.

Tujuannya dari hal ini adalah agar otoritas pajak dapat melakukan pengecekan rekaman pencatatan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui nilai dari pajak yang seharusnya dilaporkan.

Kesimpulan

Informasi akuntansi memiliki peran penting bagi perusahaan. Seperti yang telah disampaikan di atas bahwa informasi akuntansi ini dapat menjadi petunjuk dalam melihat kondisi sebuah perusahaan.

Informasi akuntansi juga digunakan oleh banyak pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan tersebut.

Masing-masing pihak pengguna informasi akuntansi ini memiliki tujuan tersendiri dalam membaca isi laporan keuangan. Yang pastinya beda pihak beda juga tujuannya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA