Siapa saja yang bertanggung jawab pada aturan di rumah

  • KPR Bersubsidi adalah Kredit/pembiayaan pemilikan rumah yang mendapat bantuan dan/atau kemudahan perolehan rumah bagi pemerintah berupa dana murah jangka panjang dan subsidi perolehan rumah yang diter...
  • KPR SSB adalah Kredit kepemilikan rumah yang diterbitkan oleh Bank Pelaksana secara konvensional yang mendapat pengurangan suku bunga melalui Subsidi Bunga Kredit Perumahan....
  • Kredit Pemilikan Rumah Subsidi Selisih Marjin (KPR SSM) adalah pembiayaan pemilikan rumah yang diterbitkan oleh Bank Pelaksana dengan prinsip syariah yang mendapat pengurangan marjin melalui Subsidi B...
  • Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) adalah Subsidi pemerintah yang diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka pemenuhan sebagian/ seluruh uang muka perolehan rumah....
  • Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) adalah dukungan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan kepada MBR yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rak...
  • Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) adalah masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh rumah....
  • Pelaku Pembangunan adalah setiap orang atau badan hukum yang melakukan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman....
  • Bank Pelaksana adalah bank umum, bank umum syariah, dan unit syariah yang bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam rangka penyaluran kemudahan dan/atau bantuan peroleha...
  • Bentuk kemudahan dan/atau bantuan perolehan rumah diberikan bagi MBR berupa:KPR dengan suku bunga 5% per tahun sepanjang masa pinjaman melalui KPR sejahtera dan KPR SSB/SSM;Subsidi bantuan uang muka p...
  • Subsidi Bunga Kredit Perumahan adalah Subsidi Pemerintah yang diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah berupa selisih suku bunga/marjin antara kredit/pembiayaan pemilikan rumah yang menggunak...
  • Proses pencairan tagihan bank adalah proses penagihan kemudahan dan / atau bantuan pembiayaan perumahan dari bank pelaksana kepada PPDPP / Satker, proses pengujian tagihan, dan proses pembayaran melal...
  • Tepat sasaran adalah sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh Pemerintah.Ketepatan sasaran penerima KPR Bersubsidi sekurang – kurangnya meliputi:Ketepatan dalam pemenuhan persyaratan dan...
  • Proses verifikasi dalam penyaluran KPR bersubsidi tertuang pada Pasal 25 ayat (4a) dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21/PRT/M/2016 tentang Kemudahan dan/atau Bantuan Pe...
  • Jumlah besaran SBUM yang diterima oleh MBR sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 552/KPTS/M/2016 tentang Batasan Penghasilan Kelompok Sasaran KPR Bersubsidi, Batasa...
  • Tidak ada perbedaan manfaat yang diterima MBR baik menggunakan skema FLPP maupun Subsidi Bunga Kredit Perumahan. Manfaat yang diterima adalah KPR dengan suku bunga 5% per tahun (efektif atau anuitas) ...
  • MBR bisa memilih apakah akan menggunakan FLPP atau SSB sesuai dengan ketersediaan program di Bank Pelaksana yang menyalurkan program itu....
  • MBR tetap harus mengajukan SBUM bersamaan dengan pengajuan KPR Bersubsidi sepanjang anggarannya masih tersedia....
  • MBR dapat mengecek rekening Koran dan pemindahbukuan di buku tabungan debitur/ nasabah pada bank tempat mengajukan KPR Bersubsidi. Apabila ada pemindabukuan dari rekening tersebut, maka SBUM telah dib...
  • MBR hanya dapat memanfaatkan KPR bersubsidi satu kali, sehingga jika sudah pernah menerima KPR Bersubsidi sebelumnya apalagi sampai wanprestasi, maka akan masuk dalam kategori tidak memenuhi syarat un...
  • Berdasarkan KepmenPUPR Nomor 552/KPTS/M/2016 tentang Batasan Penghasilan Kelompok Sasaran KPR Bersubsidi, Batasan Harga Jual Rumah Sejahtera Tapak dan Satuan Rumah Sejahtera Susun, Serta Besaran Subsi...
  • MBR boleh saja membeli kelebihan tanah/hook, sepanjang harga rumah ditambah kelebihan tanah/hook tidak melebihi dari harga rumah yang disubsidi oleh pemerintah. Kenyataannya rumah yang ...
  • Rumah subsidi sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 21/PRT/M/2016 tentang Kemudahan dan/atau Bantuan Perolehan Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah juncto Peraturan Menteri PUPR Nomor 26/P...
  • Kemudahan dan/atau bantuan pembiayaan perumahan yang diberikan oleh Pemerintah dalam bentuk KPR Bersubsidi disalurkan melalui Bank Pelaksana, sehingga Bank Pelaksana harus melakukan analisa kelayakan ...
  • Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2000, besaran BPHTB yang harus dibayar untuk pembelian...
  • Untuk masalah sertifikat menjadi tanggung jawab dari Bank untuk menyelesaikannya. Mengingat sertifikat tersebut merupakan jaminan kredit bagi Bank. Untuk mengatasi pengembang/developer yang berma...
  • Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melaporkan hal ini kepada Bank Pelaksana. Apakah kasus ini termasuk dalam force majure dalam perjanjian ketika akad kredit. Jika iya termasuk, maka kredit d...
  • Masyarakat dapat membeli rumah bersubsidi diluar provinsi tempat KTP-Elektroniknya diterbitkan dengan menyampaikan Surat Keterangan Domisili dari Desa/Kelurahan setempat bahwa yang bersangkutan tingga...
  • Sesuai dengan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat) luas maksimal tanah adalah 200 m2, namun perl...
  • Batasan harga jual rumah subsidi ditetapkan dalam KepmenPUPR Nomor 552/KPTS/M/2016 tentang Batasan Penghasilan Kelompok Sasaran KPR Bersubsidi, Batasan Harga Jual Rumah Sejahtera Tapak dan Satuan Ruma...
  • Kesepakatan dan pembayaran uang muka dilakukan oleh pengembang dan MBR dan perlu dituangkan dalam bentuk perjanjian hukum, menggunakan Akta Jual Beli (AJB) atau Perjanjian Pendahuluan Jual Beli (PPJB)...
  • Dalam KPR Bersubsidi, suku bunga 5% yang dibayar oleh debitur/nasabah sudah termasuk premi asuransi jiwa, asuransi kebakaran, dan asuransi kredit, sehingga tidak ada biaya asuransi tambahan yang harus...

Cara membuat peraturan di rumah dapat dilakukan dengan berdiskusi bersama pasangan Anda, mengadakan pertemuan keluarga, bekerja sama, hingga menciptakan peraturan yang jelas dan konkret. Contoh peraturan di rumah adalah peraturan tentang keamanan anak-anak, peraturan tentang moralitas, hingga peraturan yang mendorong kebiasaan sehat.

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Untuk membuat peraturan di rumah, orangtua harus berdiskusi dulu dengan pasangan.

Adanya peraturan di rumah dianggap penting bagi anak supaya mereka bisa memahami perilaku baik dan buruk. Selain harus dipatuhi anak, Anda juga harus mematuhinya sebagai orangtua untuk menjadi panutan yang baik di rumah.Akan tetapi, membuat peraturan di rumah tidak boleh sembarangan. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan agar peraturan ini tidak sekadar formalitas saja. Oleh sebab itu, mari kita pelajari berbagai cara efektif menerapkan peraturan yang ada di rumah.

Contoh peraturan di rumah untuk anak

Saat anak-anak bertambah usia, mereka akan pergi ke tempat-tempat yang peraturannya perlu ditaati, misalnya sekolah, pusat perbelanjaan, atau kantor.Inilah alasan mengapa Anda perlu mengajari anak untuk mematuhi peraturan di rumah sejak dini.Karena aturan di rumah dibuat oleh orangtua, Anda perlu mengetahui apa saja peraturan yang perlu diterapkan agar anak bisa disiplin dan berperilaku baik.Terdapat banyak contoh peraturan di rumah untuk anak yang bisa diterapkan, di antaranya:Contoh aturan di rumah tentang tentang keamanan harus mencakup keamanan fisik dan emosional. Menurut riset, saat anak merasa aman, mereka akan lebih leluasa untuk fokus terhadap energinya dan mampu mengeksplorasi lingkungannya.Contoh aturan bermain di rumah yang perlu diterapkan oleh anak, di antaranya:
  • Jangan membuka pintu saat ada orang asing yang mengetok pintu
  • Tidak boleh lompat atau berdiri di atas kursi
  • Boleh mengutarakan perasaannya kepada anggota keluarga lain dengan rasa hormat
  • Jangan pernah menggunakan kata-kata kotor.
Jika anak tidak mematuhinya, berikan konsekuensi tanpa kekerasan fisik, misalnya mencabut hak-haknya di rumah seperti tidak boleh bermain gawai.Contoh aturan di rumah dan akibat jika dilanggar tersebut perlu benar-benar dipahami anak supaya mereka bisa menerapkannya dengan baik.Berbagai contoh aturan di rumah yang berkaitan dengan moralitas adalah:
  • Minta maaf setelah melakukan hal yang menyinggung atau menyakiti
  • Jangan menyakiti anggota keluarga lainnya
  • Jangan berbohong
  • Bersikap adil.
Hal-hal di atas dapat dijadikan contoh aturan tertulis di rumah agar anak tidak lupa untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.Penting bagi anak untuk memiliki kebiasaan yang bermanfaat bagi kesehatan mereka. Berikut adalah aturan yang ada di rumah tentang kebiasaan makan dan hidup sehat.
  • Selalu menggosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur
  • Taruhlah pakaian kotor di tempat cucian
  • Jangan lupa untuk makan buah dan sayur setiap hari.
Aturan makan di rumah ini juga dipercaya bisa menjaga kesehatan anak senantiasa optimal.Anak-anak perlu belajar tentang kemampuan sosial. Untuk mengasah kemampuan tersebut, berikut adalah peraturan di rumah yang bisa diterapkan:
  • Berbagi mainan dengan saudaranya
  • Bergantian dengan kakak atau adik saat bermain.

Aturan di rumah perlu diterapkan oleh anak. Jika tidak, berikan konsekuensi padanya.

Peraturan menjaga kebersihan di rumah juga penting untuk diterapkan. Hal ini dilakukan agar anak dapat bertanggung jawab atas barang-barang pribadinya, seperti pakaian atau mainan.Menerapkan aturan menjaga kebersihan di rumah juga dinilai mampu membuat anak merasa percaya diri dan mandiri saat mereka telah merapikan barang-barang pribadinya.Selain itu, berikan anak konsekuensi yang efektif akibat tidak mematuhi aturan menjaga kebersihan di rumah, misalnya tidak boleh bermain dengan mainannya.

12 cara membuat peraturan di rumah yang efektif

Mulai dari berdiskusi dengan pasangan hingga mengadakan pertemuan keluarga, berikut adalah berbagai cara membuat peraturan di rumah yang bisa Anda pertimbangkan.Sebelum membuat peraturan yang ada di rumah untuk anak-anak, sebaiknya Anda berdiskusi dengan pasangan dulu. Bicarakan bersama-sama mengenai tujuan dari peraturan yang akan dibuat.Jika peraturan di rumah telah memiliki tujuan yang jelas, maka anak-anak diharapkan dapat lebih mudah untuk mematuhinya.Jangan menjadi orangtua yang egois saat membuat tata tertib di rumah. Adakan pertemuan keluarga di ruang tamu dan ajaklah anak-anak untuk berpartisipasi.Libatkan mereka saat membuat berbagai macam peraturan. Tanyakan juga apakah peraturan yang dibuat terlalu otoriter atau tidak. Jangan sampai anak-anak kaget ketika melihat peraturan yang telah dibuat.Peraturan di rumah tidak bisa diterapkan dengan baik jika orangtua dan anak tidak kooperatif.Setiap anggota keluarga harus menghormati ruang, opini, dan tindakan satu sama lain agar peraturan yang dibuat dapat berjalan dengan konsisten.Anda harus memastikan bahwa peraturan yang ada di rumah bisa dimengerti anak-anak. Sebab, bagaimana mereka dapat mematuhi peraturan di rumah jika tidak memahaminya?Buatlah peraturan yang jelas dan konkret sehingga bisa dipatuhi secara konsisten oleh anak. Bantu juga mereka untuk memahami isi dari peraturan tersebut.Supaya anak-anak bisa mengingat peraturan dengan jelas, Anda juga perlu menuliskan peraturan tersebut di sebuah kertas.Tuliskan dengan jelas berbagai peraturannya, kemudian tempelkan di tempat yang dapat dibaca oleh anak.Contoh peraturan di rumah untuk anak yang bisa Anda tulis, yaitu tidak boleh menonton televisi hingga larut malam. Maka dari itu, tempelkan peraturan tersebut di ruang televisi.Anda juga perlu menyesuaikan peraturan yang dibuat dengan usia anak, misalnya tentang jam tidur. Tidak mungkin anak berusia 3 tahun dan 10 tahun tidur di jam yang sama, bukan?Jangan sampai berbagai peraturan ini membuat anak tersiksa hanya karena belum disesuaikan dengan usianya.Saat Anda membuat peraturan supaya anak tidak berperilaku buruk di rumah, pastikan mereka juga mematuhinya di luar rumah.Misalnya, saat Anda mengajak anak pergi ke rumah kakek dan neneknya. Jangan sampai mereka berpikir bahwa peraturan tersebut bisa dilanggar karena berada di luar rumah.Tegaskan kepadanya bahwa peraturan di rumah harus dipatuhi walaupun sedang berada di tempat yang berbeda.Anda diwajibkan untuk mematuhi peraturan yang telah dibuat supaya anak-anak bisa meniru dan mematuhi peraturan tersebut.Jika Anda tidak mematuhi peraturan di rumah, maka anak-anak juga bisa mencontoh dan melanggarnya.

Contoh peraturan di rumah dalam menjaga kebersihan.

Saat anak berhasil mematuhi berbagai aturan di rumah, jangan ragu untuk memberikan pujian supaya mereka lebih termotivasi dan bersemangat untuk terus melakukannya.Ketika anak melanggarnya, tetapkan konsekuensi atau hukuman yang harus mereka jalani.Setiap kali membuat aturan-aturan di rumah, orangtua memiliki kewajiban untuk menjelaskannya pada anak.Sebab, jika usia anak terlalu dini, mereka dapat kesulitan untuk memahami peraturan tersebut.Misalnya, Anda membuat peraturan tentang jam tidur. Pastikan anak tahu mengapa mereka harus tidur tepat waktu dan tidak begadang.Seiring bertambahnya usia anak, terdapat beberapa peraturan yang tak relevan lagi untuknya. Oleh karena itu, orangtua perlu membuat peraturan yang fleksibel dan bisa disesuaikan dengan usia anak.Misalnya, ketika anak berusia dini, mereka tidak boleh bermain gawai atau gadget di malam hari.Ketika sudah beranjak dewasa, ada kalanya mereka perlu mengerjakan tugas sekolah menggunakan gadget. Oleh karena itu, Anda dapat menambahkan waktu menggunakan gawai di malam hari untuk mengerjakan tugas.Saat ada perubahan pada peraturan ini, orangtua juga perlu menyampaikannya kepada anak agar tidak terjadi kesalahpahaman.Mengevaluasi peraturan di rumah adalah hal yang harus dilakukan oleh orangtua secara berkala, misalnya tentang jam tidur. Saat anak sudah beranjak dewasa, tentunya jam tidur juga harus diubah.

Manfaat mematuhi aturan di rumah bagi anak

Mungkin ada sebagian orangtua yang bertanya-tanya, bagaimana manfaat mematuhi aturan di rumah dalam kehidupan sehari-hari?Jangan salah, ada banyak manfaat mematuhi aturan di rumah bagi anak-anak. Salah satunya membantu mereka untuk mengetahui perilaku apa yang baik dan buruk.Saat anak beranjak dewasa, mereka umumnya bepergian ke tempat-tempat yang peraturannya perlu dipatuhi, misalnya di sekolah atau kantor.Dengan menerapkan tata tertib di rumah, anak bisa mengetahui dan memahami pentingnya peraturan-peraturan tersebut dan menerapkannya di lingkungan sosial. Inilah salah satu alasan pentingnya mengapa peraturan di rumah harus ditaati.Manfaat aturan di rumah ini dapat membuat anak menjadi orang yang lebih patuh dan disiplin terhadap peraturan saat berada di luar rumah.

Baca Juga

Tantangan Ibu Muda: Menyaring Informasi dan Ingin Sempurna7 Manfaat Menonton TV Bersama Keluarga yang Penting DiketahuiGangguan Apraksia pada Anak yang Harus Orangtua Waspadai

Catatan dari SehatQ

Peraturan di rumah dapat membantu anak-anak untuk bisa berperilaku baik. Sebagai orangtua, Anda pun perlu mematuhinya supaya bisa menjadi panutan bagi anak-anak.Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.

tips parentingparenting stressgaya parenting

Raising Children. https://raisingchildren.net.au/preschoolers/behaviour/rules-consequences/family-rules
Diakses pada 8 April 2021
CDC. https://www.cdc.gov/parents/essentials/structure/rules.html
Diakses pada 8 April 2021
Parenting First Cry. https://parenting.firstcry.com/articles/house-rules-for-kids-that-every-child-should-follow/
Diakses pada 8 April 2021
Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/types-of-rules-kids-need-1094871
Diakses pada 8 April 2021
Fatherly. https://www.fatherly.com/love-money/9-house-rules-to-enforce-actually-productive/
Diakses pada 30 November 2021
CDC. https://www.cdc.gov/parents/essentials/structure/rules.html
Diakses pada 30 November 2021
Psych Central. https://psychcentral.com/lib/the-5-cs-of-effective-discipline-setting-rules-for-children#2
Diakses pada 23 Mei 2022

Dry drowning dapat mengancam kesehatan anak-anak. Gejala dry drowning adalah batuk, dada terasa sakit, sulit bernapas. Pertolongan pertama pada dry drowning adalah tangani dengan perawatan medis.

Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, melihat perbedaan, menggolongkan, dan mengategorikan apa yang dilihat anak di alam atau lingkungan.

12 Apr 2022|Azelia Trifiana

Salah satu benda yang wajib ada untuk perkembangan si kecil adalah bola mainan anak. Bahkan, orangtua bisa memperkenalkannya sejak usia anak masih kecil agar mereka terbiasa sekaligus melatih kemampuan motoriknya.

21 Mei 2021|Azelia Trifiana

Dijawab Oleh dr. Farahdissa

Dijawab Oleh dr. Adhi Pasha Dwitama

Dijawab Oleh dr. Adhi Pasha Dwitama