Sikap yang harus kita hindari karena bertentangan dengan upaya menjaga keutuhan NKRI adalah

Jakarta -

Sukuisme adalah paham yang mengagung-agungkan suku bangsa sendiri dan tidak menghargai suku bangsa lain. Padahal menurut sensus Biro Pusat Statistik tahun 2010 terdapat 1.340 suku bangsa di Tanah Air.

Sementara untuk mempertahankan keutuhan negara salah satunya dengan menjaga persatuan atas segala perbedaan yang ada. Termasuk menghindari sikap sukuisme. Selain sukuisme ada pula sikap chauvinisme, primordialisme, dan ekstremisme.

Sukuisme, chauvinisme, primordialisme, dan ekstremisme merupakan sebuah sikap yang bisa mengancam keberagaman sebuah bangsa seperti Indonesia. Sikap-sikap tersebut perlu dihindari dalam rangka menjaga persatuan bangsa.

Lantas apa yang dimaksud sukuisme, chauvinisme, primordialisme, dan ekstremisme? Berikut ulasannya, dikutip dari buku "Pendidikan Karakter" oleh Aat Agustini, SKM., M.KM dan Wawan Kurniawan, SKM., M.Kes.

1. Sukuisme


Sukuisme adalah paham yang mengagung-agungkan suku bangsa sendiri dan tidak menghargai suku bangsa lain. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sukuisme adalah paham atau praktik yang mementingkan suku bangsa sendiri.

2. Primordialisme


Primordialisme adalah paham yang memandang daerah asalnya lebih baik dari daerah lain. Dalam KBBI, primordialisme diartikan sebagai pandangan yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di lingkungan pertamanya.

3. Chauvinisme


Chauvinisme adalah paham yang mengagung agungkan bangsa/negara sendiri dan memandang rendah bangsa lain (nasionalisme yang sempit). Chauvinisme mengakibatkan penjajahan dari satu bangsa ke bangsa lain.

KBBI mengartikan chauvinisme secara singkat dengan sebuah kecintaan terhadap tanah air yang sangat berlebihan.

4. Ekstremisme

Ekstremisme adalah paham/keyakinan yang sangat kuat terhadap suatu pandangan yang melampaui batas kewajaran dan bertentangan dengan hukum yang berlaku.

Berdasarkan KBBI, ekstremisme adalah keadaan atau tindakan menganut paham ekstrem berdasarkan pandangan agama, politik, dan sebagainya.

Perbedaan dengan Nasionalisme dan Patriotisme

Meski sukuisme, chauvinisme, primordialisme, dan ekstremisme merupakan sikap yang bisa mengancam, namun setiap warga negara terutama Indonesia bisa mengatasinya dengan menumbuhkan sikap positif untuk mempertahankan persatuan bangsa.


Adapun sikap positif yang bisa mempertahankan persatuan bangsa antara lain:

1) Nasionalisme

Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki rasa kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa.

Contoh sikap nasionalisme antara lain mematuhi dan menaati hukum, melestarikan budaya, mempertahankan produk dalam negeri, membanggakan negara dan seterusnya.


2) Patriotisme


Patriotisme adalah sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya.

Contoh sikap patriotisme adalah menjaga kerukunan atau ketertiban, menyanyikan lagu-lagu nasional dan memahami maknanya, mengikuti upacara bendera pada hari Senin maupun hari besar nasional, dan seterusnya.

Nah, itulah penjelasan mengenai sikap sukuisme, chauvinisme, primordialisme, dan ekstremisme. Agar bisa menghindari sikap tersebut maka detikers harus memupuk jiwa nasionalisme dan patriotisme ya!

Simak Video "Polri Amankan 392 Terduga Teroris Sepanjang 2021 "



(pal/pal)

Bagi Rakyat Indonesia, Pancasila merupakan pedoman yang mengatur seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat.  Hal itu pula yang mendorong terciptanya Cinta Tanah Air dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Untuk itu, Pendidikan Pancasila sangat penting ditanamkan kepada seluruh Rakyat Indonesia agar  mampu bersikap dan berpedoman pada Pancasila. Sehingga bisa menjaga keutuhan NKRI, dimana ini menjadi kewajiban semua warga negara Indonesia. Artinya semua warga negara harus menjaga maupun melindungi NKRI dari berbagai macam hal yang mungkin bisa mengancam keutuhan NKRI.

Dalam upaya menjaga keutuhan NKRI, setidaknya ada tiga sikap yang perlu kita tanamkan sedini mungkin dan menjadi pegangan bagi setiap warga negara Indonesia. Adapun sikap-sikap tersebut antara lain:

Cinta Tanah Air

Sikap cinta tanah air artinya berbakti kepada negara dan bersedia berkorban membela negara. Cinta tanah air menjadi sikap penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Cinta tanah air dapat diwujudkan melalui berbagai cara, yaitu :

  • Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri.
  • Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
  • Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat.
  • Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk diabdikan kepada negara.

Membina Persatuan dan Kesatuan di Manapun Kita Berada

Semboyan Bhineka Tunggal Ika mencerminkan persatuan dan kesatuan bangsa negara Indonesia. Meskipun ditengah kemajemukan bangsa Indonesia, tetapi mampu membangun kesatuan bangsa yang kokoh. Maka membina persatuan dan kesatuan dimanapun kita berada baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun bangsa dan negara sangat penting.

(Baca juga: Menumbuhkan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara)

Adapun beberapa tindakan yang menunjukan usaha membina persatuan dan kesatuan diantaranya:

  • Menjalin kerjasama antardaerah
  • Menjalin persahabatan antarsuku bangsa, misalnya dengan memberi bantuan tanpa membedakan suku bangsa atau asal daerah.
  • Mempelajari berbagai kesenian dari daerah lain.
  • Memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain serta tidak mudah marah atau menyimpan dendam.
  • Menerima teman tanpa mempertimbangkan perbedaan suku, agama, ras, maupun golongan.

Sikap Rela Berkorban

Rela berkorban yaitu kesediaan dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain maupun bangsa dan negara walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri.

tirto.id - Keutuhan NKRI perlu selalu dijaga dengan perilaku nyata dalam kehidupan.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara yang majemuk. Kemajemukan ini terlihat dari berbagai macam sisi. Misalnya suku, bahasa, adat istiadat, hingga agama.

Semua kemajemukan itu bukan berarti warga negara Indonesia harus berpecah belah.

Justru dengan aneka ragam perbedaan tersebut, memperkaya kebudayaan nasional yang sekaligus menjadi sarana untuk menyadarkan diri tentang pentingnya persatuan dalam menjaga keutuhan NKRI.

Meski potensi sumber konflik cukup besar, namun rakyat Indonesia telah telah bertahun-tahun membuktikan bahwa kerukunan mampu diwujudkan di negara ini.

Mengutip buku "Panduan Belajar dan Evaluasi PPKn Kelas 5" terbitan Grasindo, keanekaragaman dalam masyarakat di Indonesia dapat diolah menjadi sebuah kekuatan besar.

Kekuatan ini berguna dalam menangkal semua gangguan dan ancaman yang berupaya memecah belah persatuan.

Keunggulan NKRI dalam Kemajemukan

Kemajemukan di Indonesia memiliki berbagai keunggulan. Mengutip buku PPKn Kelas VIII (2017) terbitan Kemdikbud, keunggulan tersebut tampak pada:

1. Jumlah dan potensi penduduknya yang besar dan menempati urutan keempat di dunia usai RRC, India, dan Amerika Serikat.

2. Mempunyai keanekaragaman di berbagai aspek kehidupan sosial budaya. Contohnya adalah istiadat, bahasa, agama, kesenian, dan lainnya.

3. Indonesia memiliki konsep Wawasan Nusantara pada pengembangan wilayah. Wawasan tersebut memandang bangsa Indonesia adalah satu kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.

4. Memiliki jiwa semangat sumpah pemuda yang sangat merasuk pada jiwa bangsa Indonesia untuk berikrar atas satu bangsa, tanah air, dan menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan

5. Kental dengan tata krama dan keramahtamahan. Banyak bangsa lain yang memandang orang-orang Indonesia ramah dalam menyambut orang lain, meski tidak menutup kemungkinan ada oknum yang berperangai negatif.

6. Letak wilayah Indonesia sangat strategis yaitu di posisi silang dunia yang membuat Indonesia menjadi menjadi ramai pengunjung.

7. Kekayaan alam Indonesia sangat besar dan menjadi potensi keuntungan di berbagai bidang, seperti pariwisata hingga pertambangan

Contoh Sikap Menjaga Keutuhan NKRI

Perlu tindakan nyata yang diterapkan dalam kehidupan untuk membangun menjaga keutuhan NKRI.

Berikut ini contoh berbagai perilaku atau sikap yang dapat menunjang terwujudnya keutuhan tersebut:

1. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air dengan menjaga semua kekayaan alam yang terkandung padanya.

2. Menciptakan ketahanan nasional. Setiap warga negara memiliki andil untuk menaga keutuhan, kedaulatan negara, dan mengeratkan persatuan bangsa.

3. Menghormati setiap berbagai perbedaan yang ada di negara Indonesia. Setiap warga negara menghormati perbedaan suku, budaya, agama, hingga warna kulit lalu membalutnya dalam bingkai kerukunan.

4. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan. Setiap warga negara Indonesia memiliki kesamaan bangsa, bahasa persatuan, tanah air, bendera Merah Putih, dan pedoman Pancasila serta UUD 1945. Semua kesamaan ini perlu untuk dipertahakankan.

5. Menaati peraturan untuk mewujudkan ketertiban dan keamanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

6. Mempunyai semangat persatuan dan kesatuan dalam bingkai wawasan nusantara. Artinya, setiap warga negara memiliki semangat mewujudkan persatuan dan kesatuan itu pada segenap aspek kehidupan sosial.

Baca juga:

  • Manfaat Persatuan dan Kesatuan Bagi Bangsa Indonesia serta NKRI
  • Mengenal Bentuk dan Prinsip Kedaulatan NKRI Menurut UUD 1945
  • Karakteristik NKRI Berdasarkan Konsep Wawasan Nusantara & Fungsinya

Baca juga artikel terkait KEAMANAN NKRI atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
(tirto.id - ica/tha)


Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Subscribe for updates Unsubscribe from updates