Suatu usaha ketika mencapai break event point adalah...

Tahukah Anda apa saja manfaat BEP dalam sebuah bisnis? Dalam ekonomi akuntansi bisnis, BEP (Break Even Point) mengacu pada suatu titik tertentu bagi keseimbangan posisi pengeluaran/biaya dan pendapatan sehingga tidak terdapat kerugian ataupun keuntungan.

Manfaat BEP juga mengacu pada kondisi perusahaan dalam kegiatan operasi agar tidak menderita kerugian dan juga tidak memperoleh keuntungan.

Kegiatan dalam operasi perusahaan tersebut harus sama antara jumlah biaya yang dikeluarkan dengan jumlah pendapatan. Pastikan bahwa Anda telah menghitung BEP dengan tepat agar tetap optimal dalam menjalankan bisnis kedepannya.

Pengertian BEP (Break Even Point)

Para ahli ekonomi dan akuntansi mendefinisikan BEP dengan gaya yang berbeda, namun memiliki inti yang sama. Zulian Yamit (1998), menjelaskan pengertian BEP atau break even point adalah sebagai suatu keadaan dimana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya (Total Revenue = Total Cost).

Selain itu, Henry Simamora (2012), mendefinisikan bahwa break even point adalah sebagai volume penjualan dimana jumlah pendapatan dan jumlah bebannya sama, tidak ada laba maupun rugi bersih.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bagi sebuah perusahaan pengertian BEP atau break even point adalah adalah titik keseimbangan dari besarnya pendapatan dan total biaya yang digunakan.

Selain itu adapun fungsi break even point dalam sebuah bisnis yaitu untuk menentukan jumlah kapasitas yang tersisa setelah BEP, fungsi break even point ini tentu dapat memberi gambaran kepada Anda mengenai jumlah laba yang dapat dihasilkan.

Break even point (BEP) ini juga terdiri dari beberapa komponen seperti biaya tetap (Fixed Cost), biaya variabel (Variable Cost), dan harga penjualan (Selling Price).

Baca Juga: Mengetahui Perilaku Konsumen Untuk Meningkatkan Penjualan Bisnis

Apa Saja Tujuan BEP?

Secara umum, struktur laba suatu perusahaan sering digambarkan dalam break even point (BEP) agar mudah dalam memahami hubungan antara biaya, volume kegiatan, dan laba.

Setiap perusahaan pasti menginginkan keuntungan atau laba dari kegiatan usahanya yang dijalankan. Untuk mencapai tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan terkait dengan break even point (BEP). Berikut ini beberapa tujuan dari BEP, yaitu:

  • Untuk menekan biaya produksi dan operasional dan membuatnya serendah mungkin tanpa mengesampingkan kualitas dan kuantitas.
  • Untuk mempertahankan tingkat harga produk perusahaan.
  • Untuk menentukan harga produk dengan penuh perhitungan sehingga harga produk sesuai dengan keuntungan dan target yang telah direncanakan.
  • Untuk meningkatkan volume kegiatan semaksimal mungkin.

Manfaat BEP

Setelah mengetahui pengertian BEP dan tujuannya, maka dapat diketahui manfaat BEP bagi suatu perusahaan.

Menurut Bustami dan Nurlela (2006), manfaat BEP antara lain:

  • Manfaat BEP bagi perusahaan adalah dapat mengetahui jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar tidak mengalami kerugian.
  • Manfaat BEP selanjutnya adalah perusahaan dapat mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai agar memperoleh keuntungan.
  • Bagi sebuah perusahaan, manfaat break even point ini dapat mengetahui nilai berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
  • Selanjutnya manfaat break even point dalam sebuah perusahaan ialah dapat mengetahui dampak perubahan harga jual produk, biaya, dan volume penjualan.
  • Manfaat BEP terakhir menurut Bustami dan Nurlela ialah perusahaan dapat menentukan ragam produk yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat keuntungan yang telah ditargetkan dalam perencanaan.

Selain itu, Carter dan Usry, berpendapat bahwa terdapat 2 manfaat BEP bagi suatu perusahaan, yaitu:

  • Manfaat BEP dalam sebuah perusahaan adalah memberikan sebuah informasi dan pedoman dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi seperti penambahan/penggantian fasilitas produksi atau investasi dalam aktiva tetap lainnya.
  • Manfaat break even point bagi sebuah perusahaan ialah perusahaan mendapat informasi yang dapat digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan untuk menutup usaha atau tidak, dan saat yang tepat bagi suatu perusahaan untuk dihentikan.

Baca Juga: Positioning Dalam Bisnis : Pengertian, Tujuan, Dan Manfaatnya

Hal Penting Dalam Menghitung BEP

Sebelum menghitung BEP, ternyata terdapat beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam menghitungnya, hal tersebut dilakukan agar hasil yang Anda peroleh akan akurat dan berguna.

  • Ketahui harga jual produk, pastikan harga di pasar tidak berubah
  • Perkirakan jumlah biaya semua kegiatan dengan tepat. Karena jika ada perubahan produksi, maka akan muncul perubahan biaya juga.
  • Jumlah biaya variabel harus sesuai dengan volume produksi setiap unitnya. Hal ini akan mengakibatkan tingkat efisiensi perusahaan tidak mengalami perubahan.
  • Keluarkan biaya-biaya yang terkait dengan jelas dan pisahkan dengan baik apakah termasuk biaya tetap dan biaya tidak tetap. Analisa BEP akan dapat dihitung ketika sebagian besar biaya yang keluar adalah biaya tetap.
  • Perhatikan kondisi barang terupdate, jika tingkat penjualan sama dengan tingkat produksi dengan begitu tidak ada perubahaan persediaan yang terjadi atau bisa dikatakan barang telah terjual habis.
  • Biaya tetap tidak mengalami perubahan secara mendadak.
  • Selanjutnya perusahaan akan dianggap hanya menjual satu produk saja. Namun bila kenyataannya tidak, maka perusahaan perlu mempertahankan penjualan campur (sales mix).

Pentingnya Menghitung Break Even Point

Bagi Anda yang mungkin masih pemula dan belum mengetahui apa itu BEP, tentunya akan merasa kesulitan dalam menentukan dan menghitung harga jual serta mengetahui keuntungan yang harus dipertimbangkan dalam sebuah bisnis.

Berikut disampaikan rumus break even point yang bisa Anda ikuti:

BEP (penjualan) = Biaya Tetap / [1- (Biaya Variabel Per Unit/Harga Jual Per Unit)]

BEP (unit) = Biaya Tetap / (Harga Jual Per Unit – Biaya Variabel Per Unit)

Nah, salah satu manfaat penghitungan BEP adalah Anda jadi mengetahui berapa harga jual yang harus Anda tentukan agar tidak mengalami kerugian.

Karena jika Anda tidak menghitung BEP, maka bisa jadi harga jual yang Anda tentukan terlalu rendah sehingga Anda pun dapat mengalami kerugian.

Nyatanya bukan hanya itu, manfaat penghitungan BEP adalah Anda dapat mengetahui berapa banyaknya jumlah unit yang harus Anda produksi agar total keuntungan yang nantinya Anda peroleh bisa menutup biaya pengeluaran.

Penting bukan untuk mengetahui lebih jelas break even point? Melalui penjelasan tujuan dan manfaat BEP di atas, maka dapat diketahui bahwa BEP merupakan salah satu perhitungan dan pengelolaan akuntansi yang penting bagi perusahaan.

Untuk membantu Anda dalam menghitung BEP secara tepat dan akurat, Anda dapat menggunakan software akuntansi seperti Harmony.

Harmony merupakan software akuntansi yang sudah membantu ribuan pemilik bisnis dalam merapikan pembukuan bisnis perusahaan. Dengan fitur yang lengkap dan juga mudah digunakan walaupun tidak memiliki background sebagai seorang akuntan.

Ingin mengetahui fitur Harmony secara lengkap? Daftar Gratis 30 Hari sekarang juga di sini.

Selain itu Anda juga dapat mengunjungi halaman sosial media Harmony agar Anda tidak ketinggalan berita terbaru seputar keuangan, bisnis dan lainnya. Jangan lupa untuk sukai dan ikuti updatenya melalui Facebook, Instagram, dan Linked In Harmony.

Bisa dikatakan hampir semua pengusaha mengetahui istilah BEP (Break Event Point). Tetapi apakah Anda mengetahui cara menghitung BEP? Sebagai seorang pemilik bisnis, Anda wajib mengetahui bagaimana cara menghitung BEP karena sangat bermanfaat dalam  menjalankan bisnis serta mengembangkannya. Berikut penjelasan, cara menghitung BEP serta contoh soal menghitung BEP yang telah kami sajikan untuk Anda.

Pengertian BEP

BEP adalah titk impas dalam suatu usaha. Dengan kata lain BEP adalah titik di mana pendapatan yang diperoleh sama dengan modal yang dikeluarkan. Jadi perusahaan yang ada di titik BEP adalah satu zona yang tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan dalam menjalankan usahanya.

Tujuan menghitung BEP sangat penting karena selain bisa digunakan untuk menentukan target penjualan, BEP (Break Even Point) juga bisa menjadi pedoman dalam menggunakan dana perusahaan agar sesuai dengan yang dianggarkan.

Dengan menerapkan cara menghitung BEP yang benar maka perusahaan dapat mengukur apakahfixed cost, variabel cost dan biaya-biaya lainnya sudah sesuai seperti yang diinginkan.

Sebuah perusahaan tentu tidak mau terlalu lama dalam kondisi BEP, oleh karena itu cara menghitung BEP (Break Even Point) yang benar wajib dipahami oleh manajemen perusahaan maupun divisi terkait. Setelah itu perusahaan bisa memasang target untuk segera mencapai profit.

Karena tujuan utama menjalankan suatu bisnis adalah profit tetapi tentunya dengan memperhatikan etika bisnis agar persaingan yang terjadi tetap sehat.

Analisa Break Even

Dalam perhitungan BEP dikenal juga istilah analisa break even  (break even analysis) yang merupakan dasar dari seluruh metode break even.  Adapun tujuan dari analisa break even untuk mengetahui volume penjualan akan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Secara umum, ada 3 manfaat yang menjadi dasar analisa break even yaitu : 

1. Untuk memberikan informasi banyaknya investasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam suatu proyek atau produksi agar dapat mengimbangi pengeluaran awal.

2. Agar bisa menginformasikan nilai margin yang merupakan langkah pembatas supaya perusahaan tidak mengalami kerugian.

3. Untuk digunakan secara luas, baik dalam analisa jual beli saham dan menganalisa budget dari berbagai macam proyek yang dilakukan perusahaan.

Dengan melakukan analisa break even point pada suatu proyek maka perusahaan memiliki pedoman dalam menentukan harga jual, menetapkan margin, mengawasi pengeluaran, dan lain sebagainya.

Apapun proyek yang sedang dikerjakan, apakah itu memproduksi produk baru, memulai bisnis minimarket atau membuka restoran, perhitungan BEP (Break Even Point) sangat diperlukan sebelum menjalankannya.

Komponen Perhitungan BEP

Dalam cara menghitung BEP, ada beberapa komponen yang digunakan yaitu :

• Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya ini jumlahnya akan tetap meskipun proses produksi tidak dilakukan. Contohnya adalah biaya sewa tempat, gaji karyawan dan lain sebagainya.

• Biaya Variabel (Variabel Cost)

Biaya variabel bersifat dinamis sesuai dengan volume produksi. Semakin besar volume maka semakin tinggi pula biayanya. Misalnya biaya komisi penjualan, biaya listrik untuk menjalankan mesin dan lain sebagainya.

• Harga Jual (Selling Price)

Merupakan harga jual per unit barang jadi atau jasa yang diproduksi.

• Kontribusi Margin per Unit

Yaitu jumlah keuntungan yang didapat dalam penjualan produk. Kontribusi margin per unit diperoleh dengan mengurangi harga jual dengan biaya variabel.

Baca juga : Penjelasan Lengkap Harga Pokok Penjualan dan Harga Jual

Cara Menghitung BEP (Break Even Point)

Ada 2 cara menghitung BEP yaitu cara menghitung BEP unit dan cara menghitung BEP rupiah.  

1. Rumus cara menghitung BEP unit

BEP Unit = (Biaya Tetap) / (Harga Per Unit – Biaya Variable Per Unit)

2. Rumus cara menghitung BEP rupiah

BEP Rupiah = Biaya Tetap / (Kontribusi Margin Per Unit / Harga Per Unit)

Contoh Soal Menghitung BEP

Itulah rumus dalam menghitung BEP, agar lebih mudah dipahami kami berikan contoh soal menghitung BEP disertai dengan studi kasusnya.

PT.  ABC memiliki data-data dan rencana produksi sebagai berikut:

Biaya tetap dalam bulan Desember adalah Rp. 70.000.000 dengan rincian sbb:

• Biaya gaji karyawan Rp 35.000.000

• Biaya penyusutan mesin Rp 1.000.000

• Biaya sewa gedung Rp 15.000.000

• Biaya sewa pabrik Rp 19.000.000

Biaya variabel per unit Rp 35.000 dengan rincian sbb:

• Biaya bahan baku Rp 17.000

• Biaya tenaga kerja langsung Rp 10.000

• Biaya lain-lain Rp 7.500

• Harga jual per unit Rp. 55.000

Lalu bagaimana cara menghitung BEP Unit ? Berikut jawabannya:

BEP Unit = Biaya Tetap / (Harga Jual Per Unit – Biaya Variabel Per Unit)

BEP Unit = Rp 70.000.000 / (Rp 55.000 – Rp 35.000)

BEP Unit = Rp 70.000.000 / Rp 20.000

BEP Unit = Rp 3.500

Jadi BEP per unit dari contoh di atas adalah Rp. 3.500/unit

Untuk cara menghitung BEP Rupiah, ikuti rumus di bawah ini:

BEP Rupiah = Biaya Tetap / (Kontribusi Margin Per Unit / Harga Jual Per Unit)

BEP Rupiah = Rp 70.000.000 / (Rp 20.000 / Rp 55.000)

BEP Rupiah = Rp 70.000.000 / 0.3636

BEP Rupiah = Rp 192.519.252

Jadi, BEP rupiah dari contoh di atas adalah Rp 192.519.252

Kesimpulan dari studi kasus di atas

Untuk memperoleh titik impas dengan harga jual Rp 55.000 per unit, maka perusahaan harus mampu menjual produk sebanyak 3.500 unit. Jika penjualan tidak sampai 3.500 unit, maka perusahaan terindikasi merugi karena biaya produksi tidak tertutupi.

Selain mencari tahu di mana titik impas, BEP juga bisa digunakan untuk menentukan minimal penjualan agar target laba yang diinginkan tercapai. Bagaimana caranya?

Misalkan, perusahaan ingin mendapat laba Rp 30.000.000, maka lakukan perhitungan ini:

BEP = (Biaya Tetap + Target Laba) / (Harga Per Unit – Biaya Variabel Per Unit)

BEP = (Rp 70.000.000 + Rp 30.000.000) / (Rp 55.000 – Rp 35.000)

BEP = Rp 100.000.000 / Rp 20.000

BEP = 5.000

Jadi, target laba sebesar Rp. 30.000.000 bisa dicapai perusahaan jika penjualan produk menyentuh angka 5.000 unit.

Demikianlah penjelasan dan cara menghitung BEP (Break Even Point) semoga bermanfaat dan bisa diterapkan dalam usaha Anda. Mencatat biaya tetap, biaya variabel dan harga jual untuk menghitung BEP tentunya akan rumit dan membutuhkan waktu relatif lama jika dilakukan secara manual. Sebaiknya Anda menggunakan software akuntansi dalam mengerjakannya.

Harmony adalah software akuntansi online yang mudah dan praktis digunakan. Harmony memiliki 20 lebih laporan keuangan real time yang akan mempermudah Anda dalam menjalankan usaha. Harmony sudah membantu ribuan pemilik bisnis dalam merapikan pembukuan dan laporan keuangan mereka. Jadi, tunggu apalagi? Coba gunakan GRATIS Harmony 30 hari dengan mendaftar di sini.

Bagaimana jika Anda adalah pebisnis yang sibuk sehingga tidak sempat membuat laporan keuangan? Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan Harmony Accounting Service yaitu jasa pembuatan laporan keuangan dengan harga terjangkau yang dikerjakan oleh profesional berpengalaman dalam bidang akuntansi

Anda juga bisa mendapatkan informasi tentang akuntansi, keuangan, pajak, bisnis dan marketing di media sosial Harmony. Follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.