Suku bangsa yang berasal dari Papua ditunjukkan oleh nomor

NUSADAILY.COM-MALANG-Provinsi Papua akanmenjadi tuan rumah perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) di tahun 2020 mendatang. Sejumlah faslitas olahraga mulai stadion dan fasilitas penunjang lainnya terus dikebut pembangunannya. Karena ini adalah moment yang sangat bersejarah bagi provinsi yang berada di paling timur wilayah Indonesia tersebut.

- Advertisement -

Suku bangsa yang berasal dari Papua ditunjukkan oleh nomor

Sebelumnya Papua disebut Irian Barat atau Irian Jaya. Di sana terdapat ratusan suku. Inilah daftar suku bangsa di Papua sebagaimana dirilis https://www.romadecade.org/ .

Suku Asmat

Suku Asmat adalah suku terbesar dan paling terkenal di antara sekian banyaknya suku di Papua. Salah satu hal yang membuat Suku Asmat cukup terkenal adalah hasil ukiran kayu yang sangat khas. Biasanya Suku Asmat mengambil tema nenek moyang mereka atau biasa disebut mbis. Bagi Suku Asmat seni ukir merupakan perwujudan dari mereka melakukan ritual untuk mengenang arwah leluhurnya. Sering kali ditemui motif yang menyerupai perahu. Mereka percaya simbol perahu arwah yang membawa nenek moyang mereka di alam kematian.

Suku Amungme

Suku Amungme tinggal di dataran tinggi Papua. Mereka menjalankan pertanian yang berpindah serta melakukan kegiatan dengan berburu dan mengumpul. Suku Amungme sangat terikat dengan tanah leluhur mereka. Mereka menganggap sekitar gunung adalah tempat yang suci. Gunung yang dijadikan penambangan emas oleh PT.Freeport merupakan gunung suci yang sangat di agung agungkan. Masyarakat Suku Amungme menyebutnya dengan nama Nemang Kawi.

Suku Dani

Suku Dani mendiami di daerah pegunungan serta mendiami keseluruhan Kabupaten Jayawijaya. Banyak orang mengenal Suku Dani mendiami suatu wilayah di Lembah Baliem.

Mereka dikenal sebagai petani yang terampil dan sudah menggunakan perkakas seperti kapak batu, pisau yang dibuat dari tulang binatang, bambu dan kayu galian yang terkenal kuat dan berat.

Suku Dani masih banyak mengenakan koteka atau penutup kemaluan pria. Sedangkan untuk wanita mengenakan pakaian wah yang terbuat dari rumput atau serat. Mereka tinggalnya di rumah honai. Upacara besar serta keagamaan dan perang masih dilaksanakan Suku Dani. Suku ini pertama kali diketahui di Lembah Baliem ratusan tahun yang lalu.

Suku Korowai

Suku Korowai ini mendiami area luas di dataran rendah di selatan pegunungan Jayawijaya. Daerah itu membentuk rawa, hutan mangrove dan lahan basah. Suku Korowai memiliki kepercayaan bahwa mereka adalah salah satunya manusia di bumi.
Suku Korowai juga salah satu Suku Papua yang tidak mengenakan koteka. Banyak orang mengenal Suku Korowai dikenal sebagai pemburu-pengumpul yang tinggal dirumah pohon.

Suku Muyu

Suku Muyu adalah salah satu suku asli papua yang hidup dan berkembang di Kabupaten Boven Digoel. Nenek moyang Suku Muyu dulunya tinggal di daerah sekitar sungai muyu yang terletak di sebelah timur laut Merauke. Uniknya lagi, beberapa anthropologist menyebut Suku Muyu adalah Primitive Capitalists.

Suku Muyu dianggap sebagai suku pedalaman yang pintar. Mereka menduduki posisi penting dalam struktur birokrasi Boven Digoel. Dari 1.800 pegawai negeri sipil, sekitar 45% nya adalah dari Suku Muyu. Suku Muyu terkenal hemat, pekerja keras dan sangat menghargai pendidikan. Mereka menyebut dirinya sendiri dengan istilah Kati. Maknanya adalah manusia yang sesungguhnya.

Suku Bauzi

Oleh lembaga misi dan bahasa Amerika Serikat, suku Bauzi maasuk daftar 14 suku yang terasing. Sebagai suku yang menempati kawasan terisolir, sebagian lelaki suku bauzi mengenakan cawat yang berupa selembar dan atau kulit pohon yang telah dikeringkan lalu diikat dengan tali pada ujung alat kelamin. Sedangkan para wanita mengenakan selembar daun atau kulit kayu yang dikeringkan dan di tali di pinggang mereka untuk menutupi auratnya

Pada acara pesta adat atau penyambutan tamu, para lelaki dewasa mengenakan hiasan kepala dari bulu kasuari dan mengoles tubuh mereka dengan sagu. Sebagian besar suku ini masih hidup dengan taraf berburu dan meramu serta semi nomaden.

Suku Huli

Suku Huli termasuk suku terbesar Suku Papua. Mereka melukis wajah mereka dengan warna kuning, merah dan putih. Mereka terkenal dengan tradisi mereka yang membuat wig dari rambut mereka sendiri.

Alat seperti kapak dengan cakar juga tak ketinggalan melengkapi mereka agar menambah kesan menakutkan. Kesimpulannya, banyak sekali suku yang mendiami pulau papua ini. Sebagian dari mereka memiliki keunikan tersendiri daripada suku lainnya. (aka)

Suku bangsa yang berasal dari Papua ditunjukkan oleh nomor
Suku Amungme. (www.mediawawasan.com)

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menurut Badan Pusat Statistik, Indonesia memilik sekitar 1.340 suku bangsa. Sebanyak 255 di antaranya merupakan asli Pulau Papua.

Dari banyak suku tersebut melahirkan pula banyak bahasa yang berbeda, tetapi mereka masih memegang teguh nilai dan norma nenek moyangnya.

Dari 200 -an suku itu setidaknya terdapat 5 yang cukup dikenal hingga sekarang. Kelimanya adalah:

1. Suku Asmat
Nama suku ini pasti sudah sering kamu dengar. Suku Asmat merupakan yang terbesar di Pulau Papua. Hal yang membuatnya terkenal adalah hasil ukiran kayunya karena memiliki motif unik.

Suku Asmat sangat percaya melalui ukiran yang mereka buat merupakan sebuah ritual sakral dan cara berkomunikasi dengan leluhurnya.

Selain itu, Suku Asmat juga terkenal akan tarian Tobe. Dahulu, tarian itu ditampilkan ketika ada perintah perang dari kepala suku. Namun, sekarang tarian Tobe digunakan untuk menyambut tamu sebagai penghormatan.

Sebagai tarian perang, Tobe dipadukan dengan nyanyian pembakar semangat dan diiringi musik tifa. Para penari menggunakan manik–manik di dada, rok dari akar bahar, dan daun – daun yang diselipkan pada badan mereka yang melambangkan bahwa mereka dekat dengan alam.

2. Suku Dani
Selain Asmat, Dani juga merupakan suku yang cukup populer. Suku yang mendiami pegunungan Kabupaten Jayawijaya, Papua itu juga suku terbesar di sana.

Seperti halnya Asmat, Suku Dani juga mendiami sekitar wilayah di Lembah Baliem. Keunikan suku itu adalah banyak yang masih mendiami rumah – rumah adat Honai (rumah berbentuk bundar yang terdiri dari dua lantai dan terbuat dari kayu dengan atap jerami atau ilalang berbentuk kerucut).

Suku Dani juga terkenal akan tradisi ekstremnya yang bernama Iki Palek atau tradisi mengamputasi jari sebagai tanda bukti kasih sayang dan ungkapan rasa kehilangan. Selain rasa kasih sayang, jari yang dipotong juga menunjukkan berapa banyak keluarga mereka yang telah meninggal. Meskipun mayoritas wanita yang melakukan tradisi ini, tetapi pria juga ikut melakukannya sebagai bentuk kesedihan atas kehilangan.

3. Suku Amungme
Suku ini terkenal karena memiliki ikatan kuat dengan gunung. Bagi Suku Amungme, gunung dan sekitarnya adalah tempat suci yang harus dijaga.

Gunung yang sangat mereka agung- agungkan adalah gunung yang dijadikan penambangan emas oleh PT Freeport. Mereka menyebutnya Nemang Kawi.

Nemang memiliki arti panah, sedangkan kawi artinya suci. Sehingga, Nawang Kawi bermakna panah suci. Panah suci merupakan sebuah simbol untuk perdamaian dan bebas dari perang. Wilayah tempat Suku Amungme tinggal disebut Amungsa.

4. Suku Korawai
Suku Korowai dikenal akan keunikannya, yaitu tinggal di rumah–rumah pohon. Mereka tinggal di atas rumah pohon setinggi 15 hingga 50 meter.

Tujuan rumah di atas pohon agar terhindar dari binatang buas dan juga gangguan dari roh jahat. Suku ini juga takut terhadap serangan “laleo” atau iblis yang kejam. Suku Korowai mendiami wilayah Kaibar, Kabupaten Mappi, Papua.

Populasi mereka saat ini diperkirakan mencapai 3000 orang. Menariknya, hingga 1970 masyarakat Suku Korowai tidak mengetahui keberadaan manusia lain selain kelompok mereka. Sehingga, masyarakat suku ini menganggap mereka adalah satu–satunya manusia yang hidup di bumi ini.

5. Suku Muyu
Suku Muyu adalah salah satu suku di Papua yang mendiami daerah sekitar Sungai Muyudi sebelah Timur Laut Merauke. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Muyu. Orang Muyu juga menyebut dirinya dengan istilah “Kati” yang berarti manusia sesungguhnya. Meskipun tinggal di pedalaman, alat tukar yang mereka gunakan adalah kulit kerang (ot) dan gigi anjing (mindit).

Sistem barter barang – barang dalam Suku Muyu masih ada sampai sekarang. Masyarakat Suku Muyu juga dikenal pekerja keras dan memiliki tekad yang kuat. Ciri ini masih dimiliki orang – orang Muyu sampai saat ini.

Suku Muyu dianggap sebagai suku pedalaman yang paling pintar. Mereka menduduki mayoritas posisi penting dalam struktur birokrasi di Boven Digoel.

Itulah beberapa suku yang ada di Papua. Masih banyak suku lainnya yang masih jarang diketahui. (Reygita Laura)

Suku bangsa yang berasal dari Papua ditunjukkan oleh nomor

Suku bangsa yang berasal dari Papua ditunjukkan oleh nomor
Lihat Foto

Shutterstock/Sergey Uryadnikov

Suku Asmat di Papua DOK. Shutterstock/Sergey Uryadnikov

KOMPAS.com - Papua adalah provinsi paling timur Indonesia yang wilayahnya bersebelahan dengan negara Papua Niugini.

Papua memiliki keragaman tradisi dan budaya, yang hingga kini masih dilestarikan oleh suku-suku yang mendiaminya.

Kata Papua sendiri berasal dari bahasa Melayu, yang artinya rambut keriting, mengacu pada penampilan fisik suku-suku asli di sana.

Jumlah suku di Papua diperkirakan mencapai 255, yang masing-masing mempunyai bahasa dan kebudayaan sendiri.

Berikut ini adalah beberapa suku bangsa yang mendiami Papua.

Baca juga: Sejarah Singkat Kerajaan Misool di Papua

Suku Asmat merupakan suku asli Papua yang mayoritas mendiami wilayah Papua di bagian selatan.

Mereka tinggal di sekitaran sungai besar, seperti Sungai Aswets, Sungai Pomats, Sungai Undir, dan Sungai Bets.

Orang-orang suku Asmat dapat dikatakan berada di wilayah yang terisolasi dari dunia luar, karena sulit dijangkau.

Mereka umumnya memiliki mata pencarian sebagai pemburu hewan liar seperti babi hutan, serta menangkap ikan di sungai. Selain itu, mereka memanen pohon sagu untuk bahan makanan sehari-hari.

Dalam kehidupan sosialnya, rumah orang-orang Asat dibedakan dengan diberi tanda Ye, Je, dan Yeu.