Surat Ar ra d Ayat 11 Latin dan artinya

Tulisan kali ini memuat penjelasan singkat mengenai Surat ar rad Ayat 11 berikut dengan bacaannya yang bisa sobat download dalam bentuk file Word Document, PDF, dilengkapi dengan teks latin dan artinya perkata dalam bahasa Indonesia. Bagi sobat yang ingin mendapatkan teks Surat Ar Rad lengkap bisa dilihat pada postingan sebelumnya.

Isi Kandungan Ayat

Secara global, ayat ini merupakan penyeimbang hakikat dan syariat. Pada hakikatnya segala apa yang terjadi di bumi ini termasuk yang kita alami merupakan kehendak Allah swt, namun pada ranah syari’at kita juga harus berusaha agar apa yang kita inginkan bisa terwujud. Apa yang admin tulis disini hanyalah ungkapan pendapat pribadi yang mungkin bisa salah.

Teks ARab

لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٞ مِّنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهِۦ يَحۡفَظُونَهُۥ مِنۡ أَمۡرِ ٱللَّهِۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمۡۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوۡمٖ سُوٓءٗا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ  ١١

Teks Latin

lahụ mu’aqqibātum mim baini yadaihi wa min khalfihī yaḥfaẓụnahụ min amrillāh, innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim, wa iżā arādallāhu biqaumin sū`an fa lā maradda lah, wa mā lahum min dụnihī miw wāl

Arti Perkata

مِّنۢ

مُعَقِّبَٰتٞ

لَهُۥ

dari

pengiring

baginya(seseorang)

وَمِنۡ

يَدَيۡهِ

بَيۡنِ

dan dari

dua tangannya /depannya

antara

مِنۡ

يَحۡفَظُونَهُۥ

خَلۡفِهِۦ

dari/atas

mereka menjaganya

belakangnya

إِنَّ

ٱللَّهِۗ

أَمۡرِ

sesungguhnya

Allah

perintah

يُغَيِّرُ

لَا

ٱللَّهَ

merobah

tidak

Allah

حَتَّىٰ

بِقَوۡمٍ

مَا

sehingga

dengan suatu kaum

apa/ keadaan

بِأَنفُسِهِمۡۗ

مَا

يُغَيِّرُواْ

dengan diri mereka sendiri

apa/ keadaan

mereka merobah

ٱللَّهُ

أَرَادَ

وَإِذَآ

Allah

menghendaki

dan jika

فَلَا

سُوٓءٗا

بِقَوۡمٖ

maka tidak

keburukan

dengan suatu kaum

وَمَا

لَهُۥۚ

مَرَدَّ

dan tidak ada

bagiNya

menolak

دُونِهِۦ

مِّن

لَهُم

selain Dia

dari

bagi mereka

وَالٍ

مِن

pelindung

dari

Terjemah B. Indonesia

11. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Download Surat ar rad Ayat 11

Bagi sobat yang menginginkan kutipan ayat tersebut baik dalam bentuk file office Word atau PDF, silahkan bisa sobat download disini :

Word Document

PDF

Demikianlah pembahasan singkat mengenai Surat ar rad Ayat 11 meliputi isi kandungan secara global, teks bacaan dalam tulisan arab dan latin serta terjemah dan artinya perkata dalam bahasa indonesia. Semoga bermanfaat. Waallahu A’lam Bishawaab.

Surat Ar Ra'd (Guruh) adalah surat ke-13 dalam Al Quran, terdiri dari 43 ayat, diturunkan di Madinah.

  • 1

    الۤمّۤرٰۗ تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِۗ وَالَّذِيْٓ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ الْحَقُّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُوْنَ Alif l±m m³m r±, tilka ±y±tul-kit±b(i), wal-la©³ unzila ilaika mir rabbikal-¥aqqu wa l±kinna ak£aran-n±si l± yu'minµn(a). Alif Lām Mīm Rā. Itulah ayat-ayat Kitab (Al-Qur’an). (Kitab) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dari Tuhanmu itu adalah kebenaran, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.
  • 2

    اَللّٰهُ الَّذِيْ رَفَعَ السَّمٰوٰتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ يَّجْرِيْ لِاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ يُدَبِّرُ الْاَمْرَ يُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاۤءِ رَبِّكُمْ تُوْقِنُوْنَ All±hul-la©³ rafa‘as-sam±w±ti bigairi ‘amadin taraunah± £ummastaw± ‘alal-‘arsyi wa sakhkharasy-syamsa wal-qamar(a), kulluy yajr³ li'ajalim musamm±(n), yudabbirul-amra yufa¡¡ilul-±y±ti la‘allakum biliq±'i rabbikum tµqinµn(a). Allah yang meninggikan langit tanpa tiang yang (dapat) kamu lihat. Kemudian, Dia bersemayam di atas ‘Arasy serta menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang telah ditentukan (kiamat). Dia (Allah) mengatur urusan (makhluk-Nya) dan memerinci tanda-tanda (kebesaran-Nya) agar kamu meyakini pertemuan (kamu) dengan Tuhanmu.
  • 3

    وَهُوَ الَّذِيْ مَدَّ الْاَرْضَ وَجَعَلَ فِيْهَا رَوَاسِيَ وَاَنْهٰرًا ۗوَمِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ جَعَلَ فِيْهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ Wa huwal-la©³ maddal-ar«a wa ja‘ala f³h± raw±siya wa anh±r±(n), wa min kulli£-£amar±ti ja‘ala f³h± zaujaini£naini yugsyil-lailan-nah±r(a), inna f³ ©±lika la'±y±til liqaumiy yatafakkarµn(a). Dialah yang menghamparkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dia menjadikan padanya (semua) buah-buahan berpasang-pasangan (dan) menutupkan malam pada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.
  • 4

    وَفِى الْاَرْضِ قِطَعٌ مُّتَجٰوِرٰتٌ وَّجَنّٰتٌ مِّنْ اَعْنَابٍ وَّزَرْعٌ وَّنَخِيْلٌ صِنْوَانٌ وَّغَيْرُ صِنْوَانٍ يُّسْقٰى بِمَاۤءٍ وَّاحِدٍۙ وَّنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلٰى بَعْضٍ فِى الْاُكُلِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ Wa fil-ar«i qi¯a‘um mutaj±wir±tuw wa jann±tum min a‘n±biw wa zar‘uw wa nakh³lun ¡inw±nuw wa gairu ¡inw±niy yusq± bim±'iw w±¥id(in), wa nufa««ilu ba‘«ah± ‘al± ba‘«in fil-ukul(i), inna f³ ©±lika la'±y±til liqaumiy ya‘qilµn(a). Di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman, dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang. (Semua) disirami dengan air yang sama, tetapi Kami melebihkan tanaman yang satu atas yang lainnya dalam hal rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar (terdapat) tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti.
  • 5

    ۞ وَاِنْ تَعْجَبْ فَعَجَبٌ قَوْلُهُمْ ءَاِذَا كُنَّا تُرٰبًا ءَاِنَّا لَفِيْ خَلْقٍ جَدِيْدٍ ەۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْۚ وَاُولٰۤىِٕكَ الْاَغْلٰلُ فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ Wa in ta‘jab fa ‘ajabun qauluhum a'i©± kunn± tur±ban a'inn± laf³ khalqin jad³d(in), ul±'ikal-la©³na kafarµ birabbihim, wa ul±'ikal-agl±lu f³ a‘n±qihim, wa ul±'ika a¡¥±bun-n±r(i), hum f³h± kh±lidµn(a). Jika engkau (Nabi Muhammad) heran, (justru) yang mengherankan adalah ucapan mereka (orang-orang kafir), “Apakah bila kami telah menjadi tanah, kami benar-benar akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?” Mereka itulah orang-orang yang kufur kepada Tuhannya. Mereka itulah orang-orang (yang dilekatkan) belenggu di lehernya. Mereka adalah para penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
  • 6

    وَيَسْتَعْجِلُوْنَكَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ وَقَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمُ الْمَثُلٰتُۗ وَاِنَّ رَبَّكَ لَذُوْ مَغْفِرَةٍ لِّلنَّاسِ عَلٰى ظُلْمِهِمْۚ وَاِنَّ رَبَّكَ لَشَدِيْدُ الْعِقَابِ Wa yasta‘jilµnaka bis-sayyi'ati qablal-¥asanati wa qad khalat min qablihimul-ma£ul±t(u), wa inna rabbaka la©µ magfiratil lin-n±si ‘al± §ulmihim, wa inna rabbaka lasyad³dul-‘iq±b(i). Mereka meminta kepadamu agar keburukan (siksaan) dipercepat sebelum (datangnya) kebaikan, padahal sungguh telah berlalu bermacam-macam contoh (siksaan) sebelum mereka. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar memiliki ampunan bagi manusia meskipun mereka zalim. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar keras hukuman-Nya.
  • 7

    وَيَقُوْلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْهِ اٰيَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖۗ اِنَّمَآ اَنْتَ مُنْذِرٌ وَّلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ ࣖ Wa yaqµlul-la©³na kafarµ lau l± unzila ‘alaihi ±yatum mir rabbih(³), innam± anta mun©iruw wa likulli qaumin h±d(in). Orang-orang yang kufur berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Nabi Muhammad) suatu tanda (mukjizat) dari Tuhannya?” Sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) hanyalah seorang pemberi peringatan dan bagi setiap kaum ada pemberi petunjuk.
  • 8

    اَللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَحْمِلُ كُلُّ اُنْثٰى وَمَا تَغِيْضُ الْاَرْحَامُ وَمَا تَزْدَادُ ۗوَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهٗ بِمِقْدَارٍ All±hu ya‘lamu m± ta¥milu kullu un£± wa m± tag³«ul-ar¥±mu wa m± tazd±d(u), wa kullu syai'in ‘indahµ bimiqd±r(in). Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan dan apa yang berkurang (tidak sempurna dalam) rahim dan apa yang bertambah. Segala sesuatu ada ketentuan di sisi-Nya.
  • 9

    عٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْكَبِيْرُ الْمُتَعَالِ ‘Alimul-gaibi wasy-syah±datil-kab³rul-muta‘±l(i). (Allahlah) yang mengetahui semua yang gaib dan yang nyata. (Dia) Yang Mahabesar lagi Mahatinggi.
  • 10

    سَوَاۤءٌ مِّنْكُمْ مَّنْ اَسَرَّ الْقَوْلَ وَمَنْ جَهَرَ بِهٖ وَمَنْ هُوَ مُسْتَخْفٍۢ بِالَّيْلِ وَسَارِبٌۢ بِالنَّهَارِ Saw±'um minkum man asarral-qaula wa man jahara bih³ wa man huwa mustakhfim bil-laili wa s±ribum bin-nah±r(i). Sama saja (bagi Allah), siapa di antara kamu yang merahasiakan ucapan, siapa yang berterus terang dengannya, siapa yang bersembunyi pada malam hari dan siapa yang berjalan pada siang hari.
  • 11

    لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ Lahµ mu‘aqqib±tum mim baini yadaihi wa min khalfih³ ya¥fa§µnahµ min amrill±h(i), innall±ha l± yugayyiru m± biqaumin ¥att± yugayyirµ m± bi'anfusihim, wa i©± ar±dall±hu biqaumin sµ'an fal± maradda lah(µ), wa m± lahum min dµnih³ miw w±l(in). Baginya (manusia) ada (malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
  • 12

    هُوَ الَّذِيْ يُرِيْكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَّطَمَعًا وَّيُنْشِئُ السَّحَابَ الثِّقَالَۚ Huwal-la©³ yur³kumul -barqa khaufaw wa ¯ama‘aw wa yunsyi'us -sa¥±ba£-£iq±l(a). Dialah yang memperlihatkan kepadamu kilat (untuk menimbulkan) ketakutan dan harapan (akan turun hujan) serta menjadikan awan yang berat (mendung).
  • 13

    وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهٖ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ مِنْ خِيْفَتِهٖۚ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيْبُ بِهَا مَنْ يَّشَاۤءُ وَهُمْ يُجَادِلُوْنَ فِى اللّٰهِ ۚوَهُوَ شَدِيْدُ الْمِحَالِۗ Wa yusabbi¥ur-ra‘du bi¥amdih³ wal-mal±'ikatu min kh³fatih(³), wa yursilu¡-¡aw±‘iqa fa yu¡³bu bih± may yasy±'u wa hum yuj±lidilµna fill±h(i), wa huwa syad³dul-mi¥±l(i). Guruh bertasbih dengan memuji-Nya, (demikian pula) malaikat karena takut kepada-Nya. Dia (Allah) melepaskan petir, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Sementara itu, mereka (orang-orang kafir) berbantah-bantahan tentang kekuasaan Allah, padahal Dia Mahakeras hukuman-Nya.
  • 14

    لَهٗ دَعْوَةُ الْحَقِّۗ وَالَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ لَا يَسْتَجِيْبُوْنَ لَهُمْ بِشَيْءٍ اِلَّا كَبَاسِطِ كَفَّيْهِ اِلَى الْمَاۤءِ لِيَبْلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَالِغِهٖۗ وَمَا دُعَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ Lahµ da‘watul-¥aqq(i), wal-la©³na yad‘µna min dµnih³ l± yastaj³bµna lahum bisyai'in ill± kab±si¯i kaffaihi ilal-m±'i liyabluga f±hu wa m± huwa bib±ligih(³), wa m± du‘±'ul-k±fir³na ill± f³ «al±l(in). Hanya bagi Allahlah seruan yang hak. (Sesembahan) yang mereka seru selain Dia, tidak dapat mengabulkan apa pun bagi mereka, kecuali seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air agar (air) sampai ke mulutnya, padahal (air) itu tidak akan sampai ke mulutnya. Tidaklah seruan orang-orang kafir itu kecuali dalam kesia-siaan.
  • 15

    وَلِلّٰهِ يَسْجُدُ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ طَوْعًا وَّكَرْهًا وَّظِلٰلُهُمْ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ ۩ Wa lill±hi yasjudu man fis-sam±w±ti wal-ar«i ¯au‘aw wa karhaw wa §il±luhum bil-guduwwi wal-±¡±l(i). Hanya kepada Allahlah siapa saja yang ada di langit dan di bumi bersujud, baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa. (Bersujud pula kepada-Nya) bayang-bayang mereka pada waktu pagi dan petang hari.
  • 16

    قُلْ مَنْ رَّبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ قُلِ اللّٰهُ ۗقُلْ اَفَاتَّخَذْتُمْ مِّنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَ لَا يَمْلِكُوْنَ لِاَنْفُسِهِمْ نَفْعًا وَّلَا ضَرًّاۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الْاَعْمٰى وَالْبَصِيْرُ ەۙ اَمْ هَلْ تَسْتَوِى الظُّلُمٰتُ وَالنُّوْرُ ەۚ اَمْ جَعَلُوْا لِلّٰهِ شُرَكَاۤءَ خَلَقُوْا كَخَلْقِهٖ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْۗ قُلِ اللّٰهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ Qul mar rabbus-sam±w±ti wal-ar«(i), qulill±h(u), qul afattakha©tum min dµnih³ auliy±'a l± yamlikµna li'anfusihim naf‘aw wa l± «arr±(n), qul hal yastawil-a‘m± wal-ba¡³r(u), am hal tastawi§-§ulum±tu wan-nµr(u), am ja‘alµ lill±hi syurak±'a khalaqµ kakhalqih³ fa tasy±bahal-khalqu ‘alaihim, qulill±hu kh±liqu kulli syai'iw wa huwal-w±¥idul-qahh±r(u). Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Katakanlah, “Allah.” Katakanlah, “Pantaskah kamu menjadikan selain Dia sebagai pelindung, padahal mereka tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi dirinya sendiri?” Katakanlah, “Apakah sama orang yang buta dengan orang yang dapat melihat? Atau, samakah kegelapan dengan cahaya? Atau, apakah mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah yang (diyakini) dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah, “Allah pencipta segala sesuatu dan Dialah Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa.”
  • 17

    اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَسَالَتْ اَوْدِيَةٌ ۢ بِقَدَرِهَا فَاحْتَمَلَ السَّيْلُ زَبَدًا رَّابِيًا ۗوَمِمَّا يُوْقِدُوْنَ عَلَيْهِ فِى النَّارِ ابْتِغَاۤءَ حِلْيَةٍ اَوْ مَتَاعٍ زَبَدٌ مِّثْلُهٗ ۗ كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ ەۗ فَاَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاۤءً ۚوَاَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِى الْاَرْضِۗ كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ ۗ Anzala minas-sam±'i m±'an fa s±lat audiyatum biqadarih± fa¥tamalas-sailu zabadar r±biy±(n), wa mimm± yµqidµna ‘alaihi fin-n±ribtig±'a ¥ilyatin au mat±‘in zabadum mi£luh(µ), ka©±lika ya«ribull±hul-¥aqqa wal-b±¯il(a), fa ammaz-zabadu fa ya©habu juf±'±(n), wa amm± m± yanfa‘un-n±sa fa yamku£u fil-ar«(i), ka©±lika ya«ribull±hul-am£±l(a). Dia telah menurunkan air dari langit, lalu mengalirlah air itu di lembah-lembah sesuai dengan ukurannya. Arus itu membawa buih yang mengambang. Dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buih seperti (buih arus) itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan tentang hak dan batil. Buih akan hilang tidak berguna, sedangkan yang bermanfaat bagi manusia akan menetap di dalam bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan.
  • 18

    لِلَّذِيْنَ اسْتَجَابُوْا لِرَبِّهِمُ الْحُسْنٰىۗ وَالَّذِيْنَ لَمْ يَسْتَجِيْبُوْا لَهٗ لَوْ اَنَّ لَهُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا وَّمِثْلَهٗ مَعَهٗ لَافْتَدَوْا بِهٖ ۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ سُوْۤءُ الْحِسَابِ ەۙ وَمَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُ ۗوَبِئْسَ الْمِهَادُ ࣖ Lil-la©³nastaj±bµ lirabbihimul-¥usn±, wal-la©³na lam yastaj³bµ lahµ lau anna lahum m± fil-ar«i jam³‘aw wa mi£lahµ ma‘ahµ laftadau bih(³), ul±'ika lahum sµ'ul-¥is±b(i), wa ma'w±hum jahannam(u), wa bi'sal-mih±d(u). Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya (taat kepada Allah dan Rasul-Nya, disediakan) balasan yang terbaik (surga). (Sebaliknya, bagi) orang-orang yang tidak memenuhi seruan-Nya, sekiranya mereka memiliki semua yang ada di bumi dan (ditambah) sebanyak itu lagi, niscaya mereka akan menebus dirinya (dari azab Allah pada hari Kiamat) dengan (hartanya) itu. Mereka itulah orang-orang yang akan mendapatkan hisab (perhitungan) yang buruk, tempat kediamannya adalah (neraka) Jahanam, dan itulah seburuk-buruknya tempat kediaman.
  • 19

    ۞ اَفَمَنْ يَّعْلَمُ اَنَّمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ اَعْمٰىۗ اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ اُولُوا الْاَلْبَابِۙ Afamay ya‘lamu annam± unzila ilaika mir rabbikal-¥aqqu kaman huwa a‘m±, innam± yata©akkaru ulul-alb±b(i). Apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dari Tuhanmu adalah kebenaran sama dengan orang yang buta? Hanya orang yang berakal sehat sajalah yang dapat mengambil pelajaran.
  • 20

    الَّذِيْنَ يُوْفُوْنَ بِعَهْدِ اللّٰهِ وَلَا يَنْقُضُوْنَ الْمِيْثَاقَۙ Al-la©³na yµfµna bi‘ahdill±hi wa l± yanqu«µnal-m³£±q(a). (Yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak membatalkan perjanjian.
  • 21

    وَالَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُوْنَ سُوْۤءَ الْحِسَابِ ۗ Wal-la©³na ya¡ilµna m± amarall±hu bih³ ay yµ¡ala wa yakhsyauna rabbahum wa yakh±fµna sµ'al-¥is±b(i). Orang-orang yang menghubungkan apa yang Allah perintahkan untuk disambungkan (seperti silaturahmi), takut kepada Tuhannya, dan takut (pula) pada hisab yang buruk.
  • 22

    وَالَّذِيْنَ صَبَرُوا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً وَّيَدْرَءُوْنَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِۙ Wal-la©³na ¡abarubtig±'a wajhi rabbihim wa aq±mu¡-¡al±ta wa anfaqµ mimm± razaqn±hum sirraw wa ‘al±niyataw wa yadra'µna bil-¥asanatis-sayyi'ata ul±'ika lahum ‘uqbad-d±r(i). Orang-orang yang bersabar demi mencari keridaan Tuhan mereka, mendirikan salat, menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, dan membalas keburukan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapatkan tempat kesudahan (yang baik).
  • 23

    جَنّٰتُ عَدْنٍ يَّدْخُلُوْنَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يَدْخُلُوْنَ عَلَيْهِمْ مِّنْ كُلِّ بَابٍۚ Jann±tu ‘adniy yadkhulµnah± wa man ¡ala¥a min ±b±'ihim wa azw±jihim wa ©urriyy±tihim wal-mal±'ikatu yadkhulµna ‘alaihim min kulli b±b(in). (Yaitu) surga-surga ‘Adn. Mereka memasukinya bersama orang saleh dari leluhur, pasangan-pasangan, dan keturunan-keturunan mereka, sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat mereka dari semua pintu.
  • 24

    سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِۗ Sal±mun ‘alaikum bim± ¡abartum fa ni‘ma ‘uqbad-d±r(i). (Malaikat berkata,) “Salāmun ‘alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu) karena kesabaranmu.” (Itulah) sebaik-baiknya tempat kesudahan (surga).
  • 25

    وَالَّذِيْنَ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللّٰهِ مِنْ ۢ بَعْدِ مِيْثَاقِهٖ وَيَقْطَعُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِۙ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوْۤءُ الدَّارِ Wal-la©³na yanqu«µna ‘ahdall±hi mim ba‘di m³£±qih³ wa yaq¯a‘µna m± amarall±hu bih³ ay yµ¡ala wa yufsidµna fil-ar«(i), ul±'ika lahumul-la‘natu wa lahum sµ'ud-d±r(i). Orang-orang yang melanggar perjanjian (dengan) Allah setelah diteguhkan, memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan (seperti silaturahmi), dan berbuat kerusakan di bumi; mereka itulah orang-orang yang mendapat laknat dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahanam).
  • 26

    اَللّٰهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۗوَفَرِحُوْا بِالْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا فِى الْاٰخِرَةِ اِلَّا مَتَاعٌ ࣖ All±hu yabsu¯ur-rizqa limay yasy±'u wa yaqdir(u), wa fari¥µ bil-¥ay±tid-dun-y±, wa mal-¥ay±tud-dun-y± fil-±khirati ill± mat±‘(un). Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia dibandingkan akhirat hanyalah kesenangan (yang sedikit).
  • 27

    وَيَقُوْلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْهِ اٰيَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖۗ قُلْ اِنَّ اللّٰهَ يُضِلُّ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ اَنَابَۖ Wa yaqµlul-la©³na kafarµ lau l± unzila ‘alaihi ±yatum mir rabbih(³), qul innall±ha yu«illu may yasy±'u wa yahd³ ilaihi man an±b(a). Orang-orang yang kufur berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Nabi Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk ke (jalan)-Nya bagi orang yang bertobat.”
  • 28

    الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ Al-la©³na ±manµ wa ta¯ma'innu qulµbuhum bi©ikrill±h(i), al± bi©ikrill±hi ta¯ma'innul-qulµb(u). (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.
  • 29

    اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ طُوْبٰى لَهُمْ وَحُسْنُ مَاٰبٍ Alla©³na ±manµ wa ‘amilu¡-¡±li¥±ti ¯µb± lahum wa ¥usnu ma'±b(in). Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.
  • 30

    كَذٰلِكَ اَرْسَلْنٰكَ فِيْٓ اُمَّةٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهَآ اُمَمٌ لِّتَتْلُوَا۟ عَلَيْهِمُ الَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ وَهُمْ يَكْفُرُوْنَ بِالرَّحْمٰنِۗ قُلْ هُوَ رَبِّيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ مَتَابِ Ka©±lika arsaln±ka f³ ummatin qad khalat min qablih± umamul litatluwa ‘alaihimul-la©³ au¥ain± ilaika wa hum yakfurµna bir-ra¥m±n(i), qul huwa rabb³ l± il±ha ill± huw(a), ‘alaihi tawakkaltu wa ilaihi mat±b(i). Seperti (pengutusan para rasul sebelummu) itulah, Kami (juga) mengutusmu (Nabi Muhammad) kepada suatu umat yang sungguh sebelumnya telah berlalu beberapa umat agar engkau bacakan kepada mereka (Al-Qur’an) yang Kami wahyukan kepadamu, padahal mereka ingkar kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Katakanlah, “Dia Tuhanku, tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan hanya kepada-Nya aku bertobat.”
  • 31

    وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰىۗ بَلْ لِّلّٰهِ الْاَمْرُ جَمِيْعًاۗ اَفَلَمْ يَا۟يْـَٔسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَلَا يَزَالُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا تُصِيْبُهُمْ بِمَا صَنَعُوْا قَارِعَةٌ اَوْ تَحُلُّ قَرِيْبًا مِّنْ دَارِهِمْ حَتّٰى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ࣖ Wa lau anna qur'±nan suyyirat bihil-jib±lu au qu¯¯i‘at bihil-ar«u au kullima bihil-maut±, bal lill±hil-amru jam³‘±(n), afalam yai'asil-la©³na ±manµ allau yasy±'ull±hu lahadan-n±sa jam³‘±(n), wa l± yaz±lul-la©³na kafarµ tu¡³buhum bim± ¡ana‘µ q±ri‘atun au ta¥ullu qar³bam min d±rihim ¥att± ya'tiya wa‘dull±h(i), innall±ha l± yukhliful-m³‘±d(a). Sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengannya gunung-gunung dapat digeserkan, bumi dibelah, atau orang mati dapat diajak bicara, (itulah Al-Qur’an). Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki, tentu Allah telah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Orang-orang yang kufur senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi di dekat tempat kediaman mereka, sampai datang janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.
  • 32

    وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَاَمْلَيْتُ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثُمَّ اَخَذْتُهُمْ فَكَيْفَ كَانَ عِقَابِ Wa laqadistuhzi'a birusulim min qablika fa amlaitu lil-la©³na kafarµ £umma akha©tuhum fa kaifa k±na ‘iq±b(i). Sungguh, para rasul sebelum engkau (Nabi Muhammad) benar-benar telah diolok-olok. Maka, Aku memberi tenggang waktu kepada orang-orang yang kufur itu, kemudian Aku siksa mereka. Alangkah dahsyatnya hukuman-Ku!
  • 33

    اَفَمَنْ هُوَ قَاۤىِٕمٌ عَلٰى كُلِّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْۚ وَجَعَلُوْا لِلّٰهِ شُرَكَاۤءَ ۗ قُلْ سَمُّوْهُمْۗ اَمْ تُنَبِّـُٔوْنَهٗ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِى الْاَرْضِ اَمْ بِظَاهِرٍ مِّنَ الْقَوْلِ ۗبَلْ زُيِّنَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا مَكْرُهُمْ وَصُدُّوْا عَنِ السَّبِيْلِ ۗوَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ هَادٍ Afaman huwa q±'imun ‘al± kulli nafsim bim± kasabat, wa ja‘alµ lill±hi syurak±'(a), qul sammµhum, am tunabbi'µnahµ bim± l± ya‘lamu fil-ar«i am bi§±hirim minal-qaul(i), bal zuyyina lil-la©³na kafarµ makruhum wa ¡uddµ ‘anis-sab³l(i), wa may yu«lilill±hu fam± lahµ min h±d(in). Apakah Dia yang mengawasi setiap jiwa atas apa yang diperbuatnya (sama dengan tuhan yang tidak demikian)? Mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu! Apakah kamu hendak memberitahukan kepada-Nya apa yang tidak diketahui-Nya di bumi atau (mengatakan tentang hal itu) sekadar perkataan pada lahirnya saja.” Sebenarnya bagi orang-orang yang kufur, tipu daya mereka itu dijadikan terasa indah dan mereka dihalangi dari jalan (yang benar). Siapa yang disesatkan Allah, tidak ada seorang pun yang dapat memberi petunjuk baginya.
  • 34

    لَهُمْ عَذَابٌ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَلَعَذَابُ الْاٰخِرَةِ اَشَقُّۚ وَمَا لَهُمْ مِّنَ اللّٰهِ مِنْ وَّاقٍ Lahum ‘a©±bun fil-¥ay±tid-dun-y± wa la‘a©±bul-±khirati asyaqq(u), wa m± lahum minall±hi miw w±q(in). Bagi merekalah azab (yang pedih) dalam kehidupan dunia dan azab akhirat pasti lebih pedih. Tidak ada seorang pun yang melindungi mereka dari (azab) Allah.
  • 35

    ۞ مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَۗ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۗ اُكُلُهَا دَاۤىِٕمٌ وَّظِلُّهَاۗ تِلْكَ عُقْبَى الَّذِيْنَ اتَّقَوْا ۖوَّعُقْبَى الْكٰفِرِيْنَ النَّارُ Ma£alul-jannatil-lat³ wu‘idal-muttaqµn(a), tajr³ min ta¥tihal-anh±r(u), ukuluh± d±'imuw wa §illuh±, tilka ‘uqbal-la©³nattaqau, wa ‘uqbal-k±fir³nan-n±r(u). Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa (ialah seperti taman), mengalir di bawahnya sungai-sungai; senantiasa berbuah dan teduh. Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa. Sedangkan tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka.
  • 36

    وَالَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَفْرَحُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمِنَ الْاَحْزَابِ مَنْ يُّنْكِرُ بَعْضَهٗ ۗ قُلْ اِنَّمَآ اُمِرْتُ اَنْ اَعْبُدَ اللّٰهَ وَلَآ اُشْرِكَ بِهٖ ۗاِلَيْهِ اَدْعُوْا وَاِلَيْهِ مَاٰبِ Wal-la©³na ±tain±humul-kit±ba yafra¥µna bim± unzila ilaika wa minal-a¥z±bi may yunkiru ba‘«ah(µ), qul innam± umirtu an a‘budall±ha wa l± usyrika bih(³), ilaihi ad‘µ wa ilaihi ma'±b(i). Orang-orang yang telah Kami berikan al-Kitab kepada mereka bergembira dengan apa (kitab) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad). Di antara golongan-golongan itu (Yahudi dan Nasrani) ada yang mengingkari sebagiannya. Katakanlah, “Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya. Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali.”
  • 37

    وَكَذٰلِكَ اَنْزَلْنٰهُ حُكْمًا عَرَبِيًّاۗ وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَمَا جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِۙ مَا لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا وَاقٍ ࣖ Wa ka©±lika anzaln±hu ¥ukman ‘arabiyy±(n), wa la'inittaba‘ta ahw±'ahum ba‘da m± j±'aka minal-‘ilm(i), m± laka minall±hi miw waliyyiw wa l± w±q(in). Demikianlah Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) sebagai penentu hukum yang berbahasa Arab. Sungguh, jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, niscaya engkau sekali-kali tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula) pemelihara dari (siksa) Allah.
  • 38

    وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ اَزْوَاجًا وَّذُرِّيَّةً ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗلِكُلِّ اَجَلٍ كِتَابٌ Wa laqad arsaln± rusulam min qablika wa ja‘aln± lahum azw±jaw wa ©urriyyah(tan), wa m± k±na lirasµlin ay ya'tiya bi'±yatin ill± bi'i©nill±h(i), likulli ajalin kit±b(un). Sungguh Kami benar-benar telah mengutus para rasul sebelum engkau (Nabi Muhammad) dan Kami berikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Tidak mungkin bagi seorang rasul mendatangkan sesuatu bukti (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Untuk setiap masa ada ketentuannya.
  • 39

    يَمْحُوا اللّٰهُ مَا يَشَاۤءُ وَيُثْبِتُ ۚوَعِنْدَهٗٓ اُمُّ الْكِتٰبِ Yam¥ull±hu m± yasy±'u wa yu£bit(u), wa ‘indahµ ummul-kit±b(i). Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Di sisi-Nyalah terdapat Ummul-Kitāb (Lauh Mahfuz).
  • 40

    وَاِنْ مَّا نُرِيَنَّكَ بَعْضَ الَّذِيْ نَعِدُهُمْ اَوْ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَاِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلٰغُ وَعَلَيْنَا الْحِسَابُ Wa imm± nuriyannaka ba‘«al-la©³ na‘iduhum au natawaffayannaka fa innam± ‘alaikal-bal±gu wa ‘alainal-¥is±b(u). Sesungguhnya jika Kami perlihatkan kepadamu (Nabi Muhammad, semasa hidupmu di dunia) sebagian (siksaan) yang Kami ancamkan kepada mereka (tentu engkau akan melihat kedahsyatannya), atau (jika) Kami wafatkan engkau (sebelum itu), sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan, dan Kamilah yang memperhitungkan (amal mereka).
  • 41

    اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا نَأْتِى الْاَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ اَطْرَافِهَاۗ وَاللّٰهُ يَحْكُمُ لَا مُعَقِّبَ لِحُكْمِهٖۗ وَهُوَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ Awa lam yarau ann± na'til-ar«a nanqu¡uh± min a¯r±fih±, wall±hu ya¥kumu l± mu‘aqqiba li¥ukmih(³), wa huwa sar³‘ul-¥is±b(i). Apakah mereka tidak melihat bahwa Kami mendatangi daerah-daerah (orang yang ingkar kepada Allah), lalu Kami kurangi (daerah-daerah) itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya) tanpa ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; Dia Mahacepat perhitungan-Nya.
  • 42

    وَقَدْ مَكَرَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلِلّٰهِ الْمَكْرُ جَمِيْعًا ۗيَعْلَمُ مَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍۗ وَسَيَعْلَمُ الْكُفّٰرُ لِمَنْ عُقْبَى الدَّارِ Wa qad makaral-la©³na min qablihim fa lill±hil-makru jam³‘±(n), ya‘lamu m± taksibu kullu nafs(in), wa saya‘lamul-kuff±ru liman ‘uqbad-d±r(i). Sungguh orang-orang sebelum mereka (kafir Makkah) telah mengadakan tipu daya, tetapi semua tipu daya itu dalam kekuasaan Allah. Dia mengetahui apa yang diusahakan oleh setiap orang. Orang-orang kafir akan mengetahui untuk siapakah tempat kesudahan (yang baik).
  • 43

    وَيَقُوْلُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَسْتَ مُرْسَلًا ۗ قُلْ كَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًاۢ بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْۙ وَمَنْ عِنْدَهٗ عِلْمُ الْكِتٰبِ ࣖ Wa yaqµlul-la©³na kafarµ lasta mursal±(n), qul kaf± bill±hi syah³dam bain³ wa bainakum, wa man ‘indahµ ‘ilmul-kit±b(i). Orang-orang yang kufur berkata, “Engkau (Nabi Muhammad) bukanlah seorang Rasul.” Katakanlah, “Cukuplah Allah dan orang yang menguasai ilmu al-Kitab menjadi saksi antara aku dan kamu.”